Macam-Macam Penyakit Hati Insan Dan Cara Mengobatinya

 Hati merupakan salah satu anugerah Tuhan yang mesti disyukuri sebab dengan hati seorang insan dapat mencicipi perasaannya, hati yang sehat adalah hati yang senantiasa mengenang Tuhannya namun, hati yang sakit yaitu hati yang sudah dipenuhi dengan titik-titik hitam, maksudnya hati yang tidak lagi mau menerima saran orang lain dan telah jauh dari Tuhannya.Macam-macam penyakit hati diantaranya yakni :
1. Iri

وَلاَ تَتَمَنَّوْاْ مَا فَضَّلَ اللّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِّلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُواْ وَلِلنِّسَاء نَصِيبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُواْ اللّهَ مِن فَضْلِهِ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيماً ﴿٣٢

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah terhadap sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian lainnya. (Karena) bagi orang pria ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah terhadap Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. ( QS. An-Nisaa:32 )

2. Dengki

وَدَّ كَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّن بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّاراً حَسَداً مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ فَاعْفُواْ وَاصْفَحُواْ حَتَّى يَأْتِيَ اللّهُ بِأَمْرِهِ إِنَّ اللّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿١٠٩

Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan semoga mereka dapat mengembalikan kamu terhadap kekafiran setelah kamu beriman, alasannya dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, sesudah aktual bagi mereka kebenaran. Maka ma`afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah menghadirkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah:109 )

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ وَأَنزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُواْ فِيهِ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلاَّ الَّذِينَ أُوتُوهُ مِن بَعْدِ مَا جَاءتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْياً بَيْنَهُمْ فَهَدَى اللّهُ الَّذِينَ آمَنُواْ لِمَا اخْتَلَفُواْ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَاللّهُ يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ ﴿٢١٣

Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah muncul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar bangga dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bareng mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara insan wacana masalah yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih perihal Kitab itu melainkan orang yang sudah didatangkan terhadap mereka Kitab, ialah setelah datang terhadap mereka informasi-keterangan yang kasatmata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman terhadap kebenaran wacana hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang diharapkan-Nya terhadap jalan yang lurus. (QS. Al-Baqarah: 213)

3. Penghasut
adalah dia ialah sifat yang hendak memecah belah persaudaraan lagi semoga timbul bagi kedua belah pihak permusuhan dan kebencian dengan mempengaruhi sekalian kondisi di antara diri yang satu dengan lainnya.
4. Fitnah
  وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ
Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) dibandingkan dengan membunuh. Al-Baqarah : 217
5. Khianat
يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ
Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. (QS. Ghafir : 019).
6. Mengeluh
إِنَّ الْإِنسَانَ خُلِقَ هَلُوعاً
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. (QS. Al – Ma’aarij : 19)
7. Pendusta
فَمَنِ افْتَرَىَ عَلَى اللّهِ الْكَذِبَ مِن بَعْدِ ذَلِكَ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Maka barangsiapa mengada-selenggarakan dusta terhadap Allah sesudah itu, maka merekalah orang-orang yang zalim. (QS Ali – Imraan : 094).
8. Cinta Dunia
seorang manusia yang mengasihi dunia, pasti dia akan  melewatkan darul baka sedang hatinya berharap-harap jauh dari ajal lagi takut tibanya abad dimana malaikat merenggut nyawanya.
Firman ALLAH Ta’ala :
أُولَـئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُاْ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالآَخِرَةِ فَلاَ يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلاَ هُمْ يُنصَرُونَ
Itulah orang-orang yang berbelanja kehidupan dunia dengan (kehidupan) alam baka, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.(QS.  Al-Baqarah : 86).

9. Ego
Inilah penyakit hati yang kerap menggerogoti hati manusia yang lebih mementingkan dirinya sendiri dari sekalian perkara insan yang lain dalam persoalan duniawinya.
Dari Abu Hurairah r.a. katanya: “Bersabda Rasulullah SAW: “ Tiga macam orang bukan saja tidak akan mendapat layanan dan ampunan pada hari kiamat kelak, bahkan akan menerima siksa yang pedih, yaitu seorang yang memiliki kelebihan air di tengah padang pasir, sedangkan beliau tidak mau memberikannya kepada orang yang kehausan, seorang yang menjajakan barang dagangannya setelah lewat waktu Asar sambil bersumpah dusta bahawa pokoknya sekian-sekian dan dipercayai oleh si pembeli dan seorang lagi yang membai’at pemimpin hanya untuk maksud manfaat keduniaan; bila kelak tujuannya tercapai, dia patuh dan kalau tidak, dia mungkir (berpaling tadah).”
(Muslim)
10. Cuek
Tiadalah ia beroleh arti atas tiap-tiap sesuatu yang dia lihat, dengar atau rasakan dan tidak pulalah beliau beroleh nasihat lagi ibrah atas sekalian abad yang beliau lalui.

11. Lalai
وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعاً وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلاَ تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (QS Al-A’raaf : 205)

12. Was-was (buru-buru)
إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَواْ إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِّنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُواْ فَإِذَا هُم مُّبْصِرُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa kalau mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka saat itu juga mereka menyaksikan kesalahan-kesalahannya. (QS Al-A’raaf : 201).
13. Khilaf
 وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيمَا أَخْطَأْتُم بِهِ وَلَكِن مَّا تَعَمَّدَتْ قُلُوبُكُمْ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً
Dan tidak ada dosa atasmu kepada apa yang kamu khilaf padanya, namun (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan yakni Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.Al – Ahzaab : 005)
14. Jahil (Tidak berakal)
وَإِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ أَعْرَضُوا عَنْهُ وَقَالُوا لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ لَا نَبْتَغِي الْجَاهِلِينَ
Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak berfaedah, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: “Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kemakmuran atas dirimu, kami tak ingin bergaul dengan orang-orang jahil”. (QS. Al-Qashas : 055).
15. Berburuk Sangka
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيراً مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, bahwasanya sebagian dugaan itu adalah dosa. (QS Al – Hujuraat : 12).
16. Bakhil (Pelit)
وَأَمَّا مَن بَخِلَ وَاسْتَغْنَى
Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup. (QS. Al-Lail : 008)
17. Berputus Asa
قَالَ وَمَن يَقْنَطُ مِن رَّحْمَةِ رَبِّهِ إِلاَّ الضَّآلُّونَ
Ibrahim berkata: “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat“. (QS. Al-Hijr : 056).
18. Pemarah
وَذَا النُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَاضِباً فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Dan (camkan cerita) Dzun Nun (Yunus), saat ia pergi dalam keadaan murka, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam kondisi yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya saya yaitu tergolong orang-orang yang zalim. Al-Anbiyaa’ : 087.
19. Dendam
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَاناً عَلَى سُرُرٍ مُّتَقَابِلِينَ
Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.  (QS. Al – Hijr : 47).
20. Dan Lain Sebagainya
Dan Inilah perkara penyakit yang apalagi tinggi derajat keburukannya bagi insan yaitu sifat SOMBONG, Sombong yakni sifat makhluk ALLAH yang pertama kali ALLAH jadikan adalah Iblis yang mengakibatkan dia dikeluarkan dari syurga serta dilaknati ALLAH alasannya kesombongannya hingga hari akhir zaman. Dan inilah masalah sifat maupun penyakit hati yang kemudharatannya jauh melampaui kemaslahatannya untuk merajut sifat angkuh tersebut, seumpama sebatang pohon, yang mana arogan yakni pohonnya sedang akar-akarnya adalah selaku berikut :
1. ‘Ujub (Membanggakan Diri)
Ujub ialah suatu masalah sifat yang membinasakan alasannya adalah merasa diri mempunyai keunggulan yang menyebabkan dia bangga terhadap dirinya sendiri.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
ثَلاَثٌ مُهْلِكَاتٌ: شُحٌّ مُطَاعٌ وَهُوَيَ مُتَبَعٌ وَإِعْجَابٌ اْلمَرْءِ بِنَفْسِهِ
“Tiga perkara yang membinasakan: sifat sukh (rakus dan bakhil) yang ditaati, hawa nafsu yang disertai, dan ‘ujub seseorang terhadap dirinya.” [Silsilah Shahihah, no. 1802]
2. Merendahkan Orang Lain
ialah dia merupakan sifat yang teramat buruk sebab tiadalah baginya menghargai apa-apa yang didapati maupun dimiliki orang lain, sekalian insan disekitarnya ialah rendah karena ketinggian hatinya.

3. Taraffu (Suka Menonjolkan Diri)
inilah sebuah penyakit hati yang senantiasa baginya berupaya supaya diketahui banyak orang dengan segala daya dan upayanya yang buta, sedang hatinya bau dan tiada pula baginya kebaikan atas segala apa-apa yang dia lakukan.

4. Terlena Dengan Hawa Nafsu
Tiadalah ia pernah merasa puas dalam memburu dunianya, dan dia senantiasa berharap lagi berusaha agar beroleh lebih dan lebih atas sekalian barang kehendaknya di paras bumi.
ALLAH Tabaraka wa Ta’ala Berfirman :
وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, alasannya beliau akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. (QS Shaad : 26).
5. Riya
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُبْطِلُواْ صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالأذَى كَالَّذِي يُنفِقُ مَالَهُ رِئَاء النَّاسِ وَلاَ يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْداً لاَّ يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُواْ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Hai orang-orang beriman, janganlah kau menetralisir (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya alasannya riya terhadap insan dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti watu licin yang di atasnya ada tanah, lalu watu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia higienis (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi isyarat terhadap orang-orang yang kafir. ( QS. Al-Baqarah : 264).
Cara Mengobati Penyakit Hati
Jika ada penyakit maka tentulah ada obatnya, sedang obat penyembuh dari sekalian penyakit ini tiadalah kau hendak bersusah payah balasannya. Melainkan sudah disampaikan oleh akhi OPICK dalam syairnya :
Obat hati ada lima perkaranya
Yang pertama baca Alquran dan maknanya
Yang kedua sholat malam dirikanlah
Yang ketiga berkumpullah dengan orang sholeh
Yang keempat perbanyaklah berpuasa
Yang kelima dzikir malam perpanjanglah
Sumber : https://tausyah.wordpress.com/2012/05/12/mengenal-penyakit-hati-sifat-sifat-buruk-yang-mengajak-manusia-agar-condong-berbuat-dosa-dan-kemaksiatan-sombong-ialah-sifat-iblis-beserta-cara-mengobati-dan-menanggulanginya/
  Rindu Itu Berat