Masuklah ke kamarku
Seorang Pastor di Pasturan memanggil salah seorang Suster untuk tiba ke kamarnya, dan beginilah dialognya:
Pastor: Suster, kemari saya ingin menawarkan sesuatu pada anda.
Suster: Ya Romo, ada apa?
Pastor: Masuklah ke kamarku dan tolong tutup semua tirai jendela.
Suster: APA!!!????
Pastor: Saya bilang…………
Suster: Ya aku mendengar Romo, hanya aku nggak yakin apa yang Romo katakan.
Pastor: Benar, aku minta anda masuk ke kamar saya. (Walaupun dengan tidak yakin tetapi Suster menuruti apa yang diperintahkan oleh Bapak Pastor)
Pastor: Duduklah di daerah tidur sini di sebelahku.
Suster: Maaf Romo, saya harus keluar dari kamar ini.
Pastor: Mengapa anda tidak yakin, ayolah duduk disebelahku sini. (Dengan hati berdebar-debar hasilnya Suster duduk disebelah Pastor)
Pastor: Masuk ke dalam selimutku sini!!!
Suster: APA????!!!!
Pastor: Ayolah jangan tidak yakin, nanti anda akan tahu…. (Dengan perasaan takut Suster masuk kedalam selimut bersama Bpk Pastur)
Pastor: Ayolah mendekat sini.
(Dengan gemetaran jadinya Suster mendekat juga)
Pastor: Lihatlah jam tangan G-SHOCK-ku yang baru ini…..mampu MENYALA di kegelapan!!!!!!!!
————————————————————————————————–
Sekretaris dan Raja
Seorang sekretaris nan bagus diperintahkan oleh bosnya untuk menemani seorang raja minyak dari Arab yang menjadi klien penting bagi perusahaannya. Tertarik oleh kecantikannya, si raja tiba-datang memintanya untuk menikahinya. Tentu saja sekretaris itu terkejut namun ia teringat perintah bosnya untuk lumayan kliennya itu dalam bentuk apapun. Karena itu, beliau mempertimbangkan cara untuk menolak ajakannya dengan halus.
“Baiklah, aku akan menikah denganmu dengan 3 syarat. Pertama, saya mau cincin kawin berlian 75 karat bertahtakan intan bermahkota tiga 200 karat.”
Si raja terpekur sejenak dan kemudian mengangguk, “Ok, ok saya belikan, saya belikan” Menyadari kondisi ini, si wanita kembali memikirkan syarat yang lebih sukar. “OK, kedua, saya mau kau buatkan istana di New York berkamar 100 dan selaku rumah peristirahatan, aku mau vila di tengah kota Paris dengan 200 orang pelayan, 10 Ferarri dan 5 pesawat jet pribadi.” Sang raja minyak kembali terpekur, mengambil hand-phonenya dan mengontak sana sini. “Ok, ok, aku buatkan. Saya buatkan” “Gawat !”, pikir si sekretaris. Dengan peluh sebesar kacang kedelai, ia kembali memikirkan syarat terakhir. Akhirnya, ia merasa menerima syarat yang nyaris tidak mungkin bisa dikabulkan oleh si raja ini. Sambil mengedipkan mata, dia berkata, “Oh, baiklah. Ini yang terakhir. Aku suka sekali dengan seks dan kesannya saya mau pria yang menjadi suamiku memiliki penis sepanjang 30 cm.” Si raja tampak kecewa sekali dengan syarat terakhir ini. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangan sambil sesenggukan. Akhirnya, sambil mengusap air mata dan memandang perempuan itu dengan murung, ia berkata, “Ok, ok, saya potong, saya potong”
————————————————————————————————–
Binatang peliharaan
Istri Nasruddin menghendaki binatang piaraan, maka ia membeli seekor simpanse.
Nasruddin tidak senang. “Apa makanannnya?” tanyanya.
“Sama dengan yg kita makan”, jawab istrinya.
“Dimana monyet itu akan tidur?’
“Di kawasan tidur kita, bareng kita.”
“Bersama kita? Baunya bagaimana?”
“Kalau saya saja betah dengan wangi itu, saya kira simpanse juga tahan”.
————————————————————————————————–
Jin Lampu Antik
Seorang manajer bersama kedua karyawannya pergi keluar untuk menikmati makan siang. Di tengah jalan, mereka mendapatkan sebuah lampu antik. Saat mereka membersihkan lampu antik itu, tiba-datang keluar seorang jin. “Hamba siap mengabulkan tiga usul. Tiap orang cuma boleh mengucapkan satu usul saja, ” kata jin itu.
Karyawan A : ” Saya ingin berlibur ke Hawaii sekarang juga ! ” Whuuusss. Karyawan A lenyap.
Karyawan B : ” Saya ingin pergi ke Bali dan ditemani gadis-gadis sana sambil berfoya-foya. Sekarang juga. “
Whuuussss. Karyawan B lenyap.
Jin (bertanya kepada manajer) : ” Bagaimana dengan permintaan Anda, bos ? “
Manajer berkata dengan ketus : ” Kembalikan dua karyawan brengsek itu ke kantor setelah aku simpulan makan siang. “