Rahmat Allah dalam kata lain kasih sayang Allah turun terhadap siapa yang bisa berusaha meninggalkan perbuatan dosa baik dosa besar ataupun dosa kecil. Setiap hari kita wajib meminta ampunan kepada Allah swt dari tindakan dosa yang pernah dilakukan, diantaranya dengan do’a dan istigfar.
Tetapi, istighfar itu juga tidak laku di sisi Allah selama masih terus dengan sengaja melakukan perbuatan dosa. Dosa bukan saja membuat hati bingung, tetapi juga mampu menutup pintu rejeki. Tak heran kalau mereka para pelaku dosa yang tidak pernah mau meminta ampunan Allah swt hidupnya menderita, tidak mendapatkan ketentraman dalam hidup. Itu alasannya mereka tidak mendapat kasih sayang rahmat Allah swt. Nabi saw bersabda:
“… dan seseorang lelaki akan dienyahkan baginya rejeki alasannya adalah dosa yang dibuatnya,” (Riwayat-Tirmizi). diantara definisi takwa ialah merasa cemas terhadap Allah Swt, berzakat dengan wahyu yang diturunkan, ridha dengan rejeki yang sedikit, dan siap menghadapi akhir hayat. Secara amaliah ketakwaan akan menuntut seseorang bersikap hati-hati karena merasa Allah Swt senantiasa mengawasi apa-apa yang dilakukannya, sehingga ia tidak akan melanggar larangan-larangan-Nya atau mengabaikan perintah-perintah-Nya.
Orang yang meninggalkan tindakan dosa digolongkan ke dalam orang yang bertaqwa. Jaminan Allah bagi orang taqwa mereka akan : 1) menerima jalan keluar dari problem yang dihadapinya, dan ke 2) mendapatkan rizki dari daerah yang tak disangka-sangka. Allah Swt berfirman:
“… Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, pasti Dia akan mengadaka baginya jalan keluar. Dan memberinya rejeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. sebetulnya Allah melaksankan problem (yang dikehendaki)-Nya. sesunghnya Allah sudah menyelenggarakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu,” (Q.S. At-Thalaq: 2-3)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, “Maknanya, barang siapa yang bertakwa terhadap Allah dengan melakukan apa yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang dihentikan-Nya, niscaya Allah akan memberinya jalan keluar serta rejeki dari Arah yang tidak disangka-sangka, ialah dari arah yang tidak pernah terlintas dalam benaknya.“
Pendek kata, bagi orang Islam, untuk murah rejeki dalam arti kata yang bekerjsama, kuncinya yakni buat amalan-amalan takwa. Amalan-amalan ini menjadi karena jatuhnya kasih sayang Rahmat Allah swt, lalu Allah limpahi hamba-Nya dengan keluasan rejeki dan rasa kaya dengan sumbangan-Nya.