Latar Belakang Industri Hijau

 

LATAR BELAKANG INDUSTRI HIJAU
(KIMIA DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN INDUSTRI)

 

Sebuah postingan oleh Aditya Rafi Nugroho,

Program studi Teknik industri, fakultas Teknik, universitas Mercu Buana.

Email : ditoynugroho@gmail.com

 

ABSTRAK

     Industri Hijau menjadi icon industri yang mesti dipahami dan dilaksanakan, ialah industri yang dalam proses produksinya menerapkan upaya efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya secara berkesinambungan. Penerapan industri hijau ialah upaya pencegahan terhadap emisi dan limbah dengan menerapkan sistem industri yang lebih efisien dalam mengganti bahan baku menjadi produk, serta limbah menjadi produk ikutan (by product) yang lebih berguna. Pengembangan industri hijau juga menjadi referensi dalam upaya merealisasikan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Develompent Goals (SDGs).

ABSTRACT

     The Green Industry is an industrial icon that must be understood and implemented, namely an industry that in its production process applies efficiency and effectiveness in the use of resources in a sustainable manner. The application of the green industry is an effort to prevent emissions and waste by implementing a more efficient industrial system in converting raw materials into products, and waste into more useful by-products. The development of the green industry is also the cornerstone of efforts to realize the Sustainable Development Goals (SDGs).

RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu industri hijau ?

2. Apa saja yang melatarbelakangi industri hijau?

TUJUAN

1. Untuk dapat mengetahui pemaparan dari industri hijau.

2. Untuk mampu mengenali latar belakang dari industri hijau.

 

ISI

1. Pengertian dari industri hijau

         Industri Hijau yaitu Industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga bisa menyelaraskan pembangunan Industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi penduduk .

  Pembakaran Fosil Dan Pencemaran Udara

2. latar belakang industri hijau

        Industri merupakan satu sektor ekonomi yang sungguh penting bagi suatu negara, karena mempunyai berbagai faedah antara lain selaku salah satu sarana penanaman modal yang cukup besar, menyerap tenaga kerja yang banyak, menciptakan nilai tambah (value added) yang lebih tinggi pada banyak sekali komoditi yang dihasilkan, selaku fasilitas pemenuhan kebutuhan dalam negeri, dan mengembangkan ekspor. Di Indonesia kehadiran Industri juga telah bisa menggeser sektor pertanian dan bisa berperan dalam pengembangan ekonomi bangsa, hal ini dapat dilihat pada derma sektor industri pada produk domestic bruto (PDB), karena PDB ialah salah satu indikator perkembangan ekonomi sebuah bangsa, hal tersebut dapat terlihat pada tahun 2011 yakni kontribusi sektor industri kepada PDB mencapai. 20,92%, ialah yang tertinggi jika dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya.

     Berdasarkan data terakhir memberikan donasi pada PDB yang terbesar ialah 22 % pada tah
un 2017 Pada kala pemerintahan Joko Widodo kini sektor industri juga masih dianggap factor yang sungguh penting bagi pengembangan ekonomi bangsa, sehingga industri dimasukkan selaku salah satu prioritas dan menduduki urutan ke 4 (empat) dari 5 (lima) sektor prioritas lainnya. Kelima prioritas tersebut dijadikan selaku tulang punggung pembangunan ekonomi. Lima sektor tesebut antara lain sektor pertanian, sektor perikanan dan kelautan, sektor energy, sektor industri dan sektor pariwisata, hal ini mengambarkan bahwa industri sampai ketika ini masih merupakan hal yang sungguh penting bagi pembangunan ekonomi Indonesia.

     Di tingkat nasional sektor Industri disamping memiliki manfaat bagi pembangunan ekonomi negara Indonesia mirip yang sudah diuraikan di atas, industri juga menimbulkan banyak sekali imbas negative antara lain dampak kepada terhadap lingkungan. Dampak terhadap lingkungan kadang kala timbul dari adanya proses bikinan yang menyebabkan penipisan SDA sehingga ketergantungan materi baku import , kerusakan dan atau pencemaran lingkungan (air dan udara).

  Pencemaran Lingkungan

     Di tingkat global, terdapat tuntutan semoga diterapkannya standar industri yang menitikberatkan pada upaya efisiensi materi baku, air dan energi, diversifikasi energi, eco-design dan teknologi rendah karbon dengan target kenaikan produktivitas dan minimalisasi limbah makin tinggi. Issue lingkungan saat ini menjadi salah satu kendala perdagangan (barriers to trade) untuk penetrasi pasar sebuah negara. Barrier tersebut dilaksanakan dengan cara menerapkan banyak sekali macam kriteria, baik itu standar international (ISO, ekolabel) maupun persyaratan pembeli (buyer requirement). Oleh sebab itu dunia perjuangan perlu mengantisipasi kendala yang dipraktekkan oleh beberapa negara tujuan ekspor produk Indonesia.

     Untuk mendukung beralihnya sektor industri Indonesia dari Business as Usual (BAU) menjadi Green Business beberapa langkah sudah mulai dijalankan. Pada bulan September 2009 bersama 20 negara Asia yang lain, Indonesia menandatangani Manila Declaration on Green Industry di Filipina. Dalam deklarasi ini, Indonesia menyatakan tekad untuk memutuskan kebijakan, kerangka peraturan dan kelembagaan yang mendorong pergeseran ke arah industri yang efisien dan rendah karbon atau dikenal dengan ungkapan industri hijau. Industri hijau yaitu industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi penduduk .

      Penerapan industri hijau dilakukan melalui desain buatan higienis (cleaner production) melalui aplikasi 4R, ialah Reduce (penghematan limbah pada sumbernya), Reuse (penggunaan kembali limbah), dan Recycle (daur ulang limbah), dan Recovery (pemisahan sebuah materi atau energi dari suatu limbah). Untuk lebih mengefektifkan aplikasi penerapan buatan higienis, prinsip Rethink (rancangan aliran pada permulaan operasional acara) mampu disertakan sehingga menjadi 5R. Disamping itu, bikinan higienis juga melibatkan upaya-upaya untuk memajukan efisiensi penggunaan materi baku, materi penunjang dan energi di seluruh tahapan produksi. Dengan menerapkan rancangan bikinan higienis, diharapkan sumber daya alam dapat lebih dilindungi dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Secara singkat, produksi higienis memperlihatkan dua keuntungan, pertama efisiensi dalam proses bikinan; dan kedua yaitu meminimisasi terbentuknya limbah, sehingga mampu melindungi kelestarian lingkungan hidup.

  Tugas Penting Teknologi Hijau

KESIMPULAN

     Kesadaran industri di luar dan dalam negeri dilandasi oleh pengertian bahwa penerapan rancangan-desain industri hijau secara berkelanjutan mampu menciptakan peningkatan margin usaha dan memajukan daya saing perjuangan. Penerapan aplikasi industri hijau ialah upaya pencegahan kepada emisi dan limbah dengan menerapkan sistem industri yang lebih efisien dalam mengganti materi baku menjadi produk, serta limbah menjadi produk ikutan (by product) yang lebih memiliki kegunaan. Melalui ini, dihrapkan akan memajukan pengertian bagi dunia industri tentang perlunya penerapan prinsip-prinsip industri hijau untuk mencapai efisiensi.

DAFTAR PUSAKA

Hidayat, Atep Afia. 2021. Industri Hijau. Modul Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Indusrti. Jakarta. Universitas Mercu Buana. (diakses 22 November 2021)

Hutahaean, L. S. (2017). Pengembangan Industri Hijau Nasional. Dalam https://umb-post.mercubuana.ac.id/pluginfile.php/223035/mod_resource/content/1/PPT%20Industri%20Hijau.pdf (Diakses pada 22 November 2021).

https://paralegal.id/pemahaman/industri-hijau/ (diakses pada 22 november 2021)