Mengungkap Alam Jin Dan Rahasianya – Mendalami Dunia Makhluk Ghaib

Bismillahhirohman.

Semua pujian dan syukur kepada Allah SWT, dan Shalawat serta salam untuk Rasul-Nya.

Saudara yang terkasih dalam Islam, kami ingin mengucapkan terima kasih atas keyakinan diri yang besar yang Anda berikan di dalam diri kami, dan kami memohon terhadap Allah SWT untuk menolong kami melayani tujuan-Nya dan menawarkan pekerjaan kami cuma untuk Nya.

Menjawab pertanyaan Anda, kami ingin mengutip pedoman berikut yang dikeluarkan oleh Sheikh M. S. Al-Munajjid, seorang dosen dan penulis Muslim ternama di Saudi, yang menyatakan:

Allah SWT sudah menciptakan makhluk-makhluk tertentu, beberapa di antaranya dimengerti oleh kita dan beberapa di antaranya tidak.

DOWNLOAD AYAT-AYAT RUQYAH 
PENGUSIR JIN SYETAN

DOWNLOAD DI SINI KLIK ]
(8,42 MB)

Dalam kapasitasnya sebagai wakil Allah di bumi, insan ditahbiskan oleh Allah untuk menyembah Dia Sendiri tanpa sekutu. Akibatnya, kita tidak boleh terserap dalam dongeng tentang jin, karena ini bukan bentuk pemujaan.

Quran dan Sunnah memberikan bahwa jin ada, dan bahwa ada tujuan keberadaan mereka dalam kehidupan ini, yakni menyembah Allah Sendiri tanpa pasangan atau rekan. Allah SWT berfirman: “Dan aku (Allah) tidak membuat jin dan manusia, kecuali mereka mesti menyembah-Ku” (Adh-Dhariyat: 56)

Para Ulama tidak setuju mengenai perbedaan antara jin dan setan. Beberapa dari mereka menyampaikan bahwa kata jin lebih jauh  meliputi jin dan juga setan. Kata itu juga tergolong jin yang beriman dan tidak beriman. Allah SWT berfirman, “Dan di antara kita ada orang benar dan di antara kita ada yang jauh dari itu. Kita ialah golongan yang memiliki peraturan yang berlainan. “(Al-Jinn: 11)” Dan ada diantara kita beberapa yang sudah mengalah (kepada Allah) dan ada diantara kita beberapa yang tidak adil. Dan barangsiapa yang menyerahkan diri terhadap Allah, maka jalan itu benar. “(Q.S. Al-Jinn: 14)

Namun, kata setan atau shaytan digunakan untuk menyebut orang-orang yang tidak yakin di antara jin. Allah SWT berfirman, “… dan syaitan itu adalah sangat ingkar terhadap Tuhannya..” (Al-Isra ‘: 27)

Dunia jin yaitu dunia yang independen dan terpisah dengan sifat dan sifatnya yang berlawanan yang tersembunyi dari dunia insan. Jin dan manusia mempunyai kesamaan, seperti kemampuan untuk memahami dan menentukan antara yang bagus dan yang jahat. Kata jin berasal dari bahasa Arab yang berarti “tersembunyi dari pandangan”. Allah SWT berfirman: “… Sesungguhnya ia (setan) dan tentaranya dari jin atau sukunya melihat Anda dari daerah Anda tidak mampu menyaksikan mereka …” (Al-A`raf: 27)

Allah sudah memberitahu kita di dalam Kitab-Nya esensi dari mana jin diciptakan. Dia berkata: “Dan Kami sudah membuat jin sebelum (Adam) dari api yang sungguh panas. .” (Al-Hijr: 27) `A’ishah (supaya Allah berkenan dengan ia) mengatakan bahwa Nabi (saw) berkata: “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan terhadap Anda.” (HR. Muslim)

Video Penjelasan Tentang Penampakan Hantu

Jenis jin

Allah sudah membuat berbagai jenis jin. Di antara mereka ada beberapa yang bisa mengambil aneka macam bentuk mirip anjing dan ular; beberapa yang seperti angin terbang dengan sayap; dan beberapa yang mampu bepergian dan beristirahat. Abu Tha’labah al-Khushni mengatakan bahwa Nabi (saw) mengatakan: “Jin berisikan tiga jenis: jenis yang mempunyai sayap dan melayang di udara; jenis yang terlihat mirip ular dan anjing; dan tipe yang berhenti untuk beristirahat lalu melanjutkan perjalanannya. “(Dilaporkan oleh At-Tahawi di Mushkil Al-‘Athar)

  Kisi-Kisi PAS Matematika Kelas 6 Semester 1

Jin dan anak-anak Adam

Setiap individu di antara bawah umur Adam mempunyai jin yang telah ditunjuk untuk menjadi sobat tetapnya (qarin). Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Nabi (saw) bersabda: “Rasulullah saw. Bersabda: ‘Tidak ada satu di antara kau yang tidak mempunyai jin yang ditunjuk untuk menjadi pendampingnya terus menerus. “Mereka berkata, ‘Dan Anda juga, wahai Rasulullah?’ Dia berkata, ‘Aku juga, namun Allah telah menolong saya dan ia sudah menyerahkannya, sehingga ia hanya membantu saya untuk berbuat baik.'” Dilaporkan oleh Muslim)

Kekuatan mereka

Allah telah menunjukkan kekuatan jin yang tidak diberikannya kepada manusia. Allah sudah menginformasikan kita tentang beberapa kekuatan mereka seperti kesanggupan untuk bergerak dan melaksanakan perjalanan dengan segera. Salah satu jin berkata terhadap Nabi Sulaiman as bahwa dia akan menenteng tahta Ratu Yaman ke Yerusalem dalam sekejap, lebih cepat dari waktu yang diperlukan seseorang untuk bangun dari kawasan ia duduk.

Allah SWT berfirman: “Berkata Sulaiman: “Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kau sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka tiba kepadaku selaku orang-orang yang berserah diri”. (38) Berkata ‘Ifrit (yang pandai) dari kelompok jin: “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu bangun dari kawasan dudukmu; bahu-membahu saya betul-betul kuat untuk membawanya lagi sanggup menerima amanah”. (39)  “(An-Naml: 39-40)

Makanan dan minuman jin

“Dari Ibnu Mas’ud ra berkata: “Pada Suatu hari kami (para sahabat rasul) berkumpul bareng Rasulullah SAW. tiba-datang kami kehilangan dia, lalu kami mencarinya di lembah-lembah dan kampung-kampung (tetapi kami tidak menemukan Rasul). Kami kemudian berkata: “Rasulullah Saw sudah diculik dan disandera”. Pada malam itu, tidur kami sungguh-sungguhtidak mengasyikkan.

  Memaknai Perayaan Hari Ibu

Ketika pagi hari datang, tampakRasulullah SAW sedang bergegas menemui kami dari arah sebuah gua yang berada di tengah padang pasir. Kami kemudian berkata: “Ya Rasulullah Saw, malam tadi kami benar-benarkehilangan Anda, kemudian kami cari-cari kesana kemari akan namun kami tidak memperoleh anda. Lalu kami tidur dengan sungguh tidak menyenangkan”.

Rasulullah SAW kemudian bersabda: “Malam tadi aku dihadiri oleh delegasi dari golongan Jin, beliau membawaku pergi menemui kaumnya untuk mengajarkan al-Qur’an”.

Ibnu Mas’ud lalu berkata kembali: “Lalu kami diajak oleh Rasulullah untuk menyaksikan bekas-bekas tempat dan perapian mereka (golongan jin)”.

Para jin itu kemudian mengajukan pertanyaan terhadap Rasulullah SAW perihal makanan mereka. Rasulullah SAW menjawab: “Makanan kalian itu (wahai kelompok jin) adalah setiap tulang yang masih ada sisa-sisa dagingnya yang berada di tangan kalian dan ketika memakannya tidak disebutkan nama Allah serta semua tahi (kotoran) binatang ternak kalian”.

Rasulullah SAW kemudian melanjutkan sabdanya: “Oleh sebab itu, janganlah kalian (para teman) beristinja (membersihkan najis seperti habis buang air kecil atau besar dengan memakai watu atau benda yang lain selain air) dengan keduanya (tulang dan kotoran hewan), alasannya adalah keduanya itu yakni kuliner kerabat kalian (kalangan jin)” (H.R. Muslim No. 682)

Jin beriman mampu menyantap tulang mana pun yang nama Allah telah disebutkan, sebab Rasulullah saw. Tidak mengijinkan mereka untuk memiliki sesuatu yang nama Allah belum disebutkan – adalah untuk jin yang kafir.

Binatang jin

Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Mas’ud, yang telah dikutip di atas, jin tersebut meminta Rasulullah saw. Untuk bekal, dan ia berkata kepada mereka: “… dan (Anda mampu mempunyai) semua tahi (kotoran) hewan ternak kalian”.  “

Tempat tinggal jin

Jin tinggal dimana kita tinggal di bumi ini. Mereka kebanyakan didapatkan di reruntuhan dan tempat-kawasan najis mirip kamar mandi, daerah pembuangan kotoran, daerah pembuangan sampah dan kuburan. Oleh karena itu Nabi (saw) mengajari kita untuk berhati-hati saat memasuki daerah-kawasan mirip itu, dengan membaca zikir (menyebutkan nama Allah) yang ditentukan oleh Islam.

Salah satu dari ini dilaporkan oleh Anas ibn Malik ra., Yang menyampaikan: “Ketika Rasulullah (saw) masuk ke toilet, beliau akan berkata, ‘Allahumma inni a’udhu bika min al-khubuthi wal-khaba’ith (ya Allah, saya mencari santunan denganmu dari semua kejahatan dan kejahatan (kejahatan dan kejahatan)]. “

Beberapa jin yaitu Muslim dan beberapa adalah non-Muslim

Allah menyampaikan kepada kita bahwa beberapa jin berkata “Dan ada diantara kita beberapa yang sudah menyerah (kepada Allah) dan ada diantara kita beberapa yang tidak adil. Dan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, maka jalan itu benar. “(Al-Jinn: 14)

  Puisi Lelahku - Oleh Wiena Recky

Perlindungan dari ancaman jin

Karena jin mampu melihat kita sementara kita tidak mampu menyaksikan mereka, Nabi (saw) mengajari kita banyak cara untuk melindungi diri kita dari bahaya mereka. Mereka mencari pinjaman dari Allah dari syetan terkutuk, membaca surat Al-Falaq dan tAn-Nas, dan mengucapkan kata-kata yang diucapkan oleh Allah di dalam Al Qur’an. Allah SWT berfirman, “Dan katakanlah: “Ya Tuhanku aku berlindung terhadap Engkau dari bisikan-bisikan syaitan.  Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kehadiran mereka kepadaku”(Al-Mu’minun: 97-98)

Mengucapkan Bismillah (Dengan Nama Allah) sebelum memasuki rumah, makan atau minum seseorang, dan melakukan kekerabatan intim akan menjaganya dari Setan untuk masuk rumah atau mengambil bab dalam masakan, minuman dan aktivitas seksualnya. Begitu pula menyebut nama Allah sebelum masuk toilet atau melepas busana seseorang akan menghalangi jin untuk menyaksikan seseorang dalam keadaan menanggalkan baju atau merugikannya. Nabi saw. Bersabda: “Untuk memasang penghalang yang hendak mencegah jin untuk melihat belum dewasa Adam, biarlah salah seorang dari kalian mengatakan ‘Bismillah’ saat memasuki toilet.” (Dilaporkan oleh At-Tirmidzi)

Kekuatan doktrin dan agama kebanyakan juga akan mencegah jin melukai seseorang, sehingga bila mereka berkelahi, orang yang mempunyai iktikad akan menang. Ibnu Mas’ud (ra dengan beliau) berkata: “Seorang pria dari kalangan Sahabat Muhammad berjumpa dengan seorang pria dari kalangan jin. Mereka bergulat , dan insan merobohkan jin. Manusia berkata kepadanya, ‘Anda terlihat kecil dan kurus pada saya, dan lengan Anda terlihat mirip kaki depan seekor anjing. Apakah semua jin terlihat seperti ini, atau cuma Anda? ‘Dia berkata,’ Tidak, demi Allah, di antara mereka aku besar lengan berkuasa, tetapi mari kita bergulat lagi, dan bila Anda mengalahkan aku, aku akan mengajarkan sesuatu yang hendak Anda lakukan dengan baik. ‘Orang itu lalu berkata,’ Baiklah. ‘Dia berkata,’ mengucapkan (ayat Kursi) artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup infinit lagi terus menerus mengelola (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di segi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengenali apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. “(Al-Baqarah: 255) Manusia berkata, ‘Baiklah.’ Dia berkata, ‘Anda tidak akan pernah melafalkan ini di rumah Anda tkecuali syetan akan keluar dari sana mirip seekor keledai yang memecahkan angin, dan ia tidak akan pernah kembali hingga besok pagi. ‘”(Dilaporkan oleh Ad-Darami)

Untuk informasi lebih lanjut lihat `Aalam Al-Jinn wa Ash-Shayatin oleh `Umar Sulayman Al-Ashqar.”

Tulisan ini diterjemahkan dari situs : https://archive.islamonline.net/?p=643