Sering kita mendengar dan melihat banyak orang memakai aneka macam media untuk kebutuhan. Dalam menyampaikan pembelajaran pun seoarang guru kerap kali mengunakan media, sehingga bahan bimbing mampu diterima dengan baik oleh siswa dengan keinginan ada perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Menurut Gagne 1970 bahwa : ‘Media yakni aneka macam jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk berguru’(Arief S Sadiman, dkk, 2003 :6). Sedangkan berdasarkan Briggs 1970 bahwa : “Media yaitu segala alat fisik yang dapat menyuguhkan pesan serta merangsang siswa untuk berguru “(Arief S Sadiman,dkk, 2003 : 6).
Pada dasarnya media ialah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk menyalurkan pesan dari pengantarke akseptor sehingga mampu merangsang anggapan, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses mencar ilmu terjadi.
Manfaat Media Pembelajaran Media pengajaran dapat mempertinggi proses berguru siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya dibutuhkan mampu mempertinggi hasil berguru yang dicapainya, diantaranya :
a) Pengajaran akan lebih menarik minatsiswa sehingga mampu menumbuhkan motivasi berguru.
b) Bahan pengajaran akan lebih terang maknanya sehingga dapat lebih dimengerti oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
c) Metode mengajar akan lebih bermacam-macam, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pengajaran.
d) Siswa lebih banyak melaksanakan acara mencar ilmu, alasannya adalah tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain sepeti mengamati, melaksanakan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Berkenaan dengan taraf berpikir siswa SD, penggunaan media pengajaran dekat kaitannya dengan tahap berpikir alasannya adalah lewat media pembelajaran hal-hal yang absurd mampu dikonkritkan dan hal-hal yang komplek dapat disederhanakan. Supaya media pengajaran efektif maka pemanfaatan media itu harus dijadwalkan dan dirancang secara sistematik. Adapun beberapa acuan pemanfaatan media pembelajaran diantaranya :
1) Pemanfaatan media dalam situasi kelas
Media pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan pemanfaatannya dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas. Guru mesti melihat tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan, serta setrategi belajar mengajar yang tepat untuk meraih tujuan. Media pelajaran yang diseleksi harus sesuai dengan tujuan, bahan dan seni manajemen pembelajarannya.
2) Pemanfaatan media di luar suasana kelas.
Pemanfaatan media di luar suasana kelas dibedakan dalam dua kelompok. :
a) Pemanfaatan secara bebas
Pemanfaatan secara bebas adalah bahwa media itu digunakan tanpa dikelola atau diawasi. Pemakaiannya menurut kebutuhan masing-masing dan dalam memakai media ini mereka tidak dituntut untuk mencapai tingkat pengertian tertentu, tidak juga diharapkan untuk memperlihatkan umpan balik terhadap semua orang dan tidak perlu mengikuti tes dan ujian.
b) Pemanfaatan secara terkontrol
Pemanfaatan secara terkontrol yaitu bahwa media itu digunakan dalam sebuah rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu. Sasaran bimbing diorganisasikan dengan baik sehingga mereka mampu memakai media itu secara teratur, berkelanjutan dan mengikuti teladan belajar mengajar tertentu.
c) Pemanfaatan secara individual, kalangan dan masal
(1) Media dipakai secara perorangan artinya media itu dipakai oleh seseorang sendiri saja.
(2) Media digunakan secara golongan artinya media digunakan dalam golongan dengan bentuk kelompok, kalangan kecil dengan anggota 2 s/d 8 orang atau kelompok besar dengan anggota 9 s/d 40 orang.
(3) Media dipakai secara masal artinya orang yang menggunakan media itu
secara bersama-sama dengan jumlah orang puluhan, ratusan, bahkan ribuan.