Masjid Indah di Tanah Religius
Kabupaten Siak Sri Indrapura di Provinsi Riau yaitu salah satu tempat yg mempunyai sejarah kerajaan yg panjang di Indonesia. Menurut catatan sejarah, Kerajaan Melayu di tempat ini rampung tepat setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik indonesia. Kala itu, Sultan Siak terakhir, yakni Sultan Syarif Kasim II, menyatakan bahwa kerajaannya bergabung dgn Republik Indonesia.
Sejak awal, Siak dikenal selaku wilayah yg sangat religius. Kata Siak Sri Indrapura sendiri dengan-cara harfiah memiliki arti sentra kota raja yg taat beragama. Konon, dlm keseharian masyarakat Melayu tempo dulu, kata Siak berhubungan akrab dgn orang-orang yg jago dlm agama Islam. Oleh hasilnya, seseorang yg rajin beragama dibilang sebagai Orang Siak.
Dengan gambaran demikian, sudah sepantasnya Siak memiliki ikon yg mampu menjadi landmark wilayah. Keberadaan Masjid Sultan Syarif Hasyim yg indah & megah menjawab kebutuhan tersebut. Berlokasi di jantung kota, tepatnya di tepi Sungai Siak & Jembatan Siak, masjid ini menjadi sentra perhatian hadirin yg melintas di sana.
Lima kubah besar yg didominasi warna biru dipadu kuning terlihat sangat menonjol . Model kubah tersebut banyak dipakai oleh masjid-masjid besar di Provinsi Riau. Terdapat pula menara di salah satu sudut pintu masuk area masjid.
Pintu tersebut pun cukup unik sebab pribadi terhubung dgn selasar yg mengelilingi masjid membentuk garis persegi panjang & menjadi akses masuk masjid. Di tengah selasar terdapat pekarangan masjid yang, sampai buku ini diterbitkan, masih dlm proses penataan.
Memasuki ruang utama masjid, akan terasa situasi lega. Atapnya yg begitu tinggi dgn plafon mengikuti bentuk kubah utama dibiarkan polos. Nuansa artistik justru timbul dr pernak-pernik konstruksi struktur besinya.
Dinding masjid banyak dihiasi lukisan kaligrafi dgn aneka warna cerah. Permainan warna ini terlihat kontras dgn plafon masjid yg didominasi warna cokelat dgn garis saling melintang yg cenderung minimalis.
Bagian mihrab pula tampil meriah dgn permainan aksen geometris & kaligrafi berwarna cerah. Ceruk mihrab yg tak terlalu besar diisi oleh mimbar terbuat dr kayu berukir berwarna emas. Ukuran mimbar yg cukup besar menjadikan ceruk mihrab terlihat sangat sarat & cenderung menjadi pigura mimbar.
Selain keberadaan Istana Siak Indrapura sebagai objek wisata sejarah, sudah selayaknya bila Masjid Sultan Syarif Hasyim dijadikan sebagai destinasi wisata religi di tanah religius tersebut.
