Secara umum kita mengenal ada majas perbandingan, majas penegasan, majas sindiran, dan majas pertautan.
Dan dari keempat jenis majas tadi akan banyak majas-majas turunan lainnya.
Seperti contohnya kita mengenal majas asosiasi, majas personifikasi, majas sinekdoke, majas hiperbola, dan majas yang lain.
Dan kali ini kita akan membahas satu majas yang masuk ke dalam majas perbandingan, adalah majas alegori.
Daftar Isi
Pengertian Majas Alegori
Majas alegori ialah majas yang ialah cerita kiasan dengan tujuan untuk memberikan pelajaran budbahasa terhadap manusia.
Secara bahasa alegori mempunyai arti “bicara sebaliknya.’
Alegori dipakai untuk membuktikan sesuatu dengan pengibaratan. Memang dalam berbahasa kita kadang-kadang membutuhkan ungkapan.
Tujuannya untuk mengetahui hakikat dari apa yang kita maksudkan.
Dengan ungkapan atau pengibaratan itu pendengar atau pembaca akan mengerti apa yang dimaksud oleh sang penulis.
Kita akan banyak memperoleh majas alegori dalam kisah fiksi. Begitu dalam syair, puisi, cerita, maupun novel.
Ciri-Ciri Majas Alegori
Tidak ada ciri-ciri yang spesifik dalam majas alegori.
Pada biasanya kita akan kesusahan membedakan antara macet yang satu dengan yang majas yang lain kalau itu dalam satu fungsi.
Misalnya majas alegori dan majas perkumpulan ialah majas yang berfungsi untuk membandingkan sesuatu.
Akan tetapi untuk lebih memahami tentang majas alegori ini, berikut adalah ciri-ciri yang kita dapatkan pada majas ini.
- Merupakan pengibaratan atau perumpamaan
- Menggunakan gaya bahasa yang retoris
- Menggunakan lambang yang tertentu
- Memiliki fungsi untuk menunjukkan pengajaran
Itulah beberapa ciri dari majas alegori. Ciri-ciri tersebut juga mampu didapatkan dalam majas-majas yang lain.
Untuk itu marilah kita mengerti majas alegori melalui pola-contoh. Baik dalam acuan kalimat maupun dalam pola puisi dan yang lainnya.
Contoh Majas Alegori:
Pahami pola dan bacalah dengan seksama. Kita akan mempelajari majas ini melalui teladan yang diberikan.
Contoh Teks 1 : Hidup Ibarat Roda
Perputaran nasib sangatlah dinamis. Ia akan terus berputar dari waktu ke waktu.
Yang dahulunya miskin mampu jadi esok menjadi orang yang kaya raya. Pun sebaliknya, yang dahulunya kaya raya bisa jadi jatuh miskin.
Oleh alasannya itu kita tidak boleh sombong ketika kita berada di atas. Dan kita dilarang berputus asa saat kita berada di bawah.
Tugas kita bukan untuk mengeluhkan nasib. Bukan pula untuk menyombongkan kedudukan kita hari ini.
Tugas kita ialah mensyukuri karunia Tuhan yang diberikan. Dan bersabar kepada ujian yang ditimpakan.
Contoh Teks 2 : Seorang Muslim
Lebah cuma hinggap pada bunga bunga yang harum. Pada bunga-bunga yang memperlihatkan nektar yang cantik.
Ia tidak akan hinggap pada kotoran yang bacin. Tidak pula pada bangkai bangkai yang sudah anyir.
Dan ketika hinggap seekor lebah tidak akan menghancurkan apa yang dihinggapinya. Ia akan menjaga setiap ranting yang dihinggapinya.
Pun begitu ketika mengeluarkan sesuatu.
Lebah hanya mengeluarkan sesuatu yang bagus dari tubuhnya. Yakni madu yang sangat berguna bagi makhluk lainnya.
Ia akan memperlihatkan madu terhadap manusia yang berfungsi untuk mengobati, mempertahankan kesehatan, dan juga selaku kuliner.
Singkatnya, kehidupan seseorang senantiasa menunjukkan kebaikan kepada lingkungannya.
Contoh Teks 3: Munafik
Lalat hinggap pada sampah sampah-sampah. Lalat hinggap pada bangkai bangkai.
Ia tidak menggemari daerah-kawasan yang indah dan baik. Tidak pula menyukai tempat-daerah yang higienis.
Yang diinginkannya hanyalah kawasan yang bau dan kotor.
Begitu pula dikala sampai ke daerah lain. Lalat tidak menunjukkan apapun kecuali penyakit.
Maka begitulah istilah orang yang munafik. Ia tidak menunjukkan kebaikan untuk lingkungannya.
Dia tidak menyukai berkumpul dengan orang-orang yang baik. Lebih suka terhadap asosiasi orang-orang yang jelek.
Dan ketika iaa mengeluarkan sesuatu, dia menunjukkan sesuatu yang memberi mudharat kepada orang lain.
Jika dia berkata maka kata-katanya tidak berguna. Bahkan kata-katanya adalah kata-kata yang mengandung dosa.
Ia banyak memakai banyak mencaci, menghujat, dan menyakiti hati insan.
Contoh Teks 3 : Bahtera Rumah Tangga
Dan pastinya di sana ada ombak, gelombang, bahkan topan.
Seorang suami adalah nahkoda bagai bahtera rumah tangganya. Ia harus memimpin kemana arah tujuan.
Ia juga harus melindungi orang-orang yang berada di dalamnya. Memastikan mereka dalam kondisi yang kondusif.
Rumah tangga pastilah dihantam oleh gelombang dilema. Baik persoalan dari dalam maupun dari luar.
Akan namun jangan hingga kapal tenggelam. Dan penumpangnya lepas dari dalam kapal.
Sehebat apapun amukan tornado, perahu harus tetap melaju. Sehebat apapun terjangan ombak, jangan pernah goyah.
Sehingga karenanya perahu akan sampai ke pulau tujuan. Pulau tujuan itu tidak lain dan tidak bukan adalah kebahagiaan.
Begitulah mereka yang mampu menjinjing perahu rumah tangganya, pada mereka selsai dengan senang.
Namun barangsiapa perahu rumah tangganya tidak mampu menghadapi ombak, maka pecahlah ia.
Contoh Majas Alegori Dalam Kalimat
Setelah kita memahami teks yang bermajas alegori, berikutnya adalah pola-teladan dalam kalimat.
- Dunia ini bagaikan orang tua yang berdandan. Semakin tua usia dunia makin berhias. Dunia akan dipenuhi dengan banyak sekali keindahan.
- Kemarahan ibarat api yang memperabukan. Ia akan merusak segala sesuatu yang disentuhnya.
- Pengantin mirip seorang raja dan ratu. Mereka dikelilingi keindahan dan kebahagiaan.
- Rumah tangga ibarat perahu di lautan. Terkadang dihempas badai dan gelombang.
- Hidup ini ibarat sungai yang mengalir. Ada kalanya mengalir ke tempat yang indah. Tapi kadang-kadang juga di kawasan yang penuh sampah.
- Salat lima waktu tak ubahnya sungai yang jernih. Siapa punya mandi di sana akan higienis.
- Dunia ini menyerupai ladang yang fantastis petani. Hijau dan dan menyejukkan. Lalu datang-datang mengering dan tandus.
- Hiduplah seperti bunga teratai. Ia tetap higienis dan suci meskipun berada di atas lumpur yang kotor.
- Kesuksesan mirip sebuah pohon. Semakin tinggi keberhasilan seseorang makin tinggi pula tiupan anginnya.
- Seorang mukmin menyerupai musafir yang berhenti sejenak di bawah pohon. Setelah istirahat beliau akan kembali melanjutkan perjalanannya.
- Kebahagiaan dunia ini menyerupai telunjuk yang dicelupkan ke air maritim. Ketika diangkat tidak ada yang tersisa kecuali sedikit. Itulah dunia.
- Ilmu bagaikan cahaya. Ia akan menerangi jalan seseorang.
- Keinginan di barat anak panah. Banyak orang yang mati balasan keinginannya sendiri.
- Keluarga tak ubahnya pohon yang teduh bagi burung burung. Disanalah tempat bermain dan berteduh. Dan untuk menemukan kebahagiaan.
- Hidup di dunia ini menyerupai berjualan. Modalnya yakni umur. Siapa yang menghabiskan modal maka dia akan merugi.
- Kecantikan seorang gadis menyerupai bunga yang sedang mekar. Akan mengundang banyak lebah untuk datang.
- Al-quran merupakan obat bagi insan. Obat batin dan obat zahir.
- Mencintai dia ibarat melempar lumpur ke tembok. Tidak mungkin tembok itu hancur oleh lumpur.
- Orang yang banyak berbicara ibarat air yang dangkal. Selalu banyak riaknya yang terlihat.
- Lisan kita mirip macan. Siapa tak cerdik menjaganya maka ia akan menghancurkan diri sendiri.
Itulah beberapa contoh majas alegori dibarengi dengan pemahaman dan pengaplikasiannya. Jangan lupa pelajari juga majas penegasan yang lainnya mirip asosiasi, metafora, personifikasi, dan yang lain.