Artikel kali ini membahas kumpulan hadits tentang rezeki lengkap semoga kita mengenali hakikat rezeki menurut agama islam. Islam yaitu agama sempurna yg sudah menertibkan banyak sekali hal didalamnya, termasuk dilema rezeki. Rezeki inilah yg kadang-kadang banyak dikeluhkan seseorang.
Padahal ALLAH SWT sudah mengontrol rezeki kita sedemikian rupa, tak akan menyusut & bertambah. Walaupun begitu ikhtiar & berupaya harus dikerjakan. Yaitu dgn bekerja keras & mencari nafkah utamanya pada pagi hari. Selebihnya tinggal pasrah & bersyukur atas rejeki & nikmat yg ALLAH SWT berikan pada kita.
Dail mengenai rizki ini banyak terdapat di dlm kitab suci Al-Quran & hadist hadits ihwal rezeki yang lain dimana didalamnya dijelaskan mengenai rezeki dengan-cara lengkap dr banyak sekali segi. Jika kita melihat sabda Nabi Muhammad SAW, maka akan didapati bahwa rezeki ada di tangan ALLAH SWT, tetapi kita tetap wajib bekerja & berjualan untuk mencarinya.
Rezeki kita pula tak akan tertukar dgn orang lain. Jadi tak perlu iri & dengki atas kekayaan harta & materi milik orang lain. Intinya kita haruslah berusaha, berdoa & sisanya rezeki kita ALLAH SWT lah yg mengaturnya. Dan dgn tutorial dr hadits hadist tentang rezeki, insyaallah kita bisa mendapatkan rezeki yg halal & berkah.
Maka dr itu untuk lebih jelasnya simak berikut ini daftar kumpulan hadits perihal rezeki lengkap & beberapa diantaranya dlm bahasa arab beserta artinya.
Hadits Tentang Rezeki
عَنْ أَبي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَ م مِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ (البخارى وأبو يعلى
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Pasti akan tiba pada insan suatu zaman dimana orang tak perduli lagi dgn apa ia mengambil harta, apakah dr yg halal ataukah dr yg haram.” (HR. Bukhari & Abu Ya’la).
نَفَثَ رُوحُ الْقُدُسِ فِي رَوْعِي أَنَّ نفْسًا لَنْ تَخْرُجَ مِنَ الدُّنْيَا حَتَّى تَسْتَكْمِلَ أَجَلَهَا، وَتَسْتَوْعِبَ رِزْقَهَا، فَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ، وَلا يَحْمِلَنَّكُمِ اسْتِبْطَاءُ الرِّزْقِ أَنْ تَطْلُبُوهُ بِمَعْصِيَةِ اللَّهِ، فَإِنَّ اللَّهَ لا يُنَالُ مَا عِنْدَهُ إِلا بِطَاعَتِهِ”.
“Ruh Kudus (Malaikat Jibril) membisikkan di dadaku bahwa ‘tidaklah suatu jiwa meninggal dunia hingga disempurnakan baginya maut & dipenuhi rezekinya. Oleh risikonya perbaguslah di dlm mencari rezeki. Janganlah ia merasa lambatnya rezeki, menyebabkan ia mencari rezeki tersebut dgn bermaksiat pada Allah, karena bahwasanya Allah tak mampu diraih kecuali dgn mentaati-Nya’” (HR.Thabrani)
مَرَّ عَلَى النَّبِيِّ n رَجُلٌ فَرَأَى أَصْحَابُ رَسُولِ اللهِ n مِنْ جَلَدِهِ وَنَشَاطِهِ فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، لَوْ كَانَ هَذَا فِي سَبِيلِ اللهِ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ n: إِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى وَلَدِهِ صِغَارًا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى أَبَوَيْنِ شَيْخَيْنِ كَبِيْرَيْنِ فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى نَفْسِهِ يُعِفُّهَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى رِيَاءً وَمُفَاخَرَةً فَهُوَ فِي سَبِيلِ الشَّيْطَانِ
Seseorang telah melalui Nabi n maka para teman Nabi menyaksikan keuletan & giatnya, sehingga mereka mengatakan: “Wahai Rasulullah, seandainya ia kerjakan itu di jalan Allah l.” Maka Rasulullah n bersabda: “Bila ia keluar (rumah) demi mengusahakan untuk anak-anaknya yg kecil maka ia berada di jalan Allah. Bila ia keluar demi mengusahakan untuk kedua orangtuanya yg sudah berusia lanjut maka ia berada di jalan Allah. Bila ia keluar demi mengusahakan untuk dirinya sendiri semoga terjaga kehormatannya maka ia berada di jalan Allah. Namun bila ia keluar & berupaya untuk riya’ (mencari pujian orang) atau untuk berbangga diri, maka ia berada di jalan setan.” (Shahih lighairihi, HR. At-Thabarani. Shahih At-Targhib, 2/141 no. 1692)
سُئِلَ رَسُولُ اللهِ n: أَيُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ؟ قَالَ: عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِه،ِ وَكُلُّ كَسْبٍ مَبْرُورٍ
Rasulullah n ditanya: ”Penghasilan apakah yg paling baik?” Beliau menjawab: ”Pekerjaan seseorang dgn tangannya sendiri & semua penghasilan yg mabrur (diterima di segi Allah).” (Shahih Lighairihi, HR. Al Hakim)
إِنَّ أَحَدَكُمْ لَنْ يَمُوتَ حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقَهُ فَلَا تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ، وَاتَّقُوا اللَّهَ أَيُّهَا النَّاسُ، فَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ، خُذُوا مَا حَلَّ، وَدَعُوا مَا حَرَّمَ»
“Sesungguhnya salah seorang diantara kalian tidaklah meninggal hingga disempurnakan rezekinya, maka janganlah ia merasa lambat tiba rezekinya. Bertakwalah pada Allah wahai manusia, perbaikilah didalam mencari rezeki, ambil yg halal & lewati yg haram” (HR. Ibnu Hibban, Baihaqi)
Rasul SAW bersabda, ”Allah berfirman ‘Wahai Bani Adam, fokuskanlah hati kalian dlm beribadah kepada-Ku, pasti Aku akan lapangkan hatimu, & Aku penuhi kebutuhanmu. Kalau ananda tak memfokuskan ibadah terhadap-Ku, maka Aku akan penuhi hatimu dgn aktivitas & kebutuhanmu tak akan Aku penuhi “ (Hadis qudsi riwayat Ahmad,Tirmidzi, Ibnu Majah & Al Hakim).
“Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah s.w.t akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya & memberinya rezeki dr arah yg tak disangka.” (Riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’i, Ibnu Majah & al-Hakim dr Abdullah bin Abbas r.a.)
“… & seorang laki-laki akan diharamkan baginya rezeki kerana dosa yg dibuatnya.” (Riwayat at-Tirmizi)
“Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki & keperluan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barokah & keberuntungan.” (HR. Ath-Thabrani & Al-Bazzar)
Abdullah bin Mas’ud r.a. mendengar Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa membaca Surah Al-Waqi’ah setiap malam, maka ia tak akan tertimpa kefakiran selamanya.” Ia menambahkan, “Sungguh gue memerintahkan bawah umur perempuanku semoga membaca Surah Al-Waqi’ah setiap malam.” (dikeluarkan oleh Abu Ubaid dlm Fadha’il Al-Qur’an, Bab. Fadhl Surah Al-Waqi’ah).
Anas r.a. menuturkan, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Ajarkan istri-istri & bawah umur wanita kalian Surah Al-Waqi’ah, alasannya adalah ia Surah memotivasi untuk kaya.”
“Siapa berbakti pada ibu bapanya maka kebahagiaanlah buatnya & Allah akan memanjangkan umurnya.” (Riwayat Abu Ya’ala, at-Tabrani, al-Asybahani & al-Hakim). “Apabila hamba itu meninggalkan berdoa pada kedua orang tuanya nescaya terputuslah rezeki (Allah ) daripadanya.” (Riwayat al-Hakim & ad-Dailami)
“Tidaklah ananda diberi pertolongan & diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kau.” (Riwayat Bukhari)
“Siapa yg menunaikan hajat saudaranya maka Allah akan menunaikan hajatnya…” (Riwayat Muslim)
“Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya & dilambatkan ajalnya maka hendaklah ia menghubungi sanak-saudaranya (Silaturahim).” (Riwayat Bukhari)
“Sentiasalah berada dlm keadaan higienis (dari hadas) nescaya Allah akan memurahkan rezeki.” (Diriwayatkan dibandingkan dengan Sayidina Khalid al-Walid)
“Hai Zubair, ketahuilah bahawa kunci rezeki hamba itu ditentang Arasy, yg dikirim oleh Allah azza wajalla pada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka siapa yg membanyakkan pertolongan pada orang lain, nescaya Allah membanyakkan baginya. Dan siapa yg menyedikitkan, nescaya Allah menyedikitkan baginya.” (Riwayat ad-Daruquthni dr Anas r.a.)
“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali kamu-sekalian malas menjalankan empat rakaat pada waktu awal siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (Riwayat al-Hakim & Thabrani)
Rasul SAW bersabda, “Siapa yg ingin diluaskan rezekinya, & dipanjangkan umurnya,maka sambunglah tali silaturrahim “ (HR.Bukhari, Muslim, Abu Daud & Nasai).
Rasul SAW bersabda, “Bersedekahlah kalian, & jangan (terlalu) lama disimpan & ditahan. Sebab bila demikian, Allah SWT akan menahan (karunia-Nya) untukmu “ (HR. Bukhari ).
“Berinfaklah semampumu, & jangan menahan hartamu, pasti Allah akan menahan karunia-Nya bagimu“ (HR. Muslim & Nasai).
“Seandainya ananda bertawakal pada Allah dgn sebenar-benar tawakal, nescaya ananda diberi rezeki mirip burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar & petang hari telah kenyang.” (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dr Umar bin al-Khattab r.a.)
Rasulullah s.a.w bersabda yg maksudnya:”Berilah & jangan ananda selalu menutupi kepunyaanmu, kerana dgn itu nanti Allah akan menutupi rezekimu.” (Riwayat Bukhari & Muslim).
“Sesudah shalat Subuh maka janganlah ananda tidur sehingga ananda tak lalau dlm mencari rezeki.”(HR. Ath-Thabrani)
“Bangunlah di pagi hari untuk mencari rezeki & kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barakah & keberuntungan.” (HR. Ath-Thabrani & Al-Bazzar)
“Mencari rezeki yg halal yakni wajib apabila sudah melaksanakan ibadah fardhu.” (Hadits riwayat Ath-Thabrani & Al-Baihaqi)
Rasulullah s.a.w bersabda, tujuannya: “Meraka yg mencari harta dunia (kekayaan ) dgn jalan yg halal & menahan dirinya dr meminta-minta (tidak menjadi pengemis ) & berusaha mencari nafkah untuk keluarganya serta belas kasihan, kasih sayang terhadap jiran tetangganya, nescaya di hari kiamat kelak ia akan berjumpa dgn Allah dgn mukanya berseri-seri seperti bulan purnama pada waktu malam.” (Riwayat At-Tabrani)
Allah berfirman pada para malaikat yg diserahi urusan rezeki anak Adam: ” Hamba manapun yg ananda dapati yg cita-citanya hanya satu ( iaitu semata-mata untuk darul baka), jaminlah rezekinya di langit & di bumi. Dan hamba manapun yg ananda dapati mencari rezeki dgn jujur kerana waspada mencari keadilan, berilah rezeki yg baik & mudahkanlah baginya. Dan kalau ia sudah melampui batas pada selain itu, maka biarkanlah ia sendiri mengusahakan apa yg dikehendakinya. Kemudian ia tak akan mencapai lebih dr apa yg telah gue tetapkannya untuknya. ( Hadis riwayat Abu Na’im dr Abu Hurairah r.a)
Hendaklah kalian meminta segala keperluan kalian pada Allah meskipun tali sandalnya terputus, bergotong-royong jikalau Allah tak menggampangkan kepadanya maka hal itu tidaklah mudah baginya. (HR. At-Tirmidzi, Ath-Thabrani, Abu Ya’la & Abu Al-Bazzar)
Allah berfirman dlm hadits Qudsi, “Wahai hamba-Ku, setiap kalian itu adalah lapar kecuali Aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku akan memberi kalian makan. Setiap kalian adalah telanjang kecuali yg Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian terhadap-Ku niscaya Aku akan memberi kalian busana.” (HR. Muslim, At-Tirmidzi, & Baihaqi)
Rasulullah SAW berdoa, “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu pagi. Semoga keberkahan selalu tercurah bagi umatku yg beraktifitas di pagi hari “ (HR.Thabrani).
Shahr Al-Ghamidi menerangkan, bahwa Rasulullah menyuruh pasukan perang di final waktu siang. Sementara itu Shahr sebagai seorang pedagang, sering membawa barang dagangannya di pagi hari. Akhirnya ia sering mendapatkan laba yg berlimpah, hingga hartanya banyak. (HR. Imam yg empat).
Dari Umar bin Khattab RA, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Jika kalian bertawakal pada Allah dgn sebenar-benarnya, pasti Allah akan menawarkan rezeki pada kalian seperti seekor burung, pagi-pagi ia keluar dr sarangnya dlm kondisi lapar & pulang disore hari dlm kondisi kenyang “ (HR.Ahmad & Turmuzi).
Allah telah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya. Setiap manusia yg terlahir ke dunia sudah dilengkapi dgn rezekinya masing-masing. Rasul SAW bersabda, “Allah telah menetapkan takdir semua mahluk semenjak 50.000 tahun sebelum ia menciptakan langit & bumi“ (HR.Muslim).
“Sesungguhnya Allah suka pada hamba yg berkarya & terampil (professional atau ahli). Barang siapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka ia serupa dgn seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla.” (HR. Ahmad)
“Seorang yg menenteng tambang lalu pergi mencari & mengumpulkan kayu bakar lantas dibawanya ke pasar untuk dijual & uangnya dipakai untuk mencukupi keperluan & nafkah dirinya maka itu lebih baik dr seorang yg meminta-minta pada orang-orang yg terkadang diberi & kadang ditolak.” (Mutafaq’alaih)
“Tiada makanan yg lebih baik dibandingkan dengan hasil usaha tangan sendiri.” (HR. Bukhari)
Seusai shalat fajar (subuh) janganlah ananda tidur sehingga melewatkan ananda untuk mencari rezeki.” (HR. Ath-Thabrani)
Fatimah (putri Rasulullah) berkata bahwa dikala Rasulullah saw melihatnya masih terlentang di tempat tidurnya di pagi hari, dia saw menyampaikan kepadanya, “Putriku, bangunlah & saksikanlah kemurahan-hati Tuhanmu, & janganlah menjadi mirip kebanyakan orang. Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai terbitnya matahari.” (HR. al-Baihaqi)
Aisyah pula menceritakan suatu hadits yg nyaris sama maknanya, yg mana Rasulullah saw bersabda: “Bangunlah pagi-pagi untuk mencari rezekimu & melaksanakan tugasmu, alasannya hal itu membawa berkah & kesuksesan. (HR. at-Tabarani)
Demikianlah kumpulan hadits perihal rezeki lengkap. Insyaallah dgn menyaksikan hadist hadits rezeki diatas bisa mengakibatkan kita lebih bersyukur akan nikmat & rezeki ALLAH SWT serta benar dlm mencari rezeki yg halal & berkah. Wallahu a’lam.