Liga Bola, Nonton Dimana ?

Kali ini, demam isu olahraga bola. Di setiap rumah niscaya membuka televisi dan menonton bola dengan baik yang menjadi awal terhadap pertarungan anta Negara klubnya. Memang aku tidak begitu penggemar bola, namun saya lebih iseng untuk bersepeda, dan gerak olahraga di dalam rumah itu saja.

Kalau, ditanya soal bola, dan tending menendang itu mungkin ada ahlinya yang memahami pertarungan bola itu, dengan sporter, dan pemain tentunya akan bonek sekali mellihatnya. Di café- café Pontianak mungkin pendatang sedang nonton bola, tetapi aku belum pernah untuk bergabung dan nonton, begitu juga arena di Kalimantan Barat ini.

Pernah paling liat di televisi, dan aku cuma bisa menontonya dalam waktu yang singkat. Apa yang menawan dalam dunia olaharga dalam hal ini, tentunya pertandingan bola menjadi kesan baik kepada pemain tangguh.

Pertandingan bola menjadi bahan baik bagi Indonesia, namun tidak untuk pemainnya dengan banyak sekali prestasi yang di mampu itu. Dan semakin banyak klub punya visi industry, akan semakin cerah masa depan sepak bola, sebelumnya memang suram. Karena bila bertanding selesai mereka selalu ribut, dan berkelahi.

Terkadang saya akan bertanya, apa yang menawan perihal sepak bola di Indonesia ? contohnya di Kalimantan Barat, begitu juga dengan pertandingan olahraga yang lain. Tidak seperti pertarungan basket luar Negeri. Begitu juga, dengan pemainnya di Indonesia ini, sangat jauh dengan Barat, utamanya untuk para atletnya.

Di Amerika Serikat, untuk mendapat professor dalam dunia olahraga sudah terjadi 2011, tidak di Indonesia saat ini. Maka, dunia olahraga di Indonesia, masih bobrok kualitasnya, dibandingkan dengan Negara lainnya. Pernah saya mencoba membawa sepeda, beramai – ramai, apa ada ide diantara sobat-teman aku tentang sepeda, pada kota kecil di Pontianak ini, pastinya mereka tidak tertarikuntuk menciptakan klub ternyata, kini versi sepeda saya merk Police, work.

  Puisi Islami Renungan Disepertiga Malam (menanti waktu)

Mungkin mereka bahagia jikalau masyarakatnya sakit, supaya para dokter dapat uang untuk berobat. Menurut aku, itu perlawanan yang begitu buruk, namun itu yang terjadi di Pontianak, mengenai kesehatan. Jadi kalau saya berjumpa masa kecil di gereja dahulu tepatnya MRPD, dan Katedral Pontianak, hanya haha hihi, tidak perlu ditanggapi mereka itu. sebab bobot orang kampung, hasil politik ekonomi perkotaan – pedesaan.