Jumpa lagi bareng kita, wargamasyarakat.org yg senantiasa membahas mengenai segala ilmu wawasan yg pastinya perlu kalian pelajari. Dan kali ini wargamasyarakat.org berkesempatan untuk membahas materi penduduk multikultural.
Yuk eksklusif saja simak baik-baik ulasan di bawah.
Pengertian
Secara Umum
Multikultural merupakan sebuah kata atau perumpamaan yg digunakan dlm menggambarkan pandangan atau anggapan seseorang mengenai aneka macam kehidupan yg ada di bumi.
Atau kebijakan yg menekankan penerimaan keanekaragaman budaya, serta beragam budaya, bergam nilai (multikultural) masyarakat, sistem, budaya, etika istiadat, & pula politik yg mereka anut.
Multikultural yg berhubungan dgn budaya, mempunyai kemungkinan untuk dibatasi oleh konsep nilai-sarat atau mempunyai kepentingan tertentu.
Dan pengertian dr masyarakat multikultural sendiri yaitu masyarakat yg terdiri atas berbagai jenis suku bangsa & pula budaya.
Dan Masyarakat multikultural pula mampu didefiniskan sebagai segolongan manusia yg memiliki tempat tinggal yg lengakap dgn beragam jenis kebudayaan & karakteristik atau ciri tersendiri untuk membedakan masyarakatsatu dgn masyarakat yg lain.
Menurut Para Ahli
Adapun beberapa pengertian dr penduduk multikural yg disampaikan oleh para mahir, diantaranya adalah selaku berikut:
Nasikun
Suatu masyarakat plural atau multikultural merupakan masyarakat yg terdiri atas dua maupun lebih dr tatanan sosial, penduduk , ataupun kalangan yg dengan-cara kultural, ekonomi, & pula politik dipisahkan atau diisolasi, serta mempunyai struktur kelembagaan yg berlawanan antara satu sama lain.
Parekh, 1997 yg dikutip dr Azra,( 2007)
Masyarakat multikultural merupakan suatu masyarakat yg terdiri atas beberapa macam komunitas budaya dgn semua kelebihan yg ada, dgn sedikit adanya perbedaan konsepsi tentang dunia, suatu metode arti, nilai, bentuk organisasi sosial, sejarah, budpekerti serta kebiasaan
“A Multicultural society, then is one that includes several cultural communities with their overlapping but none the less distinc conception of the world, system of [meaning, values, forms of social organizations, historis, customs and practices”
Azyumardi Azra, (2007)
“Multikulturalisme” kebanyakan merupakan sebuah fikiran atau persepsi dunia yg selanjutnya mampu diartikan ke dlm banyak sekali kebijakan kebudayaan yg menekankan penerimaan pada realita keagamaan, pluralitas, serta multikultural yg ada di dlm kehidupan masyarakat.
Multikulturalisme mampu pula kita artikan selaku persepsi atau fikiran dunia yg selanjutnya direalisasikan ke dlm bentuk kesadaran politik.
J. S Furnival
Menurut pertimbangan yg disampaikan oleh J.S Furnival, masyarakat multikultural merupakan masyarakat yg terdiri atas dua maupun lebih golongan atau komunitas yg dengan-cara kultural sekaligus ekonomi terfragmentasi serta mempunyai struktur kelembagaan yg berlawanan dgn satu sama lain.
Lawrence Blum, dikutip Lubis (2006: 174)
Multikulturalisme termasuk di dalamnya yakni apresiasi, pengertian, serta evaluasi kepada budaya seseorang, & penghormatan serta rasa keingintahuan mengenai budaya etnis dr orang lain.
(Suparlan 2002, merangkum Fay 2006, Jari & Jary 1991, Watson 2000)
Menurut pendapat dr Suparlan, masyarakal plural merupakan selengkapnya kunjungi halaman Masyarakat Multikultural Menurut Ahli.
Karakteristik Masyarakat Multikultural
Sobat, bergotong-royong, seperti apa sih penduduk multikultural itu? Menurut Van Den Berghe ini, terdapat 6 karakteristik yg dipunyai oleh penduduk multikultural.
Apa saja ya, penasaran? Yuk, kita simak baik-baik penjelasannya di bawah ini!
1. Terjadinya segmentasi ke dlm aneka macam bentuk golongan sosial
Keanekaragam yg ada dlm kehidupan penduduk mampu memicu penduduk untuk menciptakan kalangan atau golongan tertentu yg didasari dgn identitas yg sama sehingga nantinya akan menciptakan sub kebudayaan yg berbeda antara satu golongan dgn kelompok yg lain.
Sebagai teladan, dlm pulau Jawa ada suku Sunda, Jawa, serta Madura yg mana ketiga dr suku tersebut hidup rukun di pulau Jawa serta mempunyai kebudayaan yg berbeda.
2. Memiliki pembagian struktur sosial ke dlm lembaga-forum yg bersifat non-komplementer.
Masyarakat yg berlainan-beda membuat struktur masyarakat pun akan mengalami bermacam-macam perbedaan antara masyarakat satu dgn masyarakat yg lain.
Perbedaan struktur masyarakat itu bisa kita lihat melewati berbegai lembaga sosial yg sifatnya tak saling melengkapi.
Sebagai conoth, dlm forum agama Indonesia yg menaungi beberaga agama & mempnyai stuktur yg berlawanan.
Beberapa lembaga agama itu tak saling melengkapi sebab memiliki ciri atau karakteristik dr keanekaragaman masyarakat (agama) pun yg berlawanan.
3. Kurang mengembangkan konsensus (akad bareng ).
Masyarakat yg berlawanan-beda ini mempunyai dasar atau standar nilai & pula norma sendiri yg berlainan & biasanya diwujudkan lewat perilaku pada masyarakat tersebut.
Hal itu dikarenakan ciri atau karakteristik penduduk yg bermacam-macam lalu diselaraskan dgn kondisi lingkungan fisik & pula sosialnya.
Sebab, keadaan atau kondisi masyarakat yg berlawanan-beda tersebut akan membuat akad bareng yg condong sulit untuk dikembangkan.
4. Relatif sering terjadi pertentangan.
Keanekaragama yg terdapat dlm diri penduduk menjadi salah satu pemicu utama terjadinya pertentangan. Konflik yg berjalan sangatlah bermacam-macam, mulai dr pertentangan antar individu hingga konflik antar kelompok.
Hal tersebut mampu disebabkan oleh minimnya toleransi antara satu sama lain, baik dr individu ataupun dr kelompok yg bersangkutan.
5. Secara relatif, integrasi sosial berkembang karena paksaan & saling ketergantungan di bidang ekonomi.
Apabila masyarakat plural mampu terkoordinasi dgn baik, maka integrasi sosial akan sungguh mungkin berlangsung.
Namun, apabila integrasi sosial yg ada pada masyarakat muncul lantaran bukan adanya kesadaran, melainkan karena adanya paksaan dr luar diri atau luar golongan maka integrasi sosial tak akan terjadi.
Contoh: peraturan mengenai anti-diskriminasi pada pemakaian kemudahan publik.
Tak haya itu, penduduk yg mempunyai ketergantungan dlm bidang ekonomi pula dapat mendorong berlangsungnya integrasi alasannya adanya suatu keperluan tersebut.
Contoh: seorang individu yg bekerja pada perusahaan atau individu lain yg membuat dirinya harus mentaati semua aturan yg dibuat.
Berlangsungnya keadaan patuh & integrasi seperti di atas akan muncul alasannya terdapat peraturan yg bersifat mengikat individu dlm melakukan pekerjaannya serta hal itu berfungsi unuk memenuhi keperluan ekonominya.
6. Adanya dominasi politik
Beberapa kalangan atau golongan tertentu pada masyarakat multikultural mampu mempunyai kekuatan politik yg mampu dipakai untuk mengatur kalangan lain.
Hal tersebut dapat kita sebuat sebagai bentuk penguasaan (dominasi) dr sebuah kelompok terhadao golongan lain yg tak mempunyai kekuatan politik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, multikulturalisme merupakan gejala yg ada pada seseorang atau suatu penduduk yg ditandai oleh kebiasaan dlm memakai lebih dr satu kebudayaan.
Ciri Ciri masyarakat multikultural
Berdasarkan ide yg disampaikan oleh Pierre L. Van den Berghe yang merupakan seorang ahli budaya, penduduk beragam atau multikultural mempunyai ciri atau karakteristik tertentu.
Berikut merupakab beberapa ciri dr penduduk beragam atau multikultural yg disampaikan oleh Pierre L. Van den Berghe:
- Masyarakat beragam mempunyai anggota golongan yg tersegmentasi ke dlm subkultur yg berbeda antara satu sama lain.
- Masyarakat majemuk mempunyai struktur sosial yg terbagi-bagi ke dlm forum yg sifatnya nonkomplementer.
- Masyarakat majemuk kurang menekan dlm hal menyebarkan konsensus kepada nilai-nilai dasar anggota masyarakatnya dengan-cara keseluruhan.
- Masyarakat plural relatif lebih sering mengalami terjadinya pertentangan antar golongan.
- Masyarakat plural dengan-cara relatif membuat integrasi sosial dengan-cara memaksa atau paksaan ataupun dikarenakan terdapat rasa saling ketergantungan dlm bidang ekonomi.
- Masyarakat majemuk ada di bawah dominasi sebuah kalangan pada kalangan lain.
Dari ciri di atas, mampu kita ringkas kembali bahwa masyarakat beragam memiliki ciri mirip dib bawah:
- Memiliki lebih dr satu struktur budaya.
- Nilai dasar merupakan kesepakatan atau komitmen bareng yg sulit berkembang.
- Struktur sosial bersifat non-komplementer
- Terdapat dominasi ekonomi, politik & pula sosial budaya.
- Proses integrasi berlangsung dgn kurun waktu yg lambat.
- Terdapat pertentangan sosial yg berbau SARA.
Sifat Masyarakat Multikultural
Menurut gagasa yg disampaikan oleh Pierre L. Van den Berghe, penduduk multikultural mempunyai beberapa sifat selaku berikut:
- Melewati masa segmentasi ke dlm kelompok subkultur yg berlainan antara satu dgn lainnya.
- Mempunyai kerangka struktur sosial yg terbagi menjadi forum nonkomplementer.
- Kurang menekankan konsensus diantara anggotanya mengenai banyak sekali nilai dasar.
- Relatif sering mengalami perseelisihan atau pertentangan antara satu golongan dgn kalangan yg lain.
- Secara relatif, pertumbuhan integrasi sosial dengan-cara paksaan (pemaksaan) serta yg berhubungan akan saling bergantung dlm bidang ekonomi.
- Terdapat mayoritas politik oleh satu kelompok atas yg kalangan yg lain.
Jenis Jenis Masyarakat Multikultural
Berdasarkan kecenderungan perkembangan & pula praktik multikulturalisme, penduduk multikultural terbagi menjadi berbagai jenis, diantaranya ialah selaku berikut:
Multikulturalisme Isolasionis
Multikulturalisme isolasionis merupakan golongan atau kalangan penduduk majemuka yg menjalankan kehidupan dengan-cara otonom dgn interaksi antar kelompok seminimal mungkin.
Multikulturalisme Akomodatif
Multikulturalisme akomodatif ialah salah satu jenis masyarakat yg mempunyai kultur dominan yg membuat adaptasi tertentu pada kaum minoritas.
Masyarakat ini akan memberi hak kebebasan kepada setiap kaum minoritas guna menjaga apa yg menjadi kebudayaan mereka.
Multikultural Otonomis
Multikultural otonomis adalah salah satu jenis penduduk multikultural yg hidup bareng serta berusaha membuat kesetaraan budaya mereka.
Multikultural Kritikal Atau Interaktif
Multikultural kritikal atau interaktif merupakan ialah salah satu jenis penduduk yg tak konsentrasi pada kehidupan kultural otonom, namun lebih menekankan pada hal guna menciptakan kultur bareng yg merefleksikan sekaligus memastikan perspektif dr tiap-tiap kalangan masyarakat.
Multikulturalisme Kosmopolitan
Multikulturalisme kosmopolitan yaitu salah satu jenis penduduk yg berupaya untuk menghilangkan batas kultural pada kehidupan mereka sehingga akan tercipta penduduk yg tak terikat ke dlm budaya tertentu.
Faktor Terbentuknya Masyarakat Multikultural
Berikut beberapa faktor yg dapat mempengeruhi terbentuknya penduduk multikultural, diantaranya ialah selaku berikut:
Faktor Sejarah
Negara kita mempunyai sumber daya alam (SDA) yg begitu melimpah. Tak heran jikalau terdapat banyak negara asing yg berdatangan alasannya ingin menguasai sumber daya alam di Indonesia, contohnya Belanda, Inggris, Portugis & tak ketinggalan negara Jepang.
Bangsa aneh ini menjajah sekaligus menetap di Indonesia dlm kurun waktu yg cukup lama, bahkan tidak sedikit yg pada alhasil menikah di Indonesia.
Keadaan yg mirip inilah akan memunculkan kekayaan budaya serta rasa di Indonesia yg akan membentuk masyarakat multikultural.
Faktor Pengaruh Kebudayaan Asing
Globalisasi merupakan sebuah proses penting di dlm penyebaran budaya di dunia, tak terkecuali untuk negara Indonesia.
Pasalnya, keterbukaannya masyarakat Indonesia lebih mudah dlm mendapatkan pengeruh budaya abnormal meskipun harus terjadi benturan atau goresan dgn kebudayaan lokal.
Faktor Geografis
Seperti yg kita tahu, Indonesia diapit oleh dua benua & pula dua samudra, kondisi geografis yg mirip inilah membuat Indonesia selaku jalur jual beli Internasional.
Oleh sebab itu, banyak dr negara asing yg berdatangan ke Indonesia untuk berjualan, misalnya Arab, Cina, India & yg lainnya.
Kondisi mirip ini akan memperbesar budaya ajaib yg masuk ke Indonesia sehingga terbentuklah masyarakat multikultural.
Faktor Fisik Dan Geologi
Apabila dilihat dr struktur geologi, Indonesia berada di antara tiga lempeng yakni lempeng Asia, Australia serta Pasifik.
Oleh lantaran itu, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki tiga tipe geologi yakni tipe Asiatis, Australia serta Peralihan.
Kehidupan penduduk yg hidup disebuah pulau tentunya berlawanan dgn kehidupan penduduk di pulau lain.
Pada lazimnya , rakyat yg hidup dipulau kecil akan sulit dlm mendapatkan sumber daya. Berbeda halnya dgn masyarakat yg tinggal di pulau besar. Hal ini pula yg akan membuat kebudayaan pada tiap-tiap pulau berlawanan-beda.
Faktor Agama
Selama ini agama ikut membentuk interaksi yg berjalan antar individu di dlm suatu tetanan kehidupan.
Agama pula menjadi sign atau simbol sekaligus sejarah yg memperkuat seorang individu yg berdasar dgn aturan sesuai pedoman dlm kitab suci.
Indonesia sendiri mempunyai rakyat dgn karakteristik yg berbeda-beda, baik itu agama & kepercayaannya sehingga hal tersebut akan membentuk masyarakat multikultural.
Faktor Iklim
Kondisi geografis, iklim maupun cuaca yg beragam dapat mensugesti pola sikap penduduk dlm menyesuaikan diri ataupun mengikuti keadaan dgn kondisi atau kondisi yg ada.
Faktor Keanekaragaman Ras
Ras yaitu suatu sistem klasifikasi guna menggolongkan atau menggolongkan manusia yg didasari dgn unsur fisik, asal undangan geografis & yg lainnya.
Perbedaan ras pula menjadi salah satu faktor hadirnya penduduk multikultural.
Masyarakat Multikultural di Indonesia
Seperti yg sudah kita jelaskan di atas, rakyat Indonesia mempunyai keanekaragam yg sangat kaya, mulai dr budaya, bangsa, ras, suku, agama & pula budpekerti istiadat yg tak lain menjadi modal utama dlm pembentukan masyarakat multikultural.
1. Dilihat dr efek adanya penduduk multikultural di Indonesia
a. Keanekaragaman Ras.
Ras dilatar belaknagi dgn adanya kesamaan karakteristik atau ciri-ciri fisik yg menempel dlm diri seseorang yg membedakan satu orang dgn orang lainnya.
Adapun tiga ras yg akan kami bahas, diantaranya yakni sebagai berikut:
1. Ras Mongoloid
Ras mongoloid mempunyai ciri seperti berikut:
- Kulit berwarna kuning sawo matang
- Rambut lurus
- Bulu tubuh sedikit
- Mata sipit
- Contoh: orang Jawa & Cina
2. Ras Kaukasoid
Ras kaukasoid mempunyai ciri seperti beriku:
- Hidung mancung
- Kulit bewarna putih
- Rambut pirang atau coklat
- Kelopak mata lurus
- Contoh: orang keturunan Portugis yg ada di Aceh
3. Rasa Negroid
Ras negroid mempunyai ciri seperti berikut:
- Rambut keriting
- Kulit bewarna hitam
- Bibir tebal serta kelopak mata lurus
- Contoh: Orang Papua,
b. Keanekaragaman suku bangsa
Di Indonesia banyak kita temui keanekaragama suku bangsa. Suku bahasa yg ditandai dgn terdapat persamaan kawasan, bahasa, & pula budpekerti istiadat pula sering disebut selaku Etnis yg membuat bentuk dr penduduk multikultural.
Contoh: Sunda, Batak, Etnis Jawa, Dayak, Bali, & yg lainnya
c. Keanekaragaman golongan
Golongan yg dilatar belakangi dgn persamaan tujuan atau kepentingan, sementara di Indonesia terdiri atas keanekaragaman golongan atau golongan yg membentuk masyarakat multikultural.
Contoh: Golongan Pejabat, Golongan Pengusaha, Partai XYZ, & yg lainnya.
d. Keanekaragaman agama & keyakinan
Agama dilatar belakangi dgn apa yg disampaikan oleh tuhan terhadap insan yg berwujud kitab suci yg menjadi pedoman hidup manusia dlm kehidupan bermasyarakat, serta dlm relevansinya dgn tuhan.
Di Indonesia terdapat beberapa agama yg diakui, diantaranya yaitu: Islam, Kristen, Katolik, Hindu & pula Budha.
Disamping itu, pula meningkat pengertian atau dogma yg berdasar pada pemaknaan hidup insan pada alam semesta yg menciptakan banyak sekali pemahaman berwujud filsafat, animisme, dinamisme.
2.Karakteristik masyarakat multikultural di Indonesia
Konflik berjalan disebabkan adanya pertikaian atau perbedaan yg mampu kita lihat dr penduduk multikultural tergolong yg ada di negara Indonesia.
Hal tersebut sering kita lihat dlm konflik daerah ataupun perkotaan.
Masyarakat indonesia bisa disebut selaku penduduk mutikultural yg belum tepat, hal tersebut bisa kita lihat lewat beberapa hal di bawah ini:
- Masih ada dominasi dlm satu kalangan atas golongan lainnya.
- Struktur sosial yg ada lebih banyak menguntungkan pihak yg mendominasi.
- Konflik sosial yg lahir masih sering diwarnai dgn tindak kekerasan.
Masalah yg timbul dlm kehidupan penduduk multikultural diantaranya yaitu selaku berikut:
a. Masalah Kultural
1. Loyalitas yg berlebihan
Mementingkan diri sendiri atau golongan dengan-cara berlebihan atau dengan-cara membabi buta, yg akan menimbulkan menghambanyat penyatuan dgn kalangan lain.
2. Etnosentris
Pandangan atau fikiran yg menilai rendah kebudayaan yg berasal dr kalangan lain.
3. Eksklusivisme
Sikap enggan atau tak ingin berinteraksi dgn kelompok lain. Hal ini akan membuat sikap atau sistem yg bersifat tertutup.
b. Masalah Struktural
Pada umumnya, hal ini berkaitan dgn masalah kondisi politik & pula ekonomi. Kondisi politik yg tak demokratis akan bikin masyarakat dlm bidang ekonomi yg lemah akan kian tersudut serta pemerintahnya bersifat otoriter.
Sedangkan. struktur pemerintahan yg kapitalistik condong akan memunculkan usahawan yg menjalin relasi kolusi dgn pejabat.
Dan dlm masyarakat yg mempunyai sitem demokratis dgn ekonomi yg sehat hal tersebut dapat ditekan bahkan mampu menciptakan Integrasi Nasional.
Demikianlah ulasan singkat mengenai masyarakat multikultural, mudah-mudahan mampu membantu kegiatan berguru kalian ya. Terima kasih telah berkunjung :).