[Kumpulan] Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari Singkat

Cerpen biasa dijadikan sebagai sumber inspirasi alasannya ceritanya yg menarik. Dalam cerpen terdapat hikmah yg mampu pembaca ambil. Hal ini karena adanya perwatakan baik & jahat sehingga bisa menilainya. Berikut akan kami berikan acuan cerpen kehidupan sehari-hari.

Cerpen kehidupan sehari-hari kerap kali digemari oleh pembaca baik remaja & cukup umur karena ceritanya yg ringan serta sangat relate dgn kehidupan kita. Untuk itu, eksklusif saja kami berikan pola cerpen kehidupan sehari-hari singkat cocok untuk dipelajari.

Baca: Contoh Cerpen Motivasi

1. Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari: Kisah Pilu di Hari Minggu

Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari Kisah Pilu di Hari Minggu

Malam ahad itu yaitu malam terburuk bagi Lani. Ia mesti menerima kabar bahwa kakeknya sudah tiada. Padahal banyak ingatan yg berguna & mengisi hari-harinya hingga saat ini.

Dahulu, kakek Lani yg menemaninya semasa kecil. Ibu & ayahnya senantiasa sibuk melakukan pekerjaan sehingga tak ada waktu bermain bersamanya hingga Lani beranjak remaja. Namun, tak begitu dgn sang kakek.

Di malam itu, Lani teringat akan masa kecilnya saat bermain petak umpet bareng kakek.

“Kakek.. ayo kita main sembunyi-sembunyian. Kakek yg sembunyi, gue yg cari. Aku yg hitung ya,”

“1.. 2.. 3.. ,10! Mana ya kakek..,” kata Lani sambil terus mencari dgn semangat. Ia mencari di halaman belakang rumah, di daerah tidur, di bawah meja, nyaris di seluruh ruangan tetapi tak ketemu.

“Kakek dimanaa… kakek jangan hilang…,” kata Lani mulai ketakutan & merasa putus asa. Karena terus tak ketemu, balasannya Lani menangis dgn kencang.

Suara tangisan Lani terdengar ke daerah persembunyian kakek yg ada di balik pintu ruang tamu. Ia langsung keluar mendengar cucunya menangis sambil menjerit.

“Kakek di sini nak.. aduh cucu kesayangan.. sini peluk kakek..,” kata kakek sambil menenangkan Lani.

“Kakek dr mana saja.. kupikir gue bakal sendirian. Kalo kakek hilang, siapa yg menemani Lani lagi. Lani gak bisa main kalo gak ada kakek, Lani kesepian,” tangisnya.

“Tenang cucuku, kakek bakal nemenin ananda sampe besar nanti. Sampai 100 tahun nanti.. hahaha,” kata kakek.

“Pembohong..” Bisik Lani yg saat ini mendekam di kamarnya selepas kepergian sang kakek. Ia meninggal sehabis terkonfirmasi penyakit kanker yg sudah dideritanya selama 2 tahun.

Tak lama, ibu masuk & memperlihatkan foto album kakeknya pada Lani.

“Lihat anakku, ia menyimpan foto album ini. Baginya, ini yaitu benda berguna kamu harus melihatnya,” ungkap sang ibu.

Awalnya, ia tak menggubrisnya, namun karena penasaran, ia membuka album tersebut. Ada foto sang kakek tertawa lepas dikala menggendong dirinya waktu kecil. Ada pula foto kecilnya saat mengkalkulasikan mundur tatkala bermain petak umpet.

Melihat itu membuat air matanya mengalir. “Benar apa kata kakek, ia selalu bersamaku. Senyuman kakek akan terlukis di dlm hatiku,” ungkapnya.

Baca: Contoh Cerpen Pendidikan

2. Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari: Tantangan Ujian Sekolah

Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari Tantangan Ujian Sekolah

Ujian sekolah akan tiba. Setiap ada cobaan niscaya ada tradisi mencontek yg senantiasa menempel pada siswa. Disini, kejujuran dipertaruhkan. Banyak temanku yg mencontek dgn banyak sekali cara mulai dr membawa catatan kecil hingga melakukan pekerjaan sama menjawab soal.

“Ben, lo mau nyontek gak? Ini gue bawa catatan kecil. Tapi jangan ketara nanti pas ujian,” ujar Beni sebelum cobaan berjalan.

Disitu, keimananku benar-benar diuji. Melihat temanku yg banyak menenteng contekan menciptakan hatiku sedikit ciut.

“Apalah gunanya mencar ilmu jika ujung-ujungnya yg mampu nilai 100 malah orang yg menjiplak,” kata batinku.

Namun, cepat-cepat gue menepis sendiri anggapan negatif tersebut. Aku sudah diajarkan untuk tak menyontek oleh ibu & ayahku. Mereka mengajariku untuk selalu berperilaku jujur di segala kondisi.

Ujian pun tiba ketika itu, banyak sobat-teman menjalankan aksinya untuk menjiplak tatkala pengawas sedang lengah. Banyak yg gelisah mengeluarkan buku hingga Hp. Aku hanya fokus menjalankan soal tanpa peduli pada mereka.

Waktu sudah berjalan cepat tinggal sisa waktu satu menit. Untung saja gue berhasil mengerjakannya meskipun tak tahu niscaya apakah jawabanku benar atau salah. Selesai cobaan banyak sobat-sahabat masih galau dgn jawabannya.

“Gilaa soalnya bikin pusing… Mana catatan gue ternyata gak menolong sama sekali,” ujar Zulfan.

Pengumuman nilai ujian tiba. Aku melihat papan nama & ternyata ada namaku di peringkat 3 besar. Sedangkan temanku yg mencontek malah berada di peringkat bawah.

“Tahu gitu kita gak usah buka contekan ya. Nyesel banget gue kenapa gak baca soalnya malah ngabisin waktu nyari jawaban,” ungkap temanku yg menyesali perbuatannya.

Kini gue menyadari arti sebuah kejujuran. Semanis apapun kebohongan akan terasa pahit pada akhirnya.

Baca: Contoh Cerpen Remaja

3. Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari: Sahabatku Penggemarku

Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari Sahabatku Penggemarku

Aku yaitu seorang siswi di SMP Matahari. Aku ingin menceritakan sedikit perihal masa laluku berjumpa dgn mereka yg kini menjadi sahabatku. Bermula dr gedung sekolah, gue bertemu dgn Violet yg ketika itu sedang bermain badminton.

Ya, gue yaitu penggemarnya. Awalnya, gue pertama kali melihatnya di kejuaraan bulu tangkis. Dengan semangatnya yg membara & cara bermainnya yg cantik, ia berhasil menduduki peringkat satu tingkat nasional.

Ini membuatku termotivasi untuk bisa masuk ekskul badminton & jadinya gue mendaftarkan hari ini.

Awalnya gue tak mengenalnya, namun gue beranikan diri untuk berkenalan alasannya adalah kekagumanku dgn cara bermainnya yg memukau.

“Hai gue Yeni. Tadi gue sempet liat lo main badminton. Gila, keren banget sih.. Aku boleh dong diajarin,” kataku.

“Hai Yeni, gue Violet. Kalau begitu, ayo kita tanding. Nanti, lo pula akan tanpa hambatan & mampu main kayak gue,” sambutnya.

Akhirnya kami berduel. Rasanya menyenangkan bermain bersamanya. Tak terasa waktu sudah sore, keringat kami bercucuran. Karena lelah kami istirahat sambil bersandar di tembok.

“Mainmu asyik juga. Lo gak terlalu kaku pasti udah pernah belajar bulu tangkis sebelumnya ya?,” tanya Violet.

“Iya, gue berguru dr ayah. Tapi, ya itu hanya tak profesional. Gue baru hari ini masuk ekskul badminton,” jawabku dgn gugup berada di samping orang yg kukagumi.

“Wah… baru pertama kali masuk ekskul ya. Pantas saja gue tak pernah melihatmu sebelumnya. Kalau gue nilai-nilai sih permainan lo sebagai pemula baiklah juga. Tinggal diasah aja. Kali aja lo bisa lebih dr gue,” tuturnya sambil tersenyum.

Mendengar pernyataan tersebut membuatku senang bukan kepalang. Aku semakin termotivasi untuk bisa sebanding dengannya. Kuputuskan untuk ulet latihan. Tak pernah satu hari pun gue bolos untuk datang latihan.

Aku & Violet pula kian dekat. Ia intinya yakni anak yg baik & tak pelit membagikan ilmunya. Beruntungnya gue menjadi penggemarnya & gue tak menyesal dahulu memberanikan diri untuk berkenalan.

Kini, gue tak cuma penggemar, tapi pula sahabat dr Violet. Kita pula saling support tatkala mengikuti perlombaan kejuaraan.

Itulah beberapa contoh cerpen kehidupan sehari-hari yg mampu ananda jadikan pelajaran dlm kehidupan atau bisa dijadikan ilham untuk menciptakan cerpen untuk peran sekolah. Semoga membantu.

  Rumus Gelombang Mekanik