Kudisan pada Bayi & Anak – Bagaimana Mengatasinya? – Kasus kudisan pada bayi & anak masih cukup sering terjadi. Dalam dunia kedokteran penyakit ini disebut scabies (skabies). Nama lain yg dikenal di masyarakat untuk menyebut penyakit ini ialah buduk, kerak, atau gudik.
Tidak seperti infeksi jamur pada kulit yg relatif mudah tertuntaskan dgn salep anti jamur, penyakit ini membutuhkan tata cara terapi yg berlainan. Untuk itu anda perlu mengenal lebih lanjut tanda-tanda & cara mengatasinya.
Daftar Isi
Apa Sih Kudis/Skabies Itu?
Pertama-tama kita perlu mengenali penyebab dr penyakit ini. Sejenis kutu/tungau yg sangat kecil bernama Sarcoptes Scabei yg hobbynya menggali trowongan di bawah kulit untuk menaruh telur-telurnya ialah penyebab dr skabies. Aktifitas ini menjadikan rasa gatal yg sungguh mengusik sehingga bayi akan rewel & terus berusaha menggaruk serpihan tubuh yg terserang kudis.
Penanganan yg tak sempurna akan membuat kondisi kulit anak makin memburuk alasannya garukan akan mengakibatkan infeksi & peradangan. kulit akan sarat dgn luka-luka meradang & bernanah, bahkan bisa menimbulkan suhu tubuh anak meningkat (demam).
Tungau ini biasanya menginfeksi kulit yg relatif tipis seperti lipatan kulit, ketiak, sela-sela jari, alat kelamin, & pantat/bokong. Pada bayi telapak tangan & kaki pula mampu terinfeksi alasannya adalah kulit bayi di area tersebut pula masih tipis. Gatal utamanya dirasakan di malam hari alasannya adalah suhu tubuh anak relatif lebih hangat dikala malam hari. Kondisi ini membuat tungau makin aktif menggali trowongan.
Kudis/Skabies dapat menular melalui kontak pribadi dgn kulit yg terinfeksi. Tungau pula bisa berpindah dr satu orang ke orang lain lewat sprei, bantal, selimut, pakaian, atau handuk yg digunakan gotong royong. Mencuci saja tak cukup untuk menghalangi penularan alasannya tungau masih mampu bertahan hidup.
Untuk itu, sebelum dicuci barang-barang tersebut mesti disiram dgn air mendidih. Anda pula bisa merebusnya untuk membasmi tungau penyebab kudisan, baru kemudian dicuci seperti biasa. Kasur, bantal, & guling mesti dijemur sekurang-kurangnya2 kali/ahad.
Bagaimana Mengobati Kudisan pada Bayi & Anak?
Mengobati kudis perlu salep khusus untuk membunuh tungau yg bersemayam di bawah kulit. Salep ini harus dioleskan ke seluruh tubuh, kemudian biarkan selama 12-24 jam. Untuk bayi umumnya memerlukan waktu kurang dr 12 jam. Setelah itu baru mandikan anak hingga bersih.
Sebisa mungkin kulit yg terkena jangan digaruk, biar tak terjadi infeksi oleh kuman jenis lain. Untuk meminimalisir gatal pemakaian obat anti gatal, bedak atau sabun yg mengandung belerang. Tapi cara ini tak mampu menangani tungau sebagai penyebab skabies/kudis. Untuk itu pengobatan dgn salep khusus kudis tetap perlu dilakukan.
Bila kudis sudah mengalami komplikasi infeksi oleh bakteri lain hingga meradang & bernanah, dokter mungkin akan meresepkan pula antibiotik yg tepat mengatasinya. Bila anak mengalami demam, anda bisa menunjukkan obat penurun panas. Bila salah satu anggota keluarga didiagnosa mengalami kudisan, segera periksa anggota keluarga yg lain biar dapat secepatnya diobati dengan-cara bantu-membantu untuk memutus mata rantai penularan skabies.
Kudis dapat menimbulkan keluhan yg disebut gatal pasca skabies, dimana rasa gatal tetap dirasakan sekalipun sudah melaksanakan pengobatan dgn tuntas. keluhan ini dapat bertahan dlm waktu yg cukup lama setelah penderita bebas dr tungau. tubuh pula bisa bereaksi membentuk bintil-bintil di satu potongan tubuh misal di sekeliling penis anak laki-laki.
Bintil-bintil ini akan menetap sekalipun penyakitnya sudah sembuh total. Anda tak perlu mengkhawatirkan hal ini, sebab bintil-bintil ini tak lagi menular. Dengan memahami berita yg benar, anda dapat mengambil langkah-langkah yg sempurna melawan kudisan pada bayi & anak.