LIBERALISME SALAH SATU PENYEBAB POLITIK MENGALAMI PENYIMPANGAN
Liberalisme ialah sebuah ideologi, persepsi filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pengertian bahwa keleluasaan ialah nilai politik yang utama. Secara lazim, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh keleluasaan berpikir bagi para individu.
Kerancuan penyebab praktik politik yang menyimpang dari cita-cita rakyat, terjadi alasannya adalah aneka macam faktor, selain alasannya derasnya pengaruh paham liberalisme yang merasuki semua sendi kehidupan masyarakat termaksud politik, juga alasannya adalah terjadinya misunderstanding tentang pengertian politik. Misalnya mereduksi makna politik pada sekedar cara menjapai tujuan, cukup sampai di situ. Di kelas-kelas ilmu politik universitas, politik mungkin masih dipandang secara filosofis sesuai fatsun akademik. Akan namun, pada tataran implementasi oleh para politisi, politik mengalami deviasi makna yang terlampau jauh oleh tafsir-tafsir subjektif sesuai kepentingan masing-masing.
Politisi kerap dipersepsi sebagai pekerjaan yang pada kesannya mendorong publik untuk berlomba menjadi politisi dengan berbagai cara demi meraih tampuk kekuasaa. Imajinasi bahwa politik prospektif kehidupan ekonomi membentuk paradigma dan menelikung mental secara destruktif sebagai job-seeker dan worker atau pencari kerja. Ada yang kemudian menggantungkan angan di dunia politik mereka berharap akan melakukan pekerjaan , memenuhi tuntuanan kebutuhan material.
Politik sudah mengalami reduksi makna oleh politisi yang menampilkan paras politik dengan duit dan kekuasaa,seiring perjalanan waktu menjadi salah satu penyebab reduksi makna itu terjadi. Rentan waktu semenjak lahirnya rumusan politik sudah meraih ratusan tahun, dalam era waktu itu, tidak ada upaya untuk menyegarkan perilaku politik yang menyimpang.
(Wallahu’alam)…
Sumber :
Buku : Social Media Politica Gerak Massa Tanpa Lembaga Oleh Anwar Abugaza. Hal 9-10.
Blog : www.lepank.com/2015/06/pengertian-liberalisme-dan-ciri-cirinya.html