Klarifikasi Bagaimana Penelitian Dalam Sosiologi Dilaksanakan

Bagaimana Metode Penelitian dalam Sosiologi?

Interaksi sosial dan kebudayaan penduduk yakni contoh fenomena yang dapat menjadi materi kajian ilmu sosiologi. Fenomena diartikan sebagai gejala-tanda-tanda yang terjadi dalam masyarakat yang bersifat luar biasa. Dalam memeriksa fenomena sosial, kita membutuhkan sistem atau suatu cara kerja.

Soerjono Soekanto (1989) membagi metode observasi ke dalam dua kalangan besar, ialah sistem kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif memprioritaskan bahan yang sulit diukur dengan angka-angka dan ukuran lain yang bersifat eksak. Namun, materi itu terdapat di penduduk secara aktual. Misalnya, tentang komunitas pengemudi becak atau tingkat partisipasi warga kota kepada acara lingkungan sehat.

Lebih jauh, Soerjono Soekanto (1989) membagi tata cara kualitatif menjadi tiga.

Pertama, tata cara historis, yakni metode yang menggunakan analisis atas peristiwa pada kurun lampau untuk merumuskan prinsipprinsip umum. Seorang sosiolog yang ingin memeriksa akibat-akibat revolusi secara lazim, akan memanfaatkan materi-materi sejarah untuk meneliti revolusi-revolusi penting yang terjadi pada kala silam.

Kedua, metode komparatif, yakni sistem yang membandingkan beragam penduduk beserta bidang-bidangnya untuk mendapatkan perbedaan, persamaan, dan penyebabnya. Perbedaan dan persamaan tersebut bermaksud untuk mendapatkan petunjuk perihal perilaku masyarakat pada abad silam dan kini. Hal ini juga dipakai untuk mengetahui tingkat peradaban yang diraih sebuah penduduk .

Ketiga, metode case study, ialah tata cara untuk mempelajari sedalam-dalamnya salah satu tanda-tanda nyata dalam penduduk . Metode case study digunakan untuk menelaah sebuah kondisi kalangan, komunitas, lembaga, maupun individu. Peneliti yang menggunakan tata cara ini percaya bahwa penelaahan sebuah masalah khusus dapat menciptakan dalil-dalil umum. Alat yang dipakai dalam metode case study berbentukwawancara, kuesioner, atau observasi partisipatif.

  Pemahaman Wawasan Nusantara

Kelompok besar yang kedua disebut sistem kuantitatif. Metode ini memakai bahan-bahan keterangan dengan angka-angka sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan menggunakan skala, indeks, tabel, dan formula yang memakai perkiraan matematika.

Bagaimana Metode Penelitian dalam Sosiologi Penjelasan Bagaimana Penelitian dalam Sosiologi Dilakukan

Metode statistik dan sosiometri termasuk dalam sistem kuantitatif. Statistik berupaya menelaah gejala-gejala sosial secara matematis. Sedangkan sosiometri memakai skala dan angka untuk mempelajari relasi antarmanusia dalam masyarakat.

Paul B. Horton (1999) menyebutkan adanya observasi evaluasi selain tata cara penelitan yang tersebut di atas.

Yang dimaksud dengan observasi penilaian yaitu penggunaan mekanisme riset ilmiah untuk mengukur keefektifan sebuah acara aktivitas. Tujuannya untuk memutuskan apakah sebuah program mampu diteruskan dan bagaimana cara mengembangkannya. Penelitian evaluasi tidak mudah dijalankan alasannya banyak variabel yang mesti dikendalikan. Sering terjadi bahwa hasil observasi penilaian saling berlawanan sehingga tidak dapat diambil kesimpulan yang tepat.

Dalam proses observasi senantiasa terjadi variasi antara fakta hasil observasi dan penalaran. Oleh sebab itu, biar dapat menawarkan arti kepada fakta yang diperoleh melalui pengamatan, peneliti membutuhkan daypikir.

Pada proses berpikir, dikenal tata cara induktif dan sistem deduktif.

Metode induktif mempelajari suatu gejala khusus untuk menerima kaidah yang berlaku biasa . Sedangkan tata cara deduktif dimulai dari kaidah yang dianggap berlaku lazim lalu dipelajari dalam kondisi khusus.