Kisah Nabi Ilyas as: Lahir Hingga Wafat (Lengkap). Nabi Ilyas as bin Yasin bin Fanhas bin Alizar bin Harun bin Imran ialah keturunan Nabi Harun yg keempat. Ia diutus Allah pada kaumnya Bani Israil yg suka menyembah berhala yg dinamakan Ba’al. Ia hidup di zaman raja Hazqiel. Nabi Ilyas as menyeru pada mereka supaya meninggalkan Ba’al & menyembah Allah.
“Sesungguhnya Ilyas betul-betul termasuk salah seorang Rasul Allah, Ingatlah tatkala ia berkata pada kaumnya: “Mengapa ananda tak bertaqwa pada Allah? Patutkah ananda menyembah Baal & ananda lewati Pencipta yg sebaik-baiknya? Allah itulah Tuhanmu & Tuhan bapak-bapakmu yg terdahulu”. (QS. as-Shaffaat 37: 123:126)
Kamu Nabi Ilyas as senantiasa mendustakan nabinya, sehingga dia selalu mengingatkan mereka supaya berhati-hati dr siksa Tuhan yg amat pedih. Hanya sedikit dr kaumnya yg percaya kepadanya.
Karena mereka tetap durhaka pada Allah, maka datanglah siksa Allah dgn hujan tak turun-turun, sehingga mereka kehausan & ternak mereka habis mati & tanam-flora musnah semuanya.
Sedangkang Nabi Ilyas senantiasa bersembunyi karena ia takut dibunuh oleh kaumnya yg jahat & makanannya sedapat-dapatnya. Kalau kaumnya mendapat makanan di dlm sebuah rumah, mereka berkata: “Wah rumah ini sudah dimasuki Ilyas”. Kemudian keluarga itu mendapat bencana.
Daftar Isi
Nabil Ilyas bertemu Ilyasa
Pada suatu dikala Nabi Ilyas as sudah memasuki rumah seorang perempuan yg mempuyai seorang anak laki-laki namanya Ilyasa & anak itu beriman pada Nabi Ilyas, alasannya adalah itulah Ilyasa diangkat sebagai anaknya & senantiasa dibawa kemana ia pergi.
Kaumnya yg durhaka sehabis amat dahaga & lapar & benar-benar merasakan siksaan & kesengsaraan, barulah mereka insaf & mereka tiba menghadap Nabi Ilyas supaya meminta pada Allah agar mereka terhindar dr bahaya kelaparan.
Kemudian Ilyas berdoa pada Tuhan: “Oh Tuhanku! Hilangkanlah dr mereka bahaya kelaparan yg telah mengancam mereka mudah-mudahan mereka menjadi orang yg bersyukur pada engkau”.
Tuhan mengabulkan doa Ilyas, kemudian hujan turun & tanah, sawah ladang menjadi subur serta binatang-binantang meningkat biak & menurunkan anak-anaknya yg banyak.
Setelah mereka menerima rahmat & karunia Allah, kemudian mereka lupa akan rahmatNya, kemudian mereka kembali durhaka, bahkan lebih-lebih ketimbang masa sebelumnya.
Kedurhakaan Kaum Nabi Ilyas
Kemudian mereka disiksa lagi oleh Allah dgn siksaan yg lebih pedih. Mereka ditimpa penyakit to’uun (kusta) yg kesannya membinasakan mereka. Ilyas & Ilyasa sudah pergi lebih dahulu gotong royong orang yg beriman sebelum siksaan Tuhan yg diberikan pada mereka datang. Allah mewahyukan: “Dan Kami abadikan untuk Ilyas (kebanggaan yg baik) di kelompok orang-orang yg datang kemudian, (yaitu) kemakmuran dilimpahkan atas Ilyas. Sesungguhnya, demikianlah Kami memberi jawaban pada orang-orang yg berbuat baik. Sesungguhnya ia tergolong hamba-hamba Kami yg beriman”. Akhirnya, Mereka selamat dr siksa Allah. Ilyas & Ilyasa terlepas dr siksaan itu.
Setelah Nabi Ilyas wafat, Nabi Ilyasa’ meneruskan perjuangan menegakkan agama Allah. Demikianlah uraian dongeng ihwal Nabi Ilyas as, gampang-mudahan bermanfaat.