Sabar
Setelah mengucapkan beberapa informasi tentang penerbangan,seorang pilot lupa memutar tombol intercom ke posisi off, dan alasannya itu celotehnya yang berikut terdengar di seantero kabin : “Saya mau minum kopi dahulu, sesudah itu gres aku main dengan Bridget….” Bridget si Pramugari yang sedang berada di bab belakang kabin sangat terkejut dan berlari tergopoh-gopoh untuk menegur pilot biar mematikan intercom. Ketika dia tiba di pertengahan kabin, seorang laki2 renta mencolek pinggulnya. “Apakah kau tidak mampu menanti barang sebentar, Bridget? Biarkan dulu pilot itu menghabiskan kopinya.
————————————————————————————————–
Siasat Krismon
Siasat Krismon
Krisis ekonomi sedikitnya telah meracuni otak manusia. Banyak sudah terjadi tindak kejahatan mirip cerita pembongkaran kuburan berikut ini: Ronny dan Denni ialah dua teman yang sungguh dekat. Bahkan mereka memiliki sifat yang serupa jahatnya. Pada sebuah hari terpikir oleh mereka bagaimana cara mendapatkan uang dengan gampang. Ide mereka adalah membongkar kuburan dengan alasan mereka ingin mengambil gigi emas dari jenazah yang sudah dikubur. Maka pada malam Jum’at mereka menjalankan agresi mereka dengan pemikiran bahwa pada malam Jum’at, banyak orang yang takut lewat kompeks kuburan. Akhirnya sehabis melaksanakan sebuah observasi kecil, dipilihlah sebuah kuburan yang megah. Ronny dan Denni sama-sama melakukan penggalian sampai Jenazah ditemukan. Denni yang kebetulan agak penakut memilih menanti di atas, dan Ronny mencabut gigi emas dari Jenazah di dalam liang kubur. Akhirnya yang mereka impikan dapat didapatkan, Sebuah gigi emas. Dengan memakai Tang, Ronny menarik gigi bagian atas dari ekspresi Jenazah tersebut. Setelah gigi atas bab atas tercabut, tidak terjadi apa-apa. Lalu Denni meminta kepada Ronny untuk melemparkan gigi emas itu ke atas (alasannya Denni takut untuk turun), dan Ronny melemparkannya. Tiba-tiba pada dikala gigi emas itu telah berada di atas, Jenazah yang sudah membusuk itu tiba-datang bangun dari liang kuburnya. Melihat hal ini, Ronny dan Denni secepatnya lari terbirit-birit. Lalu Jenazah itu berkata, ” Ingat, Gigi atas dibuang ke bawah!”
————————————————————————————————–
Si Otong
Suatu hari si Otong yang gres berusia enam tahun menghampiri ibunya dan mengajukan pertanyaan, “Bu, pacaran itu apa sih?”. Bingung bagaimana menjelaskannya ke si Otong, si Ibu berkata “jika elu mau tahu pacaran itu apa, nanti sore elu ngumpet di hordeng di ruang tamu alasannya adalah kebetulan hari ini hari Sabtu dan mpok elu si Minah kan di datengin sama pacarnye si Udin. Makara elu mampu tahu pacaran itu apa!”. Si Otong pun menjelang sore telah ngumpet di belakang hordeng ruang tamu tanpa di ketahui si Minah yang sedang menunggu si Udin tiba ngapelin di malam ahad. Menjelang malam si Udin pun timbul dan ngobrol di ruang tamu. “Nyak babe ada Minah?” tanya si Udin. “Kebetulan lagi pergi kondangan malem ini” jawab si Minah. “Nah asyik donk kita bisa bebas” komentar si Udin dalam hati. Merasa kondusif di rumah hanya berdua si Udin pun ngapel habis-habisan dan menjelang malam ia pun pamit ke si Minah untuk pulang sebelum orang tua si Minah pulang. Keesokan harinya si Otong menghapiri ibunya dan mengatakan bahwa beliau telah tahu pacaran itu apa. “Kalau kamu telah tahu coba ceritain ke ibu, pacaran itu apa?” tanya si ibu ke si Otong. “Tadi malem mpok Minah duduk berdua sama bang Udin di dingklik, nggak usang setelah ngobrol mereka kemudian nempelin bibirnya dan bang Udin lalu matanya melotot dan menyaksikan tampang mpok Minah merah. kemudian menyelidiki jantung mpok Minah dan, tetapi alasannya tidak tahu di mana jantungnya bang Udin tangannya terus bergerak ke kiri dan kanan. Tak usang kemudian bang Udin bingung alasannya merasa ada sesuatu di celananya dan memang benar sesudah membuka seletingnya ternyata ada belut keluar dari celana bang Udin. Merasa kasihan mpok Minah menangkap belut tersebut dan mencoba membunuhnya dengan meremas-remas belut yang ada di celana bang Udin. Karena belut itu tidak mati walau udah di remas-remas, kemudian belut itu di makan oleh mpok Minah dan bang Udin meringis kesakitan alasannya belut itu masih hidup. Ternyata walau mpok minah telah makan belut itu, tetapi tenyata masih tetap hidup dan sebab kasihan dengan bang Udin mpok Minah lalu cepat-cepat melepaskan semua celananya dan menduduki belut tersebut biar mati. Tapi belut itu benar-benar berpengaruh dan mpok Minah hingga menduduki belut tesebut berkali-kali sementara bang Udin meringis kesakitan karena belutnya belum mati juga. Akhirnya tak usang lalu belutnya muntah dan mati diduduki mpok Minah dan bang Udin pun tidak meringis lagi dan dapat tersenyum” demikian cerita si Otong. Mendengar dongeng si Otong, si Ibupun langsung jatuh pingsan.