close

Masjid As Sulthan

masjid assulthan jambi

Masjid Emas Simbol Visi Daerah

Kabupaten Sarolangun yaitu salah satu kawasan pemekaran di Provinsi Jambi dgn kesempatanpertumbuhan ekonomi, industri kawasan, & percepatan pertumbuhan daerah yg cukup pesat. Oleh karena itu, diperlukan tempat ibadah yg indah & representatif. Tidak cuma sebagai penyeimbang segala aktivitas keduniawian, tetapi pula landmark Kabupaten Sarolangun di masa mendatang.

Selain diketahui sebagai Masjid Agung Sarolangun, masjid ini pula berjuluk Masjid Kubah Emas. Kata EMAS sendiri bergotong-royong lebih bermuatan filosofis. Berasal dr visi Pemkab untuk mewujudkan “EMAS” (Ekonomi Maju, Aman, Adil, & Sejahtera) dlm jangka waktu 2006- 2011, lalu dikembangkan dlm misi “Meningkatkan kinerja Pemerintah Kabupaten Sarolangun dengan-cara profesional, efektif, efisien, akuntabel, & transparan”.

Kubah emas yg digunakan pun bukan materi emas yg sebenarnya, melainkan ornamen kubah yg dicat menyerupai emas. Namun, keapikan eksekusi pembuatannya membuat kubah tersebut sampai sekarang masih tampak seperti emas, apalagi jikalau dilihat dr kejauhan.

Sebagai perpaduan warna emas pada kubah, warna cokelat muda yg dikombinasikan dgn cokelat renta sangat sesuai bagi keseluruhan visual bangunan. Sebuah menara berwarna senada terlihat menjulang di depan masjid.

Kemegahan masjid ini sungguh terasa di serpihan dalam. Warna cokelat yg mendominasi lantai, dinding, serta aksen pada tiang penyangga menimbulkan kesan mewah nan sejuk. Bagian yg paling menguras perhatian yaitu di depan tempat mimbar & mihrab berada. Aksen cokelat yg berasal dr material membentuk frame di dinding depan, dilengkapi ornamen berwarna kuning emas. Ornamen berbentuklukisan muncul ayat-ayat Al- Alquran ini terletak masing-masing dua buah di kanan & kiri mihrab.

  Masjid Agung An Nur Pare

Tidak hanya itu, di segi lebih luar mihrab terdapat kaligrafi goresan kayu yg membentuk bingkai layaknya lukisan. Ukiran kayu pula menjadi ornamen di serpihan atas mihrab. Sebuah pemandangan yg sangat indah.

Tampaknya cuilan depan masjid tersebut memang sengaja dibentuk selaku sentra visual. Hal ini terlihat dr model pintu utama yg bisa dibuka lebar & pribadi mengarahkan mata ke mihrab. Masjid ini diberi nama As Sulthan yg bermakna raja atau pemimpin. Pada hakikatnya, semua insan adalah khalifah atau pemimpin di wajah bumi.