Cerpen cinta memang banyak disenangi oleh pembaca. Ceritanya bisa menunjukkan situasi yg romantis sehingga pembaca turut hanyut ke dlm kisah. Berikut pola cerpen cinta penuh makna yg singkat.
Dalam artikel ini akan dihidangkan pola cerpen cinta yg menciptakan Anda terbawa perasaan yg bisa menciptakan Anda relate dlm kehidupan. Anda pula bisa mengambil pelajaran dr contoh cerpen cinta ini.
1. Contoh Cerpen Cinta: Cinta Terhalang Takdir
Sudah lama gue memendam perasaanku padanya. Namun, ini bukan cinta tak berbalas. Aku pula merasa ia pula menyukaiku tetapi takdir berkata lain.
Aku yaitu Nila yg baru selesai lulus Sekolah Menengan Atas. Syukurnya gue masuk ke perguruan tinggi favorit lewat jalur beasiswa. Orang sering memanggilku Si Culun alasannya adalah kelakuanku yg jarang bersosialisasi.
Saat masuk kuliah, gue memberanikan diri untuk mendaftar jadi asisten dosen. Akupun diterima bareng dgn kelima sobat jurusanku yg lain, salah satunya yakni Alex. ia mahasiswa terpintar seangkatan. Semua orang iri padanya & menjaga jarak padanya.
Mereka berpikir ia terlalu angkuh, tetapi bagiku tak demikian. Ia hanya selalu mengutarakan keilmuannya saat berbicara dgn orang lain. Bagiku, ia cuma bahagia bisa mengembangkan ilmu dgn orang lain.
“Lex, bisa bantuin gue gak? Aku butuh koreksi jawaban kuis angkatan 2017,” Tanyaku pada Alex tatkala berjumpa di gazebo kampus.
“Boleh.. kapan? Abis kelas Fisika aja ya,” jawabnya.
Aku memang lebih mengandalkannya dibandingkan teman asisten dosen lainnya. ia begitu peka saat gue butuh pertolongan. Pernah dikala gue sedang merencanakan bahan power point untuk dipresentasikan. ia membantuku tanpa kusuruh.
Tidak seperti yg lain, yg dingin bahkan tak melaksanakan kewajibannya selaku asisten & membiarkanku mengerjakannya sendirian.
Hubungan kami makin bersahabat. Saking nyamannya, gue bisa mengutarakan keluh kesahku. Ini tak kulakukan pada yg lainnya. Perasaanku mulai berkembang dikala ia senantiasa menawarkan perhatian padaku.
“Nil, gue bantu ya bawa soalnya ke kelas,”
“Nil, cepet duduk sini nanti kursinya diambil orang,”
“Nil makan dahulu yuk. Kerjain nanti lagi. Temenin, gue laper,”
Kata-kata itu yg membuat jantungku makin berdebar. Mungkin gue baperan tapi entahlah. Ada insiden membuatku makin menyukainya. Saat itu, gue kebagian menjadi penanggung jawab materi di kelas.
Tapi, gue salah menciptakan materi lain sehingga gue pun panik.
“Nil, materi untuk hari ini sudah siap kan?,” kata dosen.
Aku cuma mematung.Namun, Alex menghampiriku & bertanya apakah gue ada masalah.
“Kamu kenapa? Ayo nanti sudah mulai masuk kelas, gue kepingan operatornya,” tuturnya.
Ketika Alex berbalik untuk menuju kelas, gue tanpa sadar menarik lengan bajunya.
“Alex.. apa yg mesti kulakukan, gue takut dosen bakalan memarahiku,” kataku memandang wajahnya dgn memelas.
Kulihat raut parasnya yg khawatir lalu kuceritakan semua masalahku. Akhirnya ia menimbang-nimbang solusinya.
“Tenang saja Nil, buat hari ini gue yg jadi PJ-nya aja. Biar jadwalmu rolling denganku saja. Materi ini sepertinya gue paham jadi bisa menjelaskannya pada mahasiswa,” ungkapnya.
Dia kemudian berguru cepat materi yg akan dipresentasikannya. Sehabis menggantikanku, gue mengucapkan banyak terimakasih padaya.
“Kau tak perlu berterimakasih Nil. Itu sudah menjadi tugasku,” katanya tersenyum.
“Meskipun tugasmu jadi asdos gue ingin tetap ber..,” kataku belum selesai.
“Tidak, bukan begitu. Maksudku, membantumu yaitu tugasku,” katanya sumringah.
“Maksud kamu.. apa?,” kataku terkejut.
Belum sempat selesai mengatakan, tiba-tiba dosen tiba & menawarkan tugas untuk proyek asdos selanjutnya. Berhari-hari gue teringat apa yg dibilang oleh Alex. Aku ingin menanyakannya saat di kampus namun gue jarang bertemu dengannya lagi.
Kelas kami kini memang beda & gue berpikir mungkin ia mengikuti kejuaraan. Namun, betapa terkejutnya gue tatkala dosen menyampaikan bahwa Alex melaksanakan pertukaran pelajar ke luar negeri.
Dia tak pernah menginformasikan itu sebelumnya padaku. Saat itu, gue sungguh-sungguh kesal, rasanya patah hati. Namun, sebuah waktu gue mendapatkan surat darinya. Dalam suratnya, ia mengatakan bahwa Alex merindukanku.
Sebenarnya, ia tak keluar negeri tetapi menjalani pengobatan kankernya. Aku yg mendengarnya sungguh syok.
“Aku ingin membantumu mengerjakan peran asdos lagi. Aku ingin memberikan perhatianku padamu. Aku ingin menyampaikan hal ihwal perasaanku. Mungkin suatu ketika nanti gue berhasil mengatakannya. Tunggu aku, hingga gue selesai berjuang,” ungkapnya.
Tanpa sadar gue menitikkan air mata. Tidak ada yg bisa kulakukan, jadi gue hanya menunggu & menunggu walaupun itu adalah surat terakhir yg kudapatkan selepas kepergiannya.
Baca: Struktur Cerpen
2. Contoh Cerpen Cinta: Berlari Menemuimu
Namaku yakni Dewi Lestari. Aku ialah adalah anak yg berumur 18 tahun. Aku diketahui dgn sosok yg lembut. Keluargaku pula sangat sederhana. Makara, tak ada alasan bagiku untuk bersikap arogan.
Suatu pagi gue terburu-buru sambil berlari berangkat sekolah, kemudian tak sengaja bertabrakan dgn sosok pria dihadapanku.
“Maaf.. gue sedang tergesa-gesa, selamat tinggal,” kataku cepat kabur meninggalkannya tanpa melihat wajahnya. Bukan maksud apa, ini alasannya bel sekolah brengsek itu yg terus membuatku ketakutan.
Untunglah gue tak terlalu telat sehingga selamat dr hukuman berdiri di tiang bendera. Sewaktu istrirahat gue langsung mengajak temanku makan.
“Makan di kantin yuk,” kataku.
“Eh ananda makan duluan aja Les. Kami lagi pada ngerjain PR buat kelas Pak Doni,”
“Ha? Kalian belum ngerjain PR? Haha bukan PR namanya kalau dijalankan di sekolah, gimana sih,” kataku meledek.
Karena tak digubris, balasannya gue pergi ke kantin sendirian. Saat gue makan tiba-tiba ada seseorang menghampiriku.
“Hei, boleh duduk sini?,” tanya pria itu.
Senyum yg terukir dr bibirnya mampu membuatku tak berkedip. Wajahnya terlihat tegas tapi senyumannya yg lembut membuatku merasa nyaman.
“Eh, maaf siapa?, tanyaku.
“Aku Adam, bukankah tadi kita bertemu di depan gerbang sekolah?,” tanyanya.
“Hah? Kapan? Sepertinya ananda salah orang,” jawabku cepat.
“Kau yg menabrakku kan?” katanya.
Baru gue sadar ternyata ia yaitu orang yg tadi pagi kutabrak. Aku pribadi meminta maaf padanya & mempersilakannya untuk duduk.
Aku pun berkenalan dengannya & kami kian bersahabat. Aku mulanya cuma menganggapnya selaku sahabat sebab tak mungkin ia punya perasaan padaku. Suatu hari, gue tak masuk sekolah alasannya adalah sakit, kemudian tiba-tiba Adam menelponku.
“Hei Les, ananda sakit apa? Aku kerumahmu ya..,” tanya Adam.
“Tidak usah… gue sudah mendingan. Besok mungkin gue masuk,” jawabku sambil batuk. Sebenarnya siang itu badanku sangat panas, ibu & ayahku sedang tak berada di rumah alasannya ada rapat kantor.
Makara, hari itu gue betul-betul sendirian.
“Aku kesana ya? nanti gue ajak teman yg lain juga,” tanya Adam membujukku.
Tiba-tiba kepalaku sungguh sakit kepala. Aku tak bisa menjawab pertanyaan Adam. Badanku lemas & karenanya menjatuhkan ponselku.
“Les, lestari.. kok gak di jawab? Kamu baik-baik aja kan?,” tanya Adam ketakutan.
“Tutt.. tutt..,” sambungan telepon terputus. Adam menetapkan pergi ke rumahku. Sesampainya ia mulai mengetuk-ngetuk pintu. Namun, tak ada jawabannya. Saking paniknya, hasilnya, ia memanggil satpam untuk mengambil kunci cadangan & pintu pun terbuka.
Adam menemukanku terbaring lemas di kawasan tidur.
“Lestariii berdiri… ananda gak apa? Astaga.. badanmu panas sekali. Ayo kuantar ke rumah sakit,” tuturnya.
Mataku terbuka, kudengar sayup-sayup bunyi memanggil namaku. ia ialah Adam.
“Lestari.. syukurlah ananda sudah berdiri. Kamu buat gue khawatir saja,” katanya
Kulihat tangannya menggenggam tanganku. Rasanya begitu hangat. Aku tidak mau ia melepaskannya.
“Kenapa begitu? Kenapa ananda begitu perhatian padaku?” tanyaku.
“Aku.. Aku mencintaimu Lestari,” jawabnya.
“Jangan bercanda, gue tak bisa dibodohi oleh siapapun. Mana mungkin ananda menyukaiku padahal kelas kita jauh berlawanan. ananda lihat sendiri rumahku yg kecil & bobrok itu,” kataku.
“Aku serius. Aku menyadarinya kini. Tapi, entah sejak kapan perasaan ini tumbuh. Mungkin sudah sejak pertama berjumpa denganmu. Aku terus memikirkanmu,” kata Adam.
Mulai hari itu pula jadinya kita menjadi pasangan. Ya, orang yg kukenal akhir gue telat sekolah. Aku besyukur bisa berjumpa dengannya.
Coba saja bila gue tak terlambat, mungkin kita tak akan bisa mengenal. Coba saja bila gue tak sakit, mungkin ia tak menyadari perasaanya. Dibalik kesulitan pasti ada hal manis.
3. Contoh Cerpen Cinta: Sahabat yg Kucintai
Sudah semenjak lama gue menyukainya. Aku duduk di bangku kuliah & dan punya sahabat sekelas namanya Kevin.
Awalnya kami biasa saja. Namun, alasannya adalah mangkir kita yg bersebelahan. Alhasil, kita sering menjadi satu golongan untuk menjalankan berbagai tugas kampus.
“Ni, nanti sore gue kerumahmu ya? kita berguru bareng,” katanya.
“Boleh saja, tapi bawa jajan sendiri ya.. jangan abisin cemilanku,” kataku bercanda.
Kami memang biasa mirip itu. Hubunganku dengannya lebih terasa sebagai kawan dekat. ia pula sering mengantarkanku pulang saat gue tak dijemput.
Orang tuaku pula mengenalnya dgn baik. Tak terasa sudah kelas tiga & menjelang kelulusan. Sekolahku berencana akan mengadakan pesta dgn desain prom night.
Ini menjadi ajang bagi anak muda untuk menyatakan perasaannya di pesta itu. Banyak yg mengajakku pergi ke prom night. Namun, gue menolak mereka alasannya gue diam-diam ingin Kevin mengajakku.
“Ni, ananda mau pergi sama sapa?” tanya Kevin membuyarkan lamunanku.
“Aku? Kamu nanya aku?” jawabku salah tingkah.
“Iyalah masa nanya tembok di sebelah sana. Jadi sama siapa?” tanyanya
“Gak tau, kenapa? Kamu mau ngajak saya??” kataku sedikit berharap.
“Kalau gue bilang iya ananda mau?,” tanyanya sambil garuk-garuk kepala.
Aku menatapnya dalam-dalam & mengajukan pertanyaan argumentasi ia mengajakku.
“Yang lain gak asyik. Cuman sama ananda aja gue nyaman. Apalagi disana gue mau makan gratis. Kalau bawa orang lain, tentu gue mesti jaim,” katanya datar.
Mendengar hal itu membuatku mendengus kesal. Ternyata ia sepertinya tak menganggapku mirip wanita hasilnya kuputuskan untuk menolaknya dgn mengatakan sudah janjian dgn orang lain.
Acara kemudian berlangsung, gue bersama dgn orang yg kutolak sebelumnya, Nanda. Sedangkan Kevin tiba sendirian. Tak heran, ia memang hanya berniat ingin makan gratis, pikirku.
Nanda kemudian mengajakku menyimak konser, awalnya gue menolak tetapi karena kasihan padanya alhasil kuturuti. Kevin melihatku dr kejauhan lalu menghampiriku. Ia mempesona tanganku.
“Niaa.. ayo ikut..aku mau bicara,”
Di tempat sepi, ia dgn raut kesal menatapku.
“Kamu ya… sungguh-sungguh, masa jalan sama Nanda. Padahal, gue sudah mengajakmu. Kamu lebih pilih beliau?,” tanyanya.
Aku heran kenapa ia bisa semarah itu. Akhirnya, Kevin menyampaikan kalau ia menyukaiku. Aku yg mendengarnya terkejut sekaligus senang. Dengan malu kukatakan gue pula mempunyai perasaan yg sama.
Baca: Contoh Cerpen Remaja
4. Contoh Cerpen Cinta: Hijrah Membawa Cinta
Aku mulanya adalah gadis yg tak berkerudung. Aku suka jika memakai busana keren dgn celana sobek. Hobiku hangout bersama sahabat bahkan sampai larut malam. Ayahku berkali-kali memperingatkanku namun tak kuindahkan. Hingga ajalnya pun tiba.
Semenjak kepergian ayah, gue menjadi sosok yg berganti. Aku lakukan amanah ayahku untuk mengenakan hijab walau ku tahu itu masih belum mensucikan hatiku. Aku ingat pesan ayah untuk mendapatkan jodoh yg saleh. Tapi, gue sedikit frustasi.
Dengan masa laluku yg pembangkang ini apakah ada pria saleh yg menerimaku? Kupikir tak ada.
Namun, dikala gue gres pulang kajian, ada insiden lucu. Sandalku hilang hingga gue kebingungan mencarinya. Sudah hampir satu jam gue mencari tetapi tak kunjung menemukannya.
“Maaf lagi cari apa mbak? Bisa saya bantu?,” katanya.
“Oh tak apa-apa, ini sandal saya hilang, mungkin tertukar dgn orang lain,” jawabku.
Laki-laki tersebut karenanya membantuku mencarinya. Namun, pula belum ketemu.
“Mbak, pakai sandal saya aja kalau gitu, rumah saya deket jadi bisa nyeker,” katanya.
Awalnya gue menolak tetapi ia terus memaksa hingga akhirnya kupakai juga. Aku berterimakasih banyak-banyak & berjanji untuk mengembalikannya lagi nanti.
Dari situlah gue mengenalnya. ia pun mendatangi rumahku & mengajakku untuk taaruf. Betapa senangnya gue tatkala tahu kalau ia adalah seorang muadzin & penghafal Qur’an. Aku tak percaya bisa menerimanya mungkin itu semua berkat doa ayahku.
Baca: Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari
5. Contoh Cerpen Cinta: Kasih Tak Berbalas
Aku benci tingkah laku temanku. ia yaitu Rahman yg selalu menggangguku. ia sering mengolok-olokku & mengatakanku gadis Culun.
“Hei Culun.. lagi kemana nih? Mau belajar ya? emang bisa sukses?,” tanyanya.
Aku kesal menyaksikan tingkahnya mirip itu. Karena ulahnya, sahabat-sobat sekelasku pula sering mengolok-olokku. Akhirnya, gue merasa sering di-bully. Namun, mentalku tak selemah itu. Aku senantiasa berhasil melawan mereka.
Suatu hari, gue menyaksikan Rahman sedang berdarah di lututnya alasannya adalah habis bermain sepak bola. Aku yaitu anak PMR & bisa saja untuk menyembuhkannya. Apalagi di tasku sudah ada peralatan perban & penyembuh luka.
Aku sedikit ragu untuk membantunya. Namun, melihatnya merintih kesakitan di pinggir lapangan menciptakan jiwa kemanusiaanku mengalahkan egoku. Kudekati ia & kubalut lukanya.
Dia cuma memperhatikanku & mulanya merasa gengsi.
“Sudah hentikan, ngapain bantu aku?,” tanyanya.
“Diamlah.. ini bila tak diobati bisa bisul,” jawabku hambar.
Semenjak itu, sikapnya berganti drastis. Ia tak lagi menggangguku & jika ada temanku yg mengolok ia malah membela. Aku heran dgn sikapnya.
“Sebenarnya sudah lama gue suka sama kamu. Jadi, untuk mendapatkan perhatianmu gue sering kali mengolokmu,” ungkapnya.
“Namun, sesudah ananda menawarkan perhatian padaku gue sadar kalau tingkahku ini keliru. Aku minta maaf.,” tambahnya.
Aku cuma bisa mematung mungkin saat ini gue cuma lebih ingin mengenalnya saja. Aku tak bisa membalas perasaannya dahulu. Untuk dikala ini.
Berbagai kumpulan teladan cerpen cinta yg sudah diulas di atas, bisa dijadikan sumber wangsit ananda dlm membuat cerpen. Contoh cerpen cinta di atas memiliki berbagai tema cinta baik itu perpisahan, cinta di sekolah, agama, dsb.