Kesadaran Lingkungan Dalam Rantai Pasokan Hijau

Kesadaran lingkungan merupakan perhatian kepada dampak yg ditimbulkan oleh kegiatan sebuah organisasi terhadap lingkungan sekitar. Dalam rantai pasokan hijau, kesadaran lingkungan ialah aspek yg sangat penting alasannya adalah kegiatan-kegiatan yg dilaksanakan mampu memiliki efek yg signifikan terhadap lingkungan.

Table of Contents

Cara Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Dalam Rantai Pasokan

Ada beberapa cara yg dapat dilaksanakan untuk mengembangkan kesadaran lingkungan, yakni:

Mengintegrasikan prinsip-prinsip lingkungan ke dlm kebijakan & strategi organisasi

Mengintegrasikan prinsip-prinsip lingkungan ke dlm kebijakan & seni manajemen organisasi dapat menolong dlm meningkatkan kesadaran lingkungan dlm rantai pasokan hijau.

Menggunakan sumber daya dengan-cara bijak

Menggunakan sumber daya dengan-cara bijak dapat menolong dlm meminimalkan dampak yg ditimbulkan oleh kesibukan organisasi kepada lingkungan.

Melakukan audit lingkungan

Melakukan audit lingkungan mampu membantu dlm mengidentifikasi dilema-dilema lingkungan yg terjadi dlm rantai pasokan & mencari penyelesaian untuk mengatasinya.

Mengembangkan hubungan yg baik dgn pemasok

Mengembangkan hubungan yg baik dgn penyuplai dapat menolong dlm memastikan bahwa penyuplai pula mempunyai kesadaran lingkungan yg tinggi & memastikan bahwa aktivitas pemasok tak merugikan lingkungan.

Mengadakan acara-acara pelatihan

Mengadakan program-program pembinaan dapat membantu dlm mengembangkan kesadaran lingkungan karyawan organisasi, sehingga dapat membantu dlm memajukan kesadaran lingkungan.

Menjalin kerjasama dgn organisasi lingkungan

Menjalin koordinasi dgn organisasi lingkungan mampu menolong dlm memajukan kesadaran lingkungan organisasi & mendapatkan bantuan dr organisasi lingkungan tersebut.

Dengan terus meningkatkan kesadaran lingkungan dlm rantai pasokan hijau, organisasi mampu terus mempertahankan keberlanjutan lingkungan & meminimalkan dampak negatif yg ditimbulkan oleh aktivitas organisasi kepada lingkungan.

Tantangan Rantai Pasokan Hijau

Ada beberapa tantangan yg sering dihadapi dlm mengurus rantai pasokan hijau, diantaranya:

Perubahan dlm kebijakan lingkungan

Kebijakan lingkungan yg terus berganti dapat menyulitkan dlm mengelola rantai pasokan hijau. Organisasi perlu terus memantau & menyesuaikan kebijakan yg ada semoga dapat terus memenuhi persyaratan lingkungan yg ditetapkan.

Sumber daya yg terbatas

Sumber daya yg terbatas dapat menjadi tantangan dlm mengelola rantai pasokan hijau. Organisasi perlu terus mencari cara untuk memakai sumber daya dengan-cara bijak & efisien.

Kurangnya derma dr penyuplai

Kurangnya tunjangan dr pemasok dapat menyusahkan dlm mengelola rantai pasokan hijau. Organisasi perlu terus menjalin kekerabatan yg baik dgn penyuplai & menunjukkan pertolongan yg diperlukan agar pemasok mampu terus memenuhi persyaratan lingkungan yg ditetapkan.

Kesulitan dlm mengukur kinerja

Mengukur kinerja mampu menjadi tantangan alasannya ada banyak faktor yg perlu diperhitungkan. Organisasi perlu memiliki metode yg tepat untuk mengukur kinerja semoga dapat terus mengembangkan keberlanjutan lingkungan.

Kurangnya kesadaran lingkungan

Kurangnya kesadaran lingkungan dr karyawan organisasi mampu menyusahkan dlm mengorganisir rantai pasokan hijau. Organisasi perlu terus melakukan sosialisasi & training supaya karyawan mempunyai kesadaran lingkungan yg tinggi.

Biaya yg tinggi

Menjalankan kegiatan rantai pasokan hijau dapat menjadikan biaya yg tinggi, utamanya jika organisasi mesti memenuhi kriteria yg ketat dr pihak pemerintah atau organisasi lingkungan. Organisasi perlu mempertimbangkan ongkos yg akan dikeluarkan & mencari cara untuk mengoptimalkan ongkos yg ada.

Perubahan dlm tren pasar

Perubahan dlm tren pasar dapat menyusahkan dlm mengelola rantai pasokan hijau. Organisasi perlu terus mengawasi perubahan tren pasar & menyesuaikan kebijakan yg ada biar mampu terus menyanggupi keperluan pasar.

Kesulitan dlm mencari penyedia yg sesuai

Mencari penyuplai yg sesuai mampu menjadi tantangan dlm mengelola rantai pasokan hijau. Organisasi perlu terus mencari pemasok yg mempunyai kesadaran lingkungan yg tinggi & dapat memenuhi standar lingkungan yg ditetapkan.

Meskipun ada beberapa tantangan yg dihadapi, dgn terus menimbang-nimbang tantangan tersebut & mencari solusi yg tepat, organisasi dapat terus mengurus dengan-cara efektif & terus meningkatkan keberlanjutan lingkungan.

Penilaian Rantai Pasokan Hijau

Penilaian merupakan proses evaluasi terhadap keberlanjutan lingkungan yg dilaksanakan dlm sebuah organisasi. Penilaian dapat dijalankan dgn menggunakan aneka macam metode & indikator yg sesuai.

Ada beberapa langkah yg dapat dilakukan dlm melaksanakan penilaian, diantaranya:

Menentukan tujuan penilaian

Pertama, organisasi perlu menentukan tujuan penilaian yg ingin dicapai. Tujuan penilaian mampu beragam, misalnya untuk mengetahui tingkat keberlanjutan lingkungan yg ada, mengidentifikasi persoalan-masalah yg terjadi dlm rantai pasokan, atau mencari solusi untuk memajukan keberlanjutan lingkungan.

Menentukan metode & indikator penilaian

Setelah tujuan penilaian ditentukan, organisasi perlu menentukan metode & indikator yg akan dipakai dlm penilaian. Metode penilaian dapat bermacam-macam, mirip audit lingkungan, pengukuran kinerja lingkungan, atau penilaian risiko lingkungan. Indikator penilaian mampu beragam, seperti tingkat emisi gas rumah kaca, tingkat pemakaian sumber daya alam, atau tingkat konservasi lingkungan.

Melakukan penilaian

Setelah metode & indikator penilaian ditentukan, organisasi perlu melakukan penilaian dgn menghimpun & menganalisis data yg diperoleh.

Menyusun laporan penilaian

Setelah penilaian selesai dilakukan, organisasi perlu menyusun laporan penilaian yg menerangkan hasil penilaian yg sudah dijalankan. Laporan penilaian harus terang & mampu diakses oleh pihak-pihak yg terkait.

Menindaklanjuti hasil penilaian

Setelah laporan penilaian disusun, organisasi perlu menindaklanjuti hasil penilaian yg sudah didapat. Tindakan yg dapat dilaksanakan bervariasi, mirip menyesuaikan kebijakan yg ada, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, atau menjalin kerjasama dgn penyedia yg memiliki kinerja lingkungan yg baik.

Penilaian merupakan proses yg terus menerus & tak pernah selesai. Organisasi perlu terus melakukan penilaian dengan-cara berkala biar dapat terus memajukan keberlanjutan lingkungan dlm rantai pasokan.

Kesimpulan

Kesadaran lingkungan merupakan faktor penting dlm mengorganisir rantai pasokan hijau. Organisasi perlu mempunyai kesadaran lingkungan yg tinggi & terus meningkatkannya semoga mampu terus menyanggupi tolok ukur lingkungan yg ditetapkan. Ada beberapa tantangan yg dihadapi dlm mengurus rantai pasokan hijau, seperti pergeseran dlm kebijakan lingkungan, sumber daya yg terbatas, kurangnya pertolongan dr penyuplai, kesulitan dlm mengukur kinerja, kurangnya kesadaran lingkungan, ongkos yg tinggi, pergeseran dlm tren pasar, & kesusahan dlm mencari penyedia yg sesuai. Organisasi perlu terus mencari penyelesaian untuk mengatasi tantangan tersebut agar mampu terus mengelola rantai pasokan hijau dengan-cara efektif. Penilaian merupakan proses penilaian kepada keberlanjutan lingkungan yg dilakukan dlm sebuah organisasi. Penilaian mampu dijalankan dgn memakai aneka macam metode & indikator yg sesuai. Hasil penilaian mampu dipakai sebagai dasar untuk meningkatkan keberlanjutan lingkungan dlm rantai pasokan organisasi.

Semoga berfaedah

Referensi

Ambarwati, L., & Rusmiati, E. (2022). Pertimbangan variabel kesadaran stakeholder pada tingkat pengembalian produk dlm kerangka kerja metode dinamik untuk rantai pasok terbalik terintegrasi. Jurnal Teknologi & Manajemen20(1), 1-8.

ANISA, D. C. (2021). ANALISIS RANTAI NILAI PADA GEC SPAREPART & ACCESSORIES UNTUK MEMPEROLEH KEUNGGULAN KOMPETITIF (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Maisaroh, M. (2021). Dampak Penerapan Rantai Pasokan Berkelanjutan Terhadap Keunggulan Kompetitif Pada UMKM Konveksi di Desa Nogotirto. Matrik: Jurnal Manajemen & Teknik Industri Produksi22(1), 85-94.

Pongoh, M. (2016). Analisis Penerapan Manajemen Rantai Pasokan Pabrik Gula Aren Masarang. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis & Akuntansi4(3).

Rachman, K. R., Edwardlis, O., Rahmanita, M., & Heny, H. R. (2021). Peran Pemangku Kepentingan Rantai Pasokan Pariwisata dlm Pengembangan Kepariwisataan Desa Sedari. Tourism Scientific Journal7(1), 1-14.

Rohdayatin, A., Sugito, P., & Handayani, K. (2018). Green Supply Chain: Studi Keterkaitannya dgn Kinerja Lingkungan & Kinerja Finansial. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan6(2), 103-114.

Suryana, H. (2020). Pengembangan Model Daur Ulang Sampah Plastik Dalam Jaringan Sistem Reverse Logistics. Jurnal Media Teknik & Sistem Industri3(2), 90-94.

Widyacantika, S. A., & Azis, A. M. (2020). Analisis Penerapan Manajemen Rantai Pasok Ramah Lingkungan pada PT. X. Banking and Management Review9(1), 1264-1273.

  Gaya Kepemimpinan Laissez-faire: Kapan harus digunakan?