Jawaban:
1. Mobil pada gambar dapat bergerak alasannya adalah didorong menggunakan kekuatan otot.
2. Lampu dapat menyala alasannya adalah ada aliran listrik.
3. Jarum dapat melekat karena tarikan gaya magnet.
4. Buah jatuh dr pohon alasannya adalah tarikan dr bumi
5. Kursi mudah dipindahkan alasannya adalah memakai roda. Roda dapat menetralisir gaya gesek kaki kursi dgn lantai.
Gaya mempunyai banyak jenis sesuai dgn sumber yg melaksanakan gaya. Macam-macam gaya antara lain: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, & gaya gesek.
Ayo Mengamati
Perhatikan pola aktivitas memakai gaya otot berikut
Kunci Jawaban Halaman 8
Ayo Berdiskusi
Diskusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan berikut dgn kelompokmu.
1. Apa yg dimaksud gaya otot?
Jawaban:
Gaya otot yakni gaya yg dihasilkan oleh otot makhluk hidup, baik insan atau hewan.
2. Perhatikan gambar acuan-pola gaya otot di depan. Apa dampak gaya otot terhadap benda yg dikenai gaya pada setiap gambar?
Jawaban:
Pengaruh gaya otot terhadap benda: benda berpindah tempat atau berganti bentuk.
Tuliskan hasil diskusi kelompokmu, bacakan di depan golongan lain, kemudian serahkan pada Bapak/Ibu guru.
Kamu sudah mengenali salah satu jenis gaya, yakni gaya otot. Salah satu pola penggunaan gaya otot yakni pada pembuatan gerabah. Tahukah ananda bahwa seni membuat gerabah tersebar di Indonesia?
Ayo Membaca
Seni Gerabah di Indonesia
Tahukah kamu, apa yg disebut gerabah? Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gerabah yaitu alat-alat dapur (untuk masak-mengolah makanan & sebagainya) yg dibuat dr tanah liat yg kemudian dibakar (contohnya kendi, belanga).
Memang, mulanya pengerjaan gerabah untuk menyanggupi keperluan alat-alat dapur. Namun, dlm perkembangannya seni kerajinan gerabah meluas & menghasilkan beraneka macam benda.
Pembuatan gerabah dengan-cara tradisional tersebar di wilayah Nusantara. Di Jawa, tempat yg populer
dengan pembuatan gerabah adalah Kasongan, Yogyakarta. Kasongan yakni daerah di Kecamatan
Kasihan, Bantul. Letak Kasongan kurang lebih 8 km di sebelah barat daya Yogyakarta. Gerabah Kasongan awalnya biasa saja. Perajin Kasongan dulu cuma membuat barang-barang rumah tangga, seperti anglo, cobek, atau kendi.
Namun, pada tahun 1970-an, Bapak Sapto Hudoyo, seorang seniman Yogyakarta mendidik perajin di sana. Mereka diajari cara membuat karya seni dr tanah liat. Sejak dikala itu, seni gerabah kian bermunculan.
Para perajin membuat kendi yg lebih unik. Mereka pula menciptakan vas yg dilengkapi aneka dekorasi. Semakin hari, pengetahuan & kemampuan perajin makin berkembang. Hasilnya, mirip yg kita lihat hari ini. Gerabah Kasongan menjadi populer & banyak dicari.