Kerajaan Samudera Pasai – Mungkin tak gila lagi terdengar di indera pendengaran kita perihal Kerajaan Islam di Nusantara, salah satunya yaitu Kerajaan Samudera Pasai. Nah, pada artikel kali ini kita akan mengulas perihal sejarah Kerajaan Samudera Pasai.
Dimulai dr pembahasan ihwal pusat & wilayah kerajaan, agama & corak budaya, politik pemerintahan, perekonomian, sejarah kerajaan, & raja-raja penguasa, hingga jejak peninggalan. Selengkapnya, yuk simak penjelasannya di bawah ini:
Daftar Isi Artikel
Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Nusantara yg ada semenjak era ke-13 hingga periode ke-16. Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu atau Sultan Malik as-Saleh sekitar tahun 1267 M.
Keberadaan kerajaan ini diceritakan dlm kitab Rihlah ila l-Masyriq karya Abu Abdullah Ibnu Batuthah (1304-1368), seorang musafir Maroko yg singgah ke Indonesia pada tahun 1345 M.
Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan yg dipimpin oleh sultan. Dan kerajaan ini dibentuk dr adonan antara Kerajaan Pase & Peurlak yg sudah ada semenjak kurun ke-6.
Pusat & Kawasan Kerajaan Samudera Pasai
Di mana letak Kerajaan Samudera Pasai? Kerajaan Samudera Pasai sendiri terletak di pesisir utara pulau Sumatera, tepatnya di Kota Lhokseumawe, Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia.
Kawasan kerajaan ini sungguh strategis, lantaran tak jauh dr Selat Malaka yg merupakan jalur jual beli Cina, Arab, Persia, & India.
Kerajaan Samudera Pasai mempunyai batas wilayah dgn pegunungan tinggi di sebelah selatan & timur, jika diteruskan ke arah timur akan memiliki batas dgn Kerajaan Aru, serta di sebelah utara memiliki batas dgn laut. Di sebelah barat memiliki batas dgn dua kerajaan, yakni Kerajaan Nakur & Kerajaan Nide.
Agama & Sosial Budaya Samudera Pasai
Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan yg bercorak Islam di Nusantara. Meskipun begitu, kehidupan masyarakat kala itu masih bercampur dgn kebudayaan Hindu & Buddha.
Dan kehidupan sosial budaya dr kerajaan Samudera Pasai ini menyerupai dgn Malaka, bahasa yg dipakai sehari-hari, & pula terdapat tradisi upacara kelahiran, perkawinan, & ajal. Hal ini dimengerti dr suatu catatan Ma Huan & Tome Pires serta catatan Sulalatus Salatin.
Sejalan dgn perkembangan Kerajaan Samudera Pasai, berkembang pula ilmu tasawuf di kerajaan tersebut. Ada beberapa buku tasawuf yg diterjemahkan ke dlm bahasa Melayu yakni Durru al-MAnzum, karya Maulana Abu Ishak.
Politik Pemerintahan Kerajaan Samudera Pasai
Pemerintahan kerajaan Samudera Pasai yg merupakan kerajaan yg dipimpin oleh Sultan. Sedangkan pusat pemerintah Kesultanan Pasai terletak di antara Krueng Jambo Aye (sungai Jambu Air) dgn Krueng Pasai (Sungai PAsai) Aceh Utara.
Benteng kerajaan tidaklah yang dibuat dr watu, melainkan kota dr kerajaan ini telah dipagari dgn pagar kayu. Pusat kerajaan memiliki kawasan inti yg dibangun masjid & pasar yg dilalui aliran sungai air tawar yg bermuara ke bahari.
Muara ini sangatlah besar & berombak tinggi, sehingga mudah menyebabkan kapal-kapal terbalik. Itulah sebabnya nama lhokseumawe diambil dgn makna teluk dgn air berputar-putar.
Selain Sultan, struktur pemerintahan pula diisi oleh menteri, syahbandar, & kadi. Dan para putra putri sultan kerajaan serta beberapa petinggi kerajaan menerima gelar istilah Tun. Kerajaan Samudera Pasai pula mempunyai kerajaan turunan di bawah naungan pemerintahannya, kerajaan turunan ini pula dipimpin oleh seorang Sultan.
Perekonomian Samudera Pasai
Pasai merupakan salah satu daerah strategis, sehingga perdagangan selaku mata pencaharian sebagian penduduk Pasai. Lada merupakan komoditas andalan dr perdagangan kerajaan ini. Diceritakan bahwa 100 kati lada dijual seharga perak 1 tahil.
Kawasan kerajaan ini sungguh strategis, lantaran tak jauh dr Selat Malaka yg merupakan jalur jual beli Cina, Arab, Persia, & India. Dengan kondisi ini menciptakan Samudera Pasai terus bermetamorfosis pusat perdagangan besar.
Koin emas pula tak asing lagi di kerajaan ini, alasannya adalah kerajaan ini memakai koin emas selaku alat transaksi bagi masyarakatnya. Koin emas ini biasa dikenal dgn istilah Deureuham (Dirham) yg yang dibuat dr 70% emas murni, atau senilai 17 karat.
Selain berdagang, masyarakat Pasai pula bermata pencaharian selaku petani. Mereka menanam padi di ladang, & memanennya 2 kali dlm setahun. Tidak hanya itu, penduduk pula kerap menernak sapi perah yg kemudian diambil susunya untuk dijadikan keju.
Letak Kerajaan Samudera Pasai & Berdirinya
Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Marah Silu dgn memadukan dua kerajaan yakni Samudera & Pasai. Marah Silu sebelumnya mengambil alih seorang raja Sultan Malik Al-Nasser. Marah Silu atau yg bergelar Sultan Malik as-Saleh. Beliau memimpin hingga jadinya wafat pada tahun 696 H. atau 1267 M.
Sepeninggalnya Marah Silu, Kesultanan Samudera Pasai digantikan oleh Sultan Muhammad Malik Az-Zahir yg sudah menikah dgn putri Raja Perlak. Cerita ini sudah dikisahkan pada jejak sejarah berupa Hikayat Raja Pasai.
Di catatan lainnya, yakni catatan Ibnu Battuthah dikisahkan bahwa Kerajaan Samudera Pasai berdiri lebih permulaan dr pada dinasti Usmani. Perkiraan tersebut diafirmasi oleh catatan Marcopolo, saudagar Venesia, Italia yg singgah di Kerajaan Samudera Pasai pada tahun 1292 M.
Sejarah Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Samudera Pasai merupakan kepingan dr perjalanan sejarah. Bahkan eksistensi kerajaan ini sudah memperlihatkan kisah & imbas peradaban Islam di Indonesia. Untuk itu mari kita simak perjalanan sejarah Kerajaan Samudera Pasai, mulai dr semenjak berdirinya kerajaan, masa kejayaan, hingga kemunduran kerajaan. Selengkapnya terdapat pada uraian di bawah ini:
-
Masa Kejayaan Kerajaan Samudera Pasai
Masa kejayaan Kerajaan Samudera berhasil dicapai pada ketika masa pemerintahan Sultan Al Malik Zahir II, yg berkuasa semenjak tahun 1326-1345 M.
Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Samudera Pasai menjadi sentra perdagangan. Saudagar dr banyak sekali negara menghampiri Kerajaan tersebut, seperti India, Syam, Arab, hingga China.
Kerajaan Samudera Pasai merupakan produsen sutra, kapur barus, & emas. Kerajaan tersebut pula merupakan penghasil rempah-rempah terkemuka di dunia.
Selain menjadi tempat perdagangan yg sangat sibuk, Kerajaan Samudera Pasai pula menjadi pusat dakwah penyebaran agama Islam pada ketika itu. Hal ini dikarenakan Sultan Samudera Pasai merupakan sosok yg menjunjung tinggi agama Islam & ia berhasil mengislamkan seluruh penduduk sekitar Kerajaan Samudera Pasai.
Masa kejayaan Kerajaan Samudera Pasai pula dilatarbelakangi kemunduran Kerajaan Sriwijaya pada saat itu.
-
Kemunduran Kerajaan Samudera Pasai
Kemunduran Kerajaan Samudera Pasai disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
- Kerajaan Samudera Pasai menjadi target Kerajaan Majapahit yg bertekad menyatukan nusantara.
- Hadirnya pusat politik & perdagangan gres di Selat Malaka. Pusat ini jauh lebih strategis dibandingkan sentra jual beli Kerajaan Samudera Pasai.
- Lahirnya Kerajaan Aceh Darussalam. Kerajaan ini mengambil alih dakwah penyebaran agama Islam.
- Terjadi perang saudara di Kerajaan Samudera Pasai. Kisah ini bersumber pada Sulalatus Salatin.
- Datangnya Portugis ke Malaka yg kemudian sukses mengambil alih Selat Malaka dr Samudera Pasai pada 1511 M. Dan Samudera Pasai akibatnya runtuh pada tahun 1521 M.
Raja-raja Pemimpin Kerajaan Samudera Pasai
Siapa raja kerajaan samudera pasai? Kerajaan Samudera Pasai dipimpin oleh Sultan. Berikut yakni nama-nama Sultan yg pernah memimpin kerajaan tersebut:
- Sultan Malik al-Saleh/Meurah Silu (1267-1297)
- Sultan Malik az-Zahir (1297-1326)
- Sultan Ahmad I (periode 1326)
- Sultan al-Malik az-Zahir II (periode 1349)
- Sultan Zainal Abidin I (1349-1406)
- Sultan Malikah Nahrasiyah (1406-1428)
- Sultan Zainal Abidin II (1428-1438)
- Sultan Shalahuddin (1438-1462)
- Sultan Ahmad II (1462-1464)
- Sultan Abu Zaid Ahmad III (1464-1466)
- Sultan Ahmad IV (1466-1466)
- Sultan Mahmud (1466-1468)
- Sultan Zainal Abidin III (1468-1474)
- Sultan Muhammad Syah II (1474-1495)
- Sultan Al-Kamil (1495-1495)
- Sultan Abdullah (1495-1506)
- Sultan Muhammad Syah III (1506-1507)
- Sultan Abdullah (1507-1509)
- Sultan Ahmad V (1509-1514)
- Sultan Zainal Abidin IV (1514-1517)
Berdasarkan 20 Sultan yg pernah memimpin Kerajaan Samudera Pasai kala itu, pada masa Sultan Muhammad Malik Az Zahir, raja kedua yg memimpin pada tahun 1326-1345 M.
Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai
-
Makam Sultan Malik Al-Saleh
Makam Sultan Malik Al-Saleh merupakan salah satu jejak peninggalan Kerajaan Samudera Pasai. Makam ini ditulis dgn angka 1297 M ini disangka selaku watu nisan tertua yg didapatkan di Indonesia.
Batu nisan dr Sultan Malik Al-Saleh ini menunjukkan bukti bahwa adanya dampak Islam dr Gujarat yg masuk ke Kerajaan Samudera Pasai.
-
Makam Sultanah Nahrasiyah
Makam Sultanah Nahrasiyah merupakan makam yg ditemukan di Desa Meunasah Kuta Krueng, Kecamatan Samudera.
Batu nisan makam Sultanah Nahrasiyah merupakan watu nisan yg didatangkan dr Kamboja, di atas watu nisan megah ini bertuliskan kutipan ayat dr Surat Yasin & Ayat Kursi.
-
Makam Sultan Malik Al-Zahir
Sultan Muhammad Malik Al-Zahir yg merupakan salah satu sultan Kerajaan Samudera Pasai pada tahun 1297-1326 M, yg pula merupakan putra sultan Malik Al-Saleh.
Makam Sultan Muhammad Malik Al-Zahir bertempat di sebelah makam sang ayah, Sultan Malik Al-Saleh.
-
Lonceng Cakra Donya
Selain kompleks pemakaman para Sultan, Kerajaan Samudera Pasai meninggalkan jejak sejarah berupa lonceng Cakra Donya. Lonceng ini diperkirakan dibikin pada tahun 1409 M.
Lonceng Cakra Donya ini berbentuk mahkota besi berupa stupa dgn ukuran 125 cm & lebar 75 cm. Menurut prasangka, Lonceng Cakra Donya merupakan hadiah dr kekaisaran Cina pada Sultan Samudera Pasai.
-
Dirham Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai
Diketahui bahwa Kerajaan Samudera Pasai dgn sentra jual beli, sehingga kerajaan menciptakan Dirham sebagai alat transaksi.
Koin emas ini selain sebagai alat tukar jual beli pada saat itu, dimengerti pula bahwa ada beberapa nama raja yg tercantum pada mata uang kerajaan tersebut. Seperti saat pertama kali dikeluarkan pada periode pemerintahan raja kedua, yakni Sultan Muhammad Malik Al Zahir.
-
Hikayat Raja-raja Pasai
Kerajaan Samudera Pasai pula meninggalkan jejak berupa hikayat raja-raja Pasai. Hikayat ini merupakan karya dlm Bahasa Melayu yg diperkirakan ditulis pada periode ke-14.
Hikayat ini terdiri dari karya sastra tentang Kerajaan Samudera Pasai, termasuk mimpi Marah Silu yg berjumpa dgn Nabi Muhammad Saw. & kemudian mengislamkan ia hingga kemudian menjadi Sultan pertama Kerajaan Samudera Pasai.
-
Naskah Surat Sultan Zainal Abidin
Sebelum meninggal dunia pada tahun 1518 M (923 H.), Sultan Zainal Abidin telah menuliskan surat yg dibuat dgn ditujukan pada Kapitan Moran sebagai wakil Raja Portugis di India.
Surat itu diketahui sebagai naskah sejarah Surat Zainal Abidin. Naskah Surat Zainal Abidin ditulis dgn karakter Arab. Naskah ini menceritakan bagaimana kondisi Kesultanan Samudera Pasai pada kurun ke-16.
Dan menggambarkan keadaan terakhir Kerajaan Samudera Pasai, hingga kesudahannya Kerajaan Samudera Pasai mengalami kemunduran akibat Portugis sukses menaklukkan Malaka pada tahun 1511 M.
-
Buku Tasawuf Durru Al-Manzum
Sejalan dgn pertumbuhan Kerajaan Samudera Pasai, berkembang pula ilmu tasawuf di kerajaan tersebut. Sehingga terciptalah buku tasawuf pada masa itu.
Ada beberapa buku tasawuf yg diterjemahkan ke dlm bahasa Melayu ialah Durru al-MAnzum, karya Maulana Abu Ishak. Kitab ini diterjemahkan ke dlm bahasa Melayu oleh Makhdum Patakan atas ajakan Sultan Malaka.
Penutup
Penjelasan wacana Kerajaan Samudera Pasai telah kita pelajari bareng di atas tadi. Sebagaimana sejarah perihal Kerajaan Samudera Pasai telah menghadirkan dampak peradaban manusia di Indonesia.
Dengan kita terus mempelajari sejarah datangnya Islam ke Indonesia, menolong kita lebih mengenal Islam & Indonesia. Betapa Indonesia & Islam adalah satu kesatuan yg tak terlepas hingga nikmatnya mampu kita rasakan sampai detik ini.
Tidak cuma itu, banyak hal yg bisa kita peroleh dr berguru sejarah Indonesia. Menurutmu pelajaran apa yg bisa kita ambil dr cuplikan sejarah ini? Yuk segera tulis di kolom komentar ya.
Kerajaan Samudera Pasai
Sumber Refrensi:
@https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/14/070000079/peninggalan-kerajaan-samudera-pasai
@https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/21/163539479/kerajaan-samudera-pasai-sejarah-masa-kejayaan-dan-peninggalan
@https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Cakra_Donya.JPG
@https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210527180218-31-647588/kerajaan-samudera-pasai-sejarah-raja-dan-jejak-peninggalan