Mengapa Langit Berwarna Biru? Ini Penjelasan William Rayleigh

 Biasanya mereka memadang langit saat sauasana hati mereka sedang senang Mengapa Langit Berwarna Biru? Ini Penjelasan William Rayleigh
Banyak orang bahagia memandang langit. Biasanya mereka memadang langit saat sauasana hati mereka sedang bahagia, ada juga orang yang menatap langit sedang merenungkan sesuatu. Lalu apakah kau tipe orang yang suka memandang langit juga?  Jika iya, pernahkah sesekali terlintas dibenakmu, mengapa langit berwarna biru? Penasaran dengan misteri langit berwarna biru, mari kita simak klarifikasi beikut ini.
Kenapa Langit Berwana Biru?
Tahukah kau, sebetulnya langit tidaklah berwarna biru, melainkan berisikan warna yang berbeda-beda. Terkadang debu-debu atau hitam (acuan langit malam), sering kali merah atau emas (langit senja dan ketika sunrise pastinya), tidak jarang pula berwarna putih atau biru mengkilat. Langit berwarna hitam tentunya alasannya adalah tidak ada matahari yang bersinar di malam hari. Sementara langit yang berwarna debu-debu menawarkan terdapat banyak partikel bubuk selaku akhir dari gas-gas kotor di udara. Contohnya, di kota-kota besar dan daerah pabrik.
Jika dilihat lagi, ternyata warna-warna langit sangat akrab kaitannya dengan kedudukan bumi kepada matahari serta tingkat kebersihan dan polusi udara di sebuah tempat. Selain kedua aspek tersebut, ada satu aspek utama lagi yang mengakibatkan warna-warni matahari, ialah sifat cahaya tersebut terurai menjadi 7 warna: mejikubibiniu. Ini salah satu percobaanyang bisa dikerjakan untuk memperhatikan tampak. Sama halnya dengan percobaan prima ini, cahaya putih yang dipancarkan oleh matahari juga berisikan panjang gelombang terpendek hingga cahaya merah dengan panjang gelombang terpanjang. 

Baca Juga : Mengapa Warna Awan di Siang Hari Berbeda dengan di Sore Hari

Dalam fisika energi E didefinisikan selaku konstanta, Planck h dikalikan dengan frekuensi. Panjang gelombang lamda berbanding  terbalik dengan frekuensi v, maka energi akan besar kalau panjang gelombangnya mengecil. Berarti cahaya ungu atau biru memiliki energi yang lebih besar dibanding cahaya merah. Itulah sebabnya kita menganal Si Api Biru. Api berwarna biru jauh lebih “tajam” dibandingkan dengan api berwarna merah.

Kembali lagi ke persoalan matahari. Untuk hingga ke bumi, cahaya putih matahari haruslah melewati atmosfer atau lapisan udara di sekitarbumi. Atmosfer ialah sederetan gas (mirip Oksigen, Nitrogen, dan Karbondioksida yang diharapkan terutama dalam proses pernapasan makhluk hidup), partikel air, serta abu. Cahaya putih matahari melewati adonan ini (mirip percobaan senter yang dipancarkan ke sebuah gelas yang berisi air keruh) dengan listasan yang berlainan-beda. Akibat tumbukan antara partikel cahaya (foton) dan partikel penyusun adonan udara di atmosfer inilah kita menyaksikan langit dalam aneka warna. Cahaya yang terurai mengalami penghematan energi akhir proses tumbukan dengan partikel dan mensugesti kekuatan pancaran sampai ke bumi.
Langit Biru Menurut Penjelasan Willian Rayleigh
Menurut Lord John William Rayleigh, langit biru disebabkan alasannya adalah cahaya biru dan hijaulah yang paling berpengaruh dipancarkan oleh matahari. Warna biru ini kemudian dipancarkan oleh mata kita, sehingga kita menyampaikan langit tersebut biru. Begitu pula halnya dengan senja hari. Langit cenderung berwarna merah alasannya adalah cahaya merah dengan panjang gelombang terpanjanglah yang mampu menempuh perjalanan matahari-bumi.
Bagaimana cara mengukur panjang gelombang ini? Sederhana saja. Panjang gelombang bisa diukur dengan mengalikan jarak tempuh dengan 2. Berarti panjang gelombang ini, jarak bolak-balik sebuah gelombang menempuh jarak tertentu.
Itu tadi sedikit artikel perihal rahasia dibalik langit berwarna biru dan dijelasakn dengan jawaban yang terperinci dan tepat oleh William Rayleigh. Semoga tanggapan yang diberikan oleh Rayleigh mampu memperbesar wawasan dan berfaedah bagi teman-sahabat sekitar fisika. Sekian dan sampai jumpa pada postingan berikutnya. Terimakasih atas kunjuangannya dan jangan lupa untuk dishare.
Sumber: R. Aden. 2010. Fakta-fakta Unik. Yogyakarta: Penerbit Siklus.

  Penerapan Pemuaian Dalam Kehidupan Sehari-Hari