Masa Bercocok Tanam

Masa Bercocok Tanam – Setelah sebelumnya ContohSoal.com sudah membahas materi perihal Pithecanthropus Mojokertensis Maka dipertemuan sebelumnya pula ContohSoal.com pula telah membahas materi wacana masa bercocok tanam dengan-cara lengkap mulai dr pemahaman, ciri, & jenis insan purbanya. Nah penasaraan bukan.! yuk mari eksklusif aja kita simak ulasan diabwah ini.

Pengertian Masa Bercocok Tanam

Masa Bercocok Tanam

Apa yg dimaksud dgn Masa bercocok tanam? yakni merupakan suatu masa dimana pada dikala insan mulai memenuhi kebutuhan hidupnya dgn cara mempergunakan hutan belukar untuk dijadikan ladang.

Terjadinya Masa bercocok tanam dimana pada dikala cara hidup berburu & menghimpun kuliner ditinggalkan. Pada masa ini mereka mulai menetap disuatu tempat.

Dimasa prakasa ini jenis insan yg hidup dimasa bercocok tanam yakni homo sapiens, baik itu ras mongoloid maupun ras austromelanesoid.

Manusia praaksara masa bercocok tanam mampu bikin alat-alat dr batu yg sudah diasah lebih halus serta mulai dikenalnya pembuatan gerabah. Pada masa bercocok tanam, bentuk perdagangan bersifat tukar barang.

Ciri-Ciri Kehidupan Masa Bercocok Tanam

Ciri-ciri kehidupan insan purba pada zaman ini adalah selaku berikut :

  • Hidupnya mulai menetap pada suatu tempat & mampu melakukan kegiatan bercocok tanam.
  • Mulai memakai pakaian yg yang dibuat dr kulit hewan atau suatu kulit kayu.
  • Membuat rumah dr kayu.
  • Apabila pada tanah tak subur, maka mereka akan selalu berpindah tempat.
  • dapat membuat suatu alat untuk bercocok tanam, misalnya mirip : mata panah, beliung persegi, kapak lonjong, & perhiasan.

Kehidupan Sosial

  • Pada masa bercocok tanam ada suatu kehidupan yg dikenal dgn berhuma, yakni sebuah teknik bercocok tanam dgn cara membersihkan hutan & menanaminya. Kemudian apabila pada tanahnya tak subur maka mereka akan berpindah ke tempat lain yg masih subur & melakukan hal yg sama mirip sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan-cara berulang-ulang.
  •  Menetap & telah tinggal pada suatu tempat, & merekapun pula berdiam di sekeliling huma tersebut, dgn cara bercocok tanam & memelihara hewan-binatang jenis tertentu. Dalam hal ini telah menunjukkan bahwa mereka sudah hidup menetap.
  • Selanjutnya dgn hidup menetap, yakni merupakan suatu titik permulaan dlm pertumbuhan kehidupan manusia untuk mencapai pertumbuhan.
  • Dengan besarnya pada kelompok anggota kian besar sehingga bikin persatuan perkampungan, meskipun mereka masih sering berpindah tempat tinggal.
  • Adanya suatu kenaikan popuasi penduduk ,yakni dgn rata-rata usia manusia masa ini 35 tahun.
  • Dengan adanya suatu kegiatan kehidupan diperkampungan, maka oleh sebab itu di buat peraturan, untuk menjaga ketertiban kehidupan masyarakat.
  • Kemudian adanya pengangkatan seorang pemimpin yg berwibawa, berpengaruh, & disegani hal bertujuan guna mengontrol para anggotanya.
  • Dengan semua anggotanya maka hidup mereka saling bergotong royong, sehingga mereka saling melengkapi, saling menolong, & saling berinteraksi dlm upaya memenuhi keperluan hidupnya.

Kehidupan Budaya

  • Dengan adanya perkembangan dlm Kebudayaan dengan-cara pesat, maka insan pula telah mampu menyebarkan dirinya untuk menciptakan kebudayaan yg lebih baik
  • Peninggalan kebudayaan manusia pada masa bercocok tanam kian banyak & beragam, baik yg terbuat dr tanah liat, watu maupun tulang
  • Hasil kebudayaan pada masa bercocok tanam:

Pada masa ini ada suatu peninggalan mislanya yakni mirip Beliung Persegi, Kapak Lonjong, Mata panah, Gerabah, Perhiasan, Bangunan Megalitikum mirip menhir, dolmen, sarkofagus, kubur batu, punden berundak, waruga, arca.

Teknologi

Kemudian dlm sejarah masa bercocok tanam,yang mana pada kebudayaan orang-orang purba mengalami perkembangan yg luar biasa.

Pada masa ini terjadi revolusi dengan-cara besar-besaran dlm peradaban manusia yakni dr kehidupan food gathering menjadi food producing.

Maka hal tersebutlah yg membuat terjadinya perubahan yg sangat mendalam & meluas dlm seluruh penghidupan umat insan.

Jenis & Ciri Manusia Purba Masa Bercocok Tanam

Pada jenis Pithecanthropus Erectus mampu dikategorikan yakni antara insan dgn kera. Selain didasarkan pada volume otak, pula didasarkan dgn ciri pada fisik yg lain.

Tulang keningnya sungguh menonjol ke tampang & di atas bagian hidung bergandeng menjadi satu. Di atas tulang kening tulang dahinya terus saja licin ke belakang sehingga dapat dibilang dahinya tak ada.

Penemuan Pithecanthropus Erectus mendorong penemuan-penemuan yg lain.

Homo Mojokertensis

pertama kali fosil ini didapatkan oleh Von Koenigswald ditahun1936 yg berupa tengkorak kanak-kanak di bersahabat Mojokerto. Dari gigi-giginya diperkirakan kanak-kanak tersebut belum melalui umur lima tahun. Makhluk itu dinamakan Homo Mojokertensis.

  • Memiliki tubuh yg tegap
  • Memiliki tinggi badan sekitar 165 hingga 180 cm
  • Memiliki tulang raham & gigi graham yg berpengaruh
  • Memiliki potongan kening yg menonjol
  • Tidak memiliki dagu, sama halnya dgn meganthropus
  • Pada volume otak tak tepat mirip halnya pada jenis homo, yakni sekitar 750 hingga 1. 300 cc volume otak
  • Mempunyai atap tulang tengkorak yg tebal & melonjong
  • Mempunyai suatu alat pengunyah & sudah memakan segalanya
  • Otot tengkuk sudah kecil

Meganthropus Paleojavanicus

Kemudian ditahun1941, pada saat disebuah kawasan yg kenal dgn sebuatn Sangiran (lembah Sungai Bengawan Solo) Von Koenigswald memperoleh sebagian tulang rahang bawah yg jauh lebih besar & kuat dibandingkan dengan rahang Pithecanthropus Erectus.

Kemudian Von Koenigswald menyatakan bahwa makhluk ini lebih bau tanah dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus mana pun. Mengingat bentuk tubuhnya yg besar (megas), makhluk itu diberi nama Meganthropus Paleojavanicus.

  • Memiliki tinggi tubuh sekitar 165 – 180 cm
  • Memiliki postur tubuh yg tegap
  • Memiliki volume otak 900 cc
  • Tonjolan pada penggalan kening tebal & melintang sepanjang pelipis
  • Tidak berdagu & memiliki hidung yg lebar
  • Mempunyai gigi, otot kunyah, & rahang yg berpengaruh & besar
  • Makanan jenis tumbuh-tanaman & buah-buahan

Homo Soloensis

Kemudian Pada specis ini berada di akrab Ngandong (kawasan lembah Bengawan Solo, Kabupaten Blora), yg mana sudah ditemukan sebelas fosil tengkorak oleh Von Koenigswald & Weidenrich.

Seperti yg sudah diketahui bahwa makhluk ini lebih tinggi tingkatannya ketimbang Pithecanthropus Erectus, bahkan mampu dibilang sebagai manusia. Maka oleh karena itu, pada fosil-fosil tersebut dinamakan Homo Soloensis (manusia dr Solo).

  • Memiliki tinggi tubuh antara 165-180 cm.
  • Badan tegap, tetapi tak setegap Meganthrophus.
  • Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc.
  • Tonjolan kening tebal & melintang sepanjang pelipis.
  • Hidung lebar & tak berdagu.
  • Mempunyai rahang yg kuat & geraham yg besar.
  • Makanan berupa tumbuhan & daging binatang buruan.

 

 

 

 

Demikianlah materi pembahasan kali ini mengenai masa bercocok tenam, gampang-mudahan postingan ini mampu bermanfaat bagi sobat semua.

Artikel Lainny :

  Struktur Kulit