Biaya potensi
Dengan adanya kekurangan sumber daya (aspek produksi), manusia harus menentukan keputusan ekonomi yang rasional atau menguntungkan dirinya, ketika pilihan ekonomi tersebut akan mengorbankan opsi ekonomi yang lain, dalam ilmu ekonomi dikenal dengan biaya peluang (opportunity cost). Setiap kali keputusan mesti dibuat, terkandung biaya potensi .
Dalam perkara lain, contohnya, apakah Anda akan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi atau bekerja? Atau apakah Anda berlibur ke kawasan rekreasi atau membeli komputer? Dalam pola tersebut terdapat pilihan yang sudah memaksa Anda mengorbankan aktivitas alternatif, yang sesungguhnya sudah menyebabkan Anda kehilangan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang lain. Dengan kata lain, ongkos kesempatan mampu diartikan selaku nilai alternatif terbaik yang hilang (dikorbankan).
Jika kita dihadapkan pada dua opsi, yakni A dan B, lalu kita memilih A, sebebarnya kita telah kehilangan potensi untuk memilih B. Misalnya, apabila seseorang memiliki mata pencarian selaku seorang nelayan, pada saat yang serupa beliau sebetulnya sudah kehilangan potensi untuk mendapatkan penghasilan dari pekerjaan di sektor lain, seperti dari usaha bertani, atau berjualan. Untuk membedakan biaya peluang dari ongkos lain-lainnya Walter Nicholson (2001), menerangkan beberapa desain biaya. Ia membagi ongkos ke dalam tiga konsep yang berbeda, yaitu konsep biaya peluang, konsep biaya ekonomi, dan konsep ongkos akuntansi.
a. Konsep Biaya peluang
Konsep ongkos potensi ialah pendapatan higienis yang dikorbankan atau pengurangan biaya yang tidak jadi diperoleh alasannya adalah memilih alternatif lain. Misalnya, menghasilkan 15 meja sederhana memerlukan sejumlah tenaga kerja, kayu, dan cat. Tetapi pada kenyataannya Anda menentukan membuat suatu lemari besar. Dengan demikian, dapat dibilang bahwa oportunitas sebuah lemari besar sama dengan 15 meja sederhana.
b. Konsep Biaya Ekonomi
Menurut desain biaya ekonomi, biaya dianggap selaku pengeluaran yang sewajarnya untuk menciptakan sebuah barang dan jasa. Sebagai pola, untuk mengecat papan tulis lazimnya diperlukan satu kaleng cat. Pada kenyataannya dua kaleng cat habis, terpakai. Satu kaleng yang seharusnya tidak digunakan dianggap selaku pemborosan.
c. Konsep Biaya Akuntansi
Biaya dalam konsep ongkos akuntansi dianggap sebagai pengeluaran faktual atau aktual, biaya perolehan, dan penyusutan serta ongkos-biaya lain yang bekerjasama dengan problem pembukuan. Sebagai pola, untuk mengecat suatu papan tulis lazimnya diperlukan satu kaleng cat. Pada kenyataannya habis dua kaleng. Dalam desain biaya akuntansi, tetap dicatat dua kaleng.
Baca juga:
Pengalokasian Sumber Daya yang Menguntungkan
Para andal ekonomi menerangkan pengalokasian sumber daya yang menguntungkan di antaranya dengan menggunakan konsep batas kemungkinan buatan (Production Possibility Frontier/PPF). Batas kemungkinan bikinan memperlihatkan jumlah maksimum alternatif kombinasi barang dan jasa yang dapat dibuat oleh suatu penduduk pada suatu waktu saat sumber-sumber daya ekonomi dan teknologi didayagunakan sepenuhnya. Kurva batas kemungkinan bikinan tidak cuma menggambarkan kapabilitas buatan yang terbatas dan problem kelangkaan.
Namun, kurva batas kemungkinan buatan juga merefleksikan rancangan biaya peluang (opportunity cost). Sebagai ilustrasi pengalokasian tersebut dicontohkan oleh suatu perekonomian yang menggunakan seluruh sumber daya untuk memproduksi makanan dan memproduksi busana. Contoh di atas ialah dua kemungkinan ekstrim. Di antara dua kemungkinan tersebut masih terdapat banyak kemungkinan lain.
Asumsi atau pemisalan yang dipakai yakni:
- sumber daya menciptakan dua macam produk (dalam hal ini masakan dan pakaian);
- memakai teknologi yang berlaku;
- Seluruh sumber daya dipakai secara penuh.
Berbagai kemungkinan tersebut mampu dilihat dalam Tabel berikut ini:
Dalam menentukan apa saja yang diproduksi, para pembuat keputusan mempunyai opsi untuk memproduksi. Ketika suatu perekonomian terletak pada batas kemungkinan buatan pada titik A, semua sumber daya dipergunakan untuk menghasilkan kuliner (15.000 unit), sedangkan pakaian sama sekali tidak dibuat . Sebaliknya, jikalau mengambil pilihan F semua sumber daya dipergunakan semuanya untuk memproduksi pakaian (5.000 unit), sedangkan masakan sama sekali tidak diproduksi.
Pilihan A dan F disebut opsi ekstrim bermakna opsi yang sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi. Sebab tidak mungkin orang cuma membutuhkan makanan saja atau pakaian saja. Pilihan B, C, D, dan E yakni kombinasi di antara A dan F yang rasional.
Untuk bergerak dari alternatif D (9.000 kuliner dan 3.000 busana) ke alternatif C (12.000 kuliner dan 2.000 busana), ongkos oportunitas pelengkap 3.000 unit makanan adalah berkurangnya 1.000 unit pakaian.
Kurva diatas memberikan jumlah buatan maksimum bisa dicapai oleh suatu perekonomian. Selain itu, Kurva diatas juga menggambarkan daftar pilihan yang tersedia bagi masyarakat untuk memproduksi barang atau jasa pada jumlah sumber daya dan tingkat teknologi tertentu. Batas kemungkinan bikinan (PPF) disebut juga selaku kurva transformasi alasannya adalah memperlihatkan bagaimana suatu jenis barang tertentu dapat dialihkan pada barang lain, dengan memindahkan sumber daya dari buatan barang tersebut ke produksi barang lain.
Titik G yang berada di luar batas tidak mungkin bisa dicapai, sedangkan setiap titik di dalam garis batas, mirip titik H, memperlihatkan sumber daya yang tidak dimanfaatkan sepenuhnya dengan cara yang terbaik. Jika perekonomian memproduksi kedua barang tersebut pada sepanjang garis batas kemungkinan bikinan, dapat dikatakan bahwa perekonomian berlangsung secara efisien. Efisiensi diartikan selaku penggunaan sumber daya ekonomi secara efektif untuk memenuhi keperluan dan cita-cita penduduk . EÀsiensi produksi terjadi jikalau bikinan barang tertentu tidak mampu ditingkatkan lagi tanpa mengurangi bikinan barang lain, yakni selama perekonomian masih berada pada garis batas kemungkinan produksi.
Pada balasannya, Anda mampu menyimpulkan bahwa batas kemungkinan produksi mengungkapkan tiga desain, adalah kekurangan (limited), pilihan (choice) dan ongkos potensi (opportunity cost). Keterbatasan ditunjukkan oleh variasi-kombinasi yang tidak mampu diraih di atas garis batas. Pilihan ditunjukkan oleh keperluan untuk memilih dari sekian titik alternatif yang bisa dicapai sepanjang garis batas. Biaya kesempatan diperlihatkan oleh kemiringan batas tersebut ke kanan bawah, artinya satu jenis barang mampu dibuat lebih banyak kalau barang lain diproduksi lebih sedikit.