Majas Paradoks: Pemahaman Dan Contoh Kalimat Dan Puisi

Majas paradoks dan majas antitesis termasuk kedalam majas kontradiksi.

Majas paradoks ialah salah satu majas yang seringkali dipakai oleh para sastrawan.

Penggunaan majas paradoks memang sungguh mempesona. Selain memberi ketegasan, majas paradoks juga mengandung sindiran.

Banyak para sastrawan yang menggunakan majas ini. Penggunaannya mampu kita temukan baik dalam kalimat-kalimat, teks, cerpen, novel, maupun puisi.

Definisi Majas Paradoks

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) perumpamaan Majas Paradoks mempunyai arti Sebuah pernyataan yang berlawanan dengan usulan lazim, namun mengandung kebenaran yang terdapat didalamnya.

Di dalamnya terdapat pertentangan-kontradiksi yang konkret dengan fakta-fakta yang ada.

Paradoks ialah fasilitas untuk menyatakan secara berlawanan, namun bantu-membantu tidak.

Penjelasan:

Majas paradoks umumnya dipakai untuk melawan opini biasa . Di dalamnya terdapat pertentangan antara fakta dan pernyataan.

Misalnya:

“Dia merasa kesepian di tengah hingar bingar.”

Pada kalimat diatas terjadi oposisi antara kata “kesepian” dengan “hiruk pikuk.”

Dalam kata kesepian terdapat makna tidak ramai. Dan dikala kesepian disandingkan dengan keramaian terlihatlah paradoksnya.

Bagaimana dalam suatu hingar bingar orang merasa sepi? Disinilah letak paradoks yang terkandung dalam kalimat di atas.

Contoh yang lain terdapat pada kalimat di bawah ini.

“Meskipun hatinya panas, kepalanya tetap cuek.”

Kata panas dan cuek mengandung makna yang bertentangan. Tentunya saat seseorang merasa hatinya panas kepalanya pun akan panas.

Ketika artinya marah maka kepalanya pun akan mendukung kemarahan tersebut.

Namun dalam kalimat di atas terjadi paradoks. Sesuatu yang panas disandingkan dengan sesuatu yang masbodoh.

Contoh Kalimat

Berikut ini beberapa kalimat yang mengandung majas paradoks.

  1. Musuh sering ialah sahabat yang dekat.
  2. Pikiran itu sangat faktual namun juga hampa.
  3. Semakin banyak kawan saya mencicipi kian sendiri.
  4. Mereka sangat pintar menghidangkan fakta yang tidak ada.
  5. Semakin sering menghadapi dilema semakin ringan dilema yang ada.
  6. Di antara tumpukan kekayaannya, ia sungguh-sungguh merasa selaku orang yang kekurangan.
  7. Di bawah cahaya surya yang begitu cerah, hatinya bermuram durja.
  8. Tini sangat pandai tersenyum manis di antara pahitnya kehidupan.
  9. Kecantikan wajahnya tertutupi oleh kejelekan sifatnya.
  10. Kelemahan seorang perempuan adalah kekuatannya.
  11. Naiknya dia ke meja hijau menurunkan pamornya sendiri.
  12. Penduduk desa itu memiliki hati yang acuh taacuh di antara kehidupan yang begitu panas.
  13. Ia begitu hening di tengah-tengah keramaian dunia.
  14. Pak Lukman memanglah tua di segi usianya, namun masih muda semangatnya.
  15. Selalu saja ada orang-orang yang kesepian di tengah keramaian.
  16. Suasana yang mencekam itu menjadikannya berani menghadapi panik.
  17. Banyak sekali pejabat yang tuli terhadap jeritan rakyatnya.
  18. Tumbuhnya yang rendah hidup di tengah jiwanya yang muda.
  19. Gemerlap dunia malam menjadikannya hidup dalam kegelapan.
  20. Anto mencicipi kesunyian yang sangat setiap kali hadir di hingar bingar pesta.
  21. Kekurangan seseorang kadang kala menjadi keunggulan.
  22. Hatinya sangat panas mendengar ocehan itu, tetapi kepalanya tetap masbodoh demi menghadapinya.
  23. Rasa syukurnya makin turun di tengah naiknya rezeki.
  24. Walaupun mereka hidup berdekatan, hati mereka merasa sangat berjauhan.
  25. Walaupun Dini banyak memberi bahwasanya dia ingin meminta.
  26. Di balik bibirnya yang bagus, ada hatinya menanggung pahit.
  27. Rina sungguh sopan di antara cercaan orang-orang yang mencerca.
  28. Pakaiannya begitu bersih namun lisannya sangat kotor.
  29. Arina tampil sebagai perempuan handal padahal bekerjsama sangat ringkih.
  30. Pak Edi tampil sungguh sederhana di tengah-tengah kekayaannya yang melimpah.
  20 Acuan Majas Eponim Dan Penjelasannya

Contoh Teks Paragraf

Gagal

Rudi tak pernah letih bekerja. Semenjak muda yang menghabiskan waktu hanya untuk melakukan pekerjaan .

Ia tidak ingin lagi dihina oleh orang lain. Betapa sakit hati dikala direndahkan.

Karena itulah beliau terus melakukan pekerjaan biar bisa mengangkat derajat dirinya.

Ketika orang lain tidur dia bekerja. Ketika orang lain bermalas-malasan, ia melakukan pekerjaan . Ketika orang lain bermain, dia terus bekerja.

Dan sekarang semuanya sudah berganti. Rudi yang sekarang bukanlah Rudi yang dahulu.

Rumahnya yang yang dibuat dari bambu kini menjadi gedung indah.

Yang dulu mencari pekerjaan, sekarang memberikan pekerjaan untuk orang lain.

Orang lain dulu yang mencemooh kini menghormatinya.

Namun di balik keberhasilan itu ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya.

Ia sendiri merasa gagal di tengah kesuksesan ini. Harta yang melimpah justru menjadikannya semakin merasa kurang.


Di antara banyaknya sahabat-sobat justru beliau merasa sendirian. Mereka menemaninya hanya alasannya kekayaannya.


Rudi mulai berpikir bahwa ada yang salah dengan cara hidupnya.

Contoh Puisi 

Sepi

Oleh – Iyun
1.
Oh sunyi
bawalah aku pergi
Meninggalkan semua ini.
Aku ingin
Kehangatan yang memeluk
Keramahan yang rendah hati
Aku rindu
Pada penerimaan apa adanya
.
2.
Kau boleh berkata

Aku hidup dalam hingar bingar
Tapi, aku kesepian.

Kau boleh melihat

Aku hidup dalam kekayaan,
Tapi, aku miskin.

3.
Maka bawalah
Kepada kekayaan hakiki
Dimana kau tak lagi kekurangan.
Bawalah
Menuju kehangatan sejati
Tanpa kebaikan yang basa bau.

Jatuh Cinta

Pengarang- Iyun

Mungkin kau tak pernah tahu
Bagaimana rasanya jatuh cinta
Aku tak mampu berkata
: bahwa cinta itu selalu indah.

Mungkin kamu tak pernah menduga
Bagaimana rasanya kecewa
Aku tak bisa menginformasikan
: bahwa kecewa itu kadang menunggu.

  30 Teladan Majas Alegori Kalimat Dan Puisi Penjelasannya Singkat

Di antara hamparan cinta
Selalu saja ada racun kecewa
Di antara hamparan rindu
Selalu saja ada rasa sendu.

Jatuh cinta
Adalah diriku.

Kepadamu
Si pipi merah.

Bahagia

Pengarang – Iyun

Duduk bagus
Di senja indah
Melempar senyum
Oh mempesona.

Aku kira kamu selalu senang
Menikmati kehidupan dunia
Mana pernah kulihat sengsara
Menggurat dari tampang cantikmu.

Aku merasa begitu bahagia
Setengah hidupku yang sungguh menderita.

Setiap kali aku mengingatmu
Tiba-datang dunia menjadi indah .

Pencuri

Oleh – Iyun
Ketika aku berjalan
Entah mengapa secara datang-datang
Mataku memandang suatu tampang
Putih bersih amat jelita.
Hingga hingga kakiku ke tempat tinggal
Aku merasa ada yang terlupa
Di manakah beliau
Hatiku yang satu-satunya
Rupanya sudah terjadi
Oleh si ia yang jelita
Yang tadi ku pandang tak sengaja
Saat saya pulang ke tempat tinggal.
.

Kuberanikan diri di tengah cemas

Tuk nyatakan suatu ucapan
Bahwa beliau telah mencuri
Sebuah hati dari diriku ini.
Tapi
Jangan! Jangan dikembalikan.
Aku ingin merasakan
Lebih lama lagi.
Bagaimana hati ini tercuri
Lalu, biarkan saya menyusun rindu terpatri.

Sajak Rayuan Bunga

Pencipta – Iyun

Kusangka bunga putih berseri
Masih ranum dan mewangi
Rupanya kumbang sudah tiba
Pindah ke bunga bergantian.

Kepada udara bunga hamparkan
Aroma bacin memikat hati
Hingga aku mabuk kepayang
Menyimpan ia di dalam hati

Rupanya bunga tidak ingin mekar
Hanya ingin layu sebentar
Biarkan diri tersentuh mati
Oleh kumbang tak tahu diri.

.

Masih banyak lagi jenis-jenis majas pertentangan selain majas paradoks. Silakan baca dulu majas antitesis, litotes, ironi, dan oksimoron.