Mengapa Catur Purusa Artha Dikatakan Sebagai Landasan Catur Asrama? Jelaskan!

mengapa catur purusa artha dibilang sebagai landasan catur asrama? Jelaskan!

Alasan kenapa Catur Purusha Artha disebut sebagai landasan dr Catur Asrama yakni alasannya keduanya saling terkait & tak mampu dipisahkan di mana Catur Asrama disebut sebagai fase kehidupan yg harus dilalui insan, sementara Catur Purusha adalah tujuan dr dari Catur Asrama tersebut.

» Pembahasan

Catur Asrama diartikan sebagai empat jenjang kehidupan yg dilalui manusia dgn berdasar pada tuntunan agama. Catur Asrama pula terkadang disebut selaku empat fase kehidupan manusia yg dijalani untuk tujuan-tujuan agama dgn berlandaskan pada petunjuk agama. Berikut ini cuilan-serpihan dr Catur Asrama:

  1. Brahmacari, maknanya ialah insan bergerak dlm kehidupannya dgn menunut ilmu pengetahuan. Brahmacari artinya masa menuntut ilmu.
  2. Grahasta, adalah tahap kedua kehidupan di mana insan mulai hidup dlm rumah tangga.
  3. Wanaprasta, ialah tahapan di mana insan mulai meminimalisir jawa nafsunya & mulai mencari ketenangan hidup yg hakiki.
  4. Bhiksuka, dinamakan pula Sanyekin. Tahapan ini yakni yg tertinggi di mana manusia benar-benar sudah lepas dgn alam matrial yg disediakan dunia & sudah tak lagi memikirkan harapan-cita-cita & buaian hawa nafsu lainnya.

Catur Purusha artinya adalahempat tujuan hidup manusia yg meliputi hal-hal selaku berikut:

  1. Dharma, yaitu hukum, kewajiban agama, kebenaran.
  2. Artha, adalah hal-hal yg berkaitan dgn kekayaan.
  3. Kama, artinya yaitu cinta kasih, cita-cita, kasih sayang, kesenangan, kebahagiaan, kenikmatan.
  4. Moksa, artinya terbebas, lepas, membebaskan & lain sebagainya.

» Pelajari Lebih Lanjut

  1. Materi ihwal kegiatan keagamaan yg dilakukan umat Hindu https://Wargamasyarakatorg .co.id/tugas/37751767
  2. Materi wacana cara umah Hindu berdoa https://Wargamasyarakatorg .co.id/tugas/30387614
  3. Materi perihal bersyukur di hadapan Tuhan Yang Maha Esa https://Wargamasyarakatorg .co.id/peran/356128

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

» Detail Jawaban

Kelas      : SMA

Mapel    : Pendidikan Agama Hindu & Budi Pekerti

Bab        : –

Kode      : –

#AyoBelajar

Tugas & tujuan dr masing masing catur asrama jelaskan

Jawaban:

maksudnyaaa gimana ya kka?

sebutkan & jelaskan rumusan panca yajna dr agastya parwa?

tanggapan :
1. Dewa Yadnya.

Ialah suatu korban suci/ persembahan suci pada Sang
Hyang Widhi Wasa & seluruh manifestasi- Nya yg terdiri
dr Dewa Brahma selaku Maha Pencipta, Dewa Wisnu selaku
Maha Pemelihara & Dewa Siwa selaku Maha Pralina (pengembali
pada asalnya) dgn mengadakan serta melakukan
persembahyangan Tri Sandhya (bersembahyang tiga kali
dlm sehari) serta Muspa (kebaktian & pemujaan di
tempat- daerah suci). Korban suci tersebut dilaksanakan
pada hari- hari suci, hari peringatan (Rerahinan), hari
ulang tahun (Pawedalan) ataupun hari- hari raya yang lain
seperti: Hari Raya Galungan & Kuningan, Hari Raya
Saraswati, Hari Raya Nyepi & lain- lain.


2. Pitra Yadnya.

lalah sebuah korban suci/ persembahan suci yg ditujukan
pada Roh- roh suci & Leluhur (pitra) dgn menghormati
& mengingat jasanya dgn menyelenggarakan upacara
Jenasah (Sawa Wedana) semenjak tahap permulaan hingga tahap
terakhir yg
disebut Atma Wedana.

Adapun tujuan dr pelaksanaan Pitra Yadnya ini adalah
demi dedikasi & bakti yg tulus tulus, mengangkat
serta menyempurnakan kedudukan arwah leluhur di alam
nirwana. Memperhatikan kepentingan orang tua dgn jalan
merealisasikan rasa bakti, menunjukkan sesuatu yg baik
& patut, menghormati serta merawat hidup di harituanya
pula termasuk pelaksanaan Yadnya. Hal tersebut dilaksanakan
atas kesadaran bahwa selaku keturunannya ia sudah berhutang
pada orangtuanya (leluhur) seperti:
Kita berhutang tubuh yg disebut dgn ungkapan
Sarirakrit. Kita berhutang budi yg disebut dgn perumpamaan
Anadatha. Kita berhutang jiwa yg disebut dgn ungkapan
Pranadatha.


3. Manusa Yadnya.

Adalah suatu korban suci/ pengorbanan suci demi kesempurnaan
hidup manusia.

Di dlm pelaksanaannya mampu berupa Upacara Yadnya
ataupun syukuran, di antaranya ialah:
Upacara syukuran (Jatasamskara/ Nyambutin) guna
menyambut bayi yg baru lahir. Upacara syukuran (nelubulanin) untuk bayi (anak)
yg baru berumur 3 bulan (105 hari). Upacara selamatan sesudah anak berumur 6 bulan
(oton/ weton/ 210 hari). Upacara perkawinan (Wiwaha) yg disebut dgn
perumpamaan Abyakala/ Citra Wiwaha/ Widhi-Widhana.

Di dlm menyelenggarakan segala perjuangan serta kesibukan-
aktivitas spiritual tersebut masih ada lagi kesibukan
dlm bentuk yg lebih positif demi kemajuan & kebahagiaan
hidup si anak di dlm bidang pendidikan, kesehatan,
& lain- lain guna persiapan menempuh kehidupan bermasyarakat.
Juga perjuangan di dlm menawarkan sumbangan & menghormati
sesama insan mulai dr sistem menerima tamu (athiti
krama), memberikan perlindungan pada sesama yg sedang
menderita (Maitri) yg diselenggarakan dgn tulus
nrimo yaitu tergolong Manusa Yadnya.

4. Resi Yadnya.

Adalah suatu Upacara Yadnya berupa karya suci keagamaan
yg ditujukan pada para Maha Resi, orang- orang suci,
Resi, Pinandita, Guru yg di dlm pelaksanaannya mampu
diwujudkan dlm bentuk:
Penobatan calon sulinggih menjadi sulinggih yg
disebut Upacara Diksa. Membangun daerah- tempat pemujaan untuk Sulinggih. Menghaturkan/ menawarkan punia pada ketika- dikala
tertentu pada Sulinggih. Mentaati, menghayati, & mengamalkan aliran- pedoman
para Sulinggih. Membantu pendidikan agama di dlm menggiatkan
pendidikan budi pekerti luhur, membina, & berbagi
aliran agama.


5. Bhuta Yadnya.

Adalah suatu korban suci/ pengorbanan suci pada sarwa
bhuta yaitu makhluk- makhluk rendahan, baik yg terlihat
(sekala) ataupun yg tak terlihat (niskala), hewan (binatang),
tumbuh- tumbuhan, & berbagai jenis makhluk lain yg
merupakan ciptaan Sang Hyang Widhi Wasa.

Adapun pelaksanaan upacara Bhuta Yadnya ini dapat berupa:
Upacara Yadnya (korban suci) yg ditujukan pada makhluk
yg kelihatan/ alam semesta, yg disebut dgn perumpamaan
Mecaru atau Tawur Agung, dgn
tujuan untuk mempertahankan keseimbangan, kelestarian antara
jagat raya ini dgn diri kita yaitu keseimbangan antara
makrokosmos dgn mikrokosmos.

Jelaskan relasi catur warna & catur asrama???

serta tuliskan alasan nya!!!​

Jawaban:

Hubungan antara Catur warna & Catur asrama adalah

1. Pada jenjang Brahmacari Asrama & Brahmana warna dipandang kedua fase ini sama – sama menekuni bidang pendidikan & pembelajaran.

2.  Pada Fase Grehastha Asrama & Ksatrya warna ,dipandang kedua fase ini sama- sama merupakan fase untuk berguru memimpin.  pada saat membangun rumah tangga pad jenjang grehastha asrama , seseorang dihadapkan dgn mencar ilmu memimpin.

3.Pada fase wanaprasta asrama & wesya warna, dipandang sama –sama memerlukan pengalaman gres dgn berguru lewat pengasingan diri “wanaprasta asrama” guna mewujudkan peningkatan kesejahteraan & kebahagiaan “wesya warna” sebab lebih terkonsentrasi pada kebahagian dlm kebersamaan.

4. Pada fase bhisuka asrama dgn sudra warna , dipandang selaku akhir untuk menjadikan sang diri langsung yg sadhu gunawan hendaknya bergerak & menjadi pengabdi setia pada masyarakan & dharma “bhisuka”

Penjelasan:

Dilihat dr asal katanya Catur Asrama terdiri dr kata Catur yg memiliki arti empat ( 4 ) & Asrama yg berarti jenjang kehidupan, kawasan / lapangan. Jadi catur asrama artinya empat jenjang yg dilalui dlm kehidupan yg berdasarkan tuntunan rohani.Bagian Catur Asrama :

-Brahmacari

-Grhasta

-Wanaprasta

-Bhiksuka/Sanyasin

Sedangkan, Catur Warna berasal dr bahasa Sansekerta dr akar kata Vr.yang berarti opsi. Catur Warna mempunyai arti empat pilihan bagi setiap orang kepada profesi yg cocok untuk pribadinya masing – masing.Bagiannya ada brahmana,ksatria,weisya,dan sudra

Pengertian catur asrama menurut lontar agastya parwa

Catur Asrama terdiri atas dua kata yakni “ Catur”, yg berarti empat & “Asrama”, memiliki arti tahapan atau jenjang.
Kaprikornus Catur Asrama artinya empat jenjang kehidupan yg mesti dijalani untuk mencapai moksa.
Atau catur asrama dapat pula diartikan selaku empat lapangan atau tingkatan hidup insan atas dasar keharmonisan hidup dimana pada tiap- tiap tingkat kehidupan insan diwarnai oleh adanya ciri- ciri peran kewajiban yg berlainan antara satu masa (asrama) dgn masa yang lain, namun merupakan kesatuan yg tak mampu dipisahkan.

supaya bermanfaat :))

  Puisi Romantis | Merengkuh Bayang