Untuk melakukan studi wacana berbagai faktor kehidupan dalam geografi maka mesti dipelajari faktor-faktor secara geografi, ialah pertanian, industri, permukiman, angkutandan komunikasi, serta sumber daya.
1. Aspek Pertanian
Berdasarkan tinjauan studi geografi, pertanian selaku suatu metode keruangan merupakan perpaduan subsistem fisis dengan subsistem insan. Subsistem fisis, meliputi bagian-unsur tanah, iklim, hidrografi, topografi dengan segala proses alamiahnya. Subsistem manusia, meliputi tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi, dan kemampuan ekonomi.
Berikut ini kita akan mengkaji asosiasi banyak sekali variabel pertanian dan menganalisis diferensiasi pertanian.
a. Pengkajian Asosiasi Variabel-Variabel Pertanian
Untuk menelaah hubungan dua variabel pertanian, misalnya korelasi antara penggunaan pupuk per satuan luas dengan produktivitas pertanian atau antara produktivitas tersebut dengan jarak dari jalan masuk utama pengairan lokal, kita dapat menganalisisnya.
b. Pengkajian Diferensiasi Areal Pertanian
Analisis keruangan sektor pertanian dijalankan terhadap areal pertanian yang cukup luas. Dari areal atau region pertanian yang cukup luas dapat diputuskan perbedaan-perbedaan areal yang lebih kecil menurut macammacam subsistem. Misalnya, kondisi pengairannya, jenis tanahnya, kesanggupan teknologi petaninya, dan jenis pertanian yang dikembangkannya.
2. Aspek Industri
Industri dalam arti sempit yaitu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi (manufacturing industry). Industri selaku sebuah tata cara ialah perpaduan subsistem fisis dengan subsistem insan. Aspek industri tersebut terutama kepada interelasi keruangan komponen-komponennya dan terhadap pengorganisasian ruang dalam membuatkan industri tersebut.
Adapun aspek keruangan pembangunan industri, meliputi penerapan teknologi tepat, penentuan lokasi dengan persebarannya, dan diferensiasi (perbedaan) areal industri.
a. Penerapan Teknologi Tepat
Teknologi tepat (teknologi adaptif), ialah alih teknologi dari negara-negara maju yang diubahsuaikan dan diserasikan dengan pertimbangan-pertimbangan keadaan lingkungan masyarakat yang menerapkannya (Nursid Sumaatmadja, 1985).
Penerapan teknologi adaptif pada sektor industri, bermakna:
- tepat, sesuai dan serasi dengan kondisi fisis-geografis kawasan yang mau dikembangkan industrinya;
- tepat, sesuai, dan harmonis dengan keadaan ekonomi lokal;
- tepat, sesuai, dan serasi dengan kondisi demografi setempat;
- dapat menawarkan lapangan usaha dan lapangan kerja baru bagi penduduk setempat.
b. Penentuan Lokasi dengan Persebarannya
Dalam hal ini, faktor keruangan industri menyangkut pemecahan persoalan kepadatan penduduk, persebaran penduduk, pengembangan tempat pedesaan, penjagaan kelestarian lingkungan hidup, dan sebagainya. Pembangunan industri dilakukan untuk memajukan pemasukan nasional dan kemakmuran penduduk, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Sementara itu, lokasi persebaran industri ke tempat pedesaan mesti sesuai dengan keadaan geografi kawasan pedesaan yang bersangkutan.
c. Diferensiasi Areal Industri
Diferensiasi areal industri diarahkan kepada penyeleksian tempat yang sempurna dan sesuai dengan jenis industri yang hendak dikembangkan di kawasan tersebut. Kawasan industri terdiri dari unsur-komponen yang mendukung pembangunan industri, meliputi:
- kesempatansumber daya;
- kemungkinan pengembangan angkutandan komunikasi;
- sumber daya energi;
- kondisi lahan;
- tenaga kerja;
- pengembangan teknologi;
- usaha menjaga kelestarian lingkungan;
- pemasaran lokal, nasional, dan mancanegara.
3. Aspek Permukiman
Permukiman adalah bagian bumi yang dihuni manusia, meliputi sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan penduduk yang menjadi satu kesatuan dengan tempat tinggal yang bersangkutan. Pada mulanya, manusia memilih daerah tinggal atau permukiman dengan syarat-syarat:
- cukup air;
- tanahnya subur;
- mudah untuk lalu lintas dan angkutan;
- mudah untuk mencari lapangan kerja;
- terlindung dari binatang buas.
Akibat perkembangan penduduk yang terus bertambah, kawasan-tempat yang tidak layak pun dijadikan tempat tinggal penduduk. Misalnya, lahan yang terlalu miring pun dijadikan permukiman dan tempat-tempat yang kotor juga dijadikan permukiman.
Faktor-faktor yang menghipnotis pertumbuhan permukiman, ialah faktor fisis, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya.
a. Faktor fisis, mencakup:
- keadaan tanah,
- kondisi hidrografi,
- iklim,
- morfologi,
- sumber daya yang lain.
b. Faktor sosial, meliputi:
- abjad demografinya,
- struktur dan organisasi sosial,
- kekerabatan sosial antarpenduduk yang menghuni permukiman.
c. Faktor budaya, mencakup:
- tradisi lokal,
- daya seni,
- kemampuan teknologi dan iklim pengetahuan penduduk.
d. Faktor ekonomi, meliputi:
- harga tanah,
- kesanggupan daya beli penduduk,
- lapangan penghidupan,
- angkutandan komunikasi.
e. Faktor politik, mencakup:
- kondisi negara dan pemerintahan,
- peraturan dan kebijakan.
Berikut ini akan diulas perihal kondisi di permukiman kawasan pedesaan, perkotaan, serta perencanaan dan pengembangan kawasan permukiman.
a. Permukiman di Daerah Pedesaan
Persoalan yang terpenting wacana permukiman di kawasan pedesaan, yakni perihal perencanaan. Daerah pedesaan yang biasanya identik dengan tempat pertanian, contoh permukimannya dipengaruhi oleh pertanian yang bersangkutan. Permukiman yang rapat meningkat di tempat yang subur tanahnya. Permukiman di desa-desa nelayan lingkungannya jelek sekali. Untuk membuat permukiman yang sehat dan menyanggupi syarat diharapkan panduan dan pengarahan dari pihak yang berwenang.
b. Permukiman di Daerah Perkotaan
Permukiman di daerah perkotaan lebih kompleks dibandingkan dengan di daerah pedesaan. Penduduk perkotaan beragam perihal pekerjaan, pendidikan, dan sosial budayanya. Kualitas daerah tinggal orangnya juga bervarisasi, mulai dari rumah glamor sampai gubuk yang tidak layak dihuni. Permukiman penduduk kota, kian padat malah semakin menjadikan duduk perkara. Hal tersebut alasannya adanya perkembangan masyarakatkota yang besar, baik dari kelahiran maupun perpindahan masyarakatdari pedesaan. Oleh karena itu, di kota banyak muncul tempat tinggal masyarakatyang kumuh (slum).
c. Perencanaan dan Pengembangan Daerah Permukiman
Untuk memajukan kesejahteraan penduduk, tempat permukiman masyarakatjangan dibiarkan meningkat secara liar yang dapat mengakibatkan duduk perkara lingkungan. Untuk itulah, permukiman mesti direncanakan dengan teladan penyusunan rencana yang bagus. Dalam penyusunan rencana dan pengembangan tempat permukiman tidak hanya pada penduduk yang sudah bermasyarakat secara terorganisir, tetapi juga pada permukiman penduduk lainnya termasuk suku terasing yang masyarakatnya belum teratur.
4. Aspek Transportasi dan Komunikasi
Transportasi yakni pemindahan benda maupun manusia dari satu kawasan ke tempat lain. Komunikasi adalah pergerakan atau perpindahan bukan berbentuk benda, melainkan berupa info, pemikiran , buah fikiran, dan sebagainya. Transportasi dan komunikasi menenteng efek pertumbuhan dan perubahan fisik serta mental. Pengembangan dan pembangunan transportasi serta komunikasi dapat digunakan selaku prasarana dan fasilitas untuk berbagi dan mengembangkan kawasan terpencil.
a. Pembangunan Sarana Transportasi Sebagai Usaha Mengembangkan Daerah
Melalui perkembangan teknologi komunikasi (telepon, telegraf, radio, TV, internet, dan ponsel) kita mampu mengenali peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar negeri. Namun, teknologi komunikasi dan teknologi transportasi tidak mampu mencapai semua permukaan bumi, utamanya tempat-tempat yang
terpencil.
Untuk mengembangkan tempat terpencil dapat dikembangkan prasarana dan fasilitas angkutandarat, air, atau udara.
- Transportasi lewat darat berbentukjalan raya dan jalan kereta api.
- Transportasi lewat air berbentukpelayaran sungai, pelayaran antarpulau, dan pelayaran samudera.
- Transportasi melalui udara, ialah dengan pesawat melayang. Khusus kawasan terpencil dengan memakai penerbangan perintis.
Apabila transportasi dan komunikasi ke daerah terpencil tanpa kendala maka potensi yang ada di kawasan, seperti hasil pertanian, sumber daya mineral, dan keindahan alamnya mampu dikembangkan sehingga kemakmuran penduduknya mampu meningkat. Tentunya, prasarana dan fasilitas angkutanyang dikembangkan mesti cocok dengan kebutuhan daerah yang bersangkutan.
b. Pengkajian Areal Pusat Transportasi
Angkutan di darat, perairan, maupun udara membutuhkan sentra-pusat persinggahan. Pusat-sentra itu di darat berupa terminal kendaraan, di perairan berbentukpelabuhan, dan di udara berupa lapangan melayang (bandara).
Pemilihan sentra-pusat persinggahan tersebut memerlukan penelitian biar lokasinya dapat memenuhi syarat-syaratnya. Sebagai contoh, untuk pembangunan pelabuhan mesti memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
- morfologi pantai mesti memungkinkan untuk pelabuhan;
- kedalaman perairan mesti dalam;
- daerah daratan, pantainya dapat menawarkan banyak sekali kebutuhan pelabuhan (air higienis, tenaga kerja, materi masakan, materi bakar, dan sebagainya);
- prasarana dan fasilitas angkutandarat;
- kemungkinan menjaga kelestarian lingkungan;
- kemungkinan untuk perluasan.
c. Pengkajian Hubungan dengan Aspek Kehidupan Lainnya
Untuk mengungkapkan tingkat kemajuan daerah lokal berkenaan dengan aneka macam aspeknya maka harus diteliti pula faktor-faktor kehidupan yang lain. Aspek-faktor itu, antara lain sumber daya hutan, sumber daya mineral, hasil perikanan, hasil pertanian, sumber daya kepariwisataan, dan hasil kerajinan.
5. Aspek Sumber Daya
Sumber daya adalah semua peluangdan lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Persediaan ini akan menjadi sumber daya bilamana dapat digunakan oleh manusia untuk memenuhi keperluan hidupnya (bahan pangan, daerah berlindung, penghangat badan, transportasi, dan sebagainya).
Suatu potensi, gres akan menjadi sumber daya bila kemampuan budaya telah dapat memanfaatkannya. Kekayaan yang tersimpan di dalam bumi tidak akan berkembang atau belum berfaedah kalau kemampuan ilmu dan teknologinya belum digunakan. Bagi bangsa yang tingkat ilmu dan teknologinya telah maju atau tinggi, sumber daya yang berada di negara lain pun sudah mampu dimanfaatkan.
Kemampuan dan batas kemampuan sumber daya dipengaruhi oleh kemajuan penduduk dan pertumbuhan ilmu dan teknologi. Akibat perkembangan penduduk dan penerapan teknologi modern, sumber daya yang tidak mampu diperbarui akan cepat terkuras habis. Untuk hal tersebut, kita mesti melaksanakan penghematan. (Sumber ref: Buku Geografi)
Baca juga: 7 Konsep Geografi (Jenis-Jenis Konsep Geografi) dan 4 Pendekatan Geografi 😊