Man Robbuka: Arti, Tulisan Arab, Jawaban (Lengkap)

Artikel ini akan menjelaskan arti man robbuka lengkap dgn tulisan Arabnya. Frasa ini niscaya telah sering didengar oleh dominan umat muslim alasannya adalah kerap dijelaskan oleh para pendakwah di atas mimbar. Ada banyak keterangan yg menjelaskan bahwa man robbuka ialah satu di antara beberapa pertanyaan yg diajukan oleh malaikat di alam kubur nanti.
 man robbuka lengkap dgn tulisan Arabnya Man Robbuka: Arti, Tulisan Arab, Jawaban (Lengkap)

Kaprikornus, setiap insan di alam kubur nanti, baik yg muslim ataupun bukan akan diberikan pertanyaan man robbuka. Malaikat yg bertugas memberikan pertanyaan itu adalah Munkar & Nakir. Keduanya akan tiba mengusut keimanan mayat sambil memegang cambuk api, yg telah biru warnanya, kalau tak bisa menjawab “Man Rabbuka” & pertanyaan-pertanyaan lain, sang mayat akan dilecut dgn cambuk itu.
Jika dibahas lebih lanjut mengenai pertanyaan yg diajukan malaikat, selain Man Robbuka, ada pula pertanyaan lainnya, yakni “Man Dinuka” & “Man Nabiyyuka”. Pertanyaan itu kemudian akan dilanjutkan dgn pertanyaan yang lain, yaitu “Man Kitabuka”, “Aina Qiblatuka”, & “Man Ikhwanuka”.
Lantas, apa arti dr Man Robbuka? Nah, pada potensi kali ini kami akan menjelaskan Man Robbuka artinya apa. Selain itu, kami pula akan menawarkan bentuk goresan pena Arab dr Man Robbuka. Semoga dapat memperbesar pengetahuan pembaca.
Yuk, berikut ini uraiannya…

Arti Man Robbuka

Man Robbuka yaitu pertanyaan malaikat Munkar & Nakir di alam kubur nanti yg mempunyai arti “Siapa Tuhanmu”. Jawaban dr pertanyaan ini adalah “Allahu Rabbi” (Allah Tuhanku). Barang siapa yg menjawab pertanyaan ini dgn benar, maka selamatlah ia dr siksa kubur. Namun bila tak bisa menjawabnya, maka siksa kubur pun menantinya.
Seorang muslim harus mempunyai persiapan di dunia semoga bisa menjawab pertanyaan ini. Mungkin, ada di antara pembaca yg bergumam: “Ah, gampang kok menjawabnya, kan jawabannya yakni ‘Allahu Rabbi’, seperti yg telah dijelaskan di atas”. Namun ternyata tak semudah itu pembaca sekalian.
Sekarang kita gampang menjawab seperti itu alasannya adalah jawabannya masih tersimpan di otak. Tetapi, tatkala ajal sudah tiba, seluruh tubuh tergolong otak sudah tak berfungsi lagi alias mati. Otomatis, seluruh pengetahuan yg tersimpan di dalamnya pula ikut mati.
Makara, walaupun kita memiliki pengetahuan terkait jawaban dr pertanyaan Man Robbuka, maka pengetahuan itu akan hilang dgn sendirinya tatkala badan kita telah menjadi mayat. Konon, modal kita untuk menjawab pertanyaan ini nanti yakni kebiasaan hidup kita di dunia, yaitu kecenderungan hati kita. Apakah kita condong mengejar-ngejar kehidupan ukhrowi atau malah lebih sibuk mengejar-ngejar kehidupan duniawi.
Orang yg mempunyai kecenderungan kehidupan ukhrowi akan lebih gampang menjawab pertanyaan Man Robbuka karena hidupnya lebih banyak ia dedikasikan untuk beribadah pada Allah Swt. Ia mengenal Tuhannya dgn baik, sehingga ia akan fasih menjawabnya. Namun sebaliknya, mereka yg lebih cenderung dgn kehidupan duniawi akan menomorduakan Tuhannya, urusan duniawi lebih utama dr beribadah pada Tuhan sehingga ia tak terlalu mengenal Allah Swt.

Tulisan Arab Man Robbuka

Bagi Anda yg ingin mengetahui bentuk tulisan Arab dr Man Robbuka, berikut ini yaitu pola tulisan Arabnya yg bisa dicopy:

مَنْ رَبُّكَ 
Latin: Man Robbuka 
Artinya: Siapa Tuhanmu

Jawaban / Balasan Man Robbuka

Jawaban atau balasan dr pertanyaan Man Robbuka (Siapa Tuhanmu) yaitu Allahu Rabbi (Allah Tuhanku). Jawaban ini merupakan satu komitmen ketuhanan bahwa hanya Allah yg memelihara, mendidik, & menguasai diri seorang hamba. Allah yaitu Tuhan seluruh alam semesta. Dia-lah yg sudah menciptakan malaikat, jin, & insan. ia pula yg sudah menciptakan matahari, bulan, bintang-bintang, & seluruh planet yg ada di alam semesta ini.
Tidak ada satu makhluk pun yg ada di alam semesta ini tergolong hewan & berkembang-tanaman, kecuali menyembah & bertasbih memuji Allah dgn caranya masing-masing. Hanya, kita tak mengetahui sistem mereka melakukannya. Allah berfirman:
Tidaklah ananda melihat bahwa semua yg ada di langit & bumi bertasbih memuji Allah hingga burung yg mengepakkan sayapnya. Masing-masing mengetahui cara menyembah Allah & bertasbih memuji-Nya (QS. An-Nur: 41)

Hadits Man Robbuka 

Hadits perihal Man Robbuka tergolong ke dlm kalangan hadits pertanyaan di alam kubur. Hadits yg cukup terkenal & sering dikutip oleh para ulama mengenai pertanyaan di alam kubur adalah hadits yg diriwayatkan oleh Al Bara’ bin ‘Azib. Hadits itu sendiri cukup panjang, berikut ini akan kami kutip seluruhnya untuk pembaca sekalian:

  Arti Ma Fi Qalbi Ghairullah: Makna, Kandungan (Lengkap)
حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ مِنْهَالِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ زَاذَانَ عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ خَرَجْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي جِنَازَةِ رَجُلٍ مِنَ الْأَنْصَارِ فَانْتَهَيْنَا إِلَى الْقَبْرِ وَلَمَّا يُلْحَدْ فَجَلَسَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَلَسْنَا حَوْلَهُ وَكَأَنَّ عَلَى رُءُوسِنَا الطَّيْرَ وَفِي يَدِهِ عُودٌ يَنْكُتُ فِي الْأَرْضِ فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ اسْتَعِيذُوا بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا ثُمَّ قَالَ إِنَّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فِي انْقِطَاعٍ مِنْ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنْ الْآخِرَةِ نَزَلَ إِلَيْهِ مَلَائِكَةٌ مِنْ السَّمَاءِ بِيضُ الْوُجُوهِ كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ الشَّمْسُ مَعَهُمْ كَفَنٌ مِنْ أَكْفَانِ الْجَنَّةِ وَحَنُوطٌ مِنْ حَنُوطِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسُوا مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَجِيءُ مَلَكُ الْمَوْتِ عَلَيْهِ السَّلَام حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ قَالَ فَتَخْرُجُ تَسِيلُ كَمَا تَسِيلُ الْقَطْرَةُ مِنْ فِي السِّقَاءِ فَيَأْخُذُهَا فَإِذَا أَخَذَهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِي يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَأْخُذُوهَا فَيَجْعَلُوهَا فِي ذَلِكَ الْكَفَنِ وَفِي ذَلِكَ الْحَنُوطِ وَيَخْرُجُ مِنْهَا كَأَطْيَبِ نَفْحَةِ مِسْكٍ وُجِدَتْ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ قَالَ فَيَصْعَدُونَ بِهَا فَلَا يَمُرُّونَ يَعْنِي بِهَا عَلَى مَلَإٍ مِنْ الْمَلَائِكَةِ إِلَّا قَالُوا مَا هَذَا الرُّوحُ الطَّيِّبُ فَيَقُولُونَ فُلَانُ بْنُ فُلَانٍ بِأَحْسَنِ أَسْمَائِهِ الَّتِي كَانُوا يُسَمُّونَهُ بِهَا فِي الدُّنْيَا حَتَّى يَنْتَهُوا بِهَا إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَسْتَفْتِحُونَ لَهُ فَيُفْتَحُ لَهُمْ فَيُشَيِّعُهُ مِنْ كُلِّ سَمَاءٍ مُقَرَّبُوهَا إِلَى السَّمَاءِ الَّتِي تَلِيهَا حَتَّى يُنْتَهَى بِهِ إِلَى السَّمَاءِ السَّابِعَةِ فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ اكْتُبُوا كِتَابَ عَبْدِي فِي عِلِّيِّينَ وَأَعِيدُوهُ إِلَى الْأَرْضِ فَإِنِّي مِنْهَا خَلَقْتُهُمْ وَفِيهَا أُعِيدُهُمْ وَمِنْهَا أُخْرِجُهُمْ تَارَةً أُخْرَى قَالَ فَتُعَادُ رُوحُهُ فِي جَسَدِهِ فَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولَانِ لَهُ مَنْ رَبُّكَ فَيَقُولُ رَبِّيَ اللَّهُ فَيَقُولَانِ لَهُ مَا دِينُكَ فَيَقُولُ دِينِيَ الْإِسْلَامُ فَيَقُولَانِ لَهُ مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ فَيَقُولُ هُوَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولَانِ لَهُ وَمَا عِلْمُكَ فَيَقُولُ قَرَأْتُ كِتَابَ اللَّهِ فَآمَنْتُ بِهِ وَصَدَّقْتُ فَيُنَادِي مُنَادٍ فِي السَّمَاءِ أَنْ صَدَقَ عَبْدِي فَأَفْرِشُوهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَأَلْبِسُوهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ قَالَ فَيَأْتِيهِ مِنْ رَوْحِهَا وَطِيبِهَا وَيُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ مَدَّ بَصَرِهِ قَالَ وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ حَسَنُ الْوَجْهِ حَسَنُ الثِّيَابِ طَيِّبُ الرِّيحِ فَيَقُولُ أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُرُّكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ فَيَقُولُ لَهُ مَنْ أَنْتَ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالْخَيْرِ فَيَقُولُ أَنَا عَمَلُكَ الصَّالِحُ فَيَقُولُ رَبِّ أَقِمْ السَّاعَةَ حَتَّى أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي وَمَالِي قَالَ وَإِنَّ الْعَبْدَ الْكَافِرَ إِذَا كَانَ فِي انْقِطَاعٍ مِنْ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنْ الْآخِرَةِ نَزَلَ إِلَيْهِ مِنْ السَّمَاءِ مَلَائِكَةٌ سُودُ الْوُجُوهِ مَعَهُمْ الْمُسُوحُ فَيَجْلِسُونَ مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَجِيءُ مَلَكُ الْمَوْتِ حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْخَبِيثَةُ اخْرُجِي إِلَى سَخَطٍ مِنْ اللَّهِ وَغَضَبٍ قَالَ فَتُفَرَّقُ فِي جَسَدِهِ فَيَنْتَزِعُهَا كَمَا يُنْتَزَعُ السَّفُّودُ مِنْ الصُّوفِ الْمَبْلُولِ فَيَأْخُذُهَا فَإِذَا أَخَذَهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِي يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَجْعَلُوهَا فِي تِلْكَ الْمُسُوحِ وَيَخْرُجُ مِنْهَا كَأَنْتَنِ رِيحِ جِيفَةٍ وُجِدَتْ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ فَيَصْعَدُونَ بِهَا فَلَا يَمُرُّونَ بِهَا عَلَى مَلَإٍ مِنْ الْمَلَائِكَةِ إِلَّا قَالُوا مَا هَذَا الرُّوحُ الْخَبِيثُ فَيَقُولُونَ فُلَانُ بْنُ فُلَانٍ بِأَقْبَحِ أَسْمَائِهِ الَّتِي كَانَ يُسَمَّى بِهَا فِي الدُّنْيَا حَتَّى يُنْتَهَى بِهِ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيُسْتَفْتَحُ لَهُ فَلَا يُفْتَحُ لَهُ ثُمَّ قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ اكْتُبُوا كِتَابَهُ فِي سِجِّينٍ فِي الْأَرْضِ السُّفْلَى فَتُطْرَحُ رُوحُهُ طَرْحًا ثُمَّ قَرَأَ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ فَتُعَادُ رُوحُهُ فِي جَسَدِهِ وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولَانِ لَهُ مَنْ رَبُّكَ فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيَقُولَانِ لَهُ مَا دِينُكَ فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيَقُولَانِ لَهُ مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيُنَادِي مُنَادٍ مِنْ السَّمَاءِ أَنْ كَذَبَ فَافْرِشُوا لَهُ مِنْ النَّارِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى النَّارِ فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسَمُومِهَا وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلَاعُهُ وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ قَبِيحُ الْوَجْهِ قَبِيحُ الثِّيَابِ مُنْتِنُ الرِّيحِ فَيَقُولُ أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُوءُكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ فَيَقُولُ مَنْ أَنْتَ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالشَّرِّ فَيَقُولُ أَنَا عَمَلُكَ الْخَبِيثُ فَيَقُولُ رَبِّ لَا تُقِمْ السَّاعَةَ 

Artinya:

(Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata) telah menceritakan pada kami Abu Muawiyah ia berkata: telah menceritakan pada kami al-A’masy dr Minhaal bin ‘Amr dr Zaadzaan dr al-Bara’ bin Azib radhiyallahu anhu ia berkata: Kami keluar bersama Nabi shollallahu alaihi wasallam (mengantarkan) mayat seorang pria Anshar hingga kami tiba di kubur. Tatkala mayat itu telah diletakkan di liang lahad, Rasulullah shollallahu alaihi wasallam duduk & kami pun duduk di sekeliling dia. (Kami termangu sungguh damai) seakan-akan di kepala kami ada burung (yang hinggap). Di tangan Nabi terdapat potongan kayu yg beliau ketuk-ketukkan ke tanah. Nabi mengangkat kepala beliau & bersabda: Mintalah tunjangan pada Allah dr adzab kubur. Beliau mengucapkan hal itu dua kali atau tiga kali. Kemudian ia bersabda:

Sesungguhnya seorang hamba yg beriman bila menjelang selsai masa kehidupan di dunia & hendak menuju darul baka, Malaikat-Malaikat dr langit turun kepadanya. Malaikat-Malaikat itu parasnya putih (bersinar) bagaikan matahari. Mereka menenteng kafan dr Surga & hanuth (sejenis parfum untuk mayat) dr Surga, hingga mereka duduk di sisi hamba itu sejarak pandangan mata (akrab dengannya). Kemudian datanglah Malaikat maut alaihis salaam hingga duduk di dekat kepalanya & berkata: Wahai jiwa yg baik keluarlah menuju ampunan dr Allah & keridhaanNya. Maka keluarlah ruh itu mengalir bagaikan pedoman tetesan air dr penampungan air (minum). Kemudian diambillah ruh itu oleh Malaikat maut, tak sampai sekejap mata berada di tangannya, segera diletakkan dlm kafan & diberi hanuth (dari Surga) itu. Keluarlah darinya (bacin harum semerbak) bagaikan misk terbaik yg pernah ditemukan di paras bumi. Kemudian para Malaikat itu naik dgn menenteng ruh itu (ke langit).

Tidaklah berpapasan dgn sekelompok Malaikat kecuali para Malaikat yg dilewatinya berkata: Ruh siapakah yg baik ini? Mereka berkata: itu ialah fulan bin fulan, disebutkan dgn nama terbaik yg diberikan nama untuknya di dunia. Hingga sampai di langit dunia, para Malaikat pembawa ruh itu meminta dibukakan (pintu langit dunia), maka dibukakanlah untuk mereka. Kemudian ruh itu diiringi oleh para Malaikat yg berada erat dgn lapisan langit setelahnya. (Demikian terus berlangsung) hingga langit ke tujuh.

Kemudian Allah Azza Wa Jalla berfirman: Tuliskanlah kitab untuk hambaKu di Iliyyin, & kembalikanlah ia ke bumi. Karena dr bumilah Aku membuat mereka, padanya Aku kembalikan mereka, & dr bumilah mereka akan dikeluarkan pada kali yg lain. Maka dikembalikanlah ruhnya pada jasadnya. Kemudian datanglah dua Malaikat yg mendudukkan orang itu & bertanya: Siapakah Rabbmu? Orang itu berkata: Rabbku adalah Allah. Kedua Malaikat itu berkata: Apa agamamu? Ia berkata: Agamaku Islam. Kedua Malaikat itu berkata: Siapakah pria ini yg diutus untuk kalian? Orang itu berkata: ia adalah Rasulullah shollallahu alaihi wasallam. Kedua Malaikat itu berkata: apa (sumber) ilmumu (sehingga beriman demikian)? Orang itu berkata: Aku membaca Kitabullah, kemudian gue beriman dengannya & membenarkannya.

Kemudian ada yg berseru di langit: hambaKu sudah benar. Hamparkanlah (permadani) untuknya dr Surga & pakaikanlah untuknya busana dr Surga. Bukakanlah untuknya pintu menuju Surga sehingga hawa & aromanya menerpanya. Dilapangkanlah tempat tinggalnya di kuburannya sejauh mata memandang. Kemudian datanglah seorang pria yg rupawan, berpakaian indah, beraroma wangi. Lelaki itu berkata: Bergembiralah dgn hal yg menggembirakanmu. Ini yaitu hari yg kamu-sekalian dijanjikan dengannya. Orang itu berkata: Siapakah kau-sekalian yg berparas rupawan? Lelaki itu berkata: Aku yaitu amalanmu yg shalih. Orang itu berkata: Wahai Rabbku secepatnya tegakkanlah hari kiamat hingga gue bisa segera kembali pada keluargaku yg beriman (dan pula bidadari & para pembantu di Surga, pent) serta harta-hartaku (di Surga).

Sesungguhnya seorang hamba yg kafir jika menjelang berakhirnya kehidupan di dunia & menuju akhirat, turunlah para Malaikat dr langit yg bermuka buruk. Para Malaikat itu menenteng kain yg kumal/agresif. Para Malaikat itu duduk di dekatnya sejarak persepsi matanya. Kemudian datanglah Malaikat maut hingga duduk di dekat kepalanya & berkata: Wahai jiwa yg buruk, keluarlah menuju kemarahan & kemurkaan dr Allah. Maka ruh itu pun bercerai berai terpisah dlm jasadnya. Malaikat maut pun mencabut ruh itu bagaikan dicabutnya besi untuk mengkremasi daging dr bulu domba yg berair. Kemudian secepatnya diambil ruh itu oleh Malaikat maut & tidaklah ditinggalkan sekejap mata pun hingga ditaruh pada kain bernafsu itu. Keluarlah aroma busuk bagaikan bangkai terburuk yg pernah didapatkan di tampang bumi.

Kemudian para Malaikat itu pun naik dgn menenteng ruh itu (ke langit). Tidaklah berpapasan dgn sekelompok Malaikat kecuali Malaikat-Malaikat yg dilewatinya berkata: Ruh siapakah yg jelek ini? Mereka berkata: Ini yaitu fulan bin fulan, disebutkan dgn nama terburuk yg pernah disandangnya di dunia. (Demikian terus berlangsung) hingga sampai di langit dunia. Para Malaikat itu minta dibukakan pintu langit, tetapi tidaklah dibukakan. Kemudian Rasulullah shollallahu alaihi wasallam membaca:
Tidaklah dibukakan untuk mereka pintu-pintu langit, & mereka tak akan masuk Surga hingga unta masuk ke lubang jarum (Q.S al-A’raaf ayat 40). 

Allah Azza Wa Jalla berfirman:

Tuliskanlah kitabnya di Sijjin di lapisan bumi paling bawah. Kemudian dilemparkanlah ruhnya begitu saja. 
Kemudian Nabi membaca:
Dan barangsiapa yg berbuat syirik pada Allah, seolah-olah ia terjatuh dr langit kemudian disambar oleh burung atau melayang tertiup angin ke tempat yg jauh (al-Hajj ayat 31)

Kemudian dikembalikanlah ruhnya pada jasadnya. Kemudian datanglah dua Malaikat yg mendudukkannya & berkata: Siapa Rabbmu. Orang itu berkata: Hah…hah…saya tak tahu. Kedua Malaikat itu berkata: Apa agamamu? Orang itu berkata: Hah…hah…saya tak tahu. Kedua Malaikat itu berkata: Siapakah pria ini yg diutus pada kalian? Orang itu berkata: Hah..hah.. gue tak tahu.

Kemudian penyeru di langit berseru: Orang itu telah berdusta. Hamparkanlah untuknya (permadani) dr Neraka & bukakanlah untuknya pintu menuju Neraka sehingga ia bisa mencicipi hawa panasnya. Disempitkan kuburnya (menghimpitnya) hingga tulang-tulang rusuknya berantakan. Kemudian datanglah seorang pria yg berparas jelek berpakaian jelek berbau busuk berkata: Bergembiralah dgn hal-hal yg membuatmu bersedih. Ini yaitu harimu yg sebelumnya telah dijanjikan untukmu. Orang itu berkata: Siapakah kau-sekalian yg berparas buruk ini? Lelaki itu berkata: gue ialah amalanmu yg jelek. Orang itu berkata: Wahai Rabbku, janganlah kau-sekalian tegakkan hari akhir zaman (H.R Ahmad)

Kumpulan Pertanyaan di Alam Kubur

Man Robbuka hanyalah satu di antara beberapa pertanyaan malaikat Munkar & Nakir di alam kubur. Pertanyaan yg diajukan oleh kedua malaikat tersebut menyangkut duduk perkara keimanan pada Allah Swt serta rasul-Nya & hal-hal lain yg berkaitan dgn masalah akidah. Menurut golongan Ahl As-Sunnah wa al-Jamaah, setiap orang yg meninggal dunia pasti aka ditanya, baik setelah mayatnya dikuburkan maupun tak dikuburkan (misalnya, mati dimakan binatang buas, dibakar, atau karam di maritim).

  Arti Li Khomsatun Uthfi Biha: Tulisan Arab (Lengkap)

Ibnu Hajar al-Asqalani dlm Fath Al-Bari mengatakan bahwa menurut Ibnu Hazm, dilema yg menyangkut pertanyaan di dlm kubur & hal-hal lain yg berkaitan dgn dilema kubur cuma dihadapkan pada ruh insan tanpa kembalinya ruh tersebut ke dlm tubuhnya. Menurut jumhur sebagian besar ualam, ruh insan itu dikembalikan Allah Swt. ke jasadnya, baik dengan-cara keseluruhan kalau tubuh itu masih utuh maupun sebagian anggota badan saja. Allah Swt. Mahakuasa melakukan hal tersebut.

Berikut ini yakni kumpulan pertanyaan malaikat Munkar & Nakir di alam kubur beserta jawabannya:

  • Man Robbuka (Siapa Tuhanmu) = Allahu Rabbi (Allah Tuhanku)
  • Waman Nabiyyuka (Siapa Nabimu) = Wa Muhammadun Nabiyyi (Muhammad Nabiku)
  • Wama Imamuka (Apa pedomanmu) = Wal Qur’anu imami (Al Qur’an Pedomanku)
  • Wama Dinuka (Apa Agamamu) = Wal Islamu dini (Islam Agamaku)
  • Wama Qiblatuka (Mana Kiblatmu) = Wal Ka’watu Qiblati (Ka’bah Kiblatku)
  • Waman Ikhwanuka (Siapa Saudaramu) = Wal Mu’minuna wal Muslimuna kulluhum ikhwani (Muslimin & Muslimah saudaraku)

Demikianlah klarifikasi tentang Man Robbuka: Arti, Tulisan Arab, Jawaban. Bagikan bahan ini supaya orang lain pula bisa membacanya. Terima kasih, gampang-mudahan berfaedah.