Khutbah Jumat: Menyikapi Musibah Januari 2021

Pertengahan Januari 2021, banjir melanda sejumlah daerah di Indonesia, khususnya Kalimantan Selatan. Gempa melanda Sulawesi Barat. Ada pesawat jatuh. Ada jembatan kereta api runtuh. Pandemi corona pula belum sirna. Karenanya Khutbah Jumat Januari 2021 ini mengambil tema Menyikapi Musibah Januari 2021.

Bagaimana perilaku seorang muslim menghadapi petaka? Berikut ini kami persembahkan dlm bentuk teks khutbah Jumat:

Khutbah Pertama

إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِىَ لَهُ
. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ
نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا
وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا
سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ
يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Jamaah Jum’at yg dirahmati Allah,
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yg sudah memanjangkan usia kita hingga bisa memasuki tahun 2021 ini. Di tengah banyaknya bencana alam & akhir hayat, sungguh merupakan nikmat besar ketika kita hidup dlm keimanan. Semoga kelak Allah mematikan kita dlm kondisi beriman pula. Maka marilah kita terus berusaha mengembangkan taqwa kepada-Nya.

Sholawat Nabi & salam kemuliaan atas Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yg telah memperlihatkan keteladanan pada kita semua. Bagaimana menghadapi segala hal dlm hidup ini. Baik yg kita sukai sehingga mesti banyak bersyukur. Atau apa yg tak kita senangi sehingga harus bersabar.

Jamaah Jum’at rahimakumullah,
Awal tahun 2021 ini kita dikejutkan dgn banyak bencana alam. Banjir melanda banyak daerah di Indonesia, utamanya Kalimantan Selatan. Diberitakan ketinggian air sampai 2 meter & ribuan rumah terendam. Gempa melanda Sulawesi Barat sampai kantor Gubernur ambruk. Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh. Jembatan kereta api di Brebes runtuh. Pandemi corona pula belum sirna, bahkan masih naik angkanya.

Bagaimana perilaku kita selaku muslim menghadapi bencana alam-bencana alam ini?

1. Sabar

Sikap pertama sebagai seorang muslim tatkala menghadapi musibah atau hal-hal yg tak ia suka adalah bersabar. Sabar bukan bermakna mengalah & berdiam diri tanpa ikhtiar. Sabar dlm menghadapi petaka yaitu meneguhkan diri untuk tak menyalahkan takdir Allah & bertahan dlm mentaati-Nya serta menahan diri dr bermaksiat kepada-Nya.

Maka tatkala menghadapi petaka, seorang muslim yg sabar tak akan murka pada Allah. Tidak akan menyalahkan Allah. Kalimat pertama yg ia ucapkan ialah istirja’, kalimat thayyibah yg berangkat dr kesadaran iktikad.

وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ . الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

..Dan berikanlah info gembira pada orang-orang yg sabar. (yakni) orang-orang yg apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” (sesungguhnya kami milik Allah & kepadaNya kami kembali). (QS. Al Baqarah: 156)

Kesadaran bahwa semua milik Allah & semua akan kembali kepada-Nya menciptakan kita lebih ringan saat menghadapi musibah. Sebab kita menyadari semua ialah milik-Nya. Kita pun menjadi tak terlalu kecewa & depresi menghadapi petaka mirip ini.

Dan yg lebih mengasyikkan, orang-orang yg bersabar dgn mengucapkan kalimat istirja’ ini, Allah akan memberinya keberkahan, rahmat & isyarat . Sebagaimana Allah sebutkan dlm ayat berikutnya. Yakni Surat Al Baqarah ayat 157.

Bahkan hadits shahih diterangkan, orang yg bersabar & mengucapkan istirja’ dikala menghadapi petaka, ia akan menerima pahala & ganti yg lebih baik.

مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا إِلاَّ أَجَرَهُ اللَّهُ فِى مُصِيبَتِهِ وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا

Tidaklah seorang muslim mengalami petaka, lalu ia mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun’  (dan berdoa) ‘ya Allah berikanlah pahala untuk musibahku, & gantikan untukku dgn sesuatu yg lebih baik darinya’. Melainkan Allah akan memberikan pahala dlm musibahnya & memberinya ganti dgn yg lebih baik. (HR. Muslim)

2. Membantu korban musibah

Jamaah sholat Jumat yg dirahmati Allah,
Orang-orang mukmin itu bagaikan satu tubuh. Saat yg satu terkena musibah, selayaknya yg lain menolong. Jangan justru mem-bully orang yg terkena musibah.

مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِى تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهْرِ وَالْحُمَّى

“Perumpamaan orang-orang mukmin dlm hal saling mencintai, saling menyayangi & saling berlemah-lembut di antara mereka yakni mirip satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh sakit, maka semua anggota badannya pula merasa demam & tak bisa tidur.” (HR. Bukhari & Muslim)

Bahkan kalaupun kita pula terkena bencana alam, namun kerabat kita lebih membutuhkan, Islam mengajarkan untuk membantunya. Semampu kita. Meskipun cuma dgn ucapan yg baik & untaian doa. Tentu lebih baik lagi bila bisa menolong evakuasi, membantu konsumsi & sumbangan-perlindungan lain yg diperlukannya. Terutama dana, jika kita jauh dr lokasi banjir & gempa yg memang mayoritasnya di luar Jawa.

Pertolongan ini bukan hanya dibatasi untuk kerabat seiman. Saudara sebangsa & sesama insan pun perlu ditolong. Dan menolong orang yg memerlukan seperti inilah yg akan mendatangkan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga musibah bisa menjelma berkah.

وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ

“Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya”. (HR. Muslim)

3. Muhasabah & introspeksi

Jamaah Jumat hafidhakumullah,
Datangnya petaka di awal 2021 & belum berakhirnya pandemi corona ini seharusnya menjadi materi introspeksi bagi kita. Muhasabah. Sebab kebanyakan musibah tiba pada kaum muslimin dlm dua jenis. Pertama, selaku ujian. Kedua, peringatan.

Sebagai ujian, kita kuatkan kesabaran. Namun yg tak kalah penting, dgn aneka macam fakta lapangan kita perlu introspeksi bahwa ada peringatan dlm berbagai bencana alam ini.

Peringatan mirip apa? Peringatan sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah nampak kerusakan di darat & di bahari disebabkan karena tindakan tangan manusi, supaya Allah merasakan pada mereka sebahagian dr (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yg benar). (QS. Ar Rum: 41)

Sering kali tragedi terjadi lantaran kerusakan yg disebabkan oleh tindakan manusia. Misalnya dlm banjir.

Kerusakan ini ada dua macam. Pertama, kerusakan lingkungan yg menjadikan terjadinya bencana. Dan ini merupakan cuilan dr sunnatullah. Tatkala hutan digunduli, air yg melaluinya eksklusif lewat tanpa terserap sehingga mudah terjadi banjir & tanah longsor. Tatkala sampah dibuang asal-asalan tergolong ke sungai, ia akan menutup saluran air & menjadi salah satu faktor banjir. Tatkala gedung-gedung dibangun tanpa mengamati keseimbangan alam & anutan air, pula menjadi salah satu faktor banjir.

Kedua, kerusakan jiwa manusia. Yakni dgn kian banyaknya dosa & kemaksiatan, Allah pun menegur insan untuk kembali terhadap-Nya. Kerusakan seperti ini sangat dikhawatirkan para sahabat sehingga tatkala terjadi gempa di Madinah, Khalifah Umar meminta seluruh penduduknya untuk bertaubat.

Kita bisa membuang sampah pada tempatnya. Kita bisa menanam kembali hutan & pepohonan. Namun kita tak bisa mengendalikan curah hujan. Kita bisa membuat bangunan yg lebih kuat, namun kita tak tahu kapan hadirnya gempa. Kita bisa berusaha menjaga kesehatan, namun kita tak tahu tatkala pandemi tiba-tiba terjadi. Di sinilah pentingnya taubat nasuha serta menjauhi segala kemaksiatan & dosa.

أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَاسْتَغْفِرُوْاللَّهَ الْعَظِيْمِ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ
عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا
اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ
نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Taubat Nasuha

Jamaah Jum’at yg dirahmati Allah,
Betapa pentingnya taubat nasuha biar Allah mengampuni dosa-dosa kita & mendatangkan keberkahan dlm kehidupan kita. Tanpa keberkahan, hujan menjadi banjir & kemarau menjinjing kekeringan. Dengan keberkahan dr Allah, hujan maupun kemarau akan menghadirkan kebaikan & kesejahteraan.

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman & bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan pada mereka berkah dr langit & bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al A’raf: 96)

Di akhir khutbah kedua ini marilah kita berdoa pada Allah mudah-mudahan Allah mengampuni kita atas segala dosa & kesalahan. Juga memberkahi bangsa kita, menolong seluruh kaum muslimin. Dan membuat kita selaku hebat surga.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ . رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

 < Khutbah Lainnya Download versi PDF >
Khutbah Jumat 2021 Telegram Wargamasyarakat

  Harta Tidak Barokah, Rumah Baru untuk Wanita Simpanan