close

Masjid Jami Silalouw Maluku Tengah

Terhindar dr Kebiadaban RMS

masjid jami silalouwMasjid Jami Silalouw yg terletak di Desa Sepa, serpihan Maluku Tengah, merupakan suatu masjid yg mempunyai sejarah & arsitektur cukup unik, utamanya bentuk menaranya yg menjulang runcing tanpa kubah, nyaris mendekati bentuk menara gereja.

Selain itu, tak sebagaimana lazimnya suatu masjid, Masjid Jami Silalouw ini tak mempunyai nama. Sebab, Silalouw ialah tempat berkumpul. Namun, para tetua di desa ini sering menyebutnya Masjid Peiori. Sebetulnya, Peiori yakni nama suatu nakalo atau mushala yg dibangun sekelompok masyarakat (kafilah) yg tinggal di pegunungan. Tatkala kemudian beberapa kafilah itu bersepakat untuk bersatu membangun perkampungan di pantai maka dibangun pulalah sebuah masjid yg diberi nama Peiori. Masjid ini kini tinggal tembok- tembok kapur yg menjadi saksi terbentuknya suatu masyarakat Islam di Maluku Tengah.

Akan halnya Masjid Jami Silalouw yg sedang kita bicarakan ini dibangun pada tahun 1611 M. Dindingnya yang dibuat dr papan, sedangkan fondasi & dinding cuilan bawahnya terbuat dr tembok kapur. Sampai kini atapnya telah berulang kali diganti lewat bantuan pemerintah daerah.

Seperti telah di singgung di atas, keunikan Masjid Jami Silalouw ini mampu disimak pada beberapa hal. Pertama, serpihan dlm masjid yg dihiasi kaligrafi ayat-ayat Al Qur’an hingga hari ini tak mampu diabadikan atau difoto. Sedangkan, penggalan luarnya bisa. Ini bukan sebab dilarang oleh takmir masjid, tetapi setiap difoto selalu tak jadi. Sudah banyak orang yg mencobanya, namun tatkala dicetak tak menghasilkan gambar. Termasuk pengalaman penulis sendiri.

Kedua, sekitar tahun 1960-an terjadi peristiwa tragis. Seorang muazin tatkala sedang mengumandangkan azan isya dr atas menara tewas tersambar petir & kemudian tersungkur ke bumi. Anehnya, menara masjid tak patah, hanya mengalami kerusakan kecil.

  Masjid Agung Darussalam

Ketiga, pada tahun 1951 & 1952, Desa Sepa dibumihanguskan pemberontak RMS (Republik Maluku Selatan) karena penduduk desa ini yg mayoritas kaum muslimin yakni kaum Republikein. Begitu parahnya kerusakan yg diakibatkan kebiadaban pemberontak RMS tersebut sehingga banyak rumah-rumah penduduk yg hangus menjadi puing-puing.

Tetapi anehnya, Masjid Jami Silalouw luput dr petaka. Padahal, bahu-membahu masjid ini tergolong sasaran utama yg harus dibumihanguskan. Konon, berdasarkan cerita orang tua di sana, serdadu RMS tak berhasil menemukan masjid ini. Seolah Masjid Jami ini lenyap dr pandangan mereka. Wallahu a’lam bish-shawab. Dengan demikian, terhindarlah masjid ini dr kebiadaban pemberontak RMS.

Ketika pada tahun 1986 diadakan program AMD (ABRI Masuk Desa) di Desa Sepa maka masjid ini pun menerima prioritas perbaikan dgn memperluas potongan depannya. Sekarang bahkan telah tak mampu lagi menampung jamaah yg kian membludak.