Konsep Dasar Teori Asuhan Kebidanan

I. PENGKAJIAN

Harus dikaji karena ialah kunci untuk menentukan status kesehatan anak.
( Pusdiknakes, 1992 : 6)
1. Data Subyektif
1) Identitas, mencakup
Nama, nama orang bau tanah, umur, jenis kelamin, Ras / suku bangsa, Agama, pendidikan Ayah / Ibu, pekerjaan.
2) Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan yang lalu, kini dan riwayat kesehatan keluarga.
Riwayat ibu waktu hamil, kelahiran
3) Alamat
Pola kebiasaan sehari-hari
a Nutrisi
b Eliminasi
c Istirahat
d Personal Hygiene
e Aktifitas
2. DATA OBYEKTIF
Pengkajian fisik anak merupakan kunci utama menentukan status kesehatan anak
( Pusdiknakes, 1992 : 6)
a Pemeriksaan Fisik
1) Ukuran Pertumbuhan
Merupakan kunci utama memilih status kesehatan anak
( Pusdiknakes, 1992 : 6)
§ Berat Badan (BB)
Sebelum anak ditimbang, skala di timbang mesti pada angka nol (0)
§ Tinggi tubuh (TB)
Tinggi badan waktu lahir rata-rata 50 cm, rata-rata peningkatan tinggi tubuh anak pra sekolah yaitu 6-8 cm/thn
(Soetjiningsih, 1995:4)
2) Tanda-tanda vital
Merupakan kunci untuk mengecek status fisik dan fungsi vital adalah suhu, nadi, pernafasan dan tekanan darah. Setiap anak pada umur tertentu mempunyai nilai wajar yang berlawanan
( Pusdiknakes, 1992 : 7)
3) Pemeriksaan Fisik Umum
Yang dilihat ialah kondisi biasa , kesan subjektif dan tampilan fisik, status nutrisi, tingkah laku, kepribadian, cara interaktif dengan orang renta atau orang lain lain ataupun dengan perawat, postur badan
( Pusdiknakes, 1992 : 10)
– Keadaan biasa baik
– Kesadaran composmentis
– TTV
· Nilai wajar suhu anak rata-rata sebagai berikut :
Usia
Nilai suhu derajat
3 bulan
6 bulan
1 tahun
3 tahun
5 tahun
7 tahun
9 tahun
11 tahun
13 tahun
37,5
37,5
37,7
37,2
37
36,8
36,7
36,7
36,6
Keterangan : Frekuensi kenaikan suhu bayi sering berlawanan sekitar 0,5 – 1oC masih dalam batas normal
· Nilai normal suhu anak rata-rata sebagai berikut :
Usia
Waktu berdiri
Tidur
Demam
Bayi baru lahir
1 ahad – bln
3 bln – 2 tahun
2 – 10 tahun
10 tahun – cukup umur
100-80
100-220
80-150
70-110
55-90
80-160
80-200
70-120
60-90
50-90
> 220
> 220
> 200
> 200
> 200
· Nilai pernafasan rata-rata setiap menit sesuai umur adalah :
Umur
Nilai pernafasan / menit
Bayi gres lahir
1 – 11 bulan
2 tahun
4 tahun
6 tahun
8 tahun
10-12 tahun
14 tahun
16 tahun
18 tahun
35
30
25
23
21
20
19
18
17
16-18
· Tekanan darah
Merupakan pengukuran gejala vital yang biasanya diukur pada anak 3 tahun ke atas (Pusdiknakes, 1992 : 8 – 9).
· Ukuran Pertumbuhan
Pertambahan Berat Badan dan Tinggi Badan sesuai umur anak
Usia
Waktu bangun
Tidur
Bayi lahir – 6 bln
6-12 bulan
Balita
Pra sekolah
Usia sekolah
Pubertas
(Pertumbuhan cepat)
Bertambah 140-220 gr/mg (2x BBL)
85-140 gr/mg (3 x BL)
2-3 kg / thn
2-3 kg / thn
2-3 kg / thn
Wanita 7-25 kg (17,5)
Laki-laki 7-30/thn (23,7)
Bertambah 2,5 cm/bln
1,25 cm/bln
2 thn : ½ akil balig cukup akal
4 thn : 2 : PB
Sesudah 7 thn 5 cm/thn
5-25 cm/thn
10-30 / thn
(Pusdiknakes, 1992 : 10)
Pemeriksaan fisik
  • Kepala :Rambut : kebersihan, penyebaran, gampang rontok/tidakMata : kesimetrisan, apakah ada jerawat, bagaimana struktur, ukuran, cornea dan keadaan retina.Hidung : Apakah membesar, adakah cairan, warna, kemungkinan jerawat pada jalan pernafasan.Mulut/gigi : Kebersihan, stomatitis/tidak, bibir kering/lembab, pertumbuhan gigi, ada caries/tidak
  • Leher : Ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak, ada pembesaran kelenjar limfe/tidak, ada bendungan vena/tidak
  • Telinga : Kebersihan, kesimetrisan, adakah serumen, bagaimana pendengarannya.
  • Dada : Kesimetrisan, adakah benjolan, bagaimana keteraturan nafas, adakah wheezing dan ronchi.
  • Abdomen : Adakah benjolan, adakah nyeri tekan, adakah pembesaran hepar, perut kembung/tidak.
  • Kulit : Kebersihan, warna, struktur, suhu, kelembaban dan turgor
  • Kuku : Kebersihan, panjang / pendek
  • Ekstremitas :Atas : Kesimetrisan, adakah kelainan bawaan, kelengkapan jari Bawah : Kesimetrisan, adakah kelainan, adakah oedema
  • Genetalia : Kebersihan, adakah kelainan
  • Anus : Kebersihan, adakah hemoroid
  Defenisi Logika

(Pusdiknakes, 1992 : 10 – 13)
3. Data psikososial
4. Data Spiritual
5. Data Penunjang
1) Pemeriksaan DDTK
a. BB berdasarkan TB
Normal (N) : berat badan anak lebih dari 90% sampai dengan 110% berat standart
Kurang (K) : berat badan anak lebih dari 80% hingga dengan 90% berat standart
Buruk (B) : berat tubuh anak 80% berat standart atau kurang
(Pusdiknakes, 1992 : 48)
b. Pengukuran Lingkar Kepala (LK)
Normal : bila ukuran lingkar kepala anak berada di dalam “jalur hijau”
Tidak wajar : kalau ukuran lingkar kepala anak berada di luar “jalur hijau” (Depkes RI, 2005 : 45-46).
c. Data KPSP
Jumlah jawaban Ya = 9 atau 10, pertumbuhan anak sesuai dengan tahapan perkembangannya sesuai umur / wajar (S)
Jumlah tanggapan Ya = 7 atau 8, perkembangan anak mewaspadai (M)
Jumlah tanggapan tidak perlu dirinci jumlah balasan tidak berdasarkan keterlambatan (gerak bernafsu, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian) (Depkes RI, 2005 : 49).
d. Tes Daya Dengar (TDD)
Bila ada satu atau lebih tanggapan tidak, kemungkinan anak mengalami gangguan telinga (Depkes RI, 2005 : 66).
e. Deteksi Dini Autis
– Risiko tinggi menderita autis : bila tanggapan tidak pada pertanyaan A5, A7, B2, B3 dan B4
– Risiko rendah menderita autis : bila balasan Tidak pertanyaan A7 dan B4
– Kemungkinan gangguan perkembangan lain : jika jawaban Tidak jumlahnya 3 atau lebih untuk pertanyaan A1-A4, A6, A8 – A9, B1, B5.
– Anak dalam batas normal jikalau tidak termasuk dalam kategori 1, 2, 3 (Depkes RI, 2005 : 72).
2) Pemeriksaan DDST
· Normal : kalau tidak ada terlambat (OT) dan atau maksimal 1 peringatan (IP)
· Suspek : bila terdapat 1 atau telat (IT) dan atau 2 / lebih peringatan (2P)
· Tidak dapat diuji :
– Bila terdapat 1 atau lebih skor menolak (1 m) untuk item dari sebelah kiri garis usia atau
– 2 / lebih skor menolak (2M) untuk itm yang tembus garis usia pada kotak gelap (75-90%)
E. ANALISA DATA
Selesai anamnesa dan pemeriksaan. Selanjutnya dilaksanakan analisa data untuk memilih diagnosa atau duduk perkara dengan menyaksikan data yang kita dapatkan. Masalah yang mungkin muncul pada anak sehat, antara lain :
  1. Kurangnya pemenuhan kebutuhan nutrisi karena kurang wawasan (Carpenito, 1998 : 255).
  2. Keterbatasan bahasa, alasannya kurangnya stimulasi (Carpenito, 1998 : 159).
  3. Resiko terjadinya caries gigi, alasannya adalah cara menggosok gigi yang salah dan tidak teratur (Depkes RI, 1994 : 29).
  Teladan Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden

F. DIAGNOSA KEBIDANAN
Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa diagnosa terdiri dari keadaan yang ada, duduk perkara dan penyebabnya, masalah potensial dan prognosa (Depkes RI, 1994 : 29).
G. PERENCANAAN
Tanggal dan waktu pelaksanaan
1. Kurangnya pemenuhan kebutuhan nutrisi
Tujuan : Kebutuhan nutrisi anak tercukupi, sehingga kemajuan dan perkembangan belum dewasa mampu optmal.
Kriteria hasil : Individu akan meningkatkan masukan nuttrisi sesuai keperluan
Intervensi :
  1. Tentukan kebutuhan kalori harian yang kongkret dan adekuatR/ semoga keperluan gizi anak tercukupi sehingga anak tidak kurang gizi
  2. Untuk anak yang aktif berikan :– Makanan dan minuman tinggi protein, tinggi kalori– Sambil berlangsung-jalan boleh diberikan kuliner kecilR/ untuk mengjindari anak kelemahan gizi dan biar anak mau makan
  3. Usahakan anak makan bantu-membantu dengan keluarga lainR/ bisa menambah nafsu makan anak dengan adanya sahabat waktu makan

H. PELAKSANAAN
Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana langkah-langkah. Dimana pelaksanaan tindakan kemungkinan bidan melakukan langkah-langkah secara langsung pada kelompok target atau melakukan pekerjaan sama (kerja sama) dengan tenaga lain. Pelaksanaan tindakan menurut prosedur atau sistem yang lazim dipakai atau pedoman-anutan resmi yang dikeluarkan oleh Depkes. Kegiatan pelaksanaan perlu dikendalikan semoga tetap menuju target. Setiap tindakan yang dijalankan memberikan perubahan pada kelompok sasaran
I. EVALUASI
Tahap ini memilih tingkat kesuksesan dari langkah-langkah. Bila langkah-langkah yang dilaksanakan meraih tujuan, perlu diperhitungkan kemungkinan problem baru yang timbul balasan kesuksesan. Dan sebaliknya kalau langkah-langkah tidak mencapai tujuan, maka tindakan sebelumnya perlu diteliti kembali.