Kumpulan puisi ihwal malam yg indah sekali. Setelah ratusan tema puisi malam diterbitkan wargamasyarakat berkas puisi, kembali lagi dgn kumpulan puisi malam yg berisi.
- Puisi penikmat malam
- Puisi malamku malammu
- Puisi penikmat malam II
Bagaimana kata kata malam dlm bait puisi malam yg diterbitkan wargamasyarakat berkas puisi kali ini. apakah sama hal dengan puisi tentang malam & kamu. atau perihal puisi malam yg sangat indah & paling keren.
Untuk lebih jelasnya disimak saja berikut ini formasi bait bait puisi wacana malam dlm kumpulan puisi malam yg indah sekali dibawah ini.
Daftar Isi
PENIKMAT MALAMOleh: Titis Wigati
Akulah penikmat malam
Berselancar di damai senyap
Menahan sesak sembari memandang
Rembulan kecil yg usang hilang
Malam berlalu begitu cepat
Meninggalkan satu bekas sayatan
Pagi pun tiba menjelang
Seberkas sinar terang di ufuk fajar
Masihkah mentari sehangat dulu
Sehangat dekapan belaian ibu
Selembut kasih sepanjang waktu
Khayalak ramai tak memikat ku lagi
Hanya bising angin bergosip
Dusta bertebaran di siang bolong
Menyeruak di tengah hiruk makian,
Sinar mentari terasa mengkremasi
Ambisi melimpah kolam candaan
Bagai cendawan subur di ekspresi dominan hujan
Akulah penikmat malam
Berselancar sendirian
Mendekap keheningan,
Berjubah kesepian
Akulah penikmat malam
Menuju tepi batas malam
Menggapai nirwana nun di sana
MALAMKU MALAMMUOleh: Titis Wigati
Malam ku adalah malam mu
Berdua menikmati rindu
Malam ku yaitu malam mu
Hati menyatu memadu kasih
Malam ku pula malam mu
Duhai kekasih ku dahulu
Dibawah sinar rembulan akad suci terpatri
Janji setia sehidup semati
Malam ku masih malam mu
Sampai sekarang kau pun menemani
Menua bersama mengukir kisah sejati
Menikmati malam menuju pagi
Menanti usia yg terkurangi
Malam ku tetaplah malam mu
Hingga akhir hayat menjemput nantinya
PENIKMAT MALAM IIOleh: Titis Wigati
Ku biarkan malam berlalu pergi
Saat keheningan menghilang berubah fajar datang
Kebahagian serasa memanggil jiwa
Kemilau rembulan pun kan menghilang
Berganti cahaya mentari yg terang benderang
Usah kau gundah akan sayatan yg membekas
Karna mentari siap datang
Dengan sarat kasih sayang
Mengapa kau sangsikan hangat sang mentari
Tiada sehangat dekapan ibu mengasuh
Selembut kasih mentari sepanjang waktu
Selembut sukma meraba hati
Mengapa kau hirauan angin bergunjing
Berdebar membuat dadamu sesak
Menyumbat semangat menempuh asa
Sirna tersapu dusta angkara
Biarlah cendawan subur dimusim hujan
Biarlah kumbang tetap mencari bunga bermadu
Sirnakan dendam kesumat mu itu
Hilangkan nafsu sesaat mu
Wahai penikmat malam yg berjubah kesepian
Jadilah kau pahlawan gagah perkasa
Suguhkan pada dunia satu kehangatan
Tawarkan seribu kebahagiaan pada semua insan
Hingga kau memperoleh surga
Setelah lama lama terimpikan
Saat kau mempunyai arti bagi sesama
Berdiri diantara mereka menjadi tumpuan