Seringkali kita mendengar lafal “habibullah” & kerap diartikan dengan-cara sederhana menjadi kekasih Allah. Berlebihan kah makna itu?
Lafal tersebut lebih sempurna diartikan selaku orang yg dicintai oleh Allah–ini lebih selamat dr kesalahan interpretasi. Cinta dr Allah tentu terhindar dr kesan sebagaimana kasih sayang tak ubahnya sepasang kekasih.
Cinta Allah pada hamba-Nya (tergolong Rasulullah SAW) pasti tak mengakibatkan Allah tersekutukan dgn makhluk. Pun tak lantas menyamakan Allah SWT serupa dgn makhluk.
Sifat Allah yg menyayangi hamba-Nya sudah ditetapkan di dlm Al-Quran dlm banyak potensi . Ada beberapa sifat hamba-hamba-Nya yg dengan-cara tegas menjadi karena bagi Allah SWT untuk mencintainya. Apa saja itu?
1. Allah SWT Mencintai Orang yg Bertaubat & Mensucikan Diri
Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yg bertaubat & mengasihi orang-orang yg mensucikan diri. (QS. Al-Baqrah:222)
2. Allah SWT Mencintai Orang Muhsin
Sesungguhnya Allah menyayangi orang-orang muhsin (QS. Al-Baqarah:195)
3. Allah SWT Mencintai Orang yg Bertakwa
Maka bahu-membahu Allah mengasihi orang-orang yg bertakwa. (QS. Ali Imran: 76)
4. Allah SWT Mencintai Orang yg Bertawakkal
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yg bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali Imran:159)
5. Allah SWT Mencintai Orang yg Sabar
Allah menyayangi orang-orang yg sabar (QS. Ali Imran: 146)
6. Allah SWT Mencintai Orang yg Adil
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yg adil. (QS. Al-Maidah: 42)
7. Allah SWT Mencintai Orang yg Berperang di JalanNya
Sesungguhnya Allah mengasihi orang yg berperang dijalanNya dlm barisan yg terencana seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yg tersusun kokoh. (QS. Ash-Shaff:4)
8. Allah SWT Cinta Generasi Islam yg Spesifik
Hai orang-orang yg beriman, barang siapa di antara ananda yg murtad dr agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yg Allah mencintai mereka & merekapun mencintaiNya, yg bersikap lemah lembut terhadap orang yg mu’min, yg bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yg berjihad dijalan Allah, & yg tak takut pada celaan orang yg suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya pada siapa yg diharapkan-Nya, & Allah Maha Luas, lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Maidah: 54)
Kita pun mendapatkan lebih banyak lagi tolok ukur hamba yg Allah cintai jikalau kita membuka hadits-hadits nabawiyah. Cinta Allah SWT itu tak terbatas pada Rasulullah SAW saja, tetapi pula pada banyak orang yg memenuhi kriteria.
Khusus untuk Rasulullah SAW, ada “level” kecintaan Allah SWT tersendiri yg lebih khusus, lebih spesifik. Wajar bila salah satu julukan dia adalah lafal di atas: “habibullah”. Orang yg dicintai Allah.
Wallahua’lam. [Paramuda/Wargamasyarakat]