Yang sering kita lupakan argumentasi Nobita tidur siang ialah alasannya adalah sering tidur lebih malam. Dan observasi terbaru mengatakan bahwa orang pandai condong tidur lebih malam. Lebih lagi, Nobita sepertinya tahu persis bahwa tidur siang berguna bagi otak dan fokus. Padahal penelitian tersebut gres dijalankan dalam beberapa tahun terakhir.
Nampaknya tanpa riset pun Nobita tahu bahwa tidur siang lebih menguntungkan bagi kesanggupan otak dan kecerdasannya sehingga melakukannya secara konsisten.
Namun tahukah kau bahwa dalam ujian opsi berganda, mendapatkan nilai 0 sangatlah sulit dan bahkan nyaris tidak mungkin kalau menebak secara acak. Satu satunya klarifikasi ialah bahwa Nobita bantu-membantu tahu semua jawaban dan sengaja menentukan tanggapan yang salah.
Memang sih, tidak semua cobaan yang diambil Nobita dalam bentuk multiple choice, tapi bukankah tidak sulit juga bagi Nobita untuk “pura pura” dapat nilai 0 di ujian tulis. Lagipula, kalau tahu Nobita separah itu, guru Nobita harusnya memerintahkan Nobita untuk mengambil kursus demi memperbaiki nilainya. Kejadian ini kian menguatkan teori bahwa bekerjsama guru sekolahnya tahu bahwa Nobita itu jenius.
Tapi dalam hal ini sepertinya Nobita lebih bakir, tahu bahwa dia harus bekerja keras bertahun tahun untuk mengalahkan kecerdasan Dekisugi (yang mungkin juga sesama jenius). Nobita memilih untuk mempergunakan kekurangan wanita adalah rasa kasihan dengan mitra terdekatnya.
Dalam beberapa Movie Doraemon nobita sangat mahir dalam membidik meskipun cuma dengan senjata dari kantong asing mereka, dan hebatnya senantiasa tepat sasaran. Tidak mungkin membidik selalu sempurna target bila menemukan keberuntungan terus menerus, sebelum melepaskan tembakan nobita sudah memperhitungkan tembakannya.
Contoh lainnya adalah penggunaan alat pengeras suara (yang dianggap Doraemon tidak memiliki kegunaan) selaku alat angkutanyang efisien. Dengan beberapa contoh ini tidak berlebihan bila menilai Nobita mempunyai kecerdasan yang tinggi dan sangat kreatif.
Namun observasi modern menyampaikan bahwa, orang jenius lebih cenderung jadi pelupa. Dan kian pelupa seseorang, kian tinggi potensi kecerdasan orang tersebut. Tidaklah aneh jikalau menilai Nobita yang sangat pelupa bahwasanya memiliki kecerdasan tinggi.