Klasifikasi Gempa Menurut Jenisnya

Gempa bumi atau earthquake ialah fenomena alam yang terjadi di kulit bumi. Gempa dapat dibedakan mcnjadi beberapa macam. 

Pembagian jenis gempa tersebut mampu didasarkan pada penyebabnya, hiposentrum, bentuk episentrum, jarak eplsentrum, dan letak episentrum.


Berdasarkan penyebabnya, gempa dapat dibedakan menjadi tiga Jenis berikut:
Gempa tektonik, yakni gempa yang mengiringi gerakan tektonik berupa patahan atau perubahan lapisan batuan (dislokasi). Kekuatan gempa ini umumnya sungguh besar dan mencakup areal yang sangat luas.
Gempa vulkanik, ialah gempa yang terjadi sebelum, pada ketika dan mengiringi letusan gunung apl, maupun sesudahnya.
Gempa runtuhan (terban), ialah gempa yang aakan terjadi akibat runtuhnya bab dari atas rongga yang ada di dalam litosfer dan juga runtuhnya massa batuan yang mengisi ruang kosong di dalam litosfer. 
Misalnya saja pada, runtuhnya gua-gua kapur atau terowongan di daerah pertambangan.

Hiposentrum atau sentra gempa yakni suatu titik di dalam litosfer yang merupakan daerah terjadinya gempa. Berdasarkan hiposentrumnya, gempa dibedakan sebagai berikut.

Gempa dalam, yakni jika hiposentrumnya berada pada kedalaman 300-700 km di bawah permukaan bumi. Sampai dikala ini gempa terdalam tercatat terjadi pada kedalaman 700 km.

Gempa intermediet, adalah gempa dengan kedalaman hiposentrum antara 100-300 km.

Gempa dangkal, adalah gempa yang terjadi pada kedalaman hiposentrum kurang dari 100 km atau lebih. 

Gempa bumi atau earthquake adalah fenomena alam yang terjadi di kulit bumi Klasifikasi Gempa Berdasarkan Jenisnya
Retakan akibat gempa bumi
Episentrum yaitu sebuah titik di permukaan bumi sebagai tempat gelombang gempa dirambatkan. Letak episentrum tegak lurus kepada hiposentrum. Berdasarkan bentuk episentrumnya, gempa mampu dibedakan sebagai berikut:

Gempa linier, merupakan sebuah gempa yang episentrumnya juga berupa garis. Gempa tektonik juga mampu jadi ialah gempa linier. Hal ini disebabkan beberapa patahan dimana peristiwa yang terjadi pada satu garis, tidak mungkin patahan ialah suatu titik.

Gempa sentral, yakni gempa yang episentrumnya berupa titik. Gunung api pada erupsi sentral ialah suatu titik Ietusan, demikian juga runtuhan kerak bumi.

Berdasarkan jarak episentrumnya, gempa dapat dibedakan menjadi tiga jenis berikut.

  1. Gempa setempat, jikalau jarak episentrumnya kurang dari 10.000 km.
  2. Gempa jauh, jika jarak episentrumnya sekitar 10.000 km.
  3. Gempa sungguh jauh, bila jarak episentrumnya lebih dari 10.000 km.
Tentu saja, tempat yang lebih dekat ke episentrum gempa akan mendapatkan getaran lebih besar lengan berkuasa daripada daerah yang lebih jauh.

Gempa bumi atau earthquake adalah fenomena alam yang terjadi di kulit bumi Klasifikasi Gempa Berdasarkan Jenisnya
Episentrum dan hiposentrum gempa

Berdasarkan letak episentrumnya, gempa mampu dibedakan sebagai berikut. 

Gempa maritim, yakni jika episentrumnya terletak di dasar laut atau juga dikatakan episentrumnya terletak di permukaan laut. 

Getaran permukaan dirambatkan pada permukaan maritim bareng dengan yang dirambatkan pada permukaan bumi di dasar bahari. 

Kadang-kadang, gempa di dasar laut yang terjadi dengan kekuatan yang tinggi menjadikan air bahari pasang dengan datang-tiba diikuti dengan gelombang yang dahsyat (tsunami). 

Gempa daratan, ialah gempa yang titik episentrumnya terdapat di daratan. Dari hiposentrum (sentra gempa), getaran juga akan dirambatkan di permukaan bumi dalam bentuk gelombang-gelombang gempa atau juga bisa dengan gelombang seismik. 

Gelombang yang merambat tersebut juga sudah dibedakan atas gelombang primer (P) dan juga dengan gelombang sekunder (S). 

Gelombang P ialah gelombang gempa yang terdiri dari atas pertama kali dirasakan di permukaan bumi, kemudian dilanjutkan dengan gelombang-gelombang S. Karena itu yang pertama tercatat dalam seismograf adalah gelombang P. 

Setelah sampai di permukaan bumi, gelombang seismik dirambatkan ke segala arah dalam bentuk gelombang permukaan dengan segera rambat gelombang antara 3,5-3,9 km/detik. 

Karena gelombang permukaan bumi ini seperti bergerak di permukan bumi, maka kerusakan yang ditimbulkannya lebih luas dibandingkan dengan pada dikala gelombang P atau S dinikmati di permukaan bumi. 

Alat pencatat gelombang gempa ialah seismograf. Data rekaman yang tercatat pada seismograf disebut seismogram.

Demikian  Klasifikasi Gempa Berdasarkan Jenisnya.Semoga berfaedah dan memperbesar wawasan akan gempa. 

Gambar: disini, disini