Lain halnya dengan orang yang masih tidak ada kekerabatan yang jelas. Mau mengajak keluar untuk sekadar jalan-jalan saja sangat sungkan. Taku permintaan kita untuk jalan-jalan ditolak mentah-mentah. Kita kan pasti jadi aib. Atau memang takut, kalau ia ternyat tidak mau.
Maka dari itu, untuk mengakali hal tersebut, kita bisa mengajak jalan-jalan orang yang kita taksir dengan pantun. Khususnya pantun yang dibuat dan diantaruntuk mengajak teman Istimewa untuk jalan-jalan. Di postingan ini ada beberapa pola pantun jalan-jalan. Tapi bukan pantun yang selalu diawali dengan pantun jalan-jalan ke kota gres, ah itu terlalu biasa. Itu hanya sampiran. Yang ditampilkan di sini adalah kumpulan contoh pantun yang isinya mengajak untuk ikut jalan-jalan.
Yuk langsung baca pantun jalan-jalan ala pantunmun ini!
Pantun Mengajak Jalan-Jalan ke Pantai
Ada besi dibentuk rantai
Benang dirangkai dengan dirajut
Aku hendak pergi ke pantai
Apakah engkau hendak turut?
Pergi ke empang memancing ikan
Ikan banyak di dalam kuali
Aku pergi bersama teman
Tapi tanpamu niscaya terasa sepi
Lantai disiram kesannya licin
Disapu sabun muncullah busa
Jangan lupa mintalah izin
Kepada kedua orang tua
Ikan berjalan di tengan taman
Taman luas banyak rumputnya
Agar selamat kita jalan-jalan
Menyegarkan asumsi dengan tamasya
Nah, contoh pantun di atas adalah pantun yang bagus. Meski mengajak jalan gebetan, tetap harus atas seizin orang bau tanah. Jadi, perginya tolong-menolong dengan sobat. Pergi baik-baik mempunyai arti jalan-jalannya juga baik.
Baca Juga: Pantun Mengajak Mampir alias Singgah yang Romantis
Contoh berikutnya yaitu contoh pantun yang mampu dipakai untuk mengajak jalan-jalan orang atau sahabat ke gunung. Pantun ini niscaya cocok untuk para pecinta pendaki gunung.
Pantun Mengajak Jalan-Jalan ke Gunung
Anak Pak Toni berjulukan Anya
Anya sekolah Sekolah Dasar kelas satu
Izinkanlah aku mengajukan pertanyaan
sedang apakah dirimu itu
Nonton kartun acara Masya
Masya lucu biki geli
Aku ingin ajak tamasya
Jalan-jalan ke gunung ini
Ada rumput di depan rumah
Rumput hias bukanlah gulma
Bukan mendaki bukan berkemah
Sekedar berwisata bersama-sama
Ke Turki membeli kebab
Kebab dikemas kertas tebal
Jika sudi segeralah jawab
Agar kusiapkan segala bekal
Keempat bait pantun di atas bisa dijadikan acuan atau acuan untuk membuat pantun jalan-jalan dengan tujuan ke gunung. Intinya untuk tamasya.
Selanjutnya secara berturut-turut akan ditulis contoh-contoh bait pantun yang terpisah. Tidak berkiatan antara bait satu dengan bait lainnya. Tapi tetap masing-masing teladan bait di atas ialah acuan pantun untuk mengajak jalan-jalan.
Pantun di atas ialah sebuah isyarat untuk mengajak jalan-jalan ke taman kota. Biasanya jalan-jalan kan ke alun-alun kota. Nama lain alun-alun yakni taman kota.
Ke warung berbelanja terasi
Terasi jadi bumbu rujak
Cuaca cerah kantong berisi
Tapi tak ada sahabat tuk diajak
Pantun di atas yaitu salah satu cara untuk mengajak seseorang. Terserah mau diajak ke mana. Biasanya bila diajak itu diajak untuk jalan-jalan.
Kalau ada sumur di ladang
Boleh kita menumpang mandi
Kalau ada kesempatang datang
Boleh kita jalan-jalan lagi