Litosfer merupakan ungkapan dr bahasa Yunani yaitu ‘lithos’ yg bermakna batuan & ‘sphera’ yg bermakna bulatan. Litosfer mampu didefinisikan pula selaku lapisan batuan yg membentuk kulit bumi.
Ketebalan lapisan kulit bumi di cuilan luar atau yg paling atas itu sekitar 100 km. Lapisan tersebut terdiri dr bebatuan. Namun, tak terdiri atas elemen batuan keras saja. Ada pula tanah liat, debu gunung api, pasir, kerikil, batuan & jenis yang lain di lapisan ini.
Pengertian Litosfer
Lapisan ini adalah lapisan kulit bumi yg ada paling luar & tersusun atas batuan & mineral. Batuan penyusun lapisan ini merupakan batuan beku, batuan sedimen, serta batuan metamorf. Induk dr segala jenis batuan ini yakni magma.
Lapisan kerak bumi umumnya terbagi menjadi dua macam diantaranya lapisan sial pada belahan atas & lapisan sima di bagian bawah. Lapisan sial ialah kerak potongan atas yg terdiri atas dua macam kerak diantaranya kerak samudra & kerak benua.
Biasanya, lapisan kulit bumi ini akan tersusun mengikuti bentuk wajah bumi & mampu terdiri atas batuan pula mineral. Pada istilah kebanyakan, lapisan ini sering sekali disebut dgn permukaan bumi.
Ada dua bagian utama lapisan ini yakni litosfer atas atau pula yg sering disebut dgn permukaan daratan (menyusun 1/3 atau sekitar 35% belahan lapisan ini) & litosfer bawah atau yg lebih sering disebut dasar lautan (penyusun 2/3 atau sekitar 65% pecahan lapisan ini).
Batuan yaitu penyusun utama lapisan ini. Induk utama dr suatu batuan yakni magma atau batuan cair yg mempunyai suhu tinggi yg terdapat pada kerak bumi. Magma ini akan mengalami beberapa tahapan supaya dapat bermetamorfosis batuan yg tak lagi panas lagi atau disebut batuan beku.
Baca: Pengertian Geografi
Fungsi Litosfer
Lapisan ini memiliki fungsi yg cukup besar bagi kehidupan di bumi. Yang mana pada potongan atas merupakan tempat tinggal bagi insan, binatang, & tumbuhan.
Manusia mampu melakukan acara di atas lapisan ini. Kemudian, lapisan cuilan bawah biasanya mengandung materi-bahan mineral yg menawarkan banyak manfaat bagi manusia.
Bahan-bahan mineral atau tambang yg dihasilkan oleh lapisan belahan bawah di antaranya ialah minyak bumi & gas, emas, kerikil bara, besi, nikel, & pula timah.
Lapisan ini pula menyediakan beberapa bahan yg diperlukan oleh insan untuk menyanggupi keperluan sehari-hari. Pada lapisan ini pula manusia dapat membangun ruang untuk tempat tinggal, bercocok tanam, menciptakan lahan pertanian, perkebunan & masih banyak tempat lainnya.
Lapisan ini memang memegang tugas cukup penting dlm kehidupan flora. Tanah akan terbentuk jika batu-batuan di permukaan lapisan ini mengalami degradasi, erosi ataupun proses fisika lain menjadi batuan kecil hingga menjadi pasir.
Kemudian pada penggalan ini bercampur dgn hasil masukan komponen organik makhluk hidup yg nantinya akan membentuk tanah yg bisa dipakai selaku tempat hidup makhluk hidup tersebut. Tanah pula merupakan sumber dr aneka macam jenis mineral bagi berbagai organisme.
Pda wujud aslinya, banyak sekali mineral ini dapat berupa bebatuan yg terletak berlapis pada permukaan bumi. Lewat proses abrasi, aneka macam mineral yg menjadi sumber makanan makhluk hidup ini sering terbawa bareng anutan sungai ke laut pula terdeposit di dasar lautan.
Struktur Lapisan Kulit Bumi (Litosfer)
1. Lapisan Sial (Si Al)
Lapisan ini merupakan kulit bumi yg disusun oleh logam silisium & aluminium, senyawa ini berupa SiO2 & AL2O3. Lapisan ini biasanya terdapat di daratan & benua. Lapisan ini disebut pula lapisan kerak bersifat padat serta kaku dgn ketebalan rata-rata 35 km.
Kerak ini terbagi pula menjadi dua cuilan diantaranya:
- Kerak benua yg merupakan benda padat & terdiri dr batuan beku granit yg ada di potongan atas & batuan beku basalt di bawahnya pula menempati sebagian benua.
- Kerak samudera yg merupakan benda padat & terdiri dr endapan pada lautan di serpihan atas, yg paling bawah biasanya tersusun batuan gabro pula peridotit & menempati sebagian samudera kemudian pada kepingan bawah batuan vulkanik.
2. Lapisan Sima (Si Mg)
Lapisan ini merupakan lapisan kulit bumi yg tersusun dr beberapa logam silisium & magnesium yg tersedia dlm bentuk senyawa SiO2 & MgO.
Jenis lapisan ini mempunyai lebih besar berat jenis dibandingkan lapisan sial karena besi serta magnesium diantaranya batuan basalt pula mineral ferromagnesium. Lapisan sima ini merupakan bahan yg sifatnya elastis serta mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
Lapisan ini biasanya berada paling luar dr kerak bumi & bersifat granites, sehingga bisa pula disebut granites. Hal ini dikarenakan materi penyusun yg dominan berupa batuan granit. Lapisan granites ini tebalnya 10 km, tetapi granites tak terdapat pada semua tempat.
Setelah lapisan granitis ini terdapat suatu lapisan yg bersifat basaltis, sehingga bisa disebut lapisan basaltis. Hal ini dikarenakan materi penyusun lapisan yg cukup secara umum dikuasai berupa materi basalt yg bersifat basa. Lapisan basaltis ini tebalnya bisa mencapai 50 km.
Baca: Penelitian Geografi
Batuan Penyusun Litosfer
Batuan dapat disebut kumpulan mineral yg telah membeku. Batuan atau pula mampu disebut elemen kulit bumi yg menyediakan banyak sekali mineral anorganik lewat proses pelapukan serta menghasilkan tanah.
Batuan memiliki komposisi mineral, sifat-sifat fisik serta umur yg beragam. Lapisan ini mampu terbentuk alasannya 3 jenis batuan utama yg memiliki materi dasar berupa lava yg membeku setelah melewati beberapa proses kurun waktu yg cukup panjang. Berikut macam-macam batuan:
1. Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku merupakan jenis batuan yg terbentuk dr magma yg masbodoh & keras lewat atau tanpa proses kristalisasi. Bisa dibilang pula bahwa batuan beku pula merupakan batuan yg dibuat dr pembekuan magma.
Sifat utama dr batuan beku ini yakni kristalin. Baik dr kristal itu sendiri ataupun dr gelas yg mengkristal. Berdasarkan genetik, batuan beku bisa dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
Batuan Beku Intrusi
Batuan beku intrusi merupakan batuan beku yg dingin & keras di bawah permukaan atau di dlm kerak bumi yg dikelilingi batuan asal. Magma yg mendingin ini dengan-cara perlahan & akan menciptakan batuan ini mempunyai butir yg agresif.
Struktur batuan beku intrusi biasanya khas & berupa batolit, stok, lakolit, sill, & dike. Intrusive rock atau batuan beku intrusi pula memiliki tekstur bergairah mirip granit, gabro, & diorit.
Batuan Beku Ekstrusi
Batuan beku ekstrusi merupakan batuan beku yg hambar & keras yg ada di daratan maupun yg ada di bawah permukaan laut. Batuan ini pula bisa disebut selaku batuan vulkanik.
Selain itu berdasarkan tempat terbentuknya magma yg beku, batuan beku pula dibagi menjadi tiga macam diantaranya:
Batuan Beku Dalam (Abisik/Plutonik)
Batuan beku dlm biasanya terjadi dr pembekuan magma yg mampu berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dlm kulit bumi. Seperti contohnya batuan beku dlm seperti granit, diotit, & gabbro.
Batuan Beku Gang/Korok
Batuan beku korok terjadi lewat magma yg membeku yg ada di lorong antara dapur magma serta permukaan bumi. Magma yg meresap di antara lapisan-lapisan ini pula mengalami proses pembekuan yg akan berjalan lebih cepat,
Maka dr itu kristal mineral yg terbentuk tak seluruhnya besar. Campuran kristal mineral yg besarnya berlawanan tersebut merupakan ciri batuan beku korok.
Batuan Beku Luar
Batuan beku luar biasanya terjadi dr magma yg keluar dr dapur magma serta membeku di permukaan bumi mirip pola magma hasil letusan gunung berapi. Seperti batuan beku luar mirip: andesit, obsidian, basalt, diorit, scoria, batuan apung/pumice.
2. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan sedimen jenis ini tergolong ke dlm jenis perlindungan yg mana dibentuk selaku hasil dr endapan yg dipadatkan mirip materi lepas.
Batuan sedimen pula bisa disebut selaku endapan ini ialah batuan yg biasanya dibentuk melalui endapan beberapa bahan yg dibawa oleh air maupun angin.
Terdapat pula teori tentang batuan sedimen yaitu janis batuan yg dibentuk melalui proses pembatuan pula litifikasi dr hasil pelapukan serta erosi tanah yg diendapkan & sebelumnya terbawa arus.
Pakar pula menyatakan bahwa batuan sedimen ini tergolong ke dlm batuan yg terbentuk melalui konsolidasi sedimen. Seperti material lepas di lokasi pengendapan yg terangkut melalui air, angin, es & longsor balasan gravitasi & pula tanah longsor.
Selain terbentuk dr hal tersebut, batuan sedimen itu pula bisa terbentuk oleh penguapan larutan kalsium karbonat, silika, garam, serta berbagai material lainnya. Dengan demikian mampu disebut pula dgn batuan sedimen. Di bawah ini merupakan jenis batuan sedimen:
Batuan Sedimen Klastik
Batuan ini pula disebut dgn batuan sedimen detritus, mekanik, eksogen pula bisa disebut batuan sedimen yg terdapat beberapa klastika atau hancuran watu-kerikil yg dengan-cara alami dapat mengendap atau oleh gaya berat tersendiri.
Batuan ini bisa terbentuk dr batuan yg sudah ada & dilakukan kembali dr sebelumnya. Proses tersebut pula yg terjadi sebagai pembentukan batuan mencakup pelapukan, pengikisan, transportasi, serta redeposisi atau pula pengendapan kembali.
Agar proses tersebut terjadi dgn baik, diperlukan beberapa media seperti air, angin, es, & pula gravitasi. Bisa pula melalui media gravitasi ini pula selaku balasan dr longsor batuan.
Terdapat beberapa teladan batuan sedimen jenis ini antara lain batu breksi, konglomerat, watu pasir, atau pula watu lempeng. Batuan breksi disebut pula endapan krikil yg mempunyai sudut tajam yg masih akrab dgn tempat asal tersebut.
Batu konglomerat pula merupakan endapan kerikil yg memiliki sudut membulat atau sudut yg jauh terbawa dr pedoman sungai. Sedangkan batuan pasir merupakan batuan endapan yg asalnya dr fragmen batuan dgn ukuran 1/16 sampai 2 milimeter.
Batuan Sedimen Non-klastika
Batuan non-klastika ialah batuan yg terbentuk melalui hasil penguapan larutan atau pula material yg mengendap & pula berasal dr tempat yg sama.
Proses pembentukan batuan ini pula bisa terjadi dgn proses kimiawi, biologi maupun organik. Selain itu juga, perpaduan antara keduanya mirip perpaduan antara kimiawi & pula organik serta biologi.
Proses yg merupakan variasi keduanya ini yakni biokomia. Proses pembentukan batuan ini biasanya terjadi dengan-cara organik & merupakan proses pembentukan lewat aktivitas alam seperti oleh binatang maupun tumbuhan.
Seperti teladan dr proses pembentukan batuan dengan-cara organik ini merupakan pembentukan rumah binatang maritim atau karang. Adanya cangkang hewan (fosil) serta terkuburnya banyak sekali kayu sebagai balasan dr daratan yg turun menjadi lautan.
3. Batuan Sedimen Organik
Batuan sedimen organik, sesuai namanya (organik) terbentuk alasannya adalah hasil aktivitas organisme atau makhluk hidup. Maka, sisa badan makhluk hidup tersebut menjadi substansi yg paling mayoritas dlm struktur batuannya.
Berbagai macam jenis makhluk hidup yg biasa dijumpai menjadi penyusun batuan sedimen organik diantaranya adalah koral, mollusca, diatom, radiolaria, foraminifera, & pula berbagai macam tumbuhan.
Berdasarkan mineral dominan yg biasanya dihasilkan, terdapat pula dua jenis batuan sedimen organik yakni batuan sedimen silika & batuan sedimen karbonat:
Batuan Sedimen Organik Karbonat
Batuan sedimen organik karbonat merupakan batuan organik yg cukup dominan. Organisme yg menciptakan batuan ini seperti koral, mollusca & foraminifera. Mineral yg menyusun diantaranya senyawa karbonat berbentuk kalsit mirip watu gamping.
Batuan Sedimen Organik Silika
Makhluk hidup yg menyusun batuan organik silika yakni diatom & radiolaria. Diatom biasanya menghasilkan jenis batuan silika diatomit, sedangkan radiolaria nantinya akan membentuk batuan silika jenis radiolarit.
4. Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan malihan merupakan batuan terbentuk alasannya adalah tekanan & suhu yg sama-sama tinggi. Berbeda dgn batuan beku yg cuma terbentuk dlm suhu yg tinggi, namun tak dgn tekanan yg tinggi.
Batuan malihan dapat disebut sebagai batuan metamorf atau metamorphic rock dlm bahasa Inggris. Sesuai dgn namanya, batuan jenis ini mengalami proses metamorfosis sampai kesannya mengganti struktur mineral di dlm batuan asal menjadi batuan yg gres.
Mineral merupakan elemen pembentuk batuan. Setiap mineral di dlm batuan metamorf akan mengalami pergeseran. Dalam klasifikasi batuan metamorf, diketahui dgn perumpamaan mineral indeks selaku penyusunnya.
Mineral indeks yg ada pada batuan malihan antara lain mirip silimanit, kyanit, olivin, piroksen, amphibole, staurolite, andalusit, mika, feldspar, & kuarsa. Mineral jenis ini biasanya bereaksi kepada proses metamorfosis batuan.
Selain itu, batuan malihan pula terbentuk akibat adanya proses kristalisasi dr batuan beku. Setiap batuan malihan akan menjadi uni akibat dr cara atau aneka macam proses terbentuknya yg pula tak serupa.
Terdapat 6 bentuk batuan malihan diantaranya ialah batuan malihan kontak, batuan malihan regional, batuan malihan tindihan, batuan malihan katalitik, batuan malihan hidrotermal, & batuan malihan efek.
Baca: Relief Daratan
Contoh Litosfer
Bentuk permukaan bumi yg tak serupa akan mengakibatkan dampak dlm kehidupan manusia. Berbagai teladan dr lapisan ini berupa bentuk paras bumi diantaranya dataran rendah, bukit, serta pegunungan.
1. Dataran Rendah
Menurut ahlinya, wilayah dataran rendah biasanya terletak antara 0-700m di atas permukaan laut. Pada kawasan ini biasanya merupakan sentra aneka macam macam aktivitas mirip transportasi, perdagangan, perusahaan, maupun industri.
2. Bukit
Wilayah dataran tinggi atau bukit terletak pada ketinggian sekitar 700m. Daerah ini cocok untuk tumbuhan kopi & karet. Sistem pertanian yg dipakai yakni sistem pertanian lahan kering (hortikultura) diantaranya sayuran, buah-buahan & tanaman hias.
3. Daerah Pegunungan
Di kawasan yg belum maju, pegunungan bisa sangat menyusahkan angkutanpula komunikasi. Biasanya pemukiman penduduk di tempat ini berpusat di lembah-lembah yg mendekati sumber air.
Nah, di atas tadi merupakan penjelasan perihal litosfer. Sebagai makhluk hidup tentunya kita harus mengetahui & mempertahankan belahan dr bumi ini dgn baik.