Isra Miraj yakni jamuan kemuliaan dari Allah untuk penghibur hati Rasul-Nya, atas penghinaan dan penolakan di Thaif serta atas wafatnya orang terdekat Nabi yakni Abu Thalib dan Siti Khadijah.
Sebagaimana kedua tokoh tersebut mempunyai tugas yang sangat besar dari perjalanan dakwah Rasulullah Muhammad SAW.
Pelajari: SYARAT, RUKUN, DAN SUNNAH SHOLAT IDUL FITRI (SHOLAT IED)
PERJALANAN ISRA MIRAJ NABI MUHAMMAD SAW
Nabi Muhammad SAW mengalami tahun kesedihan sebelum melaksanakan perjalanan bersejarah bagi umat Islam, yaitu Peritiwa Isra Miraj.
Tahun kesedihan dan terberat yang dialami Nabi Muhamma SAW ini diketahui dengan sebutan amul huzni. Keadaan ini terjadi pada tahun ke-10 nubuwah (kenabian). Saat itu Rasulullah SAW mengalami penghinaan dan penolakan di Thaif serta atas wafatnya orang terdekat Nabi adalah Abu Thalib dan Siti Khadijah.
Abu Thalib merupakan paman Nabi yang juga berperan selaku pengasuh dan pelindungnya. Sedangkan Siti Khadijah merupakan istri tersayang Nabi Muhammad SAW.
Selain kedua kejadian wafatnya orang terdekat Nabi, Beliau juga mengalami penghinaan dan penolakan di Thaif, hal ini disebabkan terdapat tiga orang bersaudara yang merupakan pemimpin kabilah Banu Tsaqif menolak usul Nabi Muhammad SAW untuk memeluk Ajaran Islam. Selain penolakan, mereka juga mengantarbudak dan pramusaji mereka untuk menyerang Nabi Muhammad.
Semua peristiwa inilah menyebabkan tahun kesedihan terberat yang dialami Nabi Muhamma SAW dalam berbagi Ajaran Allah SWT.
Melihat ketaqwaan dan ketekunan Rasulullah tersebut, walaupun mengalami tahun yang berat, ia tetap membuatkan Islam maka diberikanlah jamuan kemuliaan dari Allah untuk penghibur hati Rasul-Nya, yaitu perjalanan Agung Isra Miraj.
Perjalanan Isra Miraj memakai kendaraan Buraq yang dimulai dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha lalu menuju Sidratul Muntaha.
Dalam perjalanan Rasulullah Muhammad SAW diperlihatkan lapis langit dan orangnya yakni nabi dan rasul terdahulu serta bagaimana Surga dan Neraka. Peristiwa Isra Miraj sudah terakomodasi dalam dua surat ialah QS. Al Isra & QS. An Najm. Perjalanan luar biasa ini memberikan makna yang dalam dan jelas antara lain:
- Meyakini kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang maha besar
- Rasulullah Muhammad SAW bukanlah pemimpin kalangan tertentu tetapi pembawa risalah untuk banyak sekali era dan generasi
- Kewajiban melakukan Sholat Fardhu lima kali dalam sehari semalam.
Setelah perjalanan Isra Miraj tidak lagi merasakan kesedihan namun tergantikan dengan semangat gres untuk berdakwah yang menyelimuti kalbu Rasulullah. Peristiwa kesedihan menjadi pengingat bahwa tidak boleh berputus asa karena Allah yang selalu selalu bersama dengan hamba-Nya.
Pelajari: PERBEDAAN NABI DAN RASUL, PELAJARI PENJELASANNYA
Makara inilah yang melatarbelakangi insiden Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW, lalu diperingati oleh umat Muslim tergolong pelajar beragama Islam di Indonesia sebagai bentuk memajukan keimanan terhadap Allah SWT.
Semoga mampu terus tingkatkan amalan-amalan baik sebagaimana dicontohkan Baginda Rasulullah SAW, dan kita tetap mampu bersabar dalam menghadapi kurun terberat dalam hidup dan bersyukur karena ketekunan bab dari Iman.