Kue Lompong Masakan Khas Purworejo

 hanya tinggal segelintir orang saja yang masih setia mengolah Kue Lompong dengan alat Kue Lompong Kuliner Khas Purworejo
Selain bahan pembungkus yang menggunakan klaras, keunikan lain dari kue ini yaitu warnanya yang hitam

Di Purworejo sendiri, cuma tinggal segelintir orang saja yang masih setia mengolah Kue Lompong dengan alat-alat tradisional. Mereka yakni benteng terakhir Kue Lompong dalam menghadapi gempuran arus globalisasi.


Kue lompong adalah kue khas Kabupaten Purworejo yang terbuat dari campuran tepung beras ketan, gula kelapa, gula pasir dengan bulir kacang tanah di dalamnya. Yang membuat kue ini menarik yaitu materi pembungkusnya yang memakai klaras atau daun pisang yang telah kering.

Beberapa pembuat Kue Lompong pernah mencoba mengganti materi pembungkus yang ada dengan plastik atau bahan-materi lainnya, namun hasil yang didapat yakni kue menjadi lengket. Klaras yang dipakai pun harus kering secara alami. Bukan kering alasannya adalah dijemur.

Selain materi pembungkus yang menggunakan klaras, keunikan lain dari kue ini adalah warnanya yang hitam. Warna hitam pada kudapan manis ini berasal dari tanaman lompong atau lumbu atau talas yang dilumatkan dan diaduk ke dalam adonan kue. Lompong tersebut digunakan untuk menerima warna hitam. Biasanya, untuk menerima warna yang lebih pekat, bubuk lompong tersebut diaduk dengan merang.

Seiring pertumbuhan zaman, proses pembuatan Kue Lompong mulai menggunakan alat-alat terbaru. Namun, tidak demikian halnya dengan Sapto dan Bu Mujiyem, ibu dan anak yang masih setia menggunakan alat-alat tradisional dalam pembuatan Kue Lompong. Alasan pemakaian alat-alat tradisional tersebut tak lain adalah untuk menjaga rasa Kue Lompong semoga tidak berubah.

“Saya menggunakan lumpang dan alu dalam proses penumbukan, bukannya blender. Agar kacang yang dihaluskan itu tidak halus benar. Masih ada teksturnya. Ya, meskipun lebih efisien dengan blender, karena hanya pencet kemudian tinggal duduk.

  Makalah Penyitaan

Tetapi, kacang tanah yang dihasilkan dengan blender akan sungguh halus. Kacang tanah tersebut akan kehilangan tekstur,” terang Sapto perihal penggunaan lumpang dan alu dalam proses penumbukan. “Kalau luweng (tungku api berbahan dasar kayu) dimaksudkan supaya hasil kukusan itu lebih merata. Jadi, matang benar dan tetap empuk ketika digigit. Pemakaian luweng juga dimaksudkan semoga Kue Lompong tidak gampang bau”, tambahnya. (sumber)