Kisah Dokter Piprim Membungkam Ajaran Mut’ah di Iran

Salah satu ajaran Syiah yg membedakan dgn Islam ialah nikah mut’ah. Syiah sungguh getol mengusulkan pengikutnya untuk melakukan kawin kontrak yg tak jauh beda dgn praktik zina terselubung.

Dokter Piprim Yanuarso pernah mengalami sendiri bagaimana seorang pengikut Syiah menunjukkan nikah mut’ah ketika berada di Iran. Pada tamat 2013, pegiat imunisasi yg populer itu mendapatkan peran selaku tim medis untuk menolong korban gempa bumi di Iran. Di dlm rombongan tim tersebut ada salah seorang pengikut Syiah.

Setibanya di Iran, pengikut syiah tersebut melontarkan gagasan pada tim -yang sebagiannya ialah tentara- untuk melaksanakan nikah mut’ah.

Dokter Piprim tersinggung dgn anjuran tersebut. Rupanya pengikut syiah itu berani menampakkan ajarannya tatkala mereka telah berada di Iran. Namun, dokter Piprim tak kehilangan logika.

”Usul yg anggun sekali, Bro… Btw, saya boleh ya nanti minta izin untuk anakmu yg perempuan biar dinikah mut’ah oleh para lelaki ini…. Ya masing-masing satu jam saja… Saya kira cukup lah,” kata dokter Piprim pada pengikut Syiah tersebut.

Mendengar kalimat dokter Piprim, laki-laki itu terbungkam. Wajahnya memerah.

“Ternyata Syi’ah pun keberatan bila anak perempuannya dinikah mut’ah dengan-cara bergilir oleh orang lain dengan-cara massal. Padahal dlm aqidah syi’ah itu ijab kabul mut’ah sungguh diusulkan. Orang yg menikah mut’ah berulangkali mendapat kedudukan setara dgn para imam mereka bahkan setara dgn Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, katanya,” pungkas dokter Piprim seperti dikutip Fimadani.

Demikianlah, pedoman yg sesat pasti akan ditentang oleh hati nurani. Orang yg masih memiliki nurani tentu tak akan mengijinkan anaknya menjadi korban mut’ah. Lalu, kenapa mereka masih merekomendasikan mut’ah? Aneh. [Ibnu K/wargamasyarakat]

  Kisah Kopassus di Mount Everest, Diselamatkan Allah Berkat Adzan