Makalah Energi Bunyi

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Setiap hari, kita mendengar berbagai macam bunyi. Atau dalam bahasa IPA disebut  bunyi. Bunyi yang kita dengar ada yang menyenangkan da nada pula yang membisingkan. Ada suara yang keras, lemah, tinggi, rendah, dan sebagainya. Kita mampu mendengar suara dari alat music. Alat music akan mengeluarkan bunyi jikalau dimainkan. Tapi, dalam kondisi membisu, alat music tidak mengeluarkan suara.
Energi merupakan keperluan pokok yang esensial bagi perikehidupan manusia. Manusia hidup membutuhkan energi. Energi tidak saja dipakai untuk menggerakkan tata cara yang ada dalam tubuhnya seperti peredaran darah, dan pencernaan makanan. Energi diperlukan oleh manusia bahkan oleh semua makhluk hidup dalam upayanya mempertahankan kehidupan mencari makan dan berkembang biak.
Manusia tidaklah sekedar ingin menjaga hidupnya.Ia mengharapkan sesuatu yang lebih dari itu. Manusia ingin dapat melayang seperti burung, ingin mempunyai baju yang elok, ingin dapat bergerak baik di darat, air maupun di angkasa. Manusia mempunyai harapan yang tak terbatas, dan itu semua memerlukan energi. Sehingga dalam makalah ini akan dikaji mengenai energi suara.
B.     Rumusan Masalah
Berkaitan dengan latar belakang mengenai energi suara, sehingga akan ada rumusan problem sebagai berikut:
1.      Apa pemahaman dari bunyi ?
2.      Apa syarat terdengarnya bunyi ?
3.      Apa saja sifat-sifat suara ?
4.      Apa karakteristik suara ?
5.      Bagaimana cepat rambat bunyi ?
6.      Bagaimana suara dapat memantul ?
7.      Apa saja yang mempengaruhi kekuatan suara ?
8.      Rumus-rumus apa saja yang ada kaitannya dengan suara ?
9.      Apa saja manfaat bunyi dalam kehidupan ?
10.  Apa saja landasan ayat yang menerangkan ihwal Energi Bunyi di dalam Al-Qur’an?
C.    Tujuan dan Manfaat Penulisan
Makalah ini disusun untuk menyanggupi tugas  Ilmu Pengetahuan Alam  ialah pada  tentang bunyi serta kaitannya dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Adapun faedah dari penulisan makalah ini yakni untuk memperkaya pengetahuan pembaca tentang bunyi dan mengajak para pembaca untuk memahami dan ikut menjajal memecahkan persoalan-permasalahan yang muncul pada kaitannya dengan energi bunyi itu sendiri.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Bunyi
Gelombang Bunyi yakni salah satu bentuk energi. Energi suara tersebut berasal dari benda yang bergetar, getaran yang merambat disebut gelombang. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber suara yang mengalami getaran.
Kita dapat mendengar bunyi alasannya bunyi tersebut merambat dari sumber bunyi sampai indera pendengaran kita. Sumber bunyi yang bergetar akan menggetarkan udara disekitarnya, selanjutnya molekul udara yang bergetar akan menjalar sampai pendengaran kita. Getaran molekul udara membentuk rapatan dan regangan.
Apabila sebuat senar gitar kita petik maka akan terjadi getaran pada senar gitar yang menyebabkan bunyi. Jika senar dawai gitar tersebut kita pegang, maka getaran dan bunyi pada senar akan hilang. Ketika beduk dipukul, atau gitar di petik, senar gitar atau beduk tampak bergetar waktu dibunyikan. Saat senar bergetar terdengarlah suara. Bunyi gitar akan melemah jika getarannya melemah, karenanya bunyi pun menghilang.
Kebanyakan bunyi adalah ialah adonan banyak sekali sinyal, tetapi bunyi murni secara teoritis mampu dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.[1]
B.     Energi Bunyi
Energi suara adalah segala kemampuan yang terjadi akhir adanya efek suara. Bunyi yakni getaran di udara. Benda yang bergetar akan menghasilkan bunyi. Saat mengatakan kita mengeluarkan suara. Suara musik atau lagu-lagu dari radio, tape, dan tv juga merupakan suara. Semua suara itu dihasilkan oleh suatu sumber suara.[2]
1.      Sumber Bunyi
Sumber energi bunyi ada bermacam-macam. Benda-benda yang menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Kita juga mampu menciptakan bunyi alasannya memiliki pita bunyi. Ketika kita bercakap-piawai pita suara yang ada di dalam tenggorokan bergetar.
Alat-alat musik juga ialah sumber bunyi. Ada bermacam-macam cara untuk memainkan alat musik biar berbunyi. Sebagai teladan gitar dan kecapi. Alat ini mampu menciptakan bunyi kalau dawainya dipetik. Seruling dan terompet jikalau ditiup akan menghasilkan bunyi. Gendang dan drum akan menghasilkan suara dikala dipukul. 
Resonansi yakni bergetarnya sebuah benda alasannya getaran benda lain. Sebagian besar alat musik dilengkapi resonator. Resonator merupakan ruang udara yang berfungsi untuk memperkuat bunyi. Alat musik yang dilengkapi resonator antara lain gitar dan biola. Ketika senar pada gitar dipetik, akan terjadi getaran pada senar tersebut. Adanya getaran senar mengakibatkan bergetarnya udara di dalam kotak gitar. Peristiwa ini disebut resonansi. Resonansi inilah yang menjadikan suara menjadi lebih besar lengan berkuasa.
Bunyi akan terdengar besar lengan berkuasa saat kita berada di dekat sumber suara. Bunyi terdengar kian melemah jikalau kita menjauhi sumber bunyi. Bunyi yang dihasilkan banyak sekali benda ada yang berpengaruh, lemah, melengking, atau bernada rendah.  
Banyaknya getaran yang terjadi dalam satu detik disebut frekuensi. Satuannya frekuensi yaitu Hertz (Hz). Suatu benda bergetar dengan frekuensi rendah akan menciptakan bunyi yang rendah. Getaran berfrekuensi tinggi akan menghasilkan suara yang tinggi atau melengking.
Berdasarkan besar lengan berkuasa lemahnya atau frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
a.       Infrasonik
Infrasonik yaitu bunyi yang sungguh lemah. Jumlah getaran bunyinya kurang dari 20 getaran per detik. Kita tidak dapat mendengarkan bunyi ini. Hanya binatang-binatang mirip jangkrik, angsa, dan anjing yang dapat mendengarkannya.
b.      Audiosonik
Audiosonik adalah jenis bunyi yang dapat kita dengar. Jumlah getaran bunyinya berkisar antara 20 hingga 20.000 getaran per detik.
c.       Ultrasonik
Ultrasonik yaitu suara yang sangat kuat, di atas audiosonik. Jumlah getaran bunyinya lebih dari 20.000 getaran per detik. Bunyi ini juga tidak dapat kita dengar. Hewan yang mampu menangkap suara ini, contohnya kelelawar dan lumba-lumba.
2.      Sifat-Sifat Energi Bunyi
Energi bunyi memiliki sifat dapat berpindah ke daerah lain dengan cara merambat lewat media tertentu. Selain itu, suara juga mampu dipantulkan dan dapat diserap.
a.          Bunyi Dapat Merambat Melalui Zat Padat, Zat Cair, dan Gas
Getaran bunyi merambat dalam bentuk gelombang. Oleh karena itu, bunyi yang merambat disebut gelombang bunyi. Gelombang suara dapat merambat melalui zat padat, cair, dan gas. Perambatan berlangsung paling cepat lewat udara. Gelombang suara tersebut mirip mirip gelombang air. 
Jika kita melempar watu ke dalam air yang tenang, terbentuklah gelombang air. Berdasarkan insiden tersebut mampu disimpulkan bahwa bunyi merambat ke segala arah. Ketika lonceng sekolah berbunyi, suara lonceng merambat lewat udara. Udara ialah benda gas. Pada ketika lonceng bergetar, getarannya mendorong molekul udara di sekitarnya. Molekul udara ini lalu menabrak lebih banyak molekul udara lainnya sehingga gelombang bunyi mampu berpindah kawasan. Ketika gelombang suara meraih telinga kita, terdengarlah bunyi. 
1)      Perambatan bunyi melalui benda padat, Bunyi mampu merambat lewat benda padat. Perambatan bunyi lewat benda padat mampu kau gunakan untuk menciptakan mainan. Misalnya membuat mainan telepon-teleponan. Pada waktu bermain telepon-teleponan suara merambat melalui benang menuju ke telinga kita.
2)      Perambatan suara lewat benda cair, suara juga mampu merambat melalui benda cair. Ketika dua watu diadu di dalam air, bunyi yang ditimbulkan dapat kita dengar. Hal itu menunjukkan bahwa suara dapat merambat lewat zat cair. Sifat bunyi yang mampu merambat melalui zat cair dimanfaatkan oleh tim SAR untuk mencari dan membantu kecelakaan yang terjadi di tengah lautan. Adanya sifat itu, komunikasi antara orang yang ada di atas kapal dan penyelam dapat dilakukan sehingga penelusuran korban dapat berjalan tanpa gangguan.
3)      Perambatan suara lewat gas, Udara merupakan benda gas. Kita mampu mendengar bunyi orang berbicara dan burung berkicau alasannya adalah getaran bunyi itu masuk ke telinga kita. Hal itu menawarkan bahwa suara mampu merambat melalui udara. Demikian juga halnya pada guntur. Pada dikala hari mendung, kita sering mendengar guntur. Guntur mampu kita dengar karena getaran suaranya masuk ke indera pendengaran kita sesudah merambat melalui udara. Udara menjadi mediator bunyi ketika berkomunikasi. Dengan demikian, di mana pun kamu berada, akan mudah berkomunikasi. Bahkan dalam jarak cukup jauh pun dapat dijalankan, asal suaranya dikeraskan. Lain halnya di luar angkasa, komunikasi tidak dapat dikerjakan dengan gampang. Di sana tidak terdapat udara sehingga bunyi tidak mampu merambat. Oleh alasannya itu, para astronaut berkomunikasi memakai radio.
4)      Bunyi tidak mampu merambat di ruang hampa. Hal ini dapat ditunjukkan dengan suatu bel listrik yang diletakkan di dalam wadah yang hampa udara. Jika disembunyikan, bunyi bel dapat kita dengar. Namun, jikalau udara dalam wadah yang udaranya dikeluarkan, bunyi bel tidak terdengar meskipun bel itu digetarkan terus menerus. Bunyi juga memerlukan waktu tertentu untuk menempuh sebuah jarak. Namun, cepat lambat suara akan berganti kalau melalui medium yang berlainan. Makin rapat atau padat medium perantara, cepat rambat bunyi semakin besar. Dengan kata lain, cepat rambat bunyi tergantung pada jenis medium yang dilaluinya.
b.          Bunyi Dapat Diserap dan Dipantulkan
Ketika merambat ke daerah lain, suara mampu tentang benda-benda di sekitarnya. Bunyi yang mengenai permukaan suatu benda dapat dipantulkan ataupun diserap. Jika bunyi perihal dinding, akan dipantulkan. Oleh karena itu, bunyi tersebut mengalami pemantulan. Biasanya benda yang keras, rapat, dan mengkilat bersifat memantulkan suara.[3]
Sifat-sifat suara pantul yaitu selaku berikut :
1)      Bunyi pantul memperkuat bunyi asli adalah bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi asli. Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya tidak begitu jauh (kurang dari 10 meter)
2)      Gaung ialah suara pantul yang terdengar kurang jelas atau tidak sejelas suara aslinya. Biasanya terjadi pada jarak antara 10 hingga 20 meter. Gaung dapat terjadi di dalam gedung bioskop, gedung konser, atau gedung pertemuan. Oleh alasannya itu, untuk meniadakan gaung pada gedung bioskop atau gedung pertemuan perlu dipasangi materi peredam suara. 
3)      Gema ialah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi orisinil, gema terdengar terperinci seperti bunyi aslinya  Biasanya terjadi pada jarak lebih dari 20 meter. Gema akan terjadi jika kita berteriak di tengah-tengah stadion sepak bola atau di lereng bukit. Jenis bunyi pantul lain adalah suara pantul yang memperkuat bunyi asli. Sifat bunyi pantul ini yakni memperkuat bunyi asli. Contohnya suara kita ketika bernyanyi di dalam kamar mandi.
Beberapa faedah gelombang suara dalam hal ini yakni pantulan gelombang suara ialah :
1)      Dapat digunakan untuk mengukur kedalaman maritim disini yang dipakai adalah bunyi ultrasonik.
2)      Mendeteksi janin dalam rahim, umumnya memakai bunyi infrasonik.
3)      Mendeteksi keretakan sebuah logam dan lain-lain.
4)      Diciptakannya speaker termasuk manfaat dari bunyi audiosonik.
Bunyi radio yang terlebih dahulu mengenai stirofoam akan terdengar lebih lemah. Lemahnya bunyi ini terjadi alasannya adalah sebagian suara itu diserap. Umumnya benda atau bahan yang berpori bersifat menyerap suara. Benda lain yang dapat menyerap suara adalah karpet. Benda-benda yang mampu menyerap suara dinamakan peredam bunyi. Bahan-bahan ini banyak dipasang pada dinding sebelah dalam ruangan studio musik ataupun studio rekaman. Dengan dilapisi peredam bunyi, suara musik yang keras tidak terdengar dari luar studio. Selain itu, pemasangan peredam bunyi juga untuk menghindari terjadinya gaung.
C.    Syarat terdengarnya bunyi
Syarat terdengarnya suara ada 3 macam:[4]
1.      Ada medium
Bunyi mampu merambat melalui benda gas mirip udara. Bunyi Guntur mampu kita dengar alasannya adalah ada udara. Cepat rambat suara di udara pada suhu 200C yaitu 343 m per detik.
Bunyi mampu pula merambat melalui benda cair seperti untuk mencari harta karun atau kapal yang tenggelam di dasar laut. Cepat rambat suara di air kira-kira 1.500 m per detik.
Selain itu, suara mampu merambat melalui benda padat mirip jika kita mengetuk meja dengan pensil. Cepat rambat bunyi di baja kira-kira 6.000 m per detik.
2.      Ada sumber suara
Semua getaran benda yang mampu menghasilkan suara disebut sumber bunyi. Contohnya : suara gong yang dipukul dan bunyi seruling yang ditiup dan sebagainya.
3.      Ada pendengar
Pendengar bunyi ialah manusia dan binatang-binatang.
D.    Sifat-Sifat Bunyi
Sifat-sifat bunyi mencakup :[5]
1.      Gelombang bunyi membutuhkan medium dalam perambatannya .
Karena gelombang bunyi ialah gelombang mekanik, maka dalam perambatannya bunyi memerlukan medium. Medium atau zat mediator ini mampu berupa zat cairpadatgas. Kaprikornus, gelombang suara mampu merambat contohnya di dalam airbatu bara, atau udara.
2.      Gelombang bunyi mengalami pemantulan (refleksi)
Salah satu sifat gelombang adalah mampu dipantulkan sehingga gelombang bunyi juga dapat mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut tiba = sudut pantul juga berlaku pada gelombang suara. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pemantulan suara dalam ruang tertutup mampu mengakibatkan gaung.
3.      Gelombang bunyi mengalami pembiasan (refraksi).
Salah satu sifat gelombang adalah mengalami pembiasan. Peristiwa pembiasan dalam kehidupan sehari-hari contohnya pada malam hari suara petir terdengar lebih keras dari pada siang hari. Hal ini disebabkan karena pada pada siang hari udara lapisan atas lebih dingin ketimbang dilapisan bawah. Karena cepat rambat bunyi pada suhu cuek lebih kecil ketimbang suhu panas maka kecepatan bunyi dilapisan udara atas lebih kecil ketimbang dilapisan bawah, yang berakibat medium lapisan atas lebih rapat dari medium lapisan bawah. Hal yang sebaliknya terjadi pada malam hari. Kaprikornus pada siang hari bunyi petir merambat dari lapisan udara atas kelapisan udara bawah. Untuk lebih jelasnya hal ini dapat kalian lihat pada gambar dibawah.
4.      Gelombang bunyi mengalami pelenturan (difraksi)
Gelombang bunyi sangat gampang mengalami difraksi karena gelombang suara diudara memiliki panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter. Seperti yang kita pahami, bahwa gelombang yang lebih panjang akan lebih gampang didifraksikan. Peristiwa difraksi terjadi contohnya saat kita dapat mendengar suara mesin kendaraan beroda empat ditikungan jalan meskipun kita belum melihat kendaraan beroda empat tersebut sebab terhalang oleh bangunan tinggi dipinggir tikungan.
5.      Gelombang suara mengalami perpaduan (interferensi).
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interferensi, yang dibedakan menjadi dua adalah interferensi konstruktif (penguatan suara) daninterferensi destruktif  (pelemahan bunyi). Misalnya waktu kita berada diantara dua buah loud-speaker dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau nyaris sama maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian  Merambat memerlukan medium
E.     Karakteristik Bunyi
Karakteristik Bunyi ada berbagai jenis antara lain  :[6]
1.      Nada yaitu suara yang frekuensinya teratur.
2.      Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak terorganisir.
3.      Timbre yakni warna bunyi,  berupa keseluruhan kesan telinga yang kita dapatkan dari sumber bunyi, setelah dipengaruhi resonansi dan zat pengantar. Warna bunyi ialah suara yang frekuensinya sama tetapi terdengar berlainan.
4.      Dentum ialah bunyi yang amplitudonya sungguh besar dan terdengar mendadak.
F.     Cepat Rambat Bunyi
Cepat rambat suara dipengaruhi oleh jenis medium perambatannya. Medium udara, air, zat  padat dan suhu akan menghasilkan cepat rambat suara yang berlainan-beda.  Semakin padat suatu medium makin rapat pula partikel dalam medium dan makin berpengaruh gaya kohesi diantara partikel medium tersebut. Sehingga suatu bagian dari medium yang bergetar akan mengakibatkan bagian lain ikut bergetar secara cepat.
Demikian pula dengan suhu sebuah medium. Makin tinggi suhu sebuah medium, semakin cepat getaran partikel-partikel dalam medium tersebut, sehingga proses perpindahan getaran semakin cepat.
Karena suara ialah gelombang  maka suara memiliki cepat rambat yang dipengaruhi oleh 2 faktor adalah :
1.      Kerapatan partikel medium yang dilalui suara. Semakin rapat susunan partikel medium maka semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat pada zat padat.
2.      Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka makin cepat suara merambat. Hubungan ini dapat dirumuskan kedalam persamaan matematis (v = v0 + 0,6.t) dimana v0 ialah cepat rambat pada suhu nol derajat dan t yaitu suhu medium.[7]
G.    Pemantulan Bunyi
Pada suhu udara 15 derajat selsius suara dapat merambat di udara bebas pada kecepatan 340 meter per detik. Rumus cepat rambat suara yakni v = S/t yaitu jarak tempuh dibagi waktu tempuh. Suhu udara yang lebih panas atau lebih acuh taacuh memengaruhi kecepatan bunyi di udara. Semakin rendah suhu udara makan cepat rambat suara kian cepat alasannya adalah partikel udara lebih banyak.
Jenis-Jenis Bunyi Pantul Terdapat berbagai macam suara pantul ialah, gaung, dan gema
Bunyi pantul dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
1.      Bunyi pantul memperkuat suara asli ialah suara pantul yang dapat memperkuat bunyi orisinil. Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber suara dan dinding pantul jaraknya tidak begitu jauh (kurang dari 10 meter)
2.      Gaung ialah suara pantul yang terdengar hampir serempak dengan suara asli. Biasanya terjadi pada jarak antara 10 hingga 20 meter. Sehingga suara asli menjadi tidak jelas. Timbulnya gaung didalam gedung sungguh merugikan sehingga gaung mesti diredam atau di serap, bahan yang biasa dipakai untuk mampu mencegah terjadinya gaung yaitu gabus, busa,dan kapas.
3.      Gema adalah bunyi pantul yang terdengar sesudah bunyi asli. Biasanya terjadi pada jarak lebih dari 20 meter. Gema terjadi bila suara dipantulkan oleh suatu permukaan, seperti tebing pegunungan, dan kembali terhadap kita secepatnya sehabis bunyi orisinil dikeluarkan. Meskipun bunyi yang dihasilkan lebih lemah dari suara asli.
H.    Kekuatan Bunyi
Bunyi  yang berpengaruh berlainan dengan suara yang tinggi. Kekuatan bunyi tidak diputuskan oleh frekuensi bunyi, namun oleh hal-hal yang lain, khususnya; amplitudo, resonansi, dan jarak.
Amplitudo yaitu lebar getar atau simpang getar yang dibentuk oleh sumber suara. Semakin lebar getarannya, makin besar lengan berkuasa pula bunyinya.
Resonansi berarti ikut bergetar sejalan getaran suara. Biasanya dikerjakan oleh benda atau bab terdekatnya. Dan sedikit banyak kejadian ini akan memperbesar kekuatan getar sumbe rbunyi.[8]
Contoh gitar; meskipun sumber bunyinya pada senar, namun kekuatannya bunyinya lebih berasal dari kotak kayunya. Sebab, udara di dalam kotak itulah pelaku resonansi, yang justru lebih besar lengan berkuasa ketimbang sumber suara. Sehingga kotak tersebut dinamakan kotak resonator. Namun kotak resonatornya hanya berlaku pada gitar accostic. Pada gitar elektrik resonansi dibentuk oleh proses elektrik.
Jarak dimaksukan bahwa kekutan bunyi juga ditentukan oleh jarak antara sumber bunyi dengan alat pendengar atau penerima. Memakin erat, akan semakin keras bunyinya. Sebagaimana frekuensi, kekuatan suara juga mampu diiukur. Biasanya digunakan satuan decibel yang disngkat db.
Angka isyarat antara 0 db hingga kurang lebih 120 db. Sebagai bandingan; suara biola selembut-lembutnya yang setara dengan siulan kita lebih kurang 20 db. Sedangkan bab kuat dari pemain orkes besar kurang lebih hanya mencapai 95 db.
I.       Rumus-rumus yang berafiliasi dengan suara
Bunyi memerlukan waktu untuk merambat melalui medium udara dari satu daerah ke kawasan yang lain. jarak yang ditempuh suara dalam waktu satu sekon disebut Cepat Rambat Bunyi. Jika jarak yang ditempuh bunyi s dan waktu yang dibutuhkan t, cepat rambat suara v mampu dirumuskan :[9]
V=s/t
V= cepat rambat bunyi (m/s) s = Jarak tempuh suara (m)
t= waktu yang dibutuhkan (s) .
Pada pembahasan gelombang waktu yang diperlukan untuk satu gelombang ialah Periode t =
T sedangkan jarak tempuh suara yakni panjang gelombang s = λ, sehingga :
V=s/t=
Tλ =λ.f       alasannya adalah f = T
Dimana :   V = cepat rambat suara (m/s)
T= Periode (s)

λ = Panjang gelombang (m)

f = frekuensi gelombang (Hz)
Contoh soal :
1. Pada sebuah saat tampakkilat dan 20 sekon kemudian baru terdengar gunturnya. Jika cepat rambat bunyi di udara ialah 340 m/s. berapa jarak asal suara dengan pengamat ?
Diketahui         :          V = 340 m/s
   t = 20 sekon
Ditanyakan      :           S = …….?
Jawab              :           S=V . t

                                    = 340 m/s . 20 s
                                    = 6.800 m

       S  = 6,8 km
2. Berapakah panjang gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi 2 KHz yang merambat di udara. Jika cepat rambat bunyi diudara adalah 340 m/s ?
Diketahui         :            f = 2 KHz = 2000 Hz
                                        V = 340 m/s
Ditanyakan      :          λ = …….?
Jawab              :           λ=f.v
                          =2000.340
                                                        = 0,17 m
J.      Manfaat Bunyi
Beberapa Manfaat adanya suara, antara lain :
1.      Sifat-sifat gelombang suara, seperti sifat pemantulan, nada, dan frekuensi ultrasonik, berfaedah dalam kehidupan insan. Dengan adanya tangga nada, umat manusia menjadi lebih “insan”. Nada-nada dilantunkan sebagai lisan anutan, motivasi, dan emosi.
2.      Mendeteksi adanya tumor, mengusut otak, hati, dan liver, menghancurkan kerikil ginjal.
3.      Tentu kita pernah mendengar apa yang disebut dengan USG (Ultrasonografi) selaku tata cara untuk mendeteksi janin. Walaupun penggunaan gelombang ultrasonik kalah akurat dengan sinar-X (rontgen), tetapi belum pernah didapatkan sampai dikala ini imbas samping dari penggunaan gelombang ultrasonik dibandingkan dengan penggunaan sinar-X.
4.      Penggunaan gotong royong gelombang ultrasonik dan sifat pemantulan digunakan dalam alat yang disebut SONAR (Sound Navigating Ranging) berfaedah untuk mengukur kedalaman laut, mendeteksi ranjau, kapal tenggelam, letak palung bahari, dan letak kalangan ikan.
5.      Selain di bahari, di darat pun gelombang ultrasonik dapat digunakan untuk mendeteksi kandungan minyak dan mineral dalam bumi.
6.      Pemantulan bunyi dapat dipakai untuk mengukur panjang lorong gua, atau menyelidiki kerusakan logam.
K.    Ayat Tentang Energi Bunyi
Energi suara/bunyi ialah energi yang dimiliki oleh benda yang bergetar. Jadi semua benda yang bergetar akan menghasilkan suara.  Allah Swt. Berfirman : di dalam  Surah Al-Hujurat ayat 2.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لا تَشْعُرُونَ

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melampaui bunyi Nabi, dan janganlah kau berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu kepada sebagian lainnya, semoga tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kau tidak menyadari.

Perlu untuk kita ketahui, salah satu penerapan energi bunyi ialah ketika kita berbicara, kalau kita sedang berbicara maka suara yang kita dengar memiliki energi, energi itulah yang disebut energi suara. Ayat di atas mengatakan agar jangan berkata terhadap Nabi dengan suara yang keras. Walaupun mengatakan dengan keras, pelan, maupun sedang, tetap saja akan menghasilnya energi. Tetapi yang berbeda ialah besarnya energi yang dihasilkan, alasannya adalah kian keras suara maka akan kian besar pula energi yang dihasilkan.
Jika kita lihat di Al-Alquran, banyak teladan lain yang bisa kita pakai. Sebagaimana firman Allah di bawah ini.
وَأَخَذَ الَّذِينَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دِيَارِهِمْ جَاثِمِينَ
Artinya : Dan satu bunyi keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya, (Q.S. Huud : 67)
Pada Ayat tersebut menawarkan “suara keras”. Sedangkan bunyi itu yaitu termasuk energi bunyi.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat lewat medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Makara, gelombang suara dapat merambat misalnya di dalam air, kayu, atau udara. Alam kita terdiri atas energi, materi dan gelombang (frekuensi), Bunyi yakni energi yang berkembang menjadi gelombang. Gelombang merambat kesemua jurusan, untuk merambat melalui ruang beliau membutuhkan materi. Materi yang dibutuhkan suara untuk merambat yaitu udara.
Sumber bunyi (materi yang bergetar karena enegi) –> bunyi (gelombang) –> merambat melalui udara (materi) –> sampai ke telinga (materi) –> komponen telinga bergetar –> diterjemahkan oleh otak menjadi bunyi.
B.     Saran
Pemanfaatan suara seharusnya perlu mempertimbangkan sisi yang lain. Tidak cuma hal Positif yang diambil tapi perlu adanya aliran terhadap imbas negatifnya. Dalam pemanfaatan bunyi tidak mengganggu aktifitas manusia yang yang lain seperti ketika mendengarkan music atau yang lainnya.


DAFTAR PUSTAKA
Alif Yanuar Zukmadini. 2015. Superbook IPA SD KelAS 4,5,6. Wahyumedia
Azmiyawati, Choiril, Wigati Hadi, Omegawati, Rohana ,Kusumawati. 2009. BSE IPA IV Salingtemas. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Lasmi Ketut. 2007. Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung: CV. Yrama Widya
Mediastika. C. E, 2010
Umar Efrizon. 2007. Fisika dan Kecakapan Hidup. Jakarta: Ganeca Exact.

  Perbandingan Antar Pemikiran Ilmu Kalam

[1] Alif Yanuar Zukmadini. 2015. Superbook IPA SD KelAS 4,5,6. Wahyumedia Hal 56

[2] Ibid

[4] Azmiyawati, Choiril, Wigati Hadi, Omegawati, Rohana ,Kusumawati. 2009. BSE IPA IV Salingtemas. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

[5]

[7] Lasmi Ketut. 2007. Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung: CV. Yrama Widya
Mediastika. C. E, 2010 hal 45

[8] Umar Efrizon. 2007. Fisika dan Kecakapan Hidup. Jakarta: Ganeca Exact. Hal 70