Macam Macam Proses Perubahan Kebudayaan – Adalah mencakup hal-hal sebagai berikut difusi, Akulturasi (cultural contact), Asimilasi, Penetrasi, Invasi, Hibridisasi, Milenarisme, Adaptasi, Imitasi, mari kita diskusikan bersama sama.
Difusi
adalah penyebaran bagian-komponen kebudayaan dari suatu tempat ke kawasan lain, dari orang ke orang lain, dan dari penduduk ke masyarakat lain.
Contoh:
Pada penduduk tani tradisional pembuatan lahan pertanian masih memakai tenaga binatang dan tenaga insan. Dengan adanya korelasi dengan masyarakat lain mereka mengenal mesin traktor yang ternyata lebih mudah dan lebih singkat dalammengolah lahan. Pada akhirnyamerekamenggunakan traktor dalam mengolah lahan pertanian menggantikan tenaga binatang dan tenaga insan.
Manusia mampu mengumpulkan pengetahuan baru dari hasil penemuan-inovasi.
Tipe difusi:
a) Difusi intra masyarakatD
(1) Pengakuan bahwa inovasi gres berguna bagi penduduk
(2) Ada tidaknya unsur kebudayaan yang mensugesti (untuk diterima/ditolak)
(3) Unsur bertentangan dengan fungsi unsur usang, akan ditolak
(4) Kedudukan penemu komponen baru ikut menentukan penerimaan
(5) Ada tidaknya batas-batas dari pemerintah
Akulturasi (cultural contact),
yakni suatu kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan komponen-komponen kebudayaan aneh, yang lambat laun bagian kebudayaan ajaib tersebut melebur atau menyatu ke dalam kebudayaan sendiri (asli), namun tidakmenghilangkan ciri kebudayaan lama.
Hal yang terjadi dalamakulturasi adalah:
a) Substitusi, komponen kebudayaan yang ada sebelumnya diganti, melibatkan pergeseran struktural yang kecil sekali.
b) Sinkretisme, bagian-komponen usang bercampur dengan yang gres dan membentuk sebuah sistem gres.
c) Adisi, komponen-unsur gres disertakan pada bagian yang lama.
d) Dekulturasi, hilangnya bagian substansial sebuah kebudayaan.
e) Orijinasi, tumbuhnya unsur-komponen gres untuk memenuhi keperluan situasi yang berganti.
f) Rejection (penolakan), perubahan yang sangat cepat sehingga sejumlah besar orang tidak mampu menerimanya, mengakibatkan penolakan, pemberontakan, gerakan kebangkitan.
Asimilasi,
yaitu proses penyesuaian (seseorang/kalangan orang gila) terhadap kebudayaan lokal. Dengan asimilasi kedua kelompok baik orisinil maupun pendatang lebur dalam satu kesatuan kebudayaan. Penyebab asimilasi antara lain: toleransi, rasa simpati, kesamaan
Penetrasi,
yakni masuknya bagian-komponen kebudayaan aneh secara paksa, sehingga merusak kebudayaan lama yang di kunjungi. Apabila kebudayaan baru sebanding dengan kebudayaan setempat, masing-masing kebudayaan nyaris tidak mengalami perubahan atau tidak saling mempengaruhi, disebut korelasi symbiotic.
Invasi,
yaitu masuknya unsur-bagian kebudayaan asing ke dalam kebudayaan setempat dengan pertempuran (penaklukan) bangsa ajaib terhadap bangsa lain. Masuknya Belanda ke Indonesia pada abad persetujuandahulumembawa serta unsur-bagian budaya yang sebagian dipraktekkan pada penduduk tempat jajahannya mirip bahasa, agama dan sistem aturan yang sebagian masih dipakai dalam sistem hukum/perundang-undnagan di negara Indonesia.
Hibridisasi,
yaitu perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan adonan antara orang ajaib dengan masyarakatlokal. Orang gila yang kawin dengan penduduk pribumi akan menjinjing dampak budaya aslinya dalam kehidupan rumah tangganya yang lambat laun akan mensugesti budaya masyarakat yang ada di sekitarnya.
Milenarisme,
yaitu salah satu bentuk kebangkitan, yang berusaha mengangkat kalangan penduduk bawah yang tertindas dan sudah lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah. Masyarakat pedalaman yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah namun selama ini tidak mampu mengolah sumber daya alam itu karena telah dieksploitasi orang ajaib, kini ini berupaya untuk mampu mengolah kekayaan alam mereka sendiri, mirip masyarakat Papua termasuk pola Milenarisme
Adaptasi,
yakni proses interaksi antara perubahan yang ditimbulkan oleh organisme pada lingkungannya dan pergantian yang ditimbulkan oleh lingkungan pada organisme (pembiasaan dua arah).Masyarakat yang tinggal di kawasan pantai dan sepanjang hidup mereka melakukan pekerjaan selaku nelayan, mereka harus menyesuaikan diri dengan kondisi pegunungan ketika terjadi tsunami yang melanda daerah pantai mereka. Mereka tidak lagi mencari ikan, namun menjadi petani atau berkebun dalam memenuhi keperluan hidupnya.
Imitasi,
yaitu proses peniruan kebudayaan lain tanpa mengganti kebudayaan yang ditiru. Imitasi ini sering ditemui pada sebagian besar anak dewasa di negara kita. Jika ada tokoh yang mereka idolakan, segala hal yang menempel dari tokoh tersebut mereka tiru, seperti mode busana, gaya rambut, bahkan perilaku.
Sekian tentang Macam Macam Proses Perubahan Kebudayaan, agar ini mampu berguna.