Media Audio Untuk Pembelajaran Bahasa Di Taman Kanak-Kanak


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Media pembelajaran sungguh menolong dalam kesuksesan anak dalam berguru. Khusus untuk pembelajaran bahasa, di butuhkan media yang dapat menyebarkan kemampuan berkomunikasi aktif dan pasif anak. Anak membutuhkan latihan untuk membaca, bercerita dan bercakap-piawai dengan orang lain. Dalam hal ini media akan sangat membantu sekali sebab akan menyebabkan motivasi dan perjuangan anak dalam berguru bahasa.
B.     Rumusan Masalah
2.      Media apa saja yang di gunakan dalam pembelajaran bahasa abak ?
1.      Media Audio Untuk Pembelajaran Bahasa Di Taman Kanak-Kanak ?
2.      Media Visual untuk Pembelajaran Bahasa di TK ?
3.      Media Audio Visual Untuk Pembelajaran Bahasa Di Taman Kanak-kanak ?
BAB II
PEMBAHASAN
  1. Media Audio Untuk Pembelajaran Bahasa Di Taman Kanak-Kanak
1.      Media Audio Untuk Melatih Kemampuan Mendengarkan
Mendengarkan adalah suatu kesanggupan/kemampuan yang harus dipelajari melalui praktek oleh aak-anak. Anak-anak memerlukan dorongan untuk menyimak dengan segala perhatiannya. Guru dapat memperdengarkan suara-bunyian yang berlawanan dan membahas perihal suara-suara tersebut, serta melakukan berbagai permainan yang mampu menunjukkan semangat menyimak pada diri anak.
1.      Permainan Mendengarkan
a.       Bunyi yang direkam dengan media tape recorder
Berjalanlah keliling rumah dengan anak dan rekam aneka macam binyi-bunyian, mirip misalnya mengucurkan air atau berdetaknya jam. Dengan gampang anak akan mengenali saat guru memainkan kembali rekamannya bunyi-suara tersebut.
b.      Kocok dan pasangka wadah bersuara
Kita membutuhkan sekumpulan wadah kosong yang mencukupi beserta tutupnya, misalnya bekas wadah rol film atau karton bekas keju. Taruh sedikit bahan yang berlainan, seperti pasir, kerikil, beras, jepit kertas atau gula didalam wadah-wadah ini serta materi lainnya yang serupa bunyinya. Kemudian guru mampu mengocok tiga wadah bergiliran. Anak harus mengingat urutan bunyi itu, mencari yang benar dengan urutan yang benar pula.
c.       Dengarkan irama “sendok dan pensil”
Periksalah apakah anak dapat menirukan irama-irama sederhana yang dikeluarkan dari ketukan sendok atau pensil. Sendok dan pensil ini dapat di pukulkan pada suatu gelas atau benda lainnya, sehingga menciptakan bunyi yang berlainan. Kemudian anak menirukan bunyi yang didengarnya tersebut.
2.      Media Audio Untuk Melatih Penggunaan Buku Dalam Bercerita
Untuk memberi semangat anak-anak supaya menjadi pembaca yaitu melakukan acara bersama-sama anak untuk melihat, membaca dan menikmati buku. Tetapi guru kadang abad tidak senantiasa dapat hadir menemani anak untuk membaca atau bercerita.
Rekaman Cerita
Rekaman kisah pada tape sungguh anggun untuk semua kesempatan kalau guru tidak dapat memberikan perhatian sarat kepada anak. Namun, rekaman ini bukanlah pengganti untuk perhatian dan sertanya orang cukup umur seperti yang diberikan dengan pembacaan buku kepada anak. Guru dapat merekam dongeng itu untuk mereka sehingga kapan saja dikehendaki, mereka dapat mendengarkan dongeng itu sambil menyaksikan bukunya. Pembacaan dengan suara yang diketahui akan lebih dihargai ketimbang merekam yang dibeli. Jangan lupa untuk merekam instruksi yang pertanda bahwa mereka harus membuk tiap halaman selanjutnya.
  1. Media Visual untuk Pembelajaran Bahasa di TK
a.       Media Visual untuk Melatih Kemampuan Berbicara
Sebelum anak bias membaca,  anak harus tahu dan memakai perbendaharaan kata-kata dasar yang baik. Cara  terbaik untuk mendorong pertumbuhan bahasa anak ialah menyisakan waktu untuk berbicara dengan mereka. Doronglah mereka untuk mengungkapkan usulan,  melontarkan pertanyaan dan mengambil keputusan.
1.      Bermain Fantasi
Permainan  yang  melibatkan belum dewasa membayangkan diri dalam peran atau situasi. Permainan ini mampu memakai  media  visual,  ialah:
a.       Bermain tugas
Sering para andal memakai boneka untuk bawah umur  yang  mempunyai persoalan bicara atau komunikasi. Beberapa anak memainkan boneka-boneka ini tepat sama seperti mereka bermain boneka.  Beberapa anak benar-benar tidak menggemari boneka,  jadi jangan paksa mereka jikalau mereka tidak terpesona.
b.      Benda Asesoris untuk permainan  “Berdandan”
Cobalah membuat kumpulan busana komplemen untuk berdandan,  dengan mengumpulkan pakaian bebas dari sobat dan kenalan serta mencari barang obralan dan took loakan.
c.       Permainan “Kotak karton”
Kotak karton dengan banyak sekali bentuk dan ukuran mampu membuat aneka ragam suasana bermain. Kotak-kotak rumah bias dijadikan rumah,  istana,  meja,  kursi,  dan loket,  dan kotak kecil dapat dijadikan garasi,  rumah-rumah  miniature.
2.      Permainan Deskriptif
Untuk melatih anak murid mengatakan dapat dilaksanakan Permainan Deskriptif yakni permainan  yang  menuntut anak-anak untuk menguraikan benda mendorong mereka untuk mencari-cari  kata-kata  dan membantu mereka berbicara dan berpikir lebih jelas. Deskriptif dengan banyak sekali macam  media  visual  adalah:
a.       Kotak Raba
Letakkan objek-objek rumah tangga dalam suatu boks  yang  telah dilubangi sampingnya.  Kemudian siswa memasukkan keduatangannya ke dalam kotak dan mencoba merasakan apa  yang  dirabanya sebelum menebak benda apa itu.
b.      Pemberian Gambar
Dapat dilakukan dengan permainan gambar,  yang  dijalankan secara bergiliran menyampaikan sesuatu tentang suatu gambar dalam sebuah buku atau majalah,  dengan mula-mula mengulangi semua pertanyaan  yang  telah dijalankan sebelumnya.  Permainan ini baik untuk daya ingat dan membuatkan dalam banyak cara contohnya:  “Pada pulau ajaibku aku akan mempunyai..”
c.       Permainan Hubungan
Permainan sederhana ini meminta anak untuk memberikan hubungan antara dua objek aktual sekitar rumah,  sekolah atau kebun,  atau lukis gambar sederhana pada kepingan-pecahan objek mereka sendiri, dan menjelaskan mengapa mereka mengumpulkan  yang  itu.
b.      Media Visual untuk Melatih Kemampuan Sajak dan irama
Para  pakar pendidikan mulai menyadari pentingnya sajak dalam mencar ilmu membaca. Irama syair dan nyanyian menolong anak untuk mengenang  kata-kata. Bila mereka dapat menghafalkan suatu nyanyian atau syair tunjukkan terhadap anak  kata-kata  yang  tercetak mengenai syairitu. Ini menolong anak-anak memahami cara  kata-kata  tertulis itu menghidangkan  kata-kata  yang  diucapkan atau dinyanyikan.
1.      Permainan dengan sajak dan irama
Kebanyakan anak menyukai bereksperimen dengan sajak segera mereka menemukan sebuah  ide. Beberapa anak merasa hal itu sangat sukar. Jika  guru  tidak mendapatkan jawaban,  lupakan hal itu untuk beberapa waktu dan cobalah lagi setelah beberapa pekan.  Media-media  yang  mampu dipakai yaitu:
Kotak bersajak
Taruh objek dalam sebuah boks.  Ambil bergiliran dan berapa  kata  yang bersajak dengan benda itu.  Ada  menunjukkan petunjuk bersajak  (suku kata akhir diucapkan)  dan harus menebak  kata  itu. Mengungkapkan  kata-kata,  semua kecuali satu,  sama suara suku  kata  akibatnya  (bersajak).  Siswa mengubah petunjuk bersajak itu menjadi model  yang  lain.
c.       Media Visual Untuk Melatih Kemampuan Menggunakan Buku
1.      Menggunakan Buku Bersama-sama
Untuk memberi semangat anak-anal agar menjadi pembaca adalah tolong-menolong melihat, membaca, dan menikmati buku. Jika anak-anaknmenyaksikan buku sebagai sumber kesenangan, hiburan dan gosip, mereka akan memiliki dorongan yang kuat untuk mencar ilmu membaca.
Ketika anak melihat buku, rasa senang timbul tidak hanya dari melihat gambar-gambar dan menyimak kisah. Perhatian perorangan yang guru berikan kepadanya, pendekatan jasmaniah, perasaan hangat dan kondusif semuanya akan menyumbangkan perasaannya perihal buku. Sebaliknya berhati-hatilah jangan pernah memaksakan buku-buku pada belum dewasa alasannya mereka memilih melaksanakan sesuatu yang yang lain.
2.      Sikap Orang Dewasa terhadap Buku
Sikap seorang anak terhadap buku juga akan dikondisikan oleh apa yang ia saksikan dari sikap orang dewasa kepada buku itu. Jika dia menyaksikan guru atau orang tuanya sendiri suka membaca buku dan mengacu buku untuk mencari berita, beliau akan cenderung menganggap buku selaku mampu dinikmati dan memiliki kegunaan.
3.      Belajar perihal Buku-buku dan Kata-kata
Seorang anak yang terbiasa menggunakan buku-buku akan menyerap banyak info yang dibutuhkan sebelum dia mencar ilmu membaca. Ia akan memahami, misalnya bahwa kita senantiasa mulai dari depan dan bergerk ke belakang, dan bahwa kita menangani tiap halaman dari atas ke bawah. Dan tiap baris dari kiri ke kanan, bahwa gambar-gambar mampu menolong memahami kata-kata; bahwa kata-kata dipisahkan oleh spasi kosong; bahwa sebuah kisah memiliki awal, bab tengah dan tamat dan sering mengikuti contoh.
4.      Manfaat lain dari Media Buku
Ada manfaat lain, ialah buku membentuk sebuah ikatan antara orang-orang yang menikmati buku bersama-sama. Buku-buku merangsang daya khayal dan mendorong pengembangan emosional alasannya anak itu mulai menghargai bagaimana perasaan orang lain. Buku- buku memperluas pengetahuan akan dunia memperkenalkan kepadanya situasi-suasana baru dan memperdalam pemahamannya akan hal-hal yang telah di alaminya.
5.      Waktu Mulai Gunakan Buku
Bayi kecil mampu menikmati gerakan halaman-halaman yang dibuka, bunyi kertas dan bunyi suara Anda dikala berbicara atau membaca. Pada mulanya, mereka melihat gambar semata-mata sebagai warna-warna, bentuk dan acuan. Lambat laun bentuk-bentuk itu menjadi diketahui dan dapat dikendali dan mereka mulai menghubungkan bunyi-bunyi spesifik dengan setiap bentuk.
6.      Betapa Sering Gunakan Buku
Gunakan buku-buku bareng belum dewasa sesering beliau menginginkan dan sedapatnya Anda menyisihkan waktu. Kemudian Anda dapat memperpanjang pertemuan tetapi mengurangi sesering mungkin. Paling tidak usahakan selalu ada satu pertemuan buku dalam sehari.
7.      Memandangi buku Sendiri
Menikmati buku secara gotong royong merupakan sebuah bab penting dari pengalaman dini, tetapi buku-buku dapat dicicipi jikalau dilihat sendiri dari usia dini, namun buku-buku dapat dirasakan kalau dilihat sendiri dari usia dini. Berilah semangat terhadap anak sejak awal untuk melihat sendiri buku-buku. Ia akan memandangi gambar-gambarnya. Ini mungkin akan terjadi kalau ia menyaksikan orang-orang disekitarnya memandangi buku.
8.      Tempat Menyimpan Buku
Carilah tempat yang khusus bagi para siswa untuk menyimpan buku-buku mereka. Usahakan supaya tidak terlampau waspada dengan buku, tetapi ajarilah bawah umur untuk tidak menyobek atau mencoret-coret buku itu. Guru mampu memberi sampul plastik buku-buku favorit semoga lebih abadi.
9.      “Membaca” Gambar
Anak-anak yang menyaksikan gambar-gamabr dalam buku dan bicara tentang gambar-gambar itu mencar ilmu membaca gambar. Ini sangatlah beguna jikalau mula-mula mereka mengawali membaca alasannya petunjuk-isyarat dari gambar memberinya iman diri untuk mencoba kata-kata di bawah gambar-gambar itu.
d.       Media Visual Untuk Melatih Kemampuan Mengenal Huruf dan Kata
Berikut ini yakni acara anak dalam memakai buku selaku media visual dalam mengenal aksara dan kata.
1.      Label dan Penjelasan Gambar
Tunjukkan abjad dan gejala dan label dan usahakan biar anak menyadari semua situasi yang berlainan dimana guru memakai pembacaan dan penulisan untuk mendapatkan dan memperlihatkan info.
Menulis segala sesuatu ialah cara yang baik untuk membuat mereka kepincutakan kata-kata tertulis. Melihat namanya sendiri ditulis menarik hatinya dan huruf pertama dari nama mereka lazimnya yaitu karakter yang pertama kali mereka kenali.
2.      Mengenal Huruf dan Kata yang Tercetak pada Buku
Usahakan semoga anak menyadari bahwa kata-kata yang tercetak pada buku mengumumkan apa yang harus anda katakan saat membaca buku kisah. Anda mampu memilih suatu kata yang sering muncul, menawarkan kepadanya, dan mengatakan bagaimana suara itu.
3.      Kegiatan “Memasak Bersama”
Jika anak menggemari aktivitas mengolah makanan bersama, cobalah untuk menuliskan resep favorit yang disederhanakan dan biarkan ia mencobanya. Hafalkan rambu yang anda jumpai ketika jalan atau belanja.
4.      Tanda dan Peta
Bila anak mengenali beberapa tanda, buatlah sebuah peta yang sungguh sederhana dari lingkunan sekitar anak. Gunakan itu untuk menetapkan ke arah mana kita akan berjalan-jalan. Doronglah anak untuk memasang kata-kata yang beliau lihat pada rute itu dengan kata-kata pada peta. Pada perjalanan yang lebih jauh tuliskanlah sebuah daftar daerah yang akan siswa dan guru lalui dan gejala lain yang mungkin terlihat.
5.      Permainan “Huruf Lilin”
Gulinglah beberapa gulungan kecil plasticine atau lilin mainan dan gunakan untuk menciptakan karakter dan kata. Tutup mata anak dan suruhlah ia mencoba dan menebak dengan rabaan kata yang gres dibentuk tersebut.
6.      Bahan Bacaan Lain
Majalah dan koran juga mampu memuaskan selera membaca dari anak-anak bantulah dia mendapatkan cara membaca koran dan majalah sehingga beliau mampu memperoleh bab-bagaian yang mempesona. Jangan terlalu sering mengecilkan hati anak dalam membaca komik, tetapi betul-betul periksa apa yang dipilih oleh anak.
C.    Media Audio Visual Untuk Pembelajaran Bahasa Di Taman Kanak-kanak
a.       Media Audio Visual Untuk Melatih Kemampuan Berbicara
Media audio visual yang sering dipakai adalah televisi dan film atau video. Madia ini cukup kuat menawarkan berita, alasannya dapat menampilkan suara dan gambar secara bersamaan, sehingga dengan demikian diharapkan pesan yang diterima anak pun anakn lebih kuat terekam dalam ingatannya. Yang berikutnya akan membantu anak untuk mengatakan mengungkapkan pesan-pesan yang diterimannya dengan baik.
Perkembangan bahasa dan televisi
Tidak diragukan bahwa televisi mampu menolong memperkaya pembendaharaan kata-kata anak. Untuk memanfaatkan televisi dengan sebaik-baiknya, cobalah menonton bareng anak dan diskusikan bahu-membahu apa yang terlihat dalam tayangan telivisi. Jika anak menonton sendirian akan mudah baginya menjadi kebiasaan untuk cuma menunjukkan sebgian perhatian saat menonton atau menyimak sesuatu.
b.      Media Audio Visual Untuk Melatih Kemampuan Menggunakan Buku
Buku dan Televisi
Gunakan televisi atau film untuk membantu merangsang perhatian anak terhadap buku-buku. Ikuti acara yang disukainya dengan mencari buku-buku mengenai subjek yang sama. Anak-anak yang kurang kepincutpada buku-buku dapat mulai menikmati buku-buku dengan menatap buku yang didasarkan pada acara favorit. Jangan biarkan televisi menjadi pengganti buku dan jangan biarkan televisi berkompetisi dengan buku-buku dalam merebut perhatian anak.
c.       Media Audio Visual Untuk Melatih Kemampuan Mengenal Huruf dan Kata
Media audio visual televisi, lazimnya akan menayangkan berbagai pilihan program untuk anak. Acara-acara tersebut mampu dipakai selaku sarana untuk melatih anak mengenal karakter dan kata, yakni dengan cara: Bersama-sama anak gunakan koran untuk menolong memutuskan acara apa yang dapat anak tonton. Anda mampu menuliskan nama-nama program itu pada kartu-kartu terpisah dab gambarlah jam yang memperlihatkan waktu mulainya acara itu dengan benar. Bairkan dia memutuskan kapan menghidupkan televisi dengan memasang jan ke jam atau arloji yang bahu-membahu.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Mendengarkan ialah sebuah kesanggupan/keahlian yang harus dipelajari lewat paket praktek oleh anak-anak. Anak mesti dapat mengingat urutan suara apa yang di dengar, mencari suara yang benar dengan urutan yang benar pula.
Sebelum abak membaca anak mesti tahu dan memakai pembendaharaan kata-kata dasar yang bagus. Mereka hanya mampu memahami kata-kata yang mereka lihat tercetak bila mereka telah menemui kata-kata tersebut dalam pembicaraan.
Media televisi cukup kuat menawarkan isu, sebab memperlihatkan suara dan gambar secara bersamaan . televisi dapat membantu memperkaya pemberndaharaan kata-kata anak. Agar anak menerima isu yang bagus sebaikya orang renta/ pendidik harus mengawalanak pada saat beliau menonton televisi. Jangan biarkan anak menonton televisi sendiri sebab mampu mengakibatkan hal yag kurang baik bila dia menonton yang tidak sebaiknya mereka lihat.
DAFTAR PUSTAKA
Dhieni Nurbiana, dkk. Metode Pengembangan Bahasa. Universitas Terbuka