close

Keutamaan Takut Kepada Allah Ta’ala

Salah satu perilaku yg mesti dimiliki oleh seorang muslim yaitu rasa takut pada Allah Ta’ala. Sungguh, takut pada Allah Ta’ala merupakan salah satu ciri orang-orang yg beriman. Dengan sifat takut itu seseorang akan senantiasa berbuat baik & beramal shalih.

Allah Ta’ala telah memuji orang yg mempunyai perasaan takut & pengharapan pada-Nya dlm Al-Qur`an di banyak kawasan.

Di antaranya yakni firman Allah Ta’ala,

رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيْهِ الْقُلُوْبُ وَالْأَبْصَارُ

“Orang yg tak dilalaikan oleh perdagangan & jual beli dr mengingat Allah, melakukan shalat, & menunaikan zakat. Mereka takut pada hari tatkala hati & penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat). (QS. An-Nur: 37).

Allah Ta’ala pula berfirman perihal para nabi Alaihimusssalam,

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِيْنَ

Sungguh, mereka selalu bersegera dlm (melakukan) kebaikan, & mereka berdoa pada Kami dgn sarat harap & cemas. Dan mereka orang-orang yg khusyuk pada Kami. (QS. Al-Anbiyaa`: 90).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah berkata,

“Perasaan takut selamanya mengandung makna pengharapan, jika tak demikian maka yg terjadi yaitu sifat frustasi.

Demikian juga, pengharapan membutuhkan perasaan takut, bila tak demikian maka merupakan sebuah ketenangan.

Maka orang yg mempunyai perasaan takut & pengharapan pada Allah Ta’ala, mereka ialah orang-orang yg berilmu yg dipuji Allah Ta’ala.”

Ketika Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma minum air masbodoh, beliau menangis. Lalu ia ditanya, “Apa yg menciptakan ananda menangis ?”

Dia menjawab, “Aku teringat firman Allah Ta’ala,

وَحِيلَ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ مَا يَشْتَهُونَ كَمَا فُعِلَ بِأَشْيَاعِهِمْ مِنْ قَبْلُ إِنَّهُمْ كَانُوا فِي شَكٍّ مُرِيبٍ

  Mengapa Allah Menggunakan Kata “Kami” Dalam Al-Qur’an?

Dan diberi penghalang antara mereka dgn apa yg mereka inginkan sebagaimana yg dilaksanakan terhadap orang-orang yg sepaham dgn mereka yg terdahulu. Sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) dlm keraguan yg mendalam. (QS. Saba`: 54).

Maka, gue mengenali bahwa penghuni neraka tak menginginkan sesuatu selain air. Allah Ta’ala berfirman,

وَنَادَى أَصْحَابُ النَّارِ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ أَنْ أَفِيضُوا عَلَيْنَا مِنَ الْمَاءِ أَوْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللهُ قَالُوا إِنَّ اللهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى الْكَافِرِيْنَ

Para penghuni neraka menyeru para penghuni surga, “Tuangkanlah (sedikit) air pada kami atau rezeki apa saja yg sudah dikaruniakan Allah kepadamu.”

Mereka menjawab, “Sungguh, Allah telah mengharamkan keduanya bagi orang-orang kafir. (QS. Al-A’raaf: 50).

Setelah itu, Abdullah bin Umar menangis dgn kerasnya, sehingga beliau jatuh sakit, & para shahabat menjenguknya.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Berlanjut ke Keutamaan Takut Pada Allah Ta’ala (Bagian 2)