Kumpulan Puisi Tentang Senandung Malam

Kumpulan puisi perihal senandung malam ialah puisi malam yg menceritakan kata kata malam dlm bentuk bait puisi malam bersenandung yg diterbitkan wargamasyarakat berkas puisi.

Bagaimana kata kata malam & cerita puisi perihal malam dlm bait puisi malam yg dipubikasikan ini.

Untuk lebih jelasnya disimak saja deretan bait bait puisi malam dlm kumpulan puisi perihal senandung malam dibawah ini.

SENANDUNG MALAMKarya Seni; Karrna Senja

Aku torehkan bait cinta
Di antara denting malam
Bernyanyi rindu di tenang temaram
Terselubung hujan menghalau hampa

Senandung malam tersemat angkasa
Biarkan rinai menghapus kelam
Di atas langit mencumbu diam
Hambar puisi tanpa udara

Aku bagaikan bianglala embun
Menetes di ujung pagi
Hingga fajar menyelam angan

Mentari pagi datang mewarnai
Lembut berbisik dlm kerinduan
Secerah cita-cita kini menunggu

Kalbar, 24 Desember 2019

SENANDUNG KIDUNG MALAMKarya Seni; Karrna Senja

Ketika senja menyapa
Bulir bulir jiwa merindu
Sebilah syair menggores makna
Separuh jingga bernyanyi sendu

Ingin ku coba menggenggam rembulan
Dari sudut sambil mendekap sebait puisi
Dalam gemerlap malam melebur angan
Meski semesta merinai pujangga hati

Senandung kidung malam berselimut bingung
Hamparan cakrawala bertahta resah
Meronai karakter di dinding asa
Semilir jiwa lirih terbelenggu atma

Pagiku mengurai tepian sukma
Melantunkan rindu pada hikayat cinta
Berbisik fajar menyelam sunyi
Lesapkan syair nestapa di balik tirai.

Kalbar, 08 Agustus 2019

SENANDUNG EMBUN BIRUOleh: Harum Arinta

Terima kasih malam
Engkau telah mengajarkan bagaimana memasuki relung kelam
Mengenal cahaya-cahaya kunang

  Puisi nasehat Islami untuk laki-laki | Terlambat menjadi imam

Sebagai pelita malam,
saya telah berair dibasuh oleh doa yg lepuh, dikala bersimpuh: terasa benar gemuruh rasa rindu menemu senyum manismu

Terima kasih pagi
Engkau telah mengenalkan butiran embun Mengekalkannya ke keabadian kepasrahan Lenyap dilarung cahaya meninggalkan urat daun merimbun
Sebagai gue tiada akan letih menjumlah tetes airmata dahaga mencinta

Kutelusuri jejak langkah pagi
Berlari di antara tetesan embun
Saat ayam masih melamun sunyi
Saat gelap masih menyelimuti alam

Mentaripun masih bengong
Saat gue meninggalkan pembaringan
Saat ia pancarkan sinarnya
Aku sudah telusuri gelombang dunia

Kala gue diam termangu
Kucoba kalahkan semua letihku
Kuusir jauh keputusasaan
Dan bangun mengejar-ngejar tujuan

Kds, 04 Oktober 2019