“bagaimana kita meraih kebahagiaan didunia dan diakhirat”. Untuk meraih itu kita butuh bekal, dan bekal yang paling utama adalah ilmu. Tidak mungkin seseorang meraih kebahagiaan jikalau beliau tidak tahu dan paham apa itu kebahagiaan. Tidak mungkin seseorang mencapai apa yang dia kejar jikalau ia tidak tahu jalan menuju maksudnya. Maka untuk mencapai tujuan yang kita dambakan kita memerlukan ilmu untuk meraihnya.
Banyak orang salah paham wacana kebahagiaan. Ada yang mengira bahagia itu dengan banyak harta. Tetapi ita lihat, Pangeran Charles seorang raja Inggris, mempunyai kekayaan yang sungguh hebat, istana yang megah, isteri yang elok, ternyata berakhir dengan kehancuran rumah tangganya. Istreinya adalah Lady Diana lari dari istana memncari kebahagiaan ditempat lain. Banyak orang menerka kebahagiaan itu terdapat dalam keduudkan. Akhirnya dengan segala cara, dengan menyogok sana sini, beliau harus menerima kedudukan. Ternyata kedudukan juga belum pasti menimbulkan dia senang. Banyak orang yang gelisah hidupnya, meronta-ronta jiwanya alasannya adalah ternyata kedudukan malah menjadi beban baginya. Banyak orang menduga kebahagiaan terdapat dalam kenikmatan sex. Kemana-mana beliau berzina, pindah dari perempuan yang satu kewanita lainnya. Tetapi makin banyak perempuan yang dia zinahi kian sengsara hidupnya. Akhirnya, kekalutan terus mencengkram jiwanya, dia tidak mendapatkan kebahagiaan disana.
Amerika pernah gempar, dunia juga menjadi gempar, gara-gara seorang presiden yang bernama Bill Clinton berselingkuh (berzina) dengan Monica Lewinsky. Dan ternyata perzinahan mereka bukan menciptakan mereka semakin bahagia namun makin kian gusar bahkan sang presiden dituntut oleh rakyatnya untuk secepatnya mengundurkan diri dari jabatannya. Kebahagiaan tidak terdapat dalam kepuasan sexual.
Allah yang membuat alam dan isinya, Allah yang membuat insan, maka Dialah yang lebih tahu apa yang diperlukan oleh insan. Dia yang lebih tahu apa yang dikehendaki oleh jiwa insan. Maka tidak ada kebahagiaan bagi seseorang untuk mencari jalan kebahagiaan diluar Allah Swt. Setan tidak mungkin menawarkan jalan kebahagiaan. Setan tidak akan pernah menawarkan kesenangan bagi manusia. Setan lebih suka melihat manusia hidup gotong royong hawa nafsunya. Seseorang yang dimanja oleh hawa nafsunya dia akan terus pindah dari kemaksiatan yang satu ke kemaksiatan lainnya. Dan akibatnya hidupnya terombang-ambing dalam kegelisahan yang luar biasa dan beliau tidak akan mendapatkan kebahagiaan. Hanya ketenangan doktrin yang hendak menawarkan kebahagiaan. Hanya ketundukan total kepada Allah Swt yang mampu memberikan ketenangan jiwa.
Makanya, salah satu serpihan dari kata al-kepercayaan yaitu al-amnu yang bermakna rasa aman. Di dalam jiwa insan ada satu segi, yang segi itu tidak akan pernah memperoleh ketenangan bila tidak diisi dengan akidah. Dan manusia akan terus hancur jiwanya, tidak pernah mendapatkan ketenangan jiwanya jikalau tidak diissi dengan akidah terhadap Allah dan ketunduksn total kepada Allah. Silahkan berdiri rumah yang megah, silahkan raih harta yang banyak, silahkan capai apa yang kamu harapkan didunia, namun bilaman jiwa manusia kosong beliau tidak akan pernah memperoleh kebahagiaan.
Pada peluang ini, aku tidak akan mengupas hal tersebut diatas lebih jauh, tapin saya ingin menceritakan dan mengambarkan buku-buku yang membicarakan tentang kesalahan-kesalahan dan kecelakaan yang sudah dibuat oleh orang-orang terdahulu. Untuk kita jadikan i’tibar atau pelajaran biar kita tidak mengulanginya pada kurun sekarang.
Didalam al-Quran Allah Swt telah memberikan contoh manusia yang paling celaka. Allah pernah menyebut satu surat yang namanya surat al-Lahab, yang mempunyai arti manusia yang paling celaka dan tidak akan pernah tenang hidupnya yaitu Abu Lahab. Allah juga menceritakan fir’aun bahkan Fir’aun ini lebih disebutkan lebih dari 100 tempat, alasannya betapa pentingnya insan berguru dari Fir’aun biar ia tidak mengalami kecelakaan dan kesalahan yang dilaksanakan oleh Fir’aun. Allah telah menyebutkannya berulang-ulang dalam al-Qur’an tetapi tetap saja insan teledor, tetap saja insan menjiplak jejak-jejak langkah Fir’aun. Artinya, kepemimpinan ala Fir’aun kita warisi, kita tiru. Dan kepemimpinan mirip ini kerap kali mewariskan kesengsaraan bagi rakyatnya. Karena itulah, kerakusan Fir’aun janngan sampai terulang pada diri peribadi-peribadi modern kini ini.
Mengapa kita mesti mempunyai ilmu? Karena insan tanpa ilmu agama dia tidak akan pernah senang. Manusia akan celaka bila ia tidak mengetahui apa yang harus beliau lakukan untuk menuju Allah Swt.
Ada suatu buku yang berjudul maa dza qoddaol ‘alam lilhinthotil muslimin “Bagaimana manusia dan dunia hancur dan rugi alasannya umat Islam lemah dan tidak mampu menyebarkan risalahnya“. Ini dibuktikan oleh pemikkir dunia yang berjulukan as-Syeikh Abul Hasan an-Nadiyyi seorang ulama asal India. Buku ini merupakan best seller ditulis dalam bahasa Arab, Inggris dan juga sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Buku ini menggambarkan betapa umat Islam harus mampu menunjukan risalahnya, harus berilmu membuatkan risalahnya. Karena jikalau umat Islam lemah dan pedoman Islam tidak tersebar maka manusia akan mengikuti setan. Kalau insan sudah mengikuti setan maka yang terjadi yakni kesengsaraan. Tidak jarang ayah membunuh anaknya alasannya mengikuti setan, anak membantai orang tuanya sebab ikut setan. Islam tidak pernah mengajarkan seperti itu, bahkan Islam mengajarkan seorang anak mesti menhormati orangtuanya begitu juga sebaliknya. Tapi lihat kini, dimedia kala baik cetak maupun elektronika banyak suami yang tega membunuh isterinya, anak membunuh orang tuanya, bukan cuma itu tetapi juga memangkas-motonngnya, mencincang-cincangnya tanpa ada rasa kemanusiaan sama sekali.
Didalam buku ini akan saya bacakan beberapa bukti yang sungguh mengeriaqkn dan mengharukan bagi kita. Bukit-bukti itu yakni;
Bagaimana nasib agama saat manusia mengikuti hawa nafsu dan akalnya.
Disebutkan dalam buku ini, agama-agama besar yang dahulu Allah turunkan kepada manusia pada masa dan umat tertentu melalui Nabi-Nabi mereka. Ternyata, sehabis Nabi mereka meninggal dunia agama sudah menjadi permainan, diubah, direvisi, dibongkar dan tidak ada lagi wujud aslinya. Sekarang yang tersisa hanyalah tinggal namanya saja. Agama Nasrani, agama Yahudi tinggal namanya saja, aslinbya telah mereka ubah dan mereka bongkar pasang.
Perhatikan, saat manusia mengikuti hawa nafsunya dikala nalar mengatur hidup manusia, maka perhatikan, mereka sanngat berani kepada Allah, sampai-hingga agama yang harus mereka ikuti diobrak-abrik. Sekarang dalam badan Islam pun telah muncul tanda-tanda-tanda-tanda seperti itu. Orang Islam sudah berani mengobrak abrik Al Quran, telah berani mengobrakabrik Pribadi Rasululah saw. Dikatakan Al Alquran sudah tidak lengkap lagi banyak salahnya, lalu dibilang juga Rasulullah itu bukan Nabi untuk seluruh zaman, dia cuma tokoh sejarah untuk zamannya sajadan orang Arab saja. Yang menyampaikan demikian ialah umat Islam sendiri, jika umat Islam sudah berani mengatakan seperti itu, memiliki arti mereka telah hilang Imannya.
Dikatakan pula bahwa at tauhid yang dikarang oleh orang Babil, orang-orang Yahudi mengambilnya selaku kita bsuci mengesampingkna kitab taurat. KitabTaurat yang Allah turunkan kepada mereka sduah tidak menjadi pegangan lagi, namun yang menjadi pegangan yakni kitab talmud. Nah, bila ALK Quran sdudah dikatakan tidka lengkap, banuyak yang salah maka usang-lama kita tidka aka npunya Al Quran lagi, mereka sudah mulai menyebutkan ayat ini, sur5at ini, sudah tidka berlaku lagi, sudah tidka cocok lagi dan sduah tidka relevan lagi dengan zaman. Sudah terbukti bahwa agama pada zaman dahulu saat insan ikut hawa nafsu setan, agama menjadi permainan.
Disebutlkan lagi disini, orang-orang Majusi menyembah matahari empat kali sehari dan mereka juga menyembah bulan, api dan air. Perhatian, air yang notabene makhluk disembah. Karena apa ? Karena jika logika tidak dibimbing oleh wahyu dia akan galau. Sementara insan memerlukan kepuasan rohani. Maka ketika yang membimbing untuk beriman akal sajamaka akhirnya bimbingannya menjadi salah. Yang disembah bulan, matahari, air bukan dzat yang membuat itu semua. Ternyata akal manusia bukan untuk menandingi Allah namun logika ciptaan Allah untuk memahami wahyu.
Ini yakni salah satu bukti bahwa insan tidka akan pernah meraih kebahagiaan kalau tidka memiliki Ilmu yang benar, maka syarat utama untuk mencapai kebahagiaan dunia alam baka adalah ia harus mempunyai Ilmu yang benar, pandangan yang benar. Karena apapun keikhlasan insan kalau ternayta Ilmunya salah maka sistem pelaksanaannya pun salah. Dan dikala tata caranya salah, maka amalnyapun tidka diterima.
Saya seringkali melihat Bapak-bapak yang wudhu di masjid mencuci tangannya hanya hingga dibawah siku membasuh kakipun sama cuma bagian depannya saja belakanya tidak, maka wudhunya tidka sah. Dan ketiak wudhu tidak sah, maka shalatnyapun tidak sah. Rasulullah pernah suatu kali melihat salah seorang berwudhu, kaki belakanyatidak berair, tidak dibasuh, makarasul pribadi berkata dan berteriak: “Masuk neraka wail kaki sebelah belakang yang tidak terbasuh air“. Inilah pentingnya Ilmu sehingga keikhlasan dan Ibadah kita mampu diterima.
Dikatakan pula dalam hal ini bahwa orang-orang Brahma (hindu) merekas mempunyai kedigdayaan membuat Tuhan saban hari. Karena setiap hari membuat Tuhan hasilnya Tuhan mereka sekarang berjumlah 330 juta Tuhan. Inilah akhir dari logika yang membimbing Iman. Urusan Iman bukanlah permasalahan akal tapi Iman yaitu permasalahan wahyu yang mesti dipelajari dari Allah swt. Kita mempelajarinya lewat majlis-majlis Ilmu. Tapi Ingat, kita kini salah kaprah, majlis Ilmu yang sebaiknya untuk menimba ilmu sekarang dijadikan hiburan. Mendatang ipoengajian bila penceramahnya lucu bukan mengambil Ilmunya. Kalau yang telah adalah hiburan, Ilmu tidak akan dapat namun bila kita mencari Ilmu, jiwa kita akan bahagia dan hening.
Banyak orang menerka kebahagiaan itu terdapat dalam hiburan. Akhirnya mereka mencari daerah-tempat hiburan, daerah-kawasan yang lucu. Apakah itu kebahagiaan ? itu terperinci bukan kebahagiaan.. Bahkan Imam Ghozali dalam Ihya Ulumuddin menyampaikan “Katsratud dakhi tumitul qalbu“ Artinya: banyak tertawa mematikan hati. Hati kita akan mati jika terlalu sering tertawa, Sekarang kita menduga bahwa tertawa yaitu penenang hati. Tidak, tertawa tidak menenangkan hati.hanya merusak jiwa dan menciptakan kita kian jauh dengan Allah. Rasuluolah saw bersabda dalam sebuah haditsnya: “Senadainya kau tahu apa yang terdapat dalam jiwakudan kamu tahu apa yang saya lihat, kamu akan selalu menangisda ntidak ada kesempatan untuk tertawa“.
Rasulullah saw pernah menyaksikan syurga, neraka, siksa dll. Sehingga kalau kita melihatnya, pasti kita kan lebih sering menangis dan sedikit tertawa. Rasulullah tidak pernah mengajarkan sobat-sahabatnya untuk tertawa, tetapi bneliau mengajarkan sobat-sahabatnya untuk serius, tekun alasannya agama yaitu perjuangan menuju Allah swt. Kadangkala kita mencari harta bangkit tengah malam, jama tiga pergi ke pasar bersunguh mencari harta.Tapi kita mencari darul baka dengan tertawa. Masa seperti itu ? Kita mengejar syurga dengan tertawa tapi memburu dunia dengan serius. Kita terkadang lebih serius mengejar-ngejar harta namun acap kali bermain-main mengejar alam baka.
Perhatikan bagaimana kecelakaan insan ketika mereka tidak betul-betul mencari Ilmu agama. Seringkali pada zaman kini ini terlalu banyak orang-orang yang sungguh mencari Ilmu persoalan dunia tapi untuk masalah agama malasnya minta ampun. Karena Ilmu-ilmu dunia senantiasa saja bermuara pada uang.
Kita kembali lagi, Orang India (Hindu) sukanya menyembah yang enak-lezat. Karena saking menyembah yang yummy-enak mereka sampai-sampai menyembah kemaluan, mereka menyebutnya dengan istilah maha tuhan. Mereak menggambar pria telanjang, perempuan-perempuan telanjang fitemboktembok mereka untuk disembah oleh masyarakatnegeri. Bahkan para ahli sejarah menyebutkan sebagian dari kalangan mereka menyembah laki-laki telanjang dan wanita telanjang. Perhatikan, betapa liciknya manusia. Dan kini cara menyembahnya lain lagi. Dengan cara melihat gambar-gambar porno, menyaksikan perempuan-perempuan telanjang, shalat tidak dipedulikan lagi. Yang dicari ialah kenikmatan-kenikmatan yang ebrsifat hawa nafsudaripada kepentingan terhadap Allah swt. Bukankah itu penyembahan juga?
Di Romawi, disana ada suatu kawasan pertandingan mirip stadium olah raga, yang mereka tonton bukan pertarungan olahraga, namun para gladiator yang bertarung hingga mati. Kadang-kadang yang dipertarungkan insan dengan manusiadan kadang kala pula insan dengan binatang. Inilah jadinya mencari kebahgiaan dengan hanya menggunakan akal saja.
Kemudian di Syiria, rakyatnya mengalami kedzaliman setiap ketika. Para pemimpin dzalim, mereka menawan pajak yang begitu besar sampai diluar kemampuan nya. Karena saking miskinnya kesannya kebanyakan rakyat Syiria memasarkan anak-anak mereka, Ketiak Iman menjadi lemah dan insan semakin kurang pandai dari nilai-nilai agama, maka kedzaliman semakin banyak dan pada alhasil muncullah penyiksaan-penyiksaan kepada insan-manusia yang lemah. Dan dikala mereka tersiksa, miskin, karenanya mereka terpaksa memasarkan anak-anak mereka sebab lilitan hutang yang sungguh besar. Maka, pada zaman itu jadinya banyak budak-byudak yang diperjual belikan, sejarah berulang, saya pernah mendengar dan emlihat pribadi di TV BBC, Di Eropa ada sebuah gedung besar yang memuat perempuan-wanita yang memasarkan wanita dengan harga-harga tertentu. Maka berulanglah sejarah, sekarang pun banyak budak-budak yang dijual cuma mungkin kemasannya saja yang berlawanan.
Di Iran, pada kurun jahiliyah ada seorang yang bernama Mani. Dia berdakwah mengajak manuisa semoga jangansampai menikah antara pria dan perempuan. Akhirnya usang kelamaan bangsa iran mulai habis tak maumenikah. Kemudian sehabis Mani muncul madzhab mengajak dan mengajarkan bahwa harta orang lain adalah milik bareng . Manusia masuk ke rumah orang mengambuil isteri orang, mengambuilk harta orang itu boleh karena mulik bareng . Akhirnya timbul kesemrawutan dimana-mana. Lihatlah kertika akal yang mengajarkan maka manuisa gundah bagaimana cara hidup.
Kemudian saya mengajak untuk melihat insan terbaru kini. Disini ada bukunya yang baru diterjemahkan dari bahasa Arab pengarangnya yaitu Mamduh Al Azuby yang berjudul Amereika diambang keruntuhan. Jangan dikira bahwa Amerika yang begitu megah, jaringannya tersebar luasdi mancanegaera tidak ada kebobrokan didalamnya. Buku akan mengungkap kebobrokan dan keruntuhan Amerika berdasarkan observasi Ilmiyah yang didasarkan dari data-data dan fakta-fakta yang kuat dan valid bukan kebohongan. Bukti-bukti itu adalah :
Pertama, Wanita Amerika setiap hari menghadapi ancaman perkosaan. Walaupun Free sex (sex bebas) sudah menjadi keleluasaan mereka, namun mereka tetap merasa was-was terhadap ancaman perkosaan. Tidak ada seorangpun yang bisa menunjukkan rasa kondusif sedikitpun kepada wanita disana. Makanya, sekitar 40 % wanita Amerika senantiasa menenteng benda-benda tajam untuk mempertahankan diri dari ancaman mirip pisau lipat, pistol dan gas air mata di tas-tas mereka. Sekitar 25 % perempuan Amerika mencar ilmu Ilmu bela diri mirip karate, taekwondo, silat dan lain-lain.
Pada masa pertengahan ada suatu baju terbuat dari logam pada waktu perang dunia ke II dibentuk untuk mempertahankan isteri-isteri tentara perang agar tidak selingkuh. Baru setelah perang mereka perang kembali ke rumah dan dibuka kembali pakaiannya. Nha, kini rternyata perempuan Amerika menentukan busana seperti ini utnuk menghindari ancaman perkosaan. Dia pakai dikala keluar rumah dan beliau simpan kuncinya dirumah sehingga perkosaanpun tidakakan pernah berhasil. Bahkan disebutkan dalam suatu penelitian, dengan promosiyang gencar disemua TV Amerika, perusahaan-perusahaan yang membuat busana ini menemukan laba 400 juta dolar dalam setahun. Ini menandakan begitu banyak wanita Amerika yang tidak terasa kondusif terhadap dirinya.
Ada suatu kisah dari seorang perempuan Amerika berumur 32 tahun yang berjulukan nyonya Genie. Dia ialah seorang perawat. Dia dipaksa oleh bosnya atau direktur rumah sakit untuk berafiliasi intim dengannya, namun ia menolak. Akhirnya, ia dikeluarkan dari rumah sakit lalu ia kini jadi gelandangandan makan kuliner dari sampah atau kuliner basiDia berkata dalam suatu catatan harian. Aku betul-betul menyesal menjalani hidup susah sebagai gel;andangan.Seandainya saya melayani dokter tersebut hidupku pasti tidak akan mirip ini meskipun saya mesti menanggung malu. Keadaanku lebih baik ketimbang hidup dijalanan setriap hari menghadapi bahaya perkosaan. Kemudian kondisi orang-orang Amerika emngidap penyakit jiwa karena hampa dari nilai-nilai agama. Suatu penelitian yang dioakukan pada tahun 1994 diseluruh daerah Amerika serikat, mendapatkan bahwa satu dari dua warga Amerika artinya 48 % me4ngalami disfungsi otak pada kurun-era tertentu. Salah seorang sosiolog berjulukan Ronald Silter dari Universitas Michigan, universitas ini ialah aktivis dalam melakukan observasi Ilmiah. Dia menyampaikan penyakit jiwa tersebar luas di Amerika sepertiu halnya penyakit fisik, kalau anda duduk bersama dua orang salah satunya niscaya terancam penyakit jiwa mirip halnya terancamnya penyakit influenza.
Makanya, rumah sakit yang banyak disana bukan rumah sakit fisik tapi rumah sakit jiwa. Dan tempat-daerah pembinaan jiwa pun disana banyak sekali karena mereka sungguh membutuhkan pelatihan jiwa biar jiwa mereka terisi, jiwa mereka kosong alasannya tidak eprnah mendengar adzan, al Alquran, tidka pernah berdzikir mengenang Allah. Bagaimana jiwanya akan terobati sementara kebahagiaan itu terdapat dalam jiwa bukan dalam harta. Dari segi harta mereka kaya bahkan jikalau mereka mempunyai harta lalu disimpan di Bank, mereka bukan mengatas namakan dirinya tetapi atas nama bunatang kesayangannnya.
90 % dari orang Amerika mesti menaggung sendiri keadaan jiwa yang parah tersebut, seperti galau, khawatir dan defresi berat. Mereka senantiasa galau, gusar tidka tahu apa yang mesti diperbuat. Ini alasannya jiwa mereka jhampa dari nilai-nilai rohani. Nilai-nilai materialisme telah mengusai kehidupan mereka dan mengalahkan tugas agama. Arinya, yang dikejar dalam hidup ini hanya bahan dan mereka tidak membutuhkan agama. Ahirnya kehampaan rohani menciptakan mereka merasa bebas berbuat apa saja, mereka sungguh mengagung-agungkan kebebasan dalam segala hal terutama terutama dalam dilema sex. Apa yang mereka mau, maka dilaksanakan tidak ada hala haram, baik jelek alasannya adalah ini mereka telah berasumsi bahwa ini telah ialah hak asasi manusia (HAM). Sekarang asumsi-pikiran seperti ini sudah masuk ke Indonesia dan kita perlu untuk mawas diri dan mengcounter keluarga kita dari pikiran-pikiran tersebut.
Dan karena jiwa ,mereka hampa ahirnya mereka terpesona untuk megnikuti pedoman-fatwa sesat. Atau fatwa-pedoman sesat mirip fatwa memuja syetan, pedoman ini menganut keleluasaan sex. Mereka boleh bekerjasama sex dengan cukup umur atau gadis-gadis kelompok ini yang sengaja mereka datangkan untuk pesta sex asing bareng pemimpin mereka. Mereka juga membolehklan sex dengan mahramnya, ayah boleh menggauli anaknya, kakak boleh dengan adiknya bahkan anak dengan ibunya. Perhatikan disini, belum pernah kita mendengar dalam dunia binatang ada anak memperkosa ibunya. Tapi disinilah gilanya insan keika mereka jauh dari agama.
Salah seorang perempuan sekte penuja syetan menyampaikan: Pada sebuah hari kami diundang pada satu tempat kami semua mengenakan pakaian tipis dan kami tidak diperbolehkan ngomong kepada siapapun. Kemudian kami dipaksa melakukan kekerabatan sex dengan alasan kepatuhan kepada perintah setan. Anggapannya sex dapat menyembuhkan jiwa terlebih bila dijalankan dengan bersama pimpinan sekte yang merupakan wali syetan dibumi. Para perempuan tersebut tidak bias menolak sebab takut dengan murka syetan.
Di Amerika seriakt berdasarkan perkiraan setiap hari terjadi sekitar satu juta setengah hubungan sex dengan bayaran uang yang sudah disepakati dengan kedua belah pihak. Hasil angket menunjukan bahwa profesi memasarkan keindahan tubuh menduduki urutan kedua diantara profesi-profesi yang diharapkan oleh masyarakatAmerika. Bahkan statistik ini menyebutkan 85 % gadis Amerika yang berumur 14-20 tahun berangan-angan menjadi pegawai sex. Kita lihat, betapa hancurnya tabiat disana dan kita takut ajaran mirip itu merembet nmasuk ke dalam jiwa putera-puteri kita.
Bahkan Amerika yang disebut-sebut sebagai Negara paling kondusif ternayta paling bobrok. Disana keselamatan tidak ada sama sekali. Disini disebutkan dari kota Los Angeles sampai kota Arkansas dari New York sampai texas geng-geng bersenjata menguasai jalanan sementara polisi diam tak berdaya menghadapi mereka. Kejahatan merajalela dimana-mana saementara abdnegara hukum tidak bias berbuat banyak bahkan terkesan membiarkan karena memang geng-geng serta preman-preman disana sungguh ganas dan brutal.
Maka dari rangkaian pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa saat ingin meraih kebahagiaan dunia dan darul baka maka kita mesti memiliki ilmu tentang itu (ilmu Allah/agama) yang mendalam dan mengamalkan ilmu tersebut dan mengajarkannya terhadap orang lain. Mari kita kembali terhadap fitrah, mari kita kembali kepada Islam, mari kita kembali tunduk kepada Allah swt bahwa Allahlah yang telahg mengajarkan kepada kita Ilmu yang benar dan baik. Wallahu a’lam.