Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 5 Halaman 85 86 87 89 Pembelajaran 5 Subtema 2 Buku Tematik

Jawaban:

Simbiosis Mutualisme Petani & Burung Hantu

Hubungan timbal balik yg terjadi pada simbiosi mutualisme yaitu saling menguntungkan. Timbal balik antar individu yg tergolong jenis simbiosis mutualisme terjadi pada dua individu yg sama-sama mendapatkan untung. Sesuai dgn namanya, mutualisme, masing-masing individu akan menerima kualitas (untung).

Salah satu pola simbiosis mutualisme ialah korelasi antara petani & burung hantu. Petani menanam padi di sawah untuk menerima gabah sebagai materi masakan. Namun sebelum panen datang biasanya tanaman padi diganggu oleh hama tikus sehingga hasil panen berkurang. Para petani merasa kerepotan dlm memberantas tikus & hasil panen menurun.

Para petani memanfaatkan predator alami hama tikus yaitu burung hantu. Penggunaan burung hantu sebagai pemberantas alami hama tikus itu sudah dipraktekkan oleh petani di beberapa tempat.. Keberadaan burung hantu di sekitar ladang petani dapat meminimalkan populasi tikus. Burung hantu mendapat untuk berupa kuliner. Sedangkan petani diuntungkan jadinya berkurangnya hama tikus yg dapat merusak tanaman padi.

Kunci Jawaban Halaman 89

Ayo Membaca

Alam dlm Tarian

Alam tak dapat dipisahkan dr kehidupan penduduk Suku Mentawai yg tinggal di Pulau Nias, Sumatra Utara. Selain menjadi sumber kehidupan, alam memperlihatkan ilham seni. Alam sebagai wangsit seni mampu dilihat dr tarian tradisional mereka yg diberi nama Turuk Langgai.

Dalam tarian ini, penari menirukan aneka gerak binatang seperti unggas, kelinci, & simpanse. Tarian ini lazimnya ditarikan selaku penutupan prosesi pengobatan yg dikerjakan oleh jago pengobatan tradisional Suku Mentawai. Tujuan tarian ini yakni menunjukkan penghiburan pada si sakit biar secepatnya sembuh.

  Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 SD Halaman 89 91 92 93 95 96, Subtema 2 Pembelajaran 2

Tarian ini ditarikan oleh beberapa Sikerei. Seorang jago pengobatan yg memimpin upacara ini. Sikerei mengenakan dekorasi kepala berbentukmanik-manik & bulu unggas & memegang dedaunan. Beberapa dedaunan diselipkan di bagian belakang tubuhnya ibarat ekor. Dengan diiringi tuddukat, gendang tradisional, Sikerei kemudian berjingkat-jingkat sambil membungkukkan tubuh.

Kepalanya menengadah ke atas sambil mengepakkan daun di tangan. Kakinya menghentak papan lantai menghasilkan bunyi ritmis yg teratur. Keduanya berputar-putar berkeliling, sering kali saling mengejar atau berjajar berhadapan. Lengkingan keluar dr verbal Sikerei. Dalam temaram lampu petromak, bayangan para Sikerei yg menari jatuh di dinding, terlihat hidup mirip dua ekor burung menari di alam bebas.