Kondensasi merupakan pergeseran wujud benda dr gas atau uap menjadi cairan yg lebih padat. Hal ini terjadi tatkala uap didinginkan atau dikompresi menjadi cairan, atau variasi keduanya. Cairan yg dihasilkan disebut kondensat, sementara alat yg digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi cairan disebut kondenser. Kondenser biasanya berbentukpendingin atau penukar panas yg memiliki aneka macam rancangan & ukuran.
Table of Contents
Pengertian Kondensasi
Kondensasi yakni proses pergeseran wujud dr gas menjadi cairan, & merupakan kebalikan dr proses penguapan. Contohnya, ketika air panas dituangkan ke dlm gelas & ditutup, lambat laun akan terjadi pengembunan pada permukaan tutup gelas.
Baca juga: Radiasi Adalah: Pengertian, Jenis, & Sumber
Menurut buku Bioenergi & Biorefinery, kondensasi terjadi tatkala uap didinginkan menjadi cairan, bisa pula terjadi tatkala uap dikompresi atau mengalami pendinginan & kompresi sekaligus. Cairan yg dihasilkan disebut kondensat.
Baca juga: Sampah Organik: Pengertian, Jenis, & Contoh
Kondensasi pula terjadi pada cermin ketika mengembun sebab kelembaban & panas tubuh atau pemanas air yg bertemu dgn permukaan cermin yg lebih hambar.
Penyebab Terjadinya Kondensasi
Kondensasi terjadi alasannya adalah adanya pergantian suhu atau tekanan pada gas atau uap yg menyebabkan pergantian wujud dr gas menjadi cairan. Proses kondensasi bergantung pada beberapa faktor seperti suhu, tekanan, kelembaban, & massa jenis gas atau uap tersebut.
Baca juga: Eksploitasi Adalah: Pengertian & Contoh
Ketika gas atau uap didinginkan, suhu turun & molekul-molekulnya kehilangan energi kinetik sehingga menjadi lebih bersahabat & bergerak lebih lambat. Tatkala molekul-molekul tersebut bergerak lebih lambat, interaksi antara molekul-molekulnya pula meningkat. Akhirnya, molekul-molekul tersebut akan saling tarik menawan & membentuk ikatan yg cukup berpengaruh sehingga terbentuklah cairan. Sebaliknya, tatkala suhu naik & mencapai titik didih dr cairan, cairan tersebut akan menguap & menjelma gas atau uap.
Baca juga: Teori Perubahan Sosial: Pengertian & Karateristik
Selain itu, kondensasi pula dapat terjadi jikalau gas atau uap mengalami kenaikan tekanan yg menyebabkan molekul-molekulnya lebih rapat & karenanya bermetamorfosis cairan. Hal ini terjadi sebab molekul-molekul gas atau uap lebih gampang membentuk ikatan pada jarak yg lebih akrab. Kondensasi pula mampu terjadi jikalau gas atau uap mengalami variasi pendinginan & kenaikan tekanan dengan-cara serentak.
Proses Terjadinya Kondensasi
Proses terjadinya kondensasi dimulai dr kondisi di mana terdapat gas atau uap yg berada dlm kondisi terdispersi di udara. Jika gas atau uap tersebut dipindahkan ke sebuah lingkungan yg mempunyai suhu & tekanan yg berlawanan, maka terjadilah kondensasi.
Baca juga: Pancasila Sebagai Dasar Negara: Makna, Arti, & Fungsi
Kondensasi terjadi tatkala gas atau uap kehilangan energi panas & mendingin. Tatkala suhu turun, molekul-molekul dlm gas atau uap kehilangan energi kinetik mereka & bergerak lebih lambat. Akibatnya, interaksi antara molekul-molekul menjadi lebih berpengaruh & terjadi peningkatan gaya tarik antara molekul-molekul tersebut. Pada sebuah titik tertentu, gaya tarik ini cukup kuat untuk membentuk ikatan antar molekul & mengubah gas atau uap menjadi cairan.
Baca juga: Mengulas Perbedaan Politik Nasi Bungkus & Politik Panjat Pinang
Jika tekanan lingkungan meningkat, hal ini pula dapat menimbulkan terjadinya kondensasi. Tekanan yg lebih besar memaksa molekul-molekul gas atau uap untuk menjadi lebih rapat & karenanya bergerak lebih dekat satu sama lain. Tatkala molekul-molekul ini meraih jarak yg cukup dekat, mereka mulai berinteraksi & membentuk ikatan kimia yg besar lengan berkuasa sehingga gas atau uap berubah menjadi cairan.
Baca juga: Sawarna Srikandi: Tempat Wisata Terbaik di Banten
Kelembaban dlm udara pula mempengaruhi terjadinya kondensasi. Tatkala udara sangat lembab & uap air dlm gas meraih titik bosan, uap air mampu terkondensasi menjadi air. Pada ketika titik bosan tercapai, uap air dlm udara sudah meraih batas maksimalnya & tak mampu lagi diserap. Uap air yg berlebih akan mulai melekat pada permukaan yg lebih acuh taacuh di sekitarnya & terkondensasi menjadi tetesan air.
Jenis Kondensasi
Berikut ini adalah beberapa macam kondensasi yg sering terjadi:
Kondensasi pendingin (cooling condensation)
Ketika suhu gas atau uap turun & menjadi lebih dingin, sehingga gas atau uap tersebut mengalami kondensasi & berkembang menjadi cairan. Contohnya yaitu proses pembuatan es di dlm freezer atau pembuatan embun pada permukaan yg lebih masbodoh.
Kondensasi kompresi (compressive condensation)
Ketika tekanan pada gas atau uap ditingkatkan sehingga volume gas atau uap menjadi lebih kecil & molekul-molekulnya menjadi lebih rapat. Akibatnya, molekul-molekul ini mulai berinteraksi & membentuk ikatan kimia yg berpengaruh sehingga terjadi kondensasi. Kondensasi ini sering terjadi pada proses bikinan gas alam atau proses rekayasa kimia.
Kondensasi uap air (water vapor condensation)
Ketika uap air terkondensasi & bermetamorfosis tetesan air. Hal ini terjadi tatkala suhu gas atau uap turun atau kelembaban udara meningkat sehingga uap air dlm gas meraih titik jenuh & terkondensasi. Contohnya ialah pembentukan awan & hujan.
Kondensasi film (film condensation)
Terjadi tatkala lapisan tipis uap terbentuk pada permukaan yg lebih masbodoh & kemudian terkondensasi menjadi cairan. Contohnya ialah tatkala uap air menempel pada kaca jendela & terkondensasi menjadi tetesan air.
Kondensasi adiabatik (adiabatic condensation)
Terjadi tatkala gas atau uap yg naik ke ketinggian tertentu bertemu dgn udara yg lebih hambar sehingga terjadi kondensasi & pembentukan awan. Hal ini sering terjadi di pegunungan atau tempat yg beriklim acuh taacuh.
Contoh Kondensasi
Berikut yakni beberapa pola kondensasi:
- Saat uap air dr udara lembab mengalami pendinginan di permukaan dingin, misalnya pada permukaan beling atau cermin di kamar mandi, maka akan terjadi kondensasi & membentuk embun atau kelembaban.
- Saat udara panas & lembap bertemu dgn udara hambar di sekeliling gunung atau di puncak bukit, maka akan terjadi kondensasi & membentuk awan atau kabut.
- Saat uap air yg terkandung dlm atmosfer mengalami pendinginan & berjumpa dgn inti es atau partikel debu, maka akan terjadi kondensasi & membentuk awan di langit yg akibatnya dapat menciptakan hujan atau salju.
- Saat uap air yg terkandung dlm udara panas mengalami pendinginan di sekitar penukar panas dlm industri, maka akan terjadi kondensasi & uap air bermetamorfosis cairan & dipakai dlm proses bikinan atau dirampungkan menjadi produk akhir.
- Saat udara panas yg keluar dr mesin pendingin atau AC bertemu dgn udara luar yg masbodoh, maka terjadi kondensasi & terbentuklah air yg kemudian dialirkan keluar melalui pipa pembuangan.
- Saat gas hidrogen & oksigen berjumpa , maka terjadi kondensasi & keduanya membentuk air. Proses ini pula dapat terjadi pada mesin pembakaran internal, yg menghasilkan air sebagai produk sampingan.
- Saat gas nitrogen & oksigen bertemu di atmosfer bumi, terjadi kondensasi & membentuk awan nitrat yg merupakan salah satu polutan udara.
- Proses fermentasi alkohol dapat menciptakan uap alkohol yg kemudian dapat mengalami kondensasi pada dinding atau permukaan yg masbodoh di dlm ruang penyulingan, membentuk cairan etanol yg kemudian dipisahkan & dipakai selaku bahan bakar atau bahan kimia.
- Saat proses pendinginan terjadi pada freezer atau ruang pendingin, maka terjadi kondensasi & membentuk bongkahan es pada dinding atau permukaan freezer.
Bentuk Kondensasi
Berikut ini yakni beberapa bentuk atau acuan kondensasi yg sering terjadi:
Embun
Ketika uap air di atmosfer terkondensasi & berkembang menjadi tetesan air kecil pada permukaan yg lebih dingin. Contohnya adalah tatkala embun terbentuk pada rumput pada pagi hari atau tatkala embun terbentuk pada permukaan kaca kendaraan beroda empat yg lebih acuh taacuh di malam hari.
Hujan
Ketika uap air di atmosfer terkondensasi & bergabung dgn tetesan-tetesan air yg lain, membentuk awan yg cukup besar hingga terjadilah hujan. Proses ini lazimnya terjadi tatkala udara lembap naik & mendingin, kemudian kondensasi terjadi & membentuk awan.
Salju
Ketika uap air di atmosfer terkondensasi & membentuk kristal salju yg berlainan-beda bentuk & ukurannya, tergantung pada suhu & kelembaban. Kristal salju ini kemudian turun ke permukaan bumi selaku salju tatkala cuaca hambar.
Uap air
Ketika uap air di udara terkondensasi & membentuk uap air yg lebih padat, seperti yg terjadi pada penggunaan shower di kamar mandi atau tatkala air mendidih di panci.
Embun beku
Ketika uap air di udara terkondensasi & membentuk kristal es pada permukaan yg lebih dingin, seperti yg terjadi pada permukaan kendaraan atau benda-benda logam di animo dingin.
Awan
Ketika uap air di udara terkondensasi & membentuk awan. Awan terbentuk tatkala udara lembap naik & mendingin di atmosfer, sehingga uap air terkondensasi & membentuk awan dgn berbagai bentuk & ukuran.
Embun es
Terjadi tatkala uap air terkondensasi pada permukaan yg lebih hambar & membentuk kristal es, mirip yg terjadi pada mesin pendingin atau freezer.
Kebasahan
Terjadi tatkala uap air terkondensasi pada permukaan yg lebih acuh taacuh & mengganti warna atau tekstur permukaan. Contohnya yaitu tatkala uap air terkondensasi pada kayu & membuatnya terlihat lembap atau pada permukaan beton & menjadikannya terlihat lebih gelap.
Kondensasi dlm industri
Terjadi dlm banyak proses industri, seperti pada produksi minyak & gas, pengolahan makanan, & pemrosesan produk kimia. Kondensasi dlm industri terjadi tatkala uap yg dihasilkan oleh proses tersebut didinginkan & dikondensasi kembali menjadi cairan.
Kondensasi pada lensa kamera
Terjadi pada lensa kamera tatkala perbedaan suhu antara udara & lensa mengakibatkan uap air terkondensasi pada permukaan lensa, yg mampu mengaburkan gambar. Untuk menghindari hal ini, fotografer sering memakai pelindung lensa atau mengatur suhu & kelembapan lingkungan sekitar.
Bentuk-bentuk kondensasi tersebut terjadi dengan-cara alami maupun buatan & memiliki tugas penting dlm kehidupan sehari-hari & dlm berbagai proses industri. Namun, kadang kala kondensasi dapat mengakibatkan masalah, seperti pada perkara terjadinya embun pada jalan raya yg dapat menimbulkan kecelakaan atau pada kondensasi yg terjadi pada mesin industri yg dapat meminimalkan efisiensi kerja & merusak peralatan.
Kesimpulan
Kondensasi yaitu proses pergantian wujud dr gas menjadi cairan yg terjadi tatkala uap air didinginkan hingga titik embun atau tekanannya ditingkatkan sampai meraih titik jenuh. Bentuk-bentuk kondensasi mencakup embun, kabut, awan, hujan, salju, embun es, kebasahan, & kondensasi dlm industri. Kondensasi pula dapat terjadi pada lensa kamera & dapat mengakibatkan persoalan pada aneka macam aplikasi. Meskipun kondensasi mampu memiliki peran penting dlm aneka macam proses alami & buatan, namun mampu pula menimbulkan problem bila tak dikerjakan dgn baik.
Referensi
- Cengel, Y. A., & Boles, M. A. (2014). Thermodynamics: an engineering approach. McGraw-Hill Education.
- Moran, M. J., Shapiro, H. N., Boettner, D. D., & Bailey, M. B. (2010). Fundamentals of Engineering Thermodynamics. John Wiley & Sons.
- Incropera, F. P., DeWitt, D. P., Bergman, T. L., & Lavine, A. S. (2007). Fundamentals of Heat and Mass Transfer. John Wiley & Sons.
- National Oceanic and Atmospheric Administration. (2021). Clouds and Cloud Types. https://www.weather.gov/jetstream/clouds
- Lide, D. R. (Ed.). (2005). CRC Handbook of Chemistry and Physics. CRC Press.
- Sefiane, K. (2013). On the dynamics of droplet and film formation on inclined substrates. Journal of Fluid Mechanics, 726, 1-18.
- Schumann, U. (2014). On the history of atmospheric water vapor measurements. Meteorologische Zeitschrift, 23(4), 361-369.
- Cooper, J. R., & Sceats, M. G. (1981). Measurement of interfacial energies during drop formation. Chemical Engineering Science, 36(4), 733-741.