Mengenang Masa Lalu: Makna di Balik Lirik “Aku Masih Memikirkanmu” – Kezia
Pernahkah kamu terjebak dalam kenangan masa lalu, terngiang wajah seseorang yang sudah tiada di sisimu? Lagu “Aku Masih Memikirkanmu” oleh Kezia bercerita tentang perasaan itu. Artikel ini akan membahas makna di balik lirik lagu tersebut dengan gaya bahasa yang santai.
Lagu ini bercerita tentang seseorang yang masih belum bisa move on dari mantan kekasihnya. Meski sudah berusaha melupakan, bayangan sang mantan terus menghantui.
Lirik lagu diawali dengan pertanyaan. “Hei, masihkah kau memikirkanku?” Sang narrator ragu apakah sang mantan masih memikirkan dirinya. Memori kebersamaan yang indah kembali terlintas, membuat sang narrator merasa hubungan mereka adalah yang terakhir. narrator telah memberikan segalanya untuk hubungan tersebut.
Namun waktu terus berjalan. Sang narrator terus menerus dilanda rindu, tetapi usahanya untuk menghubungi sang mantan sia-sia. Malah sang mantan memintanya untuk berhenti memikirkan hal itu. Seiring berjalannya waktu, kabar dari sang mantan pun menghilang.
Sang narrator takut tidak bisa berhenti memikirkan sang mantan. Namun, kehadiran seorang teman menjadi titik terang. Teman ini menemani dan membantu nguap luka yang ditinggalkan sang mantan. Lirik lagu kemudian memunculkan pertanyaan dan harapan, “Mungkinkah ku akan bahagia? Apakah dia [teman] ‘kan sama sepertiku? Bisa membuatmu bahagia?” Sang narrator ingin mengetahui lebih banyak tentang perasaan sang mantan dan apakah teman barunya bisa memberikan kebahagiaan yang selama ini dicari.
“Aku Masih Memikirkanmu” dibawakan oleh penyanyi muda Indonesia, Kezia. Lagu ini menjadi terkenal di tahun 2022. Kamu bisa dengan mudah menemukan lagu ini di berbagai platform musik digital.
Lagu “Aku Masih Memikirkanmu” menyuarakan perasaan banyak orang yang susah move on dari mantan kekasih. Liriknya yang emosional dan mudah dimengerti membuat lagu ini mudah diterima para pendengar. Meskipun bercerita tentang kisah cinta yang pahit, lagu ini tetap memberikan secercah harapan bahwa kebahagiaan bisa ditemukan kembali.